Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 3

IMUNNOLOGI

Afifah Nur Rofiah


1911E2051
Annisa Septiani
1911E2054
Della Maulidya
1911E2063

Elia Restu Agustina


1911E2067
Siti Nurasiah
Jamil
1911E2094
Imam Saeful Azhar
1911E2074

Khairil Rauzi
1911E2077
Sistem Kekebalan Tubuh Nonspesifik Eksternal

Merupakan sistem pertahanan tubuh terluar atau system yang pertama akan
menerima serangan dari antigen atau patogen, yakni organisme yang dapat
menyebabkan penyakit seperti bakteri, jamur atau virus. Sistem pertahanan
ini diperankan oleh kulit dan membran mukosa yang menghasilkan lendir,
air liur, air mata dan sekresi mukosa (mukus).

Kulit merupakan pertahanan tubuh terbesar dan mudah dilihat. Secara


normal, kulit tidak mampu ditembus oleh bakteri kecuali jika ada kerusakan
(misalnya luka), maka bakteri atau virus dapat masukke dalam tubuh
melalui jalan ini. Jika kulit dapat ditembus oleh patogen, maka pada bagian
tersebut akan terjadi infeksi penyakit sehingga terjadi peradangan.
Tubuh akan mulai merespon dimana aliran darah yang membawa banyak
sel darah putih meningkat. Akibatnya, suhu pada daerah yang terinfeksi
akan meningkat pula. Disini, sel darah putih akan bekerja membunuh
pathogen sehingga muncul benjolan yang sering dinamakan sebagai bisul
(abses). Di dalam bisul atau abses.

Di dalam bisul atau abses terdapat nanah yang berisi patogen/antigen yang
telah hancur dan bercampur dengan serum darah putih. Selain kulit, juga
ada membran mukosa yang terdapat pada saluran kelamin, pernapasan atau
saluran pencernaan yang dapat menghalangi bakteri masuk ke dalam tubuh.
Bentuk Perlawanan Kulit dan Membran Mukosa

Kulit dan membran mukosa juga akan melakukan perlawanan terhadap patogen
dalam bentuk senyawa kimiawi. Misalnya, sekresi oleh kelenjar lemak dan kelenjar
keringat pada kulit membuat keasaman (pH) permukaan kulit pada kisaran 3–5.
Kondisi tersebut cukup asam dan mencegah banyak mikroorganisme berkoloni di
kulit kita.

Air liur, air mata dan sekresi mukosa (mukus) yang disekresikan jaringan epitel dan
mukosa dapat melenyapkan banyak bibit penyakit yang potensial. Proses sekresi ini
mengandung lisozim yaitu suatu enzim yang dapat menguraikan dinding sel bakteri.
Selain itu, bakteri flora normal tubuh pada epitel dan mukosa dapat juga mencegah
koloni bakteri patogen (Fictor Ferdinand,Hal.204-205).
Perlawanan Lainnya

Perlawanan ini antara lain lambung yang memproduksi asam lambung (HCl)
untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan yang kita makan,
keasaman pada vagina dan urin yang dapat menghambat pertumbuhan bibit
penyakit tertentu, reflex batuk atau bersin yang berfungsi mencegah debu masuk
ke dalam paru-paru atau gerakan peristaltic pada usus yang mendorong bibit
penyakit yang ada di dalam usus sehingga segera dapat keluar bersama feses atau
kotoran.
ERIMA KAS

Anda mungkin juga menyukai