Anda di halaman 1dari 9

Sertifikasi

Oleh: Annisa Rizqita Wazni


• PERKEMBANGAN KEFARMASIAN DALAM DUNIA ISLAM P
erkembangan kefarmasian di mulai sebelum abad ke 8. d
alam dunia arab lebih khusus dikenal dengan istilah sayd
anah. Bahan yang banyak digunakan adalah kamfora yan
g berasal dari india dan persia, sandalwood untuk meng
hasilkan minyak wangi Pada tahun 1260 terbitnya sebua
h panduan praktikum farmasi yang berjudul Minhaj kary
a Abu Muna al-kohen al attar yang berisi seni meracik ob
at dan etika farmasi Pada abad ke 19 praktik kefarmasia
n menjadi stagnan dan cenderung mengalami kemundur
an, pada saat itu kefarmasian di eropa berkembang deng
an pesat.
Pendahuluan
• Tokoh ahli farmasi islam Ibnu Sina Dalam kitabnya yan
g fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga meng
upas tentang farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang 70
0 cara pembuatan obat dengan kegunaannya. Ibnu Sin
a menguraikan tentang obat-obatan yang sederhana.
• Ibnu Al-Baitar Lewat risalahnya yang berjudul Al-Jami
fi Al- Tibb (Kumpulan Makanan dan Obat-obatan yang
Sederhana), Ibnu Al-Baitar turut memberi kontribusi d
alam farmakologi dan farmasi. Dalam kitabnya itu, Al-
Baitar mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat
yang berhasil dikumpulkannya di sepanjang pantai Me
diterania antara Spanyol dan Suriah
• Allah SWT telah mengkaruniakan kepada kita kekay
aan alam untuk dimanfaatkan sebaik- baiknya demi
kebaikan umat di muka bumi ini. Akan tetapi Allah t
etap memberikan batasan- batasan dalam pemanfa
atannya. Salah satunya adalah adanya batasan halal
dan haram untuk makanan yang dikonsumsi. Hal ini
berlaku juga untuk obat-obatan. Tingkat kehalalah d
an keharaman dalam dunia farmasi belum terpetak
an dengan jelas. Hal ini sangat disayangkan karena I
ndonesia adalah negara dengan mayoritas pendudu
knya beragama Islam. Oleh karena itu, konsumen o
bat yang beragama Islam memerlukan suatu perlind
ungan kehalalan obat yang mereka konsumsi.
Landasan hukum
Dari Usamah bin Syarik radhiallahu ‘anhu, bahwa
beliau berkata:‫ َوجَاءَتِ ْ ال‬،َ‫له عَ َلي ِْه وَسَلَّم‬ ُ ‫ُكن ُْت ِعنْدَ النَّب ِِّي َصلَّى ال‬
‫ َ تدَاوَ ْو‬،ِ‫ َ ن َع ْم َ يا ِعبَادَ الله‬:‫َال‬
َ ‫ َنَأتَدَاوَى؟ َفق‬،ِ‫سو َْل الله‬ ُ ‫ َ يا َر‬:‫َال‬
َ ‫َاب َفق‬،ُ ‫أَ ْعر‬
‫ َق‬.ٍ‫َجَل َ ل ْم َ يضَعْ دَا ًء ِ إ َّال وَضَعَ َ ل ُه ِشفَاءً غَ ْي َر دَاءٍ وَاحِد‬
َّ ‫له َع َّز و‬
َ ‫ َفإ َِّن ال‬،‫ا‬
‫ال ال َْهرَ ُم‬
:َ ‫ مَا ُهوَ؟ َق‬: ‫ الُوا‬Aku pernah berada di samping R
asulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu datangl
ah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya,
“Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Belia
u menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berob
atlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah m
eletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan
pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka berta
nya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penya
kit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul
Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)
• ٍ‫حرَام‬
َ ِ‫ج َعلَ ِلكُلِّ دَا ٍء دَوَاءً فَ َتدَاوَوْا وَ َال تَدَاوَوْا ب‬
َ َ‫إِنَّ اللهَ أَ ْنزَلَ الدَّا َء وَالدَّوَا َء و‬
Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit da
n obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi se
tiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian
dan janganlah berobat dengan yang haram.” (HR. A
bu Dawud dari Abud Darda` radhiallahu ‘anhu)
Sediaan farmasi yang diperta
nyakan halal dan garamnya di
antaranya:
• Sediaan topikal berbahan dasar najis
• Penggunaan bahan dari babi dalam farmasi
• Penggunaan alkohol dalam kefarmasian
• Bahan yang memabukkan
Pengobatan yang dicontohkan al
quran dan nabi muhammad saw
• Kurma
• Habbatus sauda
• Madu
• Zaitun
• Bekal
• Air zamzam
Riset dan teknologi yang pe
rlu diperhatikan
• Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan
• Pemanfaatan teknologi transgenik
• Kontroversi teknologi kloning

Anda mungkin juga menyukai