Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menguraikan kewenangan berdasarkan hak asal usul Desa;
2. Menguraikan kewenangan lokal skala Desa.
Waktu
2 JP (90 menit)
Media
Lembar Tayang 1.3.1;
Lembar Kerja 1.3.1: Matrik Diskusi inventarisir Kewenangan Desa menurut Asal-Usul menurut UU No 6 Tahun 2014;
Lembar Kerja 1.3.2: Matrik Diskusi inventarisir Kewenangan Lokal Berskala Desa menurut UU Nomor 6 Tahun 2014;
Lembar Kerja 1.3.3: Matrik Diskusi inventarisir Penugasan dari Pemerintah menurut UU Nomor 6 Tahun 2014;
Lembar Kerja 1.3.4: Matrik Diskusi inventarisir Penugasan dari Pemerintah Provinsi menurut UU No 6 Tahun 2014;
Lembar Kerja 1.3.5: Matrik Diskusi inventarisir Penugasan dari Pemerintah KabKota menurut UU No 6 Tahun 2014;
Lembar Informasi 1.3.1: Kewenangan Desa dalam Tata Kelola Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Metode
Pemaparan, Curah Pendapat, Videografis, dan Diskusi.
• Apa saja yang melatarbelakangi
perubahan paradigma tatakelola
Desa?
• Bagaimana hubungan pemerintah
pusat, daerah dan pemerintah
Desa?.
Diskusi Kelompk
• Kewenangan Desa menurut asal usul;
• Kewenangan lokal berskala Desa;
• Kewenangan Desa berdasarkan
penugasan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Lembar Kerja 1.3.1
Matrik Diskusi inventarisir Kewenangan Desa menurut Asal-Usul
Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Lembar Kerja 1.3.2
Lembar Kerja 1.3.3
Pengertian Tata Kelola Desa
Tata kelola dimaksud dipahami sebagai
keseluruhan proses (relasi dan interaksi) dalam
penyelenggaraan Desa sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang bertindak atas dasar
kewenangan yang dimiliki untuk
mendayagunakan sumberdaya dan daya dukung
yang ada guna memujudkan tata kehidupan
Desa yang maju, mandiri, dan demokratis.
ISU TERKAIT TATA KELOLA DESA
1. Dana Desa
Desa Sebagai Kesatuan Masyarakat 2. Alokasi Dana Desa
Hukum 3. Bagi Hasil Pajak Daerah
4. Bantuan Keuangan
Wewenang Desa
MUSDES
PEMDES BPD
1. Aset Desa
2. Swadaya Masyarakat
Masyarakat
3. Sumberdaya Desa
PENANGANAN MASALAH DAN KONFLIK
1. KEBIJAKAN
Desa Sebagai Kesatuan PEMKAB/PEMKOT
2. RPJM DAERAH 1. Peningkatan Kualitas dan
Masyarakat Hukum 3. PROGRAM/PROYEK MASUK akses terhadap pelayanan
DESA YANG TERPADU
dasar
SECARA NASIONAL,
PROVINSI DAN KAB/KOTA
2. Pembangunan dan
pemeliharaan Infrastruktur
MUSDES dan lingkungan berdasarkan
kemempuan teknis dan
PEMDES BPD sumberdaya lokal yang
tersedia
Wewenang Desa
Masyarakat 3. Pengembangan ekonomi
pertanian berskala produktif
4. Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi tepat
guna untuk kemajuan
ekonomi, dan
Pendamping Desa 5. Peningkatan kualitas
(SKPD, Pendamping 1.Kondisi obyektif desa ketertiban dan ketentraman
Profesional, KPMD dan 2.Aspirasi Masyarakat masyarakat Desa
pihak ketiga) berdasarkan kebutuhan
masyarakat desa
Struktur Pemerintahan Desa
KEPALA
BPD
DESA
Sekretaris
Pelaksana Kewilayahan
Kepala Dusun Kepala Dusun Kepala Dusun
(Kadus) (Kadus) (Kadus)
Kaur
Kaur Kaur Kaur Kaur
Pemerintahan
Kesejahteraan
Pembangunan Keuangan Umum
Rakyat
Hubungan Pemangku Kepentingan di Desa
Terdapat empat institusi yang secara bersama-sama menandai keberadaan Desa:
Musyawarah Desa
• Sebagai instansi pengambilan keputusan terkait dengan hal-hal strategis dan kejadian luar biasa. Musyawarah Desa
ini menjadi “awal” dan “akhir” dari semua kebijakan dan tindakan dalam tata kelola Desa.
Pemerintah Desa
• Pemerintah desa merupakan perwujutan organisasi masyarakat yang berpemerintahan. Pemerintah Desa dipimpin
oleh Kepala Desa. Pada Hakikatnya, Kepala Desa itu adalah pemimpin masyarakat warga desa dan bertanggungjawab
kepada masyarakat sebagai warga desa yang memilih Kepala Desa melalui mekanisme pemilihan secara demokratis.
Masyarakat
• Masyarakat warga desa adalah “pemegang saham tunggal” di dalam Desa sebagai organisasi kesatuan masyarakat
hukum.
Kerja Sama Antar Desa (pasal 92)
• Kerja sama antar-Desa meliputi:
– Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai ekonomi
yang berdaya saing;
13
Kerja Sama Antar Desa (pasal 92)
• Musyawarah antar-Desa membahas hal yang berkaitan dengan:
– pembentukan lembaga antar-Desa;
– pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan melalui
skema kerja sama antar-Desa;
– masukan terhadap program Pemerintah Daerah tempat Desa tersebut berada; dan
14
Terima Kasih