Anda di halaman 1dari 11

GANGGUAN PERSEPSI

SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN
Ruang Kuantan
Rumah Sakit Jiwa Tampan
2017 B
PENGERTIAN
Stuart & Laraia (2009) mendefinisikan
halusinasi sebagai suatu tanggapan dari
pancaindera tanpa adanya rangsangan (stimulus)
eksternal. Halusinasi merupakan gangguan
persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu
yang sebenarnya tidak terjadi. Pasien halusinasi
merasakan adanya stimulus yang sebetulnya tidak
ada. Perilaku yang teramati pada pasien yang
sedang mengalami halusinasi pendengaran adalah
pasien merasa mendengarkan suara padahal tidak
ada stimulus suara.
FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR PREDISPOSISI
1. FAKTOR BIOLOGIS : herediter,
penyalahgunaan NAPZA
2. FAKTOR PSIKOLOGIS : kegagalan FAKTOR PRESIPITASI
berulang, kematian, kehilangan, adanya riwayat penyakit infeksi,
korban atau saksi kekerasan penyakit kronis atau kelainan struktur
3. FAKTOR SOSIO-EKONOMI : otak, adanya riwayat kekerasan dalam
ekonomi rendah, tingkat pendidikan, keluarga, atau adanya kegagalan-
gangguan tahapan tumbuh kembang kegagalan dalam hidup, kemiskinan,
adanya aturan atau tuntutan dikeluarga
atau masyarakat yang sering tidak
sesuai dengan pasien serta konflik antar
masyarakat.
RENTANG RESPON
HASIL PENGKAJIAN
Pada hari Rabu, 18 Desember 2019 kami melakukan
pengkajian kepada pasien yang berinisial Tn. AD
dengan TTV TD : 90/60 mmHg, N : 92 x/i, RR : 22
x/i, S : 37,5 C BB : 56 kg TB : 172 cm. Mengenai
umur klien menjawab umurnya 34.000 tahun.
Sedangkan, tanggal lahirnya klien lupa. Klien
mengatakan belum menikah dan berasal dari suku
Bengkulu. Selain itu klien juga mengatakan
pendidikan terakhirnya ialah di Universitas Vansisko
di daerah Mexico dan dekat dengan Filiphina
 alasan klien masuk ke Rumah sakit, klien mengatakan
bahwa ia dibawa oleh tentara di daerah Simpang Tiga
ketika sedang berjalan di pinggir jalan. Pasien mengatakan
tidak tahu mengapa ia harus dibawa ke Rumah sakit. Saat
pengkajian keluhan yang kami dapatkan secara psikologis
tidak terkaji. Namun, keluhan secara fisik klien
mengatakan badan terasa lemah keseluruhan, kepala
pusing, dan badan panas.
 Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik
sebagai korban. Klien mengatakan pernah dipukul oleh
banyak orang menggunakan besi di rumahnya senidir
yang menurut klien pukulan itulah yang menyebabkan
badannya terasa lemah saat ini. Klien mengatakan banyak
sekali luka yang ia dapatkkan ketika peristiwa tersebut
terutama pada bagian kepala.
 pasien ternyata mengalami halusinasi. Halusinasi yang
dialami klien ialah halusinasi pendengaran dibuktikan
dengan klien mengatakan mendengar suara “nguuuuung
nguuuuuung” meskipun hanya datang sekali-kali saja.
ASUHAN KEPERAWATAN
Kami hanya melakukan review SP saja kepada klien
Tn. AD. Diakrenakan klien sudah mendapat latihan
SP 1 sampai dengan SP 4. Tetapi, klien masih sering
lupa apa saja latihan latihannya. Kami membantu
melakukan review SP 1 yaitu menghardik, kemudian
SP 2 kami memastikan Tn. Ad meminum obat yang
sudah diresepkan, SP 3 yaitu latihan TN. AD untuk
bercakap-cakap dengan temannya dan memantau
apakah ia melakukan latihannya atau tidak, dan
terakhir ialah SP 4 yaitu melakukan aktivitas harian
dan juga kami memantau apakah TN. AD
melakukan aktivitas yang dipilhnya atau tidak.
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
Berdasarkan teori ketika didapat data Berdasarkan data-data yang
pasien halusinasi seharusnya langklah kami dapatkan setelah
pertama yang dilakukan ialah menkaji melakukan pengkajian,
halusinasi pasien. Seperti bertanya apa kelompok mengangkat diagnosa
yang didengar, suara seperti apa?, keperawatan klien tersebut
apakah ada wujudnya atau tidak?, halusinasi : pendengaran
seberapa sering muncul, pada saat dibuktikan dengan klien masih
kapan suara muncul, apa yang mendengar suara-suara
dilakukan ketikas suara itu muncul, dan meskipun sudah jarang muncul
apakah cara tersebut berhasil atau dan klien juga sudah
tidak. Tetpi ketika kami melakukan mempelajari SP halusinasi yang
pengkajian, kami hanya tidak bertanya sudah diajarkan.
pada saat seperti apa suara itu muncul
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Berdasarkan teori, tindakan keperawatan
yang harus dilakukan tidak hanya kepada
klien saja tetapi juga kepada keluarga klien.
Tetapi, kami tidak melakukannya
dikarenakan selama kami melakukan pre-
klinik keluarga klien tidak pernah datang
berkunjung
2. Tindakan keperawatan juga harus dilakukan
dengan membina hubungan saling percaya,
namun kelompok sepertinya masih kurang
dalam menjalin BHSP dengan klien
dikarenakan klien terkadang masih menolak
untuk dilakukan pengkajian.
KESIMPULAN
Halusinasi ialah sebagai suatu tanggapan dari
pancaindera tanpa adanya rangsangan (stimulus)
eksternal Halusinasi merupakan gangguan persepsi
dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi.Ada lima jenis halusinasi yaitu
pendengaran, penglihatan, penghidup, pengecapan dan
perabaan. Halusinasi pendengaran adalah mendengar
suara atau bunyi yang berkisar dari suara sederhana
sampai suara yang berbicara mengenai klien sehingga
klien berespon terhadap suara atau bunyi tersebut.
Adapun peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan jiwa diantaranya, preventif, promotif,
kuratif, rehabilitatif.

Anda mungkin juga menyukai