Anda di halaman 1dari 18

BABY BLUES

POSTPARTUM PSYCHOSIS

PEMBIMBING : DR. DEWI SURIANY


A . , S P. K J
PENDAHULUAN

• Psikosis postpartum adalah suatu kondisi mental yang sangat serius


yang memerlukan perhatian medis segera
• Psikosis pascapersalinan juga merupakan salah satu yang paling
langka. Biasanya digambarkan sebagai periode ketika seorang wanita
kehilangan sentuhan dengan realitas, gangguan tersebut terjadi pada
wanita yang baru melahirkan
DEFINISI

• Postpartum psikosis adalah gangguan jiwa yang berat yang ditandai


dengan waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan yang terjadi
kira-kira 3-4 minggu pasca persalinan. Ini merupaka gangguan yang
sangat serius, yang timbul akibat penyebab organic maupun emosional
dan menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereaksi secara
emosional, sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup
sehari-hari sangat terganggu
Psikosa postpartum terbagi atas dua golongan besar yaitu :

1. Psikosa fungsional

2. Psikosa Organik
FAKTOR RESIKO

• Riwayat psikosis, gangguan bipolar atau skizofrenia


• Riwayat keluarga psikosis, gangguan bipolar, atau skizofrenia
• Berulang pada 20-50% kasus
ETIOLOGI

• Faktor sosial kultural (dukungan suami dan keluarga, kepercayaan


atau etnik)
• Faktor obstetrik dan ginekologik (kondisi fisik ibu dan kondisi fisik
bayi)
• Faktor psikososial (adanya stresor psikososial, faktor kepribadian,
riwayat mengalami depresi, penyakit mental, problem emosional)
• Faktor keturunan
• Karakter personal seperti harga diri yang rendah
• Perubahan hormonal yang cepat
• Masalah medis dalam kehamilan (pre-eklampsia, DM)
• Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan
orang lain yang mengakibatkan kurangnya dukungan
• Kehamilan yang tidak diinginkan
• Merasa terisolasi
• Kelemahan, gangguan tidur (insomnia), ketakutan terhadap suatu masalah,
ketakutan akan melahirkan anak cacat atau tidak sempurna
ANAMNESIS

• Onsentnya mendadak, 2-4 minggu setelah kelahiran. Sebagian besar


muncul dengan depresi, tetapi 1/3 dapat muncul dengan mania
(suasana hati yang elasi, iritabel, disinhibisi, bertindak semaunya,
perhatian mudah teralihkan, aktivitas berlebihan, pemborosan, suka
menyerang, tidak banyak bicara, loncat gagasan) halusinasi, waham,
kebingungan, dan kurangnya tilikan.
TANDA DAN GEJALA

• Gejala Awal :
1. perasaan sedih, kecewa dan putus asa
2. sulit tidur atau insomnia
3. sering menangis
4. gelisah, cemas dan iritable yang berlebihan
5. merasa letih dan lelah
6. semangat menurun ataupun kehilangan sensasi menyenangkan
7. mudah tersinggung/labil
8. sakit kepala
9. peningkatan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba
10. memperlihatkan penurunan minat terhadap bayinya
11. menolak makan dan minum
• Gejala Lanjutan :
1. curiga berlebihan
2. kebingungan
3. sulit konsentrasi
4. bicara meracau atau inkoheren
5. irasional
6. pikiran obsesif (pikiran yang menyimpang dan berulang-ulang
7. Agresif
8. Impulsif (bertindak di luar kesadaran)
GEJALA KLINIK

Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan


mood secara drastis, dan depresi kegusaran dan berganti menjadi
euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan
kenyamanan dalam beraktifitas, sering menjauhkan diri dari teman
dan keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung
berdebar-debar serta nafas terasa cepat
PENANGANAN

Respon yang baik dalam menangani hal ini adalah kombinasi antara
psikoterapi, lingkungan sekitar nya dan medikasi seperti antidepresan,
jika tidak memungkinkan untuk pasien dirawat dirumah sebaiknya
pasien dirawat dirumah sakit. Libatkan anggota keluarga dalam
penanganan terutama suami sehingga dapat dibangun pemahaman
orang-orang terdekat pasien terhadap apa yang dirasakan dan
dibutuhkan pasien
PENCEGAHAN

• Pelajari diri sendiri


• Tidur dan makan yang cukup
• Olahraga
• Beritahukan perasaan yang dirasakan
• Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat
• Persiapan diri dengan baik
• Lakukan pekerjaan rumah tangga
• Dukungan emosional
PENATALAKSANAAN

Kondisi seperti ini biasanya diberikan obat antipsikosis dan terkadang


obat antidepresan dan atau antiansietas

Tatalaksana juga dapat berupa penilaian psikiatrik (termasuk resiko


bunuh diri dan risika terhadap bayi) perawatan unik psikiatri (jika
mungkin ke unit spesialis ibu dan bayi). Untuk obat antidepresan oral,
neuroleptika (gunakan secara hati-hati jika menyusui)
KOMPLIKASI

• Bunuh diri
• Pelantaran anak
• Pengasuhan yang tidak sesuai
• Berpikir untuk menyakiti
• Pembunuhan bayi
PROGNOSIS

Prognosis jangka pendek baik. 20% mengalami psikosis masa nifas yang
berulang, 50% mengalami episode psikosis berulang.
KESIMPULAN

• Gangguan psikologi postpartum diantaranya depresi postpartum


depresi postpartum, postpartum blues, dan postpartum psikosa
• Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues
atau baby blues dimengerti sebagai efek ringan yang sering tampak
dalam minggu pertama setelah persalinan
• Postpartum psikosa adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai