Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
DASAR HUKUM

UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

PP 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS

Kepmenkes No. 725/Menkes/SK/V/2003


Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan

Keputusan Menteri PAN Nomor : 18/KEP/M.PAN/11/2000)


Tentang Jabfung Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya

Kepmenkes /Juknis 1201/MENKES/SK/X/2004


UU ASN
No.5/2014
PP 11 Tahun 2017
PASAL 203 :
Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk
diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi paling sedikit 20 (dua
puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun, dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan.

PASAL 204 :
Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203
menjadi dasar pengembangan karier dan menjadi salah satu dasar bagi
pengangkatan Jabatan.
PP 11 Tahun 2017
PASAL 210 :
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan dalam bentuk
pendidikan dan/ atau pelatihan
UU No.36 th 2014
Pasal 30, ayat 2
• Pengembangan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
serta kesinambungan dalam menjalankan praktik

Pasal 31, ayat 2


• Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi program pelatihan dan tenaga pelatih yang
sesuai dengan standar profesi dan standar kompetensi
serta diselenggarakan oleh institusi penyelenggara
pelatihan yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
JABATAN PIMPINAN TINGGI
(Kelompok Jabatan Tinggi)
UU 5/2014 ASN
UTAMA

MADYA

PRATAMA

JABATAN JABATAN FUNGSIONAL


ADMINISTRASI
(Keahlian / Keterampilan)
ADMINSTRATOR
Eselon III
Keahlian Keterampilan
PENGAWAS • Utama • Penyelia
Eselon IV • Muda • Mahir
PELAKSANA • Madya • Terampil
Eselon V • Pertama • Pemula
dan JF umum
Kompetensi ASN yang dibutuhkan
(UU No. 5/2014 dan 23/2014)

Sosial
Teknis
Manajerial
Pemerintahan
Kultural
Tujuan Penetapan
Jabatan Fungsional

 Peningkatan produktivitas kerja PNS


 Peningkatan produktivitas unit kerja
 Peningkatan karier PNS
 Peningkatan profesionalisme PNS
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN
JABATAN FUGSIONAL ASN
TUGAS PERAN KEDUDUKAN

Jabatan fungsional Jabatan fungsional


Jabatan Fungsional memiliki peran sebagai berkedudukan
pelaksana tugas di bidang dibawah dan bertanggung
melaksanakan tugas pelayanan dan profesi jawab secara langsung pada
pelayanan berdasarkan jabatan fungsional yang pejabat pimpinan tinggi atau
profesi jabatan fungsional berdasarkan pada keahlian pejabat administrasi yang
keahlian dan/atau dan/atau keterampilan memiliki keterkaitan dengan
keterampilan tertentu tertentu pelaksanaan tugas jabatan
fungsional tertentu
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN
KEMENKES RI (PMK No.60 THN 2016)
 Pengembangan Jabatan
H N A ? Fungsional
A B N?
I Puskat  Koordinator Uji Kompetensi
K
A EM ATA
P Mutu
SIA SI P SEH
TAN KE
S G
IN UN
BF
JA
Unit Unit
Kemenkes Penilaian Angka Kredit
Pelatihan pembina

Unit
Kepegaw
aian
Kebijakan dan Arah Pelatihan ASN
PELATIHA
N
Pelatihan merupakan proses pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi, kinerja, profesionalisme dan
menunjang pengembangan karir dengan meminimalisir
“gap kompetensi” SDM / peserta latih dalam
melaksanakan tugas & fungsinya.
Bentuk Pengembangan Kompetensi :
PELATIHAN PENDIDIKA • PENDIDIKAN FORMAL
N • TUGAS BELAJAR
• PEMENUHAN STANDAR
KOMPETENSI &
PENGEMBANGAN KARIR

JALUR PELATIHAN:
Klasikal atau Non-klasikal NON KLASIKAL = melalui
e-learning, bimbingan di
tempat kerja, pelatihan jarak
KLASIKAL = Proses jauh, magang, atau pertukaran
pembelajaran tatap muka PNS dengan pegawai swasta
di dalam kelas (pelatihan,
kursus, seminar, penataran

Sumber: Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil, pasal 210 & 212
PELATIHAN BAGI ASN
 Pelatihan merupakan bagian integral dari sistem pembinaan PNS
 Pelatihan mempunyai keterkaitan dengan pengembangan karir PNS
 Sistem Pelatihan meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan,
penyelenggaraan dan evaluasi diklat
 Pelatihan diarahkan untuk mempersiapkan PNS agar memenuhi
persyaratan jabatan yang ditentukan dan kebutuhan organisasi, termasuk
pengadaan kader pimpinan dan staf
KEBIJAKAN PELATIHAN
• Pelatihan memiliki alokasi waktu minimal 30 JP @ 45 menit
• Peserta pelatihan adalah PNS yang akan atau telah menduduki jabatan dan/atau
membutuhkan peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugas
• Kurikulum pelatihan mengacu kepada standar kompetensi jabatan
• Penyusunan dan pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pengguna lulusan,
penyelenggara pelatihan, peserta dan alumni pelatihan serta unsur ahli lain
• Metode pelatihan disusun sesuai dengan tujuan dan program pelatihan bagi orang dewasa
• Pelatihan dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non klasikal
• Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga/institusi diklat yang terakreditasi
KEBIJAKAN PELATIHAN
• Sarana dan prasarana pelatihan ditetapkan sesuai dengan jenis pelatihan dan jumlah
peserta pelatihan
• Manajemen pelatihan diselenggarakan melalui proses TNA, penetapan tujuan
pelatihan, merancang program pelatihan, penyelenggaraan pelatihan, evaluasi
pelatihan dan pengendalian mutu
• Dalam menjaga mutu pelatihan, Kementerian Kesehatan menetapkan akreditasi
pelatihan dan akreditasi institusi pelatihan
• Pelatihan diselenggarakan setelah terakreditasi
• Sertifikat diberikan utk penyelenggaraan pelatihan yang proses pembelajarannya
minimal 30 jpl @ 45 menit dan telah terakreditasi serta memenuhi ketentuan yang
tercantum dalam kurikulum
REKAPITULASI DATA PNS BERDASARKAN
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
NO JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH NO JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH
1 Administrator Kesehatan 1.418 15 Pembimbing Kesehatan Kerja 27
2 Apoteker 3.826 16 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 3.987
3 Asisten Apoteker 11.851 17 Perawat 155.544
4 Bidan 76.113 18 Perawat Gigi 9.919
5 Dokter 22.873 19 Perekam Medis 3.038
6 Dokter Gigi 6.729 20 Pranata Laboratorium Kesehatan 12.891
7 Dokter Pendidik Klinis 1.453 21 Psikolog Klinis 111
8 Entomolog Kesehatan 115 22 Radiografer 2.605
9 Epidemiolog Kesehatan 1.572 23 Refraksionis Optisien 359
10 Fisikawan Medis 74 24 Sanitarian 11.029
11 Fisioterapis 2.241 25 Teknisi elektromedis 1.246
12 Nutrisionis 10.993 26 Teknisi Gigi 115
13 Okupasi Terapis 109 27 Teknisi Transfusi Darah 133
14 Ortosis Prostetis 21 28 Terapis Wicara 75

Sumber Data : Direktorat Pengolahan Data dan Sistem Informasi BKN Maret 2016 TOTAL 340.467
ADMINISTRATOR KESEHATAN

PERAN:
Administrator Kesehatan berperan sebagai pelaksana teknis fungsional di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan sertifikasi
program - program pembangunan kesehatan dilingkungan Kementerian
Kesehatan dan instansi lain diluar Kementerian Kesehatan
Persyaratan Administrator Kesehatan Tingkat Keahlian

 a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV di bidang administrasi kesehatan atau


Sarjana/Diploma IV kesehatan;
 b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a;
 c. Memiliki pengalaman dalam kegiatan administrasi kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
 d. Usia setinggi-tingginya 8 (delapan) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun dari
jabatan terakhir yang didudukinya.
 e. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan dan mendapatkan Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.
ADMINISTRATOR KESEHATAN

Tingkat Jenjang Jabatan Golongan Ruang Angka Kredit Batas Usia Pensiun
III/a 100
Pertama 58 th
III/b 150
III/c 200
AHLI Muda 58 th
III/d 300
IV/a 400
Madya IV/b 550 60 th
IV/c 700
Unsur dan Sub Unsur Kegiatan
A. Pendidikan
• Mengikuti pendidikan dan memperoleh Ijazah / Gelar
• Mengikuti diklat fungsional di bidang Administrator kesehatan dan mendapat Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau Sertifikat

B. Kegiatan Adminkes
• Melaksanakan persiapan pelayanan administrasi kesehatan
• Menyusun kebijakan program kesehatan
• Mengorganisasikan Pelaksanaan Kebijakan Programprogram Kesehatan
• Menfasilitasi Pelaksanaan Kebijakan Programprogram Kesehatan
• Memantau dan mengevaluasi Pelaksanaan Kebijakan Programprogram Kesehatan
• Melaksanakan perijinan institusi dan sertifikasi produkproduk yang terkait dengan bidang
kesehatan
Unsur dan Sub Unsur Kegiatan

B. Kegiatan Administrator Kesehatan

• Melaksanakan sertifikasi tenaga kesehatan dan perijinan


pemberi jasa di bidang kesehatan
• Menyusun laporan
• Membuat Karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan
• Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis di bidang kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai