Anda di halaman 1dari 21

Gangguan pada Sistem

Kardiovaskuler dan Pernapasan

Candra Stefanus, Amd.Kep


ISPA
• Infeksi saluran pernapasan akut
• Infeksi -> masuknya kuman atau mikroorganisme ke
dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga
menimbulkan gejala penyakit.
• Saluran pernapasan -> organ dari hidung hingga alveoli
beserta organ aksesorinya
• Infeksi Akut -> Infeksi yang berlangsung sampai dengan
14 hari.
Letak
• 1. ISPA atas -> infeksi karena virus dan bakteri termasuk
nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis
akut, rhinitis, nasofaringitis kronis, sinusitis.
• 2. ISPA bawah -> infeksi yang telah didahului oleh infeksi
saluran atas yang disebabkan oleh infeksi bakteri
sekunder, ex. bronkhitis akut, bronkhitis kronis,
bronkiolitis dan pneumonia aspirasi.
Macam
 Program pemberantasan penyakit (P2)
 1) ISPA Non-Pneumonia -> penyakit dengan istilah batuk
dan pilek (common cold).
 2) ISPA Pneumonia -> proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru (alveoli) karena bakteri, dengan gejala
batuk, nafas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah.
Tanda dan Gejala ISPA
 1. ISPA Ringan
 Batuk
 Serak -> bersuara parau
 Pilek -> mengeluarkan lendir atau ingus
 Demam -> > 37,4 °C
 2. ISPA Sedang
 Pernapasan cepat (fast breathing) < 2 bulan RR >
60x/menit (Takipneu)
 Suhu tubuh > 39°C
 Tenggorokan berwarna merah
 Timbul bercak merah pada kulit seperti bercak campak
 Telinga sakit atau mengeluarkan nanah
 Pernapasan snoring
 3. ISPA Berat
 Bibir atau kulit membiru
 Tidak sadar
 Pernapasan snoring
 Gelisah
 Retraksi dinding dada
 Takikardi -> anak > 160x/menit
 Tenggorokan berwarna merah
Gejala ISPA yang Serius dan Perlu
Kewaspadaan
 Penyakit pernapasan dengan demam tinggi (> 38 derajat
C) dan akut.
 Belum jelas penyebabnya.
 Batuk
 Sesak napas
 Diare
 Masa inkubasi yang diketahui atau suspek (Terpajan pada
daerah endemik)
Faktor Resiko Terjadinya ISPA
 1. Faktor Penyebab -> Agent (bakteri, virus, jamur)
 2. Faktor Manusia -> Host (Usia, Jenis Kelamin, BBL, R.
ASI, Gizi, R. Vitamin, Imunisasi, Sosial Ekonomi, Asma)
 3. Faktor Lingkungan -> Environment (Kepadatan rumah,
kelembapan, cuaca, polusi udara)
Pencegahan ISPA
 1. Mengetahui Penyakit ISPA -> Penyebab, Gejala, Faktor
Yang Berpengaruh
 2. Pengaturan Pola Makan
 3. Kenyamanan Lingkungan Rumah
 4. Menghindari Faktor Pencetus -> Pencemaran Udara
 5. Imunisasi Influenza
Penanganan ISPA
 1. Pneumonia berat -> dirawat di RS, antibiotik, oksigen
dll.
 2. Pneumonia -> antibiotik, rawat jalan
 3. Non Pneumonia -> perawatan dirumah tanpa antibiotik
Perawatan ISPA di Rumah
 1. Perawatan Demam -> obat demam, kompres,
pakaian tipis, air putih
 2. Perawatan Batuk -> air putih
 3. Perawatan Makanan -> makan sedikit berualang
dan bergizi, Bayi tetap pemberian ASI
 4. Tidak diperbolehkan :
 A. Pakain tebal dan selimut
 B. Pilek -> hidung dibersihkan
 C. Ventilasi udara tidak boleh tertutup
 D. Jiko konsumsi antibiotik harus dihabiskan
Diagnosa Keperawatan
 1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
 2. Pola Napas Tidak Efektif
 3. Gangguan Pertukaran Gas
 4. Hipertermi
 5. Infeksi
 6. Ansietas
CHF CONGESTIVE HEART FAILURE
 Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
terhadap oksigen dan nutrisi.
Etiologi
 1. Kelainan otot jantung -> menurunnya kontraktilitas
jantung.
 2. Aterosklerosis koroner -> disfungsi miokardium
karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
 3. Hipertensi sistemik atau pulmonal -> meningkatkan
beban kerja jantung -> hipertrofi serabut otot
jantung.
 4. Peradangan dan penyakit degeneratif -> merusak
serabut jantung.
Tanda Gejala
 Tanda dominan :
 1. Meningkatnya volume intravaskuler.
 2. Kongestif jaringan .
 3. Peningkatan tekanan vena pulmonalis -> edema paru -> batuk dan
napas pendek.
 4. Meningkatnya tekanan vena sistemik -> edema perifer dan
penambahan berat badan.
 5. Perfusi darah yang rendah -> pusing, konfusi, kelelahan, tidak
toleran terhadap latihan dan panas, ekstremitas dingin dan haluaran
urin berkurang (oliguri).
 . Tekanan perfusi ginjal menurun -> retensi natrium dan cairan, serta
peningkatan volume intravaskuler.
 Gagal jantung kiri
 Dispneu
 Batuk
 Mudah lelah
 Kegelisahan dan kecemasan
 Gagal jantung kanan
 Kongestif jaringan perifer dan visera;
 Edema ekstremitas bawah berkembanga ke genetalia
 Penambahan BB
 Hepatomegali
 Asites
 Distensi vena leher
 Anoreksia dan mual
 Nokturia
 Kelemahan
Penatalaksanaan
 Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen
dan menurunkan konsumsi oksigen melalui istirahat
atau pembatasan aktivitas.
 Diet pembatasan natrium (< 4 gr/hari) untuk
menurunkan edema.
 Menghentikan obat-obatan yang memperparah seperti
NSAIDs karena efek prostaglandin pada ginjal
menyebabkan retensi air dan natrium
 Pembatasan cairan (kurang lebih 1200-1500 cc/hari)
 Olah raga secara teratur
Penatalaksanaan Farmako
 Diuretic
 ACE inhibitor
 Digoxin
 ISDN
Pendidikan Kesehatan
 Informasikan pada klien, keluarga dan pemberi
perawatan tentang penyakit dan penanganannya.
 Informasi difokuskan pada: monitoring BB setiap hari
dan intake natrium.
 Diet yang sesuai untuk lansia CHF: pemberian
makanan tambahan yang banyak mengandung kalium
seperti; pisang, jeruk, dll.
 Teknik konservasi energi dan latihan aktivitas yang
dapat ditoleransi dengan bantuan terapis.
Diagnosa
 Penurunan perfusi jaringan.
 Gangguan pertukaran gas.
 Kelebihan volume cairan ekstravaskuler.
Ketidakefektifan Pola nafas.
 Intoleransi aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai