Anda di halaman 1dari 15

PENGUJIAN KEKERASAN

DAN
KEHALUSAN BAJA AISI 1045

NAMA : DENDY WANDIRA


NIM : 5173520012
PRODI : D3 TEKNIK MESIN
Baja AISI 1045
Pemilihan baja AISI 1045 karena baja ini banyak dipakai dalam pembuatan komponen-
komponen permesinan, murah dan mudah didapatkan di pasaran. Komponen mesin yang terbuat
dari baja ini contohnnya poros, roda gigi dan rantai. Adapun data-data dari baja ini adalah
sebagai berikut :

1. AISI 1045 diberi nama menurut standar american iron and steel institude (AISI) dimana

Angka 10xx menyatakan baja karbon, angka 10xx menyatakan karbon steel sedangkan angka 45

menyatakan kadar karbon persentase (0,45 %).

2.Penulisan atau penggolongan baja AISI 1045 ini menurut standar yang lain adalah sama dengan

DIN C 45, JIS S 45 C, dan UNS G 10450.

3. Menurut penggunaannya termasuk baja kontruksi mesin.

4. Menurut struktur mikronya termasuk baja hypoeutectoid (kandungan karbon < 0,8 % C).

5. Dengan meningkatnya kandungan karbon maka kekuatan tarik dan kekerasan semakin menjadi

naik sedangkan kemampuan regang, keuletan, ketangguhan dan kemampuan lasnya menurun.

Kekuatannya akan banyak 8 berkurang bila bekerja pada temperatur yang agak tinggi. Pada

temperatur yang rendah ketangguhannya menurun secara dratis.


Unsur pada Baja Karbon AISI 1045
Sifat Mekanik Material Baja Karbon AISI 1045
Uji Kekerasan
Pada penelitian ini pengujian kekerasan dilakukan
dengan metode Rockwell. Pengujian tersebut
menggunakan beban 100 kg dengan indentor bola baja
1/16 inchi. Spesimen pengujian berjumlah 10 spesimen
dengan masing-masing spesimen mendapatkan lima titik
kekerasan dan didapat data-data seperti pada tabel berikut.
Rockwell merupakan metode yang paling umum
digunakan karena mudah dan tidak menghendaki
keahlian khusus. Indenter : intan kerucut Berdasarkan
besar beban minor dan major. Uji kekerasan
rockwell : - beban minor : 10 kg - beban major : 150
kg Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell
bertujuan menentukan kekerasan suatu material dalam
bentuk daya tahan material terhadap benda uji
(speciment) yang berupa kerucut intan yang
ditekankan pada permukaan material uji tersebut.
DATA DAN PEMBAHASAN
1. Data Pengamatan
 Data Hasil Kekerasan Data Harga Kekerasan Awal Baja AISI 1045
Data Harga Kekerasan Akhir Baja AISI 1045
Pembahasan Hasil Uji Kekerasan
Proses perlakuan panas dengan cara Annealing bertujuan untuk
memperbaiki mampu mesin, mampu bentuk, memperbaiki keuletan,
menurunkan kekerasan dan menghilangkan tegangan dalam dengan cara
memperhalus ukuran butir. Sebelum dilakukan proses perlakuan panas semua
material diukur kekerasan awalnya menggunakan alat uji keras Rockwell C dan
didapat harga kekerasan awal rata-rata pada material Baja AISI 1045 22 HRC.
Setelah dilakukan pengujian kekerasan awal semua spesimen disimpan dalam
suatu wadah dari plat baja kemudian diatasnya ditutupi oleh arang kayu yang
berfungsi untuk mencegah reaksi oksidasi antara O2 di udara dengan unsur
karbon yang ada pada material. Setelah dilakukan proses perlakuan panas
metoda Annealing didapatkan harga kekerasan yang lebih rendah dari harga
kekerasan awalnya, dikarenakan pada proses Annealing ukuran butir pada
material menjadi lebih besar sehingga semakin besar ukuran butir maka
material tersebut menjadi lebih ulet dan harga kekerasannya menjadi
menurun.
Indentor
Indentor Ada dua macam indentor yang dipakai untuk pengujian kekerasan
Rockwell, yaitu intan berbentuk bola yang terbuat dari tungsten karbida dan
juga indentor berbentuk kerucut yang terbuat dari intan, indentor bola baja
mempunyai diameter 1/16", 1/8", 1/4", dan diameter 1/2" sedangakan
indentor kerucut intan mempunyai sudut puncak 120° di mana bagian
ujungnya sedikit dibulatkan dengan jari-jari 0,2 mm. Nama untuk indentor
kerucut intan juga dikenal dengan sebutan 'Brale'.

Gambar. Indentor intan dan indentor bola


Indentor bola baja dipakai pada saat kita melakukan
pengujian kekerasan material yang lebih ulet sedangkan
indentor kerucut intan biasanya dipakai untuk menguji
material yang mempunyai nilai sangat tinggi pada
kekerasan rockwell.
Di dalam prakteknya angka kekerasan pada
Rockwell dapat langsung di baca pada jam ukur (dial
gage), atau juga dapat ditampilkan pada layar saat
menggunakan mesin pengujian kekerasan Rockwell
dengan tampilan digital.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
Adapun bahan yang akan digunakan dalam pengujian ini
yaitu sebagai berikut:
 Cutting tool berfungsi sebagai alat untuk memotong spesimen
uji.
 Rockwell Hardness Tester untuk mengukur nilai kekerasan

 Alat uji Impak dengan metode charpy digunakan untuk


mengetahui ketangguhan spesimen yang diuji
 Material yang digunakan adalah baja karbon sedang baja AISI
1045.

 Amplas, ukuran 800 hingga 1000, digunakan sebagai bahan


penghalus permukaan spesimen pada proses polishing
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai