Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM KOPI

DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA


PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH
PUSKESMAS PENEBEL I
TAHUN 2016

Oleh :
Ni Made Asri Ardiyanti
LATAR BELAKANG
Latar belakang dari penelitian ini dimana Jumlah penyakit Hipertensi di
kabupaten Tabanan yang mencapai 10.957 orang. Hipertensi menempati
peringkat pertama dari 10 besar penyakit di kabupaten Tabanan dengan
total kunjungan 18.971 orang pada tahun 2015. Di Puskesmas Penebel 1
Hipertensi menempati peringkat ke dua dari 10 besar penyakit dengan
total kunjungan 2.715 orang pada tahun 2015.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi adalah minum
kopi. Pengaruh kopi sekecil apapun terhadap tekanan darah akan
menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat karena kopi
dikonsumsi secara luas di masyarakat.
Dari wawancara yang dilakukan peneliti pada 6 orang penderita
hipertensi hampir semua mempunyai kebiasaan minum kopi.
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih dalam dan lanjut mengenai Hubungan Kebiasaan Minum
Kopi Dengan Derajat Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah
Puskesmas Penebel 1.
RUMUSAN MASALAH
• Berdasarkan latar belakang yang telah di
uraikan, maka dirumuskan permasalah yang
berkaitan dengan penelitian sebagai berikut:
”Apakah Ada Hubungan Kebiasaan Minum
Kopi dengan Derajat Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas
Penebel I?”
TUJUAN PENELITIAN
• TUJUAN UMUM
Untuk Mengetahui Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan
Derajat Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah
Puskesmas Penebel 1.
• TUJUAN KHUSUS
1. Mengidentifikasi kebiasaan minum Kopi pada penderita Hipertensi di
wilayah Puskesmas Penebel I.
2. Mengidentifikasi derajat Hipertensi pada penderita Hipertensi di
wilayah Puskesmas Penebel I.
3. Menganalisis hubungan kebiasaan minum kopi dengan derajat
Hipertensi pada penderita Hipertensi di wilayah Puskesmas Penebel I.
MANFAAT PENELITIAN
• Bagi Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dan
referensi serta gambaran yang jelas dan sistematis mengenai hubungan
kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi dalam pendidikan dan
praktek keperawatan.
• Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan
pencegahan terajdinya hipertensi.
• Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
hubungan kebiasaan minum kopi terhadap derajat hipertensi.
• Peneliti selanjutnya
Dapat digunakan sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya jika melakukan
penelitian tentang hubungan kebiasaan minum kopi terhadap derajat
hipertensi.
KEASLIAN PENELITIAN
• Ayu Martiani (2012) penelitian ini berjudul factor risiko
hipertensi ditinjau dari kebisaan minum kopi.
• Endang wiji lestari (2009) penelitian ini berjudul
konsumsi kopi masyarakat perkotaan dan factor-faktor
yang berpengaruh.
• I Wayan Suadnyana (2013) penelitian ini berjudul
hubungan kebiasaan meroko dengan kejadian
hipertensi pada laki-laki umur 40 tahun keatas di
wilayah Puskesmas Marga II kabupaten Tabanan.
• Rosa Lelyana (2008) penelitian ini berjudul pengaruh
kopi terhadap kadar asam urat.
Adapun teori yang yang terdapat dalam BAB
II
1. Hipertensi 1. Kebiasaan minum kopi
2. Etiologi hipertensi 2. Jenis kopi
3. Faktor resiko 3. Bahan yang terkadung
hipertensi dalam kopi
4. Patofisiologi hipertensi 4. Klasifikasi minum kopi
5. Klasifikasi Hipertensi
6. Gejala Klinis Hipertensi
7. Hipertensi pada
kehamilan
Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan

Kerangka Teori Genetik


Usia
Jenis kelamin
Etnis
Factor resiko yang dapat dikendalikan :
Stress
Olah raga
Obesitas
Alcohol
Konsumsi garam
merokok

 
Minum kopi
 

Komponen berbahaya kopi: kafein

Merangsang pengeluaran adrenalin Vasokontriksi pembuluh darah, adhesi trombo, arteriosklerosis

Meningkatkan denyut jantung Meningkatkan tahanan perifer

Meningkatkan curah jantung

Hipertensi
Kerangka Konseptual
Variabel Independent Variabel dependent
(kebiasaan minum kopi) (Derajat Hipertensi)

Variabel luar
1. Umur
2. Ras/ suku
3. Genetik
4. Geografis
5. Jenis kelamin
6. Konsumsi garam
7. Kegemukan
8. Kebiasaan olahraga
9. Stres
10. Alkohol
11. merokok
Kerangka Kerja
Populasi penderita Hipertensi yang datang berobat ke Puskesmas Penebel I

Sampling non probability samping dengan tehnik sampel jenuh

Kriteria ekslusi Kriteria inklusi

Datang kerumah pasien hipertensi di wilayah puskesmas


penebel I

Memperkenalkan diri dan meminta unklien untuk


bersedia menjadi responden

Mengukur tekanan darah

Memberikan kuesioner kepada klien

Analisa data menggunakan tehnik bivariat

Penyajian hasil penelitian


Perumusan Hipotesis
• Ho : tidak ada hubungan kebiasaan minum
kopi dengan Derajat Hipertensi pada
penderita Hipertensi di Wilayah Puskesmas
Penebel 1.
• Ha : ada hubungan kebiasaan minum kopi
dengan Derajat hipertensi penderita
Hipertensi di Wilayah Puskesmas Penebel 1.
Desain Penelitian
• Dalam penelitian ini, desain penelitian yang
digunakan adalah desain penelitian deskriptif
analitik dengan bentuk rancangan cross
sectional yaitu jenis penelitian yang
mengunakan waktu pengukuran/ observasi
data variabel independent dan dependent
dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi
tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2008)
Tempat dan Waktu Penelitian
• Tempat yang akan dilakukan penelitian adalah
di Wilayah Puskesmas Penebel 1. Waktu
dilakuakan penelitian adalah bulan Mei-Juni.
POPULASI
• Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetpkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya(Sugiyono, 2014).
• Untuk mencari jumlah populasi peneliti mengambil
data kunjungan pasien hipetensi di Puskesmas
Penebel I selama 3 bulan ( Januari, Februari, Maret
2016). Total kunjungan selama 3 bulan adalah 234
orang dengan rerata penderita perbulan 78 orang.
Sampel
• Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasinya (Sugiyono, 2014).
• Oleh karena jumlah estimasi populasi kurng dari 100 maka
penulis menggunakan teknik non probability sampling dengan
sampling jenuh.
• Non probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (sugiyono,2014)
• Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel (sugiyono,2014).
Kriteria inklusi
• Penderita Hipertensi tanpa komplikasi
• Penderita hipertensi yang bisa baca dan tulis
• Bersedia menjadi responden dan
menandatangani informed consent.
Kriteria eksklusi
• Tidak bersedia menjadi responden
• Penderita hipertensi dengan kehamilan
• Penderita hipertensi yang rutin mengkonsumsi
obat hipertensi
Variabel Independent (bebas)
• Variabel Independent adalah variabel yang
mempengaruhi atau nilainya menentukan
variabel lain (Nursalam,2014). Dalam penelitian
ini, yang menjadi variabel Independent adalah
Kebiasaan Minum Kopi.
Variabel Dependen (terikat)
• Variabel Dependen adalah variabel yang
dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel
lain. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel
Dependent adalah derajat Hipertensi.
Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skala
Variabel Riwayat minum kopi Skala ordinal kuisioner 1. Peminum kopi ringan :
Idependen yang dilakukan oleh 1 cangkir/hari
(kebiasaan penderita hipertensi 2. Peminum kopi
minum kopi) sedang : 2-3
cangkir/hari hari
3. Peminum kopi berat :
> 3 cangkir/hari
(Hamer M, et al.
2006)
Variabel hipertensi adalah Skala Tensimeter 1. Prehipertensi (120 –
Dependent peningkatan tekanan ordinal 139/ 80 – 89 mmHg)
(Derajat darah yang melebihi 2. hipertensi derajat I
Hipertensi ) tekanan darah normal (140 – 159 / 90 –
seperti yang telah di 99mmHg)
sepakati oleh JNC VII. 3. hipertensi derajat II (≥
160/ ≥ 100 mmHg)
(sumber : JNC VII)
Alat Pengumpulan Data
• Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah kuesioner untuk
mengukur kebiasaan minum kopi, tensimeter
dan stetoscop digunakan untuk mengukur
tekanan darah.
• Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara peneliti ke rumah-rumah
pasien Hipertensi di Wilayah Puskesmas
Penebel I, memberikan kuesioner kepada
penderit Hipertensi di Puskesmas Penebel I.
Prosedur pengumpulan Data
Pada penelitian ini prosedur pengumpulan data
di bagi menjadi tahap yaitu :
• Tahap persiapan
• Tahap pelaksanaan
• Tahap akhir
Etika Penelitian
• Informed Consent
• Anonymity
• Confidentialy
• Beneficience
• Justice
• Veracity
Pengelolaan Data
• Editing data
• Coding data
• Data entry
• Cleaning
Tekhnik Analisis Data
• Analisa ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara kebiasaan minum kopi
terhadap Hipertensi pada pasien Hipertensi di
Wilayah Puskesmas Penebel I.
• Pengolahan dan analisa data menggunakan
program computer SPSS (statistic versi 22).
Dilkukan uji analisa statistic dengan mengunakan
uji Somers’d dengan tingkat kesalahan α sebesar
0,05 (Sopiyudin Dahlan, 2009).

Anda mungkin juga menyukai