Anda di halaman 1dari 30

Patogenesis

7
Modul Mikrobiologi Virologi Ke-7

Presentasi ini disiapkan oleh Tim Dosen Mikrobiologi Virologi Semester Genap 2019/2020
Ketika Dia Kita Sebut Kuman
Hubungan Mikroba Manusia
Mikroba kita bisa bedakan menjadi 2 jenis, korelasinya dengan
hubungan dengan manusia:
 Mikroba yang Hidup Bebas adalah golongan mikroba yang hidup
bebas di alam atau lingkungan alaminya seperti tanah dan air.
 Saprofit, golongan mikroba yang hidup di organisme yang telah mati
untuk membantu pembusukan/penguraian material organik

 Mikroba yang Parasit adalah golongan mikroba yang hidup pada


inangnya dan mengambil nutrisi darinya tanpa ada keuntungan
bagi inangnya.
Komensalisme, golongan mikroba yang hidup tanpa meruginakan
inangnya
Patogen, golongan mikroba yang dapat menimbulkan penyakit pada
inangnya
3
Sang Kuman Bernama Patogen
“Patogenesis bakteri diawali oleh proses infeksi hingga
mekanisme timbulnya tanda dan gejala penyakit”

Beberapa istilah yang perlu diketahui:


 Patogen oportunistik, golongan pathogen yang menimbulkan
penyakit saat sistem imun inang sedang turun
 Patogenesitas, kemampuan dari suatu mikroba dalam
menghasilkan penyakit
 Virulen, tingkat atau satuan ukur patogenesitas dari suatu
mikroba
 Infeksi, pertumbuhan dan perbanyakan mikroba pada/dalam
tubuh dengan/tanpa menimbulkan penyakit
4
Infeksi Sang Kuman
Beberapa jenis infeksi oleh parasit:
 Infeksi primer, infeksi pertama oleh parasite pada
inangnya
 Reinfeksi, pengulangan infeksi oleh parasite yang
sama terhadap inang yang sama
 Infeksi sekunder, infeksi lanjutan pada inang karena
penurunan imunitas akibat infeksi oleh parasite
sebelumnya oleh parasite yang baru
 Fokal infeksi, infeksi yang terlokalisasi dan
menimbulkan efek tertentu
5
Infeksi Sang Kuman (2)
Beberapa jenis infeksi oleh parasit:
 Infeksi silang, infeksi yang diakibatkan oleh suatu
inang berparasit pada inang lainnya yang bebeda
parasite
 Infeksi nosokomial, infeksi silang yang terjadi di
rumah sakit
 Infeksi subklinis, infeksi yang terjadi tanpa gejala
klinis
 Infeksi iatrogenik, infeksi yang terjadi karena
kesalahan prosedur medis atau terapi obat
6
Infeksi Berdasarkan Gejala Klinis
1. Asimtomatik, infeksi yang aktif akan tetapi tidak ada gejala
yang dapat diamati

2. Simtomatik, infeksi yang aktif dengan gejala yang dapat diamati


 Akut, gejala muncul dalam periode yang singkat
 Kronis, gejalanya bertahan hingga periode yang lama

3. Laten, infeksi yang tidak aktif atau dorman serta dapat aktif
kemudian

4. Atipikal, gejala penyakitnya umumnya tidak muncul, hanya


gejala yang tidak umum
7
Pola Epidemologi Infeksi
1. Endemik, penyakit infeksi yang muncul pada suatu
daerah tertentu

2. Epidemik, penyakit infeksi yang menyebar secara cepat


pada area dan waktu tertentu

3. Pandemik, pola epidemic yang menyebar dibeberapa


daerah di dunia dalam waktu yang singkat

4. Sporadik, infeksi yang terjadi dengan interval waktu


tertentu atau di hanya beberapa daerah
8
Agen Infeksi
“Ingat Kembali Postulat Koch!!!”

Agen infeksi pada manusia:


 Prion
 Scrapie
 Virus normal abnormal
 HIV
 Bakteri
 Mycobacterium tuberculosis
 Fungi
 Candida albicans
 Protozoa
 Plasmodium falciparum
 Helmintes
 Schistosoma mansoni 9
Karakteristik Mikroba Patogen
1. Transmissibility
Memiliki sifat penularan

2. Adherence to host cells


Berikatan dengan sel inang

3. Invasion of host cells and tissue


Menginfasi sel dan jaringan inang

4. Evasion of the host immune system


Menghindari sistem imun inang

5. Toxigenecity
Menghasilkan toksin
10
Patogen  Penyakit
Mohon diingat!
• Tidak semua pathogen yang masuk ke tubuh dapat menyebabkan penyakit
 Adanya sistem imun dari inang
• Untuk menyebabkan penyakit, pathogen harus masuk melalui portal yang tepat
 Streptococcus pneumoniae: salurah pernafasan = pneumonia, saluran pencernaan ≠ penyakit

Mikroba menyebabkan penyakit dengan cara:


1. Invasiveness
Menghancurkan jaringan

2. Toxigenecity
Memproduksi senyawa toksin

3. Triggering
Menstimulasi kelimpahan respon imun inang
11
Terjadinya Penyakit
Transmisi Penyakit Infeksi
Terdapat 3 mata rantai penyakit infeksi:
1. Reservoir
Setiap makhluk hidup dan lingkungan dimana parasite dapat
hidup, berkembang biak dan menggantungkan dirinya untuk
bertahan hidup

2. Model Transmisi
Model atau tata cara perpindahan suatu parasite ke inangnya

3. Mekanisme Patogenesitas Mikroba


Tata cara suatu parasite untuk menyebabkan penyakit di inangnya
13
Transmisi Penyakit Infeksi
Transmission

Dissemination
Breach of epithelium
Evasion of or
host defense
Colonization of mucosa

Multiplication
Attachment to target cells

Invasion
to subepithelial or intracellular space
14
Reservoir Penyakit Infeksi
Terdapat 2 tipe sumber penyakit infeksi:
1. Endogenus
Organisme flora normal yang biasanya tidak pathogen

2. Eksogenus
1. Manusia pembawa (karier), manusia yang sehat tapi
membawa parasite
2. Hewan, hewan sebagai pembawa parasitnya (Zoonosis)
3. Serangga, serangga sebagai vektor pembawa parasitnya
4. Tanah dan Air, tanah atau air yang mengandung parasit
5. Makanan, makanan yang terkontaminasi parasit

15
Reservoir Penyakit Infeksi

16
Zoonosis

17
Model Transmisi Penyakit Infeksi
Terdapat beberapa model transmisi penyakit infeksi:
1. Kontak fisik, baik langsung maupun tidak langsung
2. Airborne, penyebaran melalui udara (partikel debu)
3. Pencernaan, penyebaran melalui makanan dan
minuman (kolera)
4. Inokulasi, penyebaran melalui gigitan (rabies)
5. Transplasental, penyebaran dari ibu ke anaknya
(plasenta)
6. Iatrogenik, penyebaran saat prosedur laboratorium
atau operasi
18
Portal Masuk Mikroba
1. Lapisan Kulit
2. Membran Mukus
3. Parenteral

Pola skenario rute masuk:


 Pencernaan
 Pernafasan
 Trauma
 Jarum suntik
 Kateter
 Gigitan nyamuk
 Transmisi seksual
19
Lapisan Kulit
Kulit merupakan organ terbesar sekaligus barir pertama
yang berhadapan langsung dengan lingkungan luar

Pola skenario rute masuk:


 Luka
 Folikel rambut
 Kelenjar keringat

20
Membran Mukus (Mukosa)
Merupakan lapisan kulit dalam yang melapisi berbagai
rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan
luar

Pola skenario rute masuk:


 Saluran pernafasan,  flu, TBC
 Saluran pencernaan,  salmonellosis, kolera
 Saluran genitalia,  HIV, sifilis
 Conjunctiva,  trakoma

21
Parenteral
Mikrobiologi masuk dan terkumpul secara langsung di
jaringan di bawah kulit atau membran mukus

Pola skenario rute masuk:


 Tusukan (punctures)
 Injeksi
 Gigitan (nyamuk)
 Luka
 Operasi
 Pemecahan kulit karena pembengkakan atau kekeringan
22
Mekanisme Patogenesis
1. Bakteri masuk ke dalam tubuh
2. Adhesi-Kolonisasi
3. Invasi
4. Kehidupan intraseluler
5. Perusakan organ/jaringan

23
Mekanisme Virulensi
1. Adesi, ikatan reseptor akseptor pada permukaan
(protein adesin) agar tidak mudah terbawa aliran dan
melekat sempurna
2. Invasi, kemampuan untuk menyebar di dalam
jaringan inang setelah proses infeksi
3. Faktor-faktor antifagositik, mencegah proses
fagositosis
4. Toksin, senyawa racun baik yang diproduksi di dalam
sel (endotoksin) maupun diluar sel (eksotoksin)
5. Enzim, memproduksi senyawa enzim

24
Adhesins
Protein yang berperan dalam proses adhesi bakteri ke permukaan sel
inang (sel epitel)
BACTERIUM

adhesin

receptor

Tipe Adhesin:
EPITHELIUM
1. Fimbrial (Fili)
Mekanisme: sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor pada sel
inang
Contoh: Asam lipoteichoat (Streptococcus – sel buccal & proyein M)
2. Afimbrial (polipeptida & polisakarida)
Mekanisme: biofilm  pelekatan kolonisasi & resistensi antibiotic
Contoh: Plak gigi
25
Antifagositik
Pengelakan fagositosis dan sistem imun

 Kapsul
Meningkatkan virulensi dengan pengelakan fagositosis

 Protein M Streptokoki
Dimiliki oleh grup A Streptokoki yang berikatan fibrinogen dan fibrin ke dinding sel
bakteri agar mengelak dari sistem komplemen

 Sitotoksin
Menginterferensi secara kemotaksis atau membunuh sel-sel fagosit

 Antigen permukaan bakteri


Salah satunya adalah antigen Vi pada Salmonella typhi dan antigen K dari E. coli yang
membantuk bakteri kebal terhadap fagositosis
26
Toksin
Merupakan senyawa beracun yang diproduksi oleh
mikroorganisme

Tipe Toksin:
 Eksotoksin
Disekresikan di luar sel bakteri, biasa ditemukan di
bakteri Gram positif, gen yang mengkodenya berada
pada plasmid atau faga
Endotoksin
Bagian dinding sel terluar dari bakteri Gram negatif
27
Toksin

Tipe Eksotoksin:
1. Cytotoksin
Membunuh sel

2. Neurotoksin
Mengganggu impuls saraf normal

3. Enterotoksin 28
Mempengaruhi lapisan sel pada saluran pencernaan
Enzim
 Koagulase
Membentuk gumpalan fibrin disekitar bakteri dan mencegah
fagositosis, Contoh: Staphylococci

 Streptokinase
Melarutkan gumpalan fibrin, Contoh: Streptococci

 Hyaluronidase
Memecah asam hyaluronic, Contoh: Streptococcus

 Kolagenase
Memecah kolagen dalam jaringan, Contoh: Clostridium perfringens
29
End
Terima Kasih

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Presentasi disiapkan oleh Tim Dosen Mikrobiologi Virologi Semester Genap 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai