Anda di halaman 1dari 20

Standart Pelayanan Kebidanan Menurut Permenkes

no.369/III/2007

Disusun oleh:
Leoni Angela Manalu
Mesi Putri Anesi
PELAYANAN KEBIDANAN

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan


kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister)
yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Standart Pelayanan Kebidanan
Menurut Permenkes no.369/III/2007

Berdasarkan Kepmenkes 900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik


bidan dan memperhatikan draft ke VI kompetensi inti bidan yang disusun
oleh ICM Februari 1999, kompetensi bidan sebagai berikut :
1). Bidan memiliki persyarakatan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu – ilmu sosial,
kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar asuhan yang bermutu tinggi sesuai
dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

a. Memberikan informed concent kepada pasien.

b. Melakukan pengambilan sediaan darah untuk pemeriksaan lab sederhana.

C. Melakukan pemeriksaan protein urine.

d. Melakukan pemeriksaan reduksi urine.

e. Melakukan pemeriksaan HB.


Lanjutan…

2). Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat untuk meningkatkan
kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.

a. Melakukan pemeriksaan fisik ibu pra hamil

b. Memberikan KIE bagi ibu pra hamil termasuk persiapan menjadi orang tua.

c.  Memberikan pelayanan KB pada masa interval.

d. Memberikan KIE KB pada masa interval.


3). Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan
dari komplikasi tertentu.

a. Melakukan pemeriksaan ibu hamil kunjungan awal.

b. Melakukan pemeriksaan ibu hamil kunjungan ulang.

c. Mengajarkan senam hamil.

d. Melakukan rujukan ibu hamil tidak normal.


4).  Bidan memberikan asuhan bermutu tinggi serta tanggap terhadap budaya setempat
selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih, aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan BBL.

a. Melakukan pertolongan persalinan normal pervaginam.

b. Melakukan episiotomi dan menjahit perineum pada persalinan normal.

c. Melakukan amniotomi pada persalinan Kala I.

d. Melakukan pemeriksaan pervaginam pada persalinan Kala I.

e. Melakukan pertolongan pada atonia uteri.


5). Bidan memberikan asuhan kepada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi terhadap budaya setempat.

a. Melakukan pemeriksaan ibu nifas.

b. Melakukan perawatan payudara pada ibu nifas normal.

c. Melatih senam nifas pada ibu nifas normal.

d. Mengatasi mastitis pada ibu nifas .

e. Memberikan KIE pada ibu nifas normal.

f. Mengajarkan teknik menyusui yang baik.


6). Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi komprehensif pada BBL sampai dengan usia 1 bulan.

a.  Melakukan pemeriksaan fisik pada BBL.

b.  Melakukan resusitasi pada bayi asfiksia.

c.  Melakukan perawatan tali pusat.

d.  Mencegah hipotermi pada BBL.

e.  Melakukan rujukan bayi baru lahir tidak normal.

7). Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan
sampai dengan 5 tahun)

a. Melakukan pemantauan tumbuh kembang.

b. Memberikan KIE pada balita.

c. Melakukan rujukan balita sakit.


8).   Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi komprehensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

a. Melakukan pengkajian kebutuhan masyarakat (individu, keluarga dan  masyarakat).

b. Melakukan analisis sosial dan analisis situasi di masyarakat dengan menggunakan


pendekatan kemasyarakatan.

c.  Melakukan advokasi kepada pihak terkait.

d. Melaksanakan musyawarah masyarakat desa.

e. Menyusun program tahunan yankesmas.

f.  Melakukan pemantauan KIA dengan PWS – KIA.


9).  Melaksanakan asuhan kebidanan pada perempuan/ ibu dengan gangguan sistem reproduksi.

a. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien dengan PMS.

b. Melaksanakan rujukan dengan pasien PMS.

c. Memberikan pelayanan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan sistem


reproduksi.

d. Melakukan digital pada abortus inkomplit.

e.Melaksanakan asuhan asuhan kebidanan pasca abortus.


Menurut saya kompetensi bidan sudah sesuai dengan Permenkes 369 Tahun 2007, Standar Profesi
bidan yang digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya, contohnya dalam
memberikan pelayanan kebidanan yang sesuai dengan SOP contohnya dalam pelayanan ANC( ante natal
care), Persalinan, PBL, Nifas, KB(keluarga berencana), Kespro(kesehatan reproduksi) dan pada
pemberian KIE.

Ada 9 standar kompetensi bidan yang terdiri dari pengetahuan/ keterampilan yang membentuk dasar
asuhan berkualitas sesuai budaya, prakonsepsi KB dan ginekologi, asuhan konseling selama kehamilan,
asuhan tambahan selama hamil dan kehamilan, asuhan pada ibu nifas dan menyusui, asuhan pada bayi baru
lahir, asuhan pada bayi dan balita, kebidanan komunitas dan asuhan pada ibu/wanita dengan gangguan
reproduksi. Fakta di lahan praktek terjadi banyak kesenjangan antara teori dengan kenyataan.
HAK HAK BIDAN
a.    Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya

b.    Bidan berhak bekerja sesuai standar profesi pada setiap jenjang/tingkat pelayanan kesehatan

c.    Bidan berhak menolak keingianan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan

perundangn, dan kode etik profesi

d.  Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan ataupun pelatihan

e.  Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai

f.  Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai

g. Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh

pasien, keluarga atau profesi lainnya


KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat


melaksanakan tugas profesinya dengan baik.

2. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk


meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi .
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT

• Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan

sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

• Setiap bidan dlm menjalankan tugas profesinya menjunjung

tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan

memelihara citra bidan.

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman

pada peran,tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,

keluarga dan masyarakat.
LANJUTAN…..

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien

dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

• Setiap bidan dalam menjalankan tugas senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga

dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang

di milikinya.

• Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya,

dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara

optimal.
Kewajiban bidan terhadap sejawat dan
tenaga kesehatan lainnya

• Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk


menciptakan suasana kerja yang serasi.

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati


baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
Kewajiban bidan terhadap profesinnya

• Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinyadengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

• Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan did dan meningkatkan


kemampuan profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

• Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenis yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Kewajiban bidan terhadap pemerintah

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan


ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidan kesehatan khususnya
dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

• Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan


pemikirannya kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai