Anda di halaman 1dari 11

PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN METAKOGNITIF

Nama: Rahmat Romadon


Pembahasan

■ Pengertian Metakognitif
■ Pengetahuan dan keterampilan metakognitif
■ Perkembangan metakognitif
■ Strategi meningkatkan keterampilan metakognitif
■ Implikasi metakognitif dalam pendidikan
Pengertian Metakognitif

■ Menurut Suherman et.al. (2001: 95), metakognitif adalah suatu kata yang berkaitan
dengan apa yang diketahui tentang dirinya sebagai individu yang belajar dan bagaimana
dia mengontrol serta menyesuaikan prilakunya
■ Flavel (Jonassen, 2000: 14) memberikan definisi metakognitif sebagai kesadaran
seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu
masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya
■ Jadi metakognitif adalah suatu kesadaran tentang kognitif kita sendiri, bagaimana
kognitif kita bekerja serta bagaimana mengaturnya
Pengetahuan dan keterampilan metakognitif
Desoete (2001) menyatakan bahwa metakognisi memiliki
tiga komponen pada penyelesaian masalah fisika dalam
pembelajaran, yaitu: (a) pengetahuan metakognitif, (b)
keterampilan metakognitif, dan (c) kepercayaan metakognitif

■ Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi secara umum dan


kesadaran akan serta pengetahuan tentang kognisi diri sendiri
■ Misalnya siswa akan menghadapi ulangan dalam bentuk tes pilihan ganda. Siswa yang
mengetahui pengetahuan metakognitif, mengetahui bahwa untuk menyelesaikan soal
pilihan ganda, mereka hanya perlu menegenali jawaban yang tepat dan tidak perlu
mengingat kembali informasi secara rinci seperti yang dibutuhkan dalam soal uraian.
■ Pengetahuan kognitif ini akan mempengaruhi persiapan siswa tersebut dalam
menghadapi ulanagn harian.
■ Jenis-Jenis Pengetahuan Metakognitif
1. Pengetahuan strategis
Pengetahuan strategis adalah pengetahuan tentang strategi-strategi belajar dan berpikir serta
pemecahan masalah
2. Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif
Pengetahuan tentang kapan menggunakan strategi belajar, berpikir, dan pemecahan masalah
pada kondisi dan konteks yang tepat.
3. Pengetahuan diri
Pengetahuan diri adalah pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
■ Menurut Brown (1980), keterampilan metakognitif dapat dilihat sebagai pengontrolan
orang-orang yang memiliki lebih dari proses kognitif mereka sendiri
1. Keterampilan perencanaan (planning skills)
2. Keterampilan monitoring (monitoring skill)
3. Keterampilan evaluasi (evaluation skills)
4. Keterampilan prediksi (prediction skills)
Perkembangan metakognitif

■ Secara umum, pengetahuan metakognitif mulai berkembang pada usia 5-7 tahun, dan
terus berkembang selama usia sekolah, masa remaja, bahkan sampai masa dewasa.
Penelitian Flavel tentang metakognitif lebih difokuskan kepada anak-anak. Flavel
menunjukan bahwa anak-anak yang masih kecil telah menyadari adanya pikiran,
memiliki keterkaitan atau terpisah dengan dunia fisik, dapat menggambarkan objek-
objek, dan peristiwa-peristiwa secara akurat atau tidak akurat, dan secara aktif
menengahi interpretasitentang realitas dan emosi yang dialami
■ Degan demikian, kesadaran metakognitif telah berkembang jauh sebelum anak masuk
sekolah. Kemudian, melalui interaksinya dengan dunia sekolah, kesadaran metakognitif
anak akan terus mengalami perkembangan hingga remaja, bahkan sampai dewasa. Pada
usia 7 atau 8 tahun kemampuan metakognitif anak meningkat secara mencolok. Pada
masa ini, penilaian anak terhadap isyarat kognitif meningkat tajam.
Strategi meningkatkan keterampilan metakognitif

1. Mengidentifikasi 
2. Berbicara tentang berpikir (Talking about thinking)
3. Membuat jurnal berpikir (keeping thinking journal)
4. Membuat perencanaan dan regulasi-diri
5. Melaporkan kembali proses berpikir (Debriefing thinking process)
6. Evaluasi-diri (Self-evaluation)
Implikasi metakognitif dalam pendidikan

1. Guru harus mengajarkan dan menganjurkan kepada peserta didik untuk menggunakan
strategi belajar yang sesuai dengan kelompok usia mereka.
2. Memberikan pelatihan tentang strategi belajar, kapan dan bagaimana menggunakan
strategi untuk mempelajari tugas-tugas baru dan sulit. Penelitian tentang pelatihan
strategi (strategy training) menunjukan bahwa terjadinya kemajuan belajar secaraa
substansial setelah peserta didik mengikuti traning strategi di sekolah (Seiffer &
Hofnung, 1994).
3. Sering memberikan umpan balik tentang kemajuan belajar mereka
TERIMA KASIH
Aspek-aspek kognitif tidak dapat berjalan sendiri secara terpisah tetapi perlu
dikendalikan atau diatur sehingga jika seseorang akan menggunakan
kemampuan kognitifnya maka perlu kemampuan untuk menentukan dan
mengatur aktivitas kognitif apa yang akan digunakan. Oleh karena itu,
seseorang harus memiliki kesadaran tentang kemampuan berpikirnya sendiri
serta mampu untuk mengaturnya. Para ahli mengatakan kemampuan ini
disebut dengan metakognitif

Anda mungkin juga menyukai