Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK PEMERIKSAAN

RADIOGRAFI ATRESIA
ANI Kelompok 9
Ehlis sri Ayuni
Indah putri Edeliya
Beni Suherman
Karmila
DEFINISI ATRESIA
ANI
• Atresia : tidak ada lubang ditempat yang seharusnya berlubang baik
karena cacat bawaan maupun terjadi kemudian.

• Ani dari kata anus yang berarti lubang pelepasan atau dubur.

• Atresia ani: kelainan tidak adanya lubang pelepasan pada daerah


dubur(anus) yang sifatnya bawaan atau muncul kemudian.
ANATOMI
PATOLOG
I
Atresia ani di klasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria
antara lain :
1. Menurut Berdon, membagi atresia berdasarkan
ani rendahnya kelainan, yakni : tinggi
a. Atresia ani letak tinggi :
bagian distal rectum berakhir di
atas
muskulus levator ani (> 1,5cm
dengan kulit luar)
b. Atresia ani letak rendah :
distal rectum melewati musculus levator
ani ( jarak <1,5cm dari kulit luar).
2. Menurut Stephen, membagi atresia ani berdasarkan pada
garis
pubococcygeal.

a. Atresia ani letak tinggi :


Bagian distal rectum terletak di atas garis pubococcygeal.

b. Atresia ani letak rendah :


Bagian distal rectum terletak di bawah garis pubococcygeal.
3. Ladd dan Gross, membagi menjadi 4 type
jenis atresia ani :
a. Stenosis ani
Anus dan rectum ada tetapi menyempit.
b. Imperforatus anus
Anus berupa
membran.
c.Imperforatus
Anus dengan kantong
rectum berakhir

agak tinggi dari kulit


peritoneum.
d. Atresia rectum
PERSIAPAN PASIEN

• Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan tetapi untuk


mendapatkan gambaran yang baik maka sebelum dilakukan proyeksi
bayi di letakkan dengan posisikepala berada di bawah dan kaki
berada di atas selama ± 5 mnt dengan tetap menjaga kenyamanan
pasien.

• Tujuan Persiapan :
Tujuannya adalah agar udara dalam kolon dapat mencapai rectum
bagian distal anal yang di pasang marker sehingga pada foto
daerah antara marker dengan bayangan udara yang tertinggi
dapat diukur.
PROYEKSI PEMERIKSAAN

1. Proyeksi Wangesteen
Rice
A. Posisi AP
B.Posisi Lateral
2. Lateral Prone Cross Table
1. PROYEKSI WANGESTEEN RICE

A. Posisi AP
Untuk melihat ada tidaknya atresia ani dan untuk melihat
beratnya distensi atau peregangan usus.

Posisi Pasien :
- Pasien diposisikan dalam keadaan inverse ( kepala di bawah,
kaki di atas ) di depan standart kaset yang telah disiapkan.
- Kedua tungkai difleksikan 90 derajat terhadap badan untuk
menghindari superposisi antara trokanter mayor paha dengan
ischii. MSP tubuh tegak lurus kaset.
Posisi
Objek
- Obyek: diatur sehingga daerah abdomen bagian distal
masuk dalam film
- Pada daerah anus di pasang marker.

CR : Horisontal tegak lurus kaset.


CP : Pertengahan garis yang menghubungkan kedua trokhanter mayor.
FFD : 100cm
Eksposi dilakukan pada saat pasien tidak
bergerak.
B. Posisi Lateral
Untuk melihat ketinggian atresia ani.

Posisi Pasien :
- Pasien diposisikan dalam keadaan inverse ( kepala di bawah, kaki di atas)
dengan salah satu sisi tubuh bagian kiri atau kanan menempel kaset.

- Kedua paha di tekuk semaksimal mungkin ke arah perut agar bayangan


udara pada radiograf tidak tertutup oleh gambaran paha.

- MSP (mid sagital plane) tubuh sejajar terhadap garis pertengahan film,
MCP (mid coronal plane) tubuh diatur tegak lurus terhadap film.
Posisi Objek :
-Obyek diatur sehingga daerah abdomen bagian distal masuk
dalam film.
- Pada daerah anus di pasang marker.

CR : Horisontal tegak lurus kaset.


CP : Pada trokhanter mayor.
FFD : 100cm

Eksposi dilakukan pada saat pasien tidak bergerak.


2. LATERAL PRONE CROSS
untuk memperlihatkan bayangan udara di dalam colon
TAmencapai
AtlBernLaitE f pemeriksaan
batas invertogram
maksimal tinggi/naik di pada kasus
daerah rectum
bagian distal.
atresia ani

Posisi Pasien : Pasien diposisikan prone.


Posisi Objek :
- Kedua paha ditekuk (hip fleksi)
-Angkat bagian punggung bayi sehingga letak pelvis lebih
tinggi dan kepala/wajah lebih rendah.
-Kaset pada salah satu sisi lateral dengan trokhanter
mayor pada pertengahan kaset.
CR : Horisontal, tegak lurus film/kaset.
CP : Pada trokhanter mayor menuju kaset
pertengahan .
FFD : 100 cm
Ekspose dilakukan saat bayi tidak
bergerak.
Ilustrasi posisi pasien pada Lateral cross table
KRITERIA
:
• Memperlihatkan tidak adanya
lubang pada anus ( di
tunjukkan dengan anak
panah )
• Tampak sigmoid bagian distal
dan tampak rektum.
• Keuntungan posisi
ini :
- Posisi lebih mudah.

- Waktu untuk memposisikan lebih singkat.

- Pasien lebih tenang dan nyaman.

- Udara pada rectum tampak naik dan lebih tinggi sehingga posisi ini lebih
baik.
KRITERIA
:
Gambar A :
- Tampak bayangan gas pada garis
pubococcygeal.

Gambar B :
- Prone cross table lateral , juga
tampak bayangan gas diantara garis
pubococcygeal dan garis ischii.
KRITERIA
:
Gambar A :
- Invertogram. Anomali anorektal
bagian bawah.
- Tampak bayangan gas menuju ke garis
ischii.

Gambar B :
- Prone lateral , juga
memperlihatkan anomali seperti
yang ada pada gambar A.

Anda mungkin juga menyukai