Anda di halaman 1dari 24

KESADARAN UNTUK TAAT

HUKUM ALLAH
Ahmad Didi, S. Sos. I
KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM

AKIDAH/
IDEOLOGI

Sistem aturan-aturan
SYARI’AH/ Islam yang ditetapkan
DIINUL ISLAM
HUKUM oleh Allah sendiri sebagai
Pencipta Hukum QS 6:57

AKHLAK/
TINGKAH LAKU
PENGERTIAN HUKUM
MENURUT PARA AHLI HUKUM
• PLATO : Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang
mengikat masyarakat.
• ARIESTOTELES : Hukum sebagai kumpulan peraturan (Undang-undang) yang tidak hanya
mengikat masyarakat tetapi juga hakim. Undang-undang adalah sesuatu yang berbeda dari
bentuk dan isi konstitusi; karena kedudukan itulah undang-undang mengawasi hakim dalam
melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-orang yang bersalah.
• VAN KANT : Hukum adalah serumpun peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang
diadakan untuk mengatur melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.
• Soerojo Wignjodipoero, S.H. : Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat
memaksa, berisikan suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
atau dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.
PENGERTIAN HUKUM DI DALAM ISLAM
• Kata syari’ah secara etimologis kata syariat berasal dari Bahasa Arab dari kata

•‫رَش ْ عًا و َمرْش َ عًا – يَرْش َ ُع – رَش َ َع‬ Artinya : menggariskan, membuat undang-undang,
jalan.

Jika kata syariat digandengkan dengan kata islam maka mempunyai makna undang-undang islam atau sering
kita kenal dengan sebutan syariat islam.

“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar,
untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan…” (QS. 2:213)
• Secara terminologi syari’ah Islam adalah aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah Swt
kepada hamba-hambaNya untuk dilaksanakan dengan tujuan menjaga kehidupan agama dan kehidupan dunia
mereka sehingga membawa keadilan, keseimbangan dan kebahagiaan dunia akherat
KONSEP HUKUM DI DUNIA

‫ٱ‬ ‫ٱ‬
٥٠ ‫ون‬ُ ‫ن‬‫ق‬ِ
َ ُ ٖۡ ُ‫و‬‫ي‬ ‫م‬‫و‬‫ق‬َ ّ ِ
‫ل‬ ‫ا‬ً ‫مۡك‬‫ح‬ ِ ‫هَّلل‬ َ ُ َ ۡ ۡ َ َ ۡ َ َّ ٰ َ ‫•َأفَ ُح‬
‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ن‬ ‫س‬‫ح‬ ‫َأ‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫و‬ ۚ
‫ُون‬
‫غ‬ ‫ب‬‫ي‬ ِ
‫ة‬ ‫ي‬ ِ
‫ل‬ ‫ه‬
ِ ‫ج‬ۡ ‫ل‬ َ ‫مۡك‬
• Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik
daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin
• HUKUM JAHILIYAH (aturan yang dibuat oleh manusia standarnya berdasarkan akal dan hawa
nafsu)
• HUKUM ALLAH (aturan yang diturunkan oleh Allah Swt untuk manusia)
LANDASAN KETAATAN
KEPADA HUKUM ALLAH

ۡ ‫ٱ‬ َ
‫ون لهُ ُم ل ِخرَي َ ُة‬‫ك‬ُ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫َأ‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫م‬ ‫َأ‬ ‫ۥ‬ ُ ‫هُل‬ ‫و‬ ‫س‬‫ر‬‫و‬ ‫ٱ‬ ‫ىَض‬َ ‫ق‬ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ٍ
‫ة‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫اَل‬‫• َو َما اَك َن ِل ُم ۡؤ ِم ٍن َو‬
َ َ ً ٓ ُ ََ ۡ ُ ‫هَّلل‬ َ ۡ ُ
‫ٱ ِإ‬
٣٦‫ِم ۡن َأ ۡم ِرمِه ۡ ۗ َو َمن ي َ ۡع ِص هَّلل َ َو َر ُسوهَل ُۥ فَ َق ۡد ضَ َّل ضَ لَٰ اًل ُّم ِبينًا‬
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila
Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah
sesat, sesat yang nyata
• QS. 33:36
LANDASAN KETAATAN
KEPADA HUKUM ALLAH

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬


‫•مُث َّ َج َعلۡنَٰ َك عَىَل ٰ رَش ِي َع ٍة ِّم َن َأۡل ۡم ِر فَ ت َّ ِب ۡعهَا َواَل تَت َّ ِب ۡع َأ ۡه َوٓا َء ذَّل ِ َين اَل‬
١٨ ‫ون‬َ ‫ي َ ۡعلَ ُم‬
• Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu),
maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui (QS. 45:18)
ۖ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
ٖ‫• يَٰ َٓأهُّي َا ِ َين َءا َمنُ ٓو ْا َأ ِطي ُعو ْا هَّلل َ َوَأ ِطي ُعو ْا َّلر ُسو َل َوُأ ْويِل َأۡل ۡم ِر ِمن ۡ فَ ن تَنَٰ َز ۡعمُت ۡ يِف يَش ۡ ء‬
‫مُك‬ ‫ذَّل‬
‫ِإ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
ۡ ٓ
‫ون ِب هَّلل ِ َو لۡ َي ۡو ِم أۡل ِخ ۚ ِر َذٰ كِل َ َخرۡي ٌ َوَأ ۡح َس ُن تَأ ِوياًل‬ ِ ُ
َ ُ‫ول ن كنمُت ۡ ت ُۡؤمن‬ ِ
ِ ‫فَ ُردُّو ُه ىَل هَّلل َو َّلر ُس‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
٥٩
• Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ( QS. 4 : 59
)
KARAKTER MU’MIN DALAM MENSIKAPI
HUKUM ALLAH

‫ٱ‬ ‫ٱ‬
‫• ن َّ َما اَك َن قَ ۡو َل لۡ ُم ۡؤ ِم ِن َني َذا ُد ُع ٓو ْا ىَل هَّلل ِ َو َر ُسوهِل ِ ۦ ِل َي ۡحمُك َ بَيۡهَن ُ ۡم َأن‬
‫ٱِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
٥١ ‫ون‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ۡ
‫ف‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫مُه‬ َ
‫ك‬ ِ
‫ئ‬ ٓ َ ‫ل‬‫و‬ ‫ُأ‬
‫و‬ ۚ
َ ُ ُ ُ ٰ ْ َ ‫ي َ ُقولُو ْا مَس ِ ۡعنَا َوَأ َط ۡعنَا‬
ِ ۡ
• Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya
agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami
patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung ( QS. 24 : 51 )
• Sami’naa = kepada konsep (Al Qur’an)
• Atho’naa = kepada Birokrasi (Ulil Amri)
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM

• Sumber hukum Primer di dalam Islam, yaitu:


• Al-Qur’an
• As-Sunah
• Sumber Hukum Sekunder:
• Ijtihad :
• Ijmak, Qiyas, Istihsan, Urf, Istishhab, Maslahah al-Mursalah, Syadd al-Dzara`i',
Syar'u Man Qablana dan Qaul ash-Shahabi.
FUNGSI PONDASI ISLAM

Pembentuk karakter
RUKUN ISLAM
hukum

ASAASUL ISLAM/ Pembentuk karakter


RUKUN IMAN
PONDASI ISLAM mu’min

Pembentuk karakter
IHSAN
akhlak
KONSEP PENEGAKKAN HUKUM ALLAH
‘UBUDIYAH

MU’AMALAH
ULIL AMRI
MUNAKAHAH

JINAYAH
DIINUL ISLAM

STANDAR HUKUM AL QUR’AN


HUKUM/
POLA HUKUM AS SUNAH
SYARI’AT
TEMPORER IJTIHAD
ASAS-ASAS HUKUM TUHAN

• 1. Asas Kemudahan ‘ADABUL HARJ Syariat islam menghendaki kemudahan dan


bukan kesukaran :
“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian”.
(QS.2:185)
Syariat islam menyingkirkan kesempitan dan bukan mendatangkan kesempitan. Berdasarkan
firman Allah
“Allah tidak hendak menyulitkan kalian, tetapi Dia hendak membersihkan kalian dan
menyempurnakan kalimat-Nya bagi kalian supaya kalian bersyukur”. (QS.5:6)
• “ Dan berjihadlah kamu (Dijalan) Allah dengan jihad sebenarnya. Dia telah memilihkalian dan
Dia tidak menjadikan atas kalian Di dalam Dien suatu kesempitan”. (QS. 22:78)
ASAS-ASAS HUKUM ALLAH
• 2. Asas Keringanan TAKLIFUT – TAKLIF (MEMPERKECIL BEBAN)
• Syariat islam menghendaki keringanan dan bukan memberatkan. “Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah” (QS. 4:28)

• Adanya Rukhsoh
“Sesungguhnya Allah suka jika rukhshohnya dilaksanakan sebagaimana Dia tidak suka jika kedurhakaan
kepada-Nya dilaksanakan” (HR. Ahmad, Ibnu Hiban & Baihaqy)

• Memperbolehkan yang diharamkan jika dalam kondisi terpaksa.


“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. 2:173)
ASAS-ASAS HUKUM ALLAH

• 3. Asas Bertahap AT-TADRIJ FIT-TASYRI’ (Penetapan hukum secara bertahap) Contoh


penahapan hukum keharaman khomer diera permulaan islam. (QS. 2:219, QS 4:43, QS. 5:90)
• 4. Asas Kemaslahatan MASHOLIHUL AMMAH (Prinsip Kemaslahatan Umat)
• 5. Syariat Islam Penyempurna Syariat samawiyah sebelumnya. Seluruh syariah ditinjau dari
aspek aqidah, dasar pokok ibadah, akhlaq memiliki konsep yang sama ( Identikal) QS.
30:30/7:172/4:165/35:24/3:81: a. Syariah samawiyah ditinjau dari aspek hukum, tiap para nabi /
rosul berbeda beda sesuai dengan tingkat budaya dan kondisi lokal bangsa/kaumnya. QS.14:4/
5:48 /7:158; b. Syariat yang dibawa Nabi Muhammad saw. Adalah syariah yang paling paripurna
dan bernuansa rahmatan lilalamin. QS. 21:107/22:78/34:28/5:3/2:208/16:89
ASAS-ASAS HUKUM ALLAH

• Perbedaan Syariah samawiyah (tasyri uluhiyyah) dengan tasyri wadh’i.


• Ada dua macam pembentukan hukum Islam dalam sebuah Negara yaitu tasyri Uluhiyyah dan
tasyri Wadh’iyyah .
• a.  Tasyri Uluhiyyah ialah hukum/perundang-undangan Negara Islam yang dibentuk khusus dari
sumber dalil-dalil yang Qoth’i Al-Qur’an dan hadits shahih. Pembentukan hukum ini khusus
dalam mengatur peribadatan yang sifatnya mahdhah atau Ritualitas.
• b.  Tasyri Wadh’iyah ialah hukum/perundang-undangan Negara Islam yang dibentuk dari
sumber-sumber hukum Al-qur’an (Isyarah wahyu) hadits shahih (isyarah amaliyah) dan ijtihad
para khalifah Negara Islam sebelumnya atau dalam pemerintahan Islam yang sedang
berlangsung.
ASAS-ASAS HUKUM ALLAH

• Subjek Tasyri adalah pemerintah, dan objek tasyri adalah warga Negara, dan tujuan tasyri adalah
untuk menciptakan keadilan dan kehidupan sejahtera lahir dan bathin secara kondusif. Lihat dan
fahami Al-Qur ‘an : Q.S. 17:106/42:37 – 38/3:159/4:135 -136/5:8/16:90
• 6. Asas Kepastian Hukum QS. 5 : 38
• 7. Asas Keadilan QS. 5 : 8, 38 : 26

•)‫ل َ ْو َأ َّن فَا ِط َم َة ابْنَ َة ُم َح َّم ٍد رَس َ قَ ْت لَ َق َط ْع ُت يَدَ َها (رواه البخاري‬
• 8. Asas Kemanfaatan QS. 2 : 178
• 9. Asas Kejujuran dan Kesukarelaan QS. 74 : 38
ASAS-ASAS HUKUM ALLAH
• 10.       Kapasitas syariah islam dalam dimensi hukum dan kehidupan sosial.
• Di dalam istilah syara hukum-hukum selain ibadah disebut hukum muamalah (ahkamul muamalah).
Hukum muamalah meliputi beberapa aspek, diantaranya ;
• 1.       Ahkamul ahwalisy-syahsiyah, hukum-hukum yan berhubungan dengan keluarga, hubungan
suami istri dan famili. Didalam al-qur’an ada sekitar 70 ayat yang membicarakan hukum ini.
• 2.      Ahkamul madniyah (hukum perdata), yakni yang berhubungan dengan muamalah antar
individu, masyarakat dan kelompok, misalnya jual-beli, sewa menyewa,pengagunan,sirkah, hutang
piutang, memenuhi janji, dan tanggung jawab. Didalam al-qur’an ada 70 ayat yang membicarakan
hukum ini.
• 3.      Ahkamul jinayah (hukum pidana), yakni yang berkaitan dengan kejahatan yang dilakukan
mukalaf dan sangsi pidana. Ada sekitar 30 ayat yang membicarakan hukum semacam ini.
ASAS-ASAS HUKUM ALLAH

• 4.        Ahkamul murofa’ah (hukum acara) yakni berhubungan dengan peradilan, masalah saksi
dan sumpah. Di dalam al-qur’an terdapat 13 ayat yang mangatur hukum ini.
• 5.      Ahkamud dusturiyyah (Hukum perundang-undangan) yakni mengatur dan memberikan
batasan bagi hakim dan terdakwa serta penerapan hak-hak pribadi dan masyarakat. Di dalam al-
qur’an terdapat 10 ayat yang membicarakan hukum semacam ini.
• 6.       Ahkamud dauliyah (hukum kenegaraan) yakni hukum yang mengatur hubungan antar
negara islam dengan negara non islam ( kafir) serta pergaulan muslim dengan non muslim. Di
dalam Al-qur’an terdapat 25 ayat yang membicarakan hukum seperti ini.
• 7.       Ahkamul iqtishodiyah (hukum ekonomi dan harta benda) Dimaksud dengan hukum ini ialah
yang mengatur hubungan antar pihak miskin dengan pihak kaya atau negara dan individu.
Didalam al-qur’an terdapat 10 ayat yang membicarakan hukum ini.
FUNGSI PROFETIK (KERASULAN)
DALAM HUKUM ALLAH
• Memurnikan peribadahan hanya kepada Allah saja QS. 16 : 36
• Menegakkan Dinullah QS. 9 : 33, 42 : 13
• Sebagai Hakim QS. 4 : 65
• Menjadi Saksi di dunia dan akherat QS. 48 : 8-9, 22 : 78, 16 : 89
• Pembawa kabar gembira
• Pemberi peringatan
TUJUAN PROFETIK (KERASULAN)
DALAM TAAT HUKUM
1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan
perundang-undangan yang sah sesuai Qur’an Sunnah, sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat
yang sadar dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi Rasulullah, agar
manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia, antara manusia
dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik bahkan menjurus
kepada perpecahan dan perperangan
KONSEKWENSI TIDAK TAAT HUKUM ALLAH

٥
‫ٱ‬ ٓ ‫ٱ‬
• ‫ط مَع َ هُل ُ ۥ َوه َُو يِف أۡل ِخ َر ِة ِم َن لۡ َخٰ رِس ِ َين‬ ‫ٱ‬
َ ‫َو َمن يَ ۡك ُف ۡر ِب ميَٰ ِن فَ َقدۡ َح ِب‬
• Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah ‫ِإۡل‬
amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS. 5:5)

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬


•ۗ‫َّن ّ ِدل َين ِعندَ هَّلل ِ ۡسلَٰ ُم‬
• Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. 3:19) ‫ِإۡل‬ ‫ِإ‬
ٓ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
‫• َو َمن ي َ ۡبتَغ ِ غَرۡي َ ۡسلَٰ ِم ِدي ٗنا فَلَن يُ ۡق َب َل ِم ۡن ُه َوه َُو يِف أۡل ِخ َر ِة ِم َن‬
‫ِإۡل‬ ‫ٱ‬
٨٥‫ل َخٰ رِس ِ َين‬ ۡ
• Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama
itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. 3:85)
• Kafir QS. 5 : 44
• Zholim QS. 5 : 45
• Fasik QS. 5 : 47
• Akan ditimpa musibah QS. 5 : 49
• Orang yang sesat QS. 4 : 60

Anda mungkin juga menyukai