Gangguan Disosiatif
Gangguan Disosiatif
Muhammad Fakhrurrozi
APAKAH ITU?
Gangguan Disosiatif adalah sekelompok gangguan
yang ditandai oleh suatu kekacauan atau disosiasi
dari fungsi identitas, ingatan atau kesadaran.
Macam-macamnya:
1. Gangguan Identitas Disosiatif
2. Amnesia Disosiatif
3. Fugue Disosiatif
4. Gangguan Depersonalisasi
1. GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF
Biasadisebut dengan Gangguan Kepribadian
Ganda atau Multiple Personality Disorder
Merupakan suatu gangguan disosiatif dimana
seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian
yang berbeda atau kepribadian pengganti (alter)
Variasi kasus:
• Kepribadian utama (inti) mungkin tidak sadar akan kehadiran
identitas lainnya (alter), sementara kepribadian lainnya sadar akan
kepribadian intinya.
• Kepribadian2 yang berbeda benar-benar tidak sadar satu sama lain.
• Terkadang 2 kepribadian bersaing untuk mendapatkan kontrol
terhadap orang tersebut.
• Kadang-kadang ada satu kepribadian dominan atau inti dan ada
beberapa kepribadian subordinat.
VARIASI KASUS:
Beberapa dari kepribadian alter umumnya mencakup
anak-anak dari beragam usia,remaja dan jenis
kelamin dan latar belakang yang berbeda.
Beberapa kepribadian dapat menunjukkan simtom-
simtom psikosis-putus dengan realitas yang
diekspresikan dalam bentuk halusinasi dan berpikir
delusi.
Kepribadian alter dapat menunjukkan rekaman
EEG,reaksi alergi,respons terhadap pengobatan yang
berbeda, juga bahkan hasil pemeriksaan mata dan
besar pupil yang berbeda.
Dapat terjadi pula satu kepribadian buta warna,
padahal yang lain tidak.
BILLY SI PEMILIK 24 KEPRIBADIAN:KAMPUS OHIO STATE DIHANTUI TEROR SEJAK 4
MAHASISWINYA DISERANG,DIPAKSA UNTUK MENGAMBIL UANG DI ATM, LALU
DIPERKOSA. SEBUAH TELEPON MISTERIUS MENGHASILKAN PENANGKAPAN BILLY
MILLIGAN(23),GELANDANGAN YANG SEBELUMNYA DIPECAT DARI ANGKATAN LAUT.
Billy (23)tidak seperti anak lelaki pada umumnya. Dia sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri
pada saat menunggu persidangan, sehingga pengacaranya meminta sebuah evaluasi psikiatrik. Psikolog
dan psikiater yang memeriksa Billy menyimpulkan adanya 10 kepribadian dalam dirinya. Delapan
diantaranya laki-laki dan dua wanita. Kepribadian Billly telah terpecah yang disebabkan kebrutalan di
masa kecilnya. Kepribadian-kepribadian tersebut tampil dalam ekspresi muka, ingatan dan pola suara
yang berbeda-beda. Pada tes-tes kepribadian dan inteligensi, mereka juga menampakkan kinerja yang
berbeda.
Arthur, seseorang dengan kepribadian perasa namun plegmatik, berbicara dengan aksen Inggris.
Danny(14),seorang pelukis benda tak bergerak.
Christopher(13),cukup normal, tapi cenderung mudah cemas.
Seorang anak perempuan Inggris berusia 3 tahun muncul dengan nama Christine
Tommy(16),seorang escape artist (ahli melepaskan diri dari borgol, ikatan, dll) dan memiliki
kepribadian antisosial. Tommylah yang mendaftar ke Angkatan Laut.
Allen(18), adalah seorang penipu dan perokok.
Adelena(19),adalah lesbian introvert. Dialah yang melakukan sejumlah pemerkosaan. Mungkin
Davidlah yang membuat pengaduan misterius lewat telepon.
David(9), anak kecil pencemas yang secara terang-terangan menunjukkan penderitaan akibat trauma
di masa kecil.
Setelah usaha bunuh diri yang kedua, Billy diikat dengan jaket ketat. Namun, saat penjaga memeriksa
selnya, ia tidur dengan menggunakan jaket itu sebagai bantal! Tommy kemudian menjelaskan bahwa
ialah yang bertanggungjawab atas lepasnya Billy.
Pembela memberikan argumen bahwa Billy menderita gangguan kepribadian ganda.
Sejumlah kepribadian pengganti berada dalam dirinya. Kepribadian alter mengetahui
tentang Billy, tetapi Billy tidak sadar akan kehadiran mereka. Billy, kepribadian yang
inti atau dominan telah belajar sebagai seorang anak kecil bahwa ia dapat tidur
sebagai cara untuk menghindari penyiksaan seksual dan fisik dari ayahnya. Seorang
psikiater menyatakan bahwa Billy seperti sudah”tertidur”-dalam arti semacam koma
psikologis-saat kejahatan tersebut dilakukan. Sehingga Billy seharusnya dianggap tidak
bersalah dengan alasan tidak waras.
Ia ditetapkan tidak bersalah dengan alasan tidak waras. Ia dimasukkan ke dalam suatu
institusi mental. Dalam institusi tersebut, muncul 14 kepribadian tambahan. 13 di
antaranya sukar diatur dan dicap “tidak diinginkan” oleh Arthur. Kepribadian yang ke-
14 adalah guru yang kompeten dan diharapkan bisa merepresantisakan integrasi dari
semua kepribadian yang lain. Billy dilepaskan 6 tahun kemudian.
Total Billy mempunyai 24 kepribadian.
THE THREE FACES OF EVE
Kisah nyata dari Chris Costner Sizemore
Difilmkan pada tahun 1957
Ada 1 kepribadian inti dan 2 kepribadian alter
Eve White,menjadi tempat bagi dua kepribadian alter.
Eve Black, kepribadian yang penuh libido dan
antisosial
Jane, kepribadian yang terintegrasi yang dapat
mengakomodasi dorongan seksual dan agresivitasnya
namun tetap tampil dalam tingkah laku yang pantas
secara sosial.
Di dalam film, ketigany berhasil diintegrasikan. Namun
dalam kehidupan nyata, Chris Costner Sizemore
terpecah kembali menjadi 22 kepribadian
FILM BELAHAN JIWA
Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang mengambil kontrol
penuh atas perilaku individu itu.
Ada kegagalan untuk mengingat kembali informasi pribadi penting yang terlalu
substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa.
Gangguan ini tidak dianggap terjadi karena efek zat psikoaktif atau kondisi
medis umum
2. AMNESIA DISOSIATIF
Sebelumnya disebut Amnesia Psikogenik
Seseorang menjadi tidak mampu menyebutkan kembali informasi
pribadi yang penting, biasanya melibatkan pengalaman yang traumatis
atau penuh tekanan, dalam bentuk yang tidak dapat dianggap sebagai
lupa biasa.
Kehilangan ingatan ini tidak disebabkan oleh penyebab organis
tertentu, seperti kerusakan pada otak atau kondisi medis tertentu,
bukan pula efek langsung dari obat-obatan atau alkohol.
Dapat terjadi secara bertahap tapi seringkali muncul secara tiba-tiba
dan spontan, misalnya seorang tentara yang gagal mengingat
pertempuran beberapa hari setelahnya, namun tiba-tiba dapat
mengingat pengalamannya setelah dipindahkan ke rumah sakit yang
jauh dari medan peperangan.
Biasanya mereka lupa pada peristiwa atau periode kehidupan yang
traumatis-yang membangkitkan emosi negatif yang kuat seperti
ketakutan atau rasa bersalah.
Penderita biasanya berjalan di suatu tempat tanpa tujuan yang jelas.
MACAM-MACAM:
1. Amnesia Terlokalisasi
Dimana peristiwa yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu
hilang dari ingatan. Misalnya, orang tersebut tidak bisa mengingat
kembali untuk beberapa jam atau hari setelah suatu kejadian yang
menekan atau traumatis seperti perang atau kecelakaan.
2. Amnesia Selektif
Seseorang lupa hanya pada hal-hal khusus yang mengganggu yang
terdapat dalam suatu periode waktu tertentu. Misalnya, seorang
tentara dapat mengingat seluruh jalannya pertempuran, tapi lupa
peristiwa saat sahabatnya tertembak.
3. Amnesia Menyeluruh
Seseorang melupakan seluruh kehidupannya-siapa dirinya,
pekerjaannya, tempat tinggalnya, dan informasi pribadi lainnya. Tapi
tetap bisa mempertahankan kebiasaan, selera dan ketrampilan mereka.
CONTOH KASUS
Ia dibawa ke dalam ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit oleh orang yang tak dikenal. Ia
bingung dan mengaku tidak tahu siapa dirinya atau di mana ia tinggal, dan orang tak dikenal itu
telah menemukannya berkeliaran di jalan. Selain kebingungan yang dialaminya, ia tidak tampak
telah minum-minum atau menyalahgunakan obat atau bahwa amnesianya ditimbulkan oleh
trauma fisik. Setelah tinggal beberapa hari di rumah sakit, ia bangun dalam keadaan distres.
Ingatannya telah kembali. Namanya Rutger dan ia ada urusan penting yang harus dihadiri. Ia
ingin tahu kenapa ia dimasukkan ke rumah sakit dan menuntut untuk pergi. Saat mas uk
perawatan, Rutger tampak mengalami amnesia menyeluruh: Ia tidak dapat mengingat
identitasnya atau peristiwa-peristiwa pribadi dalam kehidupannya. Namun sekarang ia meminta
untuk keluar, itu berarti Rutger menunjukkan amnesia terlokalisasi untuk periode antara masuk
ke ruang gawat darurat hingga pagi di mana ia mendapatkan kembali ingatannya akan peristiwa-
peristiwa sebelumnya.
Rutger memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum ia masuk ke
rumah sakit yang dikonfirmasikan oleh polisi. Pada hari dimulainya amnesia itu, Rutger telah
membunuh seorang pejalan kaki dengan mobilnya. Ada saksi-saksi mata, dan polisi telah
mengemukakan pendapat bahwa Rutger-mesikpun hancur secara emosional- tidak bersalah
dalam kecelakaan itu. Namun demikian, Rutger diminta untuk mengisi laporan kecelakaan dan
datang untuk pemeriksaan. Masih tercengang, Rutger mengisi formulir di rumah temannya. Ia
secara tidak sengaja meninggalkan dompet dan kartu identitasnya di sana. Setelah memasukkan
formulir di kotak surat, Rutger menjadi bingung dan kehilangan ingatannya.
Meski Rutger tidak bertanggungjawab atas kecelakaan itu, ia merasa tidak enak dengan
kematian korban. Amnesianya kemungkinan terkait dengan perasaan bersalah, stres, karena
kecelakaan itu dan memikirkan akan pemeriksaan.
3. FUGUE DISOSIATIF
Sebelumnya disebut fugue psikogenik
Penderita melakukan perjalanan secara tiba-tiba dan tanpa diduga
sebelumnya dari rumah atau tempat kerjanya dan tak mampu mengingat
kembali informasi personal di masa lalu dan menjadi bingung dengan
identitasnya atau mengasumsikan identitas baru (baik sebagian atau
seluruhnya).
Penderita terkesan normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan
mental.
Penderita mungkin tidak memikirkan masa lalunya atau melaporkannya
dengan banyak kesalahan informasi tanpa menyadari bahwa informasi itu
salah.
Berbeda dengan amnesia, penderita fugue bertindak dengan lebih
bertujuan.
Penderita secara tiba-tiba membentuk identitas baru yang bisa sangat
berbeda dengan identitas lama dan lupa dengannya. Bisa membangun
keluarga atau bisnis baru dengan karakter kepribadian yang baru pula.
Ketika sadar (biasanya tiba-tiba), penderita akan dibanjiri memori lamanya
dan tidak bisa mengingat peristiwa saat berada dalam episode fugue.
CONTOH KASUS
Laki-laki itu memberi tahu polisi bahwa namany Burt Tate . Lelaki berkulit putih berusia 42
tahun ini terlibat perkelahian di restoran tempat kerjanya. Saat polisi tiba, mereka
menemukannya tidak membawa kartu identitas. Ia mengatakan pada mereka bahwa ia telah
datang ke kota tersebut beberapa minggu yang lalu, namun tidak dapat mengingat dimana ia
tinggal atau bekerja sebelum datang ke kota itu. Mesti tidak ada tuduhan yang diberikan
kepadanya, polisi memintanya datang ke ruang gawat darurat untuk dievaluasi. “Burt” tahu
kota apa itu dan tahu tanggal berapa sekarang dan menyadari bahwa terasa aneh kalau ia
tidak mengingat masa lalunya, tetapi terlihat tidak peduli dengan hal itu. Tidak ada bukti
adanya luka fisik atau trauma otak atau penyalahgunaan obat maupun alkohol.
Polisi membuat beberapa pertanyaan dan menemukan bahwa Burt sesuai dengan profil
seseorang yang hilang, Gene Saunders, yang telah menghilang sebulan sebelumnya dari sebuah
kota yang berjarak 2000 mil. Mrs Saunders ditelepon dan meyakinkan bahwa Burt benar
suaminya.
Ia melaporkan bahwa suaminya yang telah bekerja di tingkat manajemen madya di sebuah
perusahaan manufaktur, tengah mengalami kesulitan di tempat kerja sebelum menghilang. Ia
tidak dipromosikan dan penyelianya sangat kritis terhadap pekerjaannya. Tekanan kerja
tampak mempengaruhi perilakunya di rumah.
Sebelumnya ia mudah bergaul dan bersosialisasi, lalu ia menarik diri dan mulai mengkritik istri
dan anak-anaknya. Kemudian sesaat sebelum menghilang, ia berdebat keras dengan anak laki-
lakinya yang berusia 18 tahun. Anaknya memanggilnya pecundang dan keluar dari rumah. Dua
hari kemudian, laki-laki itu menghilang. Saat dihadapkan dengan istrinya lagi, ia mengaku
tidak mengenalinya namun jelas ia tampak gugup.
4. GANGGUAN DEPERSONALISASI
Merupakan perasaan ketidaknyataan atau keterpisahan dari self
atau dari tubuhnya.
Orang merasa terpisah dari dirinya sendiri dan lingkungan
sekitarnya.
Mereka merasa seperti mimpi atau bertingkah laku seperti robot.
Mereka tetap memiliki kontak dengan realitas dan dapat
membedakan kenyataan dari yang tidak nyata.
Perasaan ini datang tiba-tiba dan menghilang bertahap.
CIRI-CIRI GANGGUAN DEPERSONALISASI DI DSM IV
Pengalaman yang berulang atau persisten dari
depersonalisasi,yang ditandai oleh perasaan terpisah dari
proses mental atau tubuh seseorang, seolah-olah seseorang
menjadi pengamat luar dari dirinya sendiri. Pengalaman ini
dapat memiliki karakteristik seperti mimpi.