Anda di halaman 1dari 8

WOUND CARE

( Perawatan Luka)
Ns. Sulaiman, S.Kep, CWCCA
Histori
Perawatan luka berkembang di Indonesia
sekitar tahun 2000-an, dan pada tahun itu
juga dimulailah masuk pada fase merawat
luka dengan menggunakan metode modern.
Tetapi sebagian besar tempat/daerah lain
masih menggunakan metode konvensional
dalam merawat luka. Bahkan saat ini masih
ada yang merawat dengan cara
konvensional (tradisional/kuno).
Perawatan luka (wound care) berkembang
dengan sangat pesat di dunia kesehatan.
Metode perawatan luka yang berkembang
saat ini adalah perawatan luka dengan
menggunakan prinsip moist /moisture
balance, dimana disebutkan dalam
beberapa literatur lebih efektif untuk
proses penyembuhan luka bila
dibandingkan dengan metode
konvensional.(Rosyadi, 2008)
Perawatan luka dengan menggunakan
prinsip moisture balance ini dikenal
sebagai metode modern dressing dan
memakai alat ganti balut yang lebih
modern. Metode tersebut belum begitu
familiar bagi perawat di Indonesia. Hingga
tahun 1960-an, perawatan luka sangat
sederhana hanya menutup dan
menyembunyikan.
Konsep baru studi tentang keadaan
lingkungan yang optimal dan berperan
dalam proses penyembuhan luka telah
dimulai sejak tahun 1962 oleh Dr. George
D. Winter penelitian dasar dan klinik
mengenai perawatan luka berbasis suasana
lembab (moist) atau prinsip moisture
balance telah memberikan pandangan
yang berbeda diantara para pakar.
(Widasari Sri Gitarja, 2008)
Sebuah studi di United States mengabarkan
bahwa 75 % klien diabetes memiliki masalah
pada kaki, yang hampir 44 % klien harus
menjalani perawatan. Setiap 30 detik terjadi
amputasi pada kaki diabetik di seluruh dunia.
60-80% amputasi kaki non traumatik disebabkan
oleh diabetes dan 80 % amputasi kaki diabetes
didahului oleh ulkus.(Widasari Sri Gitarja, 2008)
Ada Pertanyaan ???

Anda mungkin juga menyukai