Anda di halaman 1dari 56

TRAUMA

MUSKULOSKELETAL
‘Kelirumologi’ in Fracture
Management
Pendahuluan
• Trauma muskuloskeletal
sering terjadi
• Perlu penanganan yg tepat
& memadai
• Trauma muskuloskeletal
tidak mengubah urutan
prioritas resusitasi
(ABCDE)
• Perlu pemeriksaan
berulang untuk mencegah
cedera luput (missed
injuries)
Trauma Muskuloskeletal
• Mengancam :
- Nyawa
- Ekstremitas

 Emergency di bidang orthopedi !!!


Pelayanan Pra Rumah Sakit
• Di tempat kejadian
• Posisi penderita
• Perdarahan
• Luka terbuka dan tulang yang keluar
• Deformitas
• Gangguan motorik dan sensorik
• Waktu transportasi
Pelayanan Pra Rumah Sakit
• Informasi lain
• Kondisi ekstremitas setelah imobilisasi dan transportasi
• Reposisi fraktur atau dislokasi
• Pemasangan bidai
Primary Survey & Resusitasi
• Fraktur tulang panjang
dapat menimbulkan
perdarahan berat
• Perdarahan dikenal &
dihentikan dengan tekanan
langsung
• Pemasangan bidai yang
baik dan resusitasi cairan
merupakan hal penting
Tindakan Tambahan
• Imobilisasi Fraktur
• Traksi dan dipertahankan
pada posisi se-anatomis
mungkin
• Pemasangan bidai, dapat :
• Membantu menghentikan
perdarahan
• Mengurangi nyeri
• Mencegah kerusakan jaringan
lebih lanjut
• Dislokasi sendi dipertahankan
pada posisi ditemukan
dengan alat imobilisasi
Pemeriksaan Radiologis
• Foto pelvis AP dikerjakan
segera pada syok yang
belum ditemukan sumber
perdarahan
• Merupakan bagian dari
secondary survey
• Ditentukan berdasarkan
mekanisme trauma dan
tanda klinis
Secondary Survey
• Riwayat trauma
• Mekanisme trauma
• Penting untuk mencari cedera lain
• Dalam kendaraan :
• Dimana posisi penderita sebelum / setelah kecelakaan
• Kerusakan bagian luar / dalam kendaraan
• Apa menggunakan sabuk pengaman
• Jatuh dari ketinggian :
• Berapa jaraknya dan bagaimana mendaratnya
Secondary Survey
• Apa terlindas sesuatu (crush) :
• Sisi cedera, berat benda dan lama penekanan
• Ledakan :
• Besar ledakan,dan jarak dengan sumber ledakan
• Pejalan kaki yang ditabrak
• Lingkungan
• Trauma termal
• Gas / bahan beracun
• Pecahan kaca
• Sumber kontaminasi
Secondary Survey
• Keadaan sebelum trauma dan faktor predisposisi
• Riwayat AMPLE (Allergy, Medications, Past : illness, injury &
surgery, Last meal & Environment)
• Kemampuan fisik dan tingkat aktifitas
• Penggunaan obat dan alkohol
• Masalah emosional dan penyakit lain
Pemeriksaan Fisik
• Tujuan pemeriksaan, menemukan :
• Masalah yang mengancam jiwa
• Masalah yang mengancam ekstermitas
• Re-evaluasi utk menghindari cedera luput
• Empat komponen :
• Kulit
• Fungsi neuromuskular
• Status sirkulasi
• Integritas ligamentum dan tulang
Pemeriksaan Fisik
• Lihat dan tanya
• Warna kulit dan perfusi, luka,
deformitas, bengkak dan
memar
• Seluruh tubuh : laserasi /
abrasi
• Log-rolling
• Luka + patah tulang,
dianggap fraktur terbuka
sampai terbukti tidak.
• Observasi gerakan motorik
Pemeriksaan Fisik
• Raba
• Sensoris & nyeri tekan
• Fraktur : nyeri tekan, bengkak & deformitas
• Evaluasi jar. lunak : sindroma kompartemen ?
• Log-rolling : laserasi, jarak antar pros.spinosus,
hematoma, & kerusakan posterior pelvis
• Sendi : bengkak, nyeri tekan, efusi atau gerakan
abnormal
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan sirkulasi
• Pulsasi dan pengisian kapiler
• Ggn. vaskuler : parestesia kaus kaki / sarung tangan
• Trauma arteri :
• Luka terbuka atau fraktur
• Perbedaan pulsasi, dingin, pucat, parestesi dan motorik yang abnormal
• Doppler : ankle-brachial index < 0,9
Pemeriksaan Radiologis
• Dilakukan bila hemodinamik stabil.
• Ditentukan berdasarkan temuan klinis :
• Trauma sendi : efusi, nyeri tekan / deformitas
• Fraktur : nyeri dan deformitas
• Ditunda pada fraktur / dislokasi dgn gangguan vaskuler
Trauma Ekstemitas
Mengancam Jiwa
• Trauma Pelvis dgn Perdarahan
• Mekanisme trauma :
• Tabrakan sepeda motor / pejalan kaki
• Benturan langsung pelvis
• Jatuh dari ketinggian > 3.5 m
• Trauma kompresi AP :
• Cedera pd pleksus vena atau arteri iliaka eksterna.
• Trauma kompresi lateral :
• Hemipelvis rotasi interna, pengecilan rongga pelvis dan trauma
urogenital bawah
Trauma Pelvis dgn Perdarahan
• Pemeriksaan
• Bengkak / hematoma
• Trauma pelvis yang tidak stabil :
• Patah tulang terbuka
• High riding prostate / meatal bleeding
• Instabilitas mekanik : perbedaan panjang tungkai atau rotasi tungkai
(tanpa fraktur)
• Pemeriksan instabilitas mekanik
• Bila stabil, dilakukan foto pelvis AP
Kerusakan pelvis berat dgn perdarahan
• Pengelolaan
• Resusitasi cairan
• Penghentian perdarahan :
• Stabilisasi mekanik dan external counter pressure : pelvic sling, traksi
atau PASG (Pneumatic Anti Shock Garment)
• Balut tekan
Perdarahan Besar Arterial
• Trauma
• Trauma tumpul / tajam (luka tusuk)
• Perdarahan terbuka / dalam
• Pemeriksaan
• Ekstermitas dingin dan pucat
• Hilangnya pulsasi atau perubahan kualitas nadi
• Hematoma yang cepat membesar
• Pemeriksaan doppler dan ankle / brachial index
Perdarahan Besar Arterial
• Pengelolaan
• Tekanan langsung dan resusitasi cairan agresif
• Bila perlu : torniket pneumatik
• Tidak dianjurkan penggunaan klem vaskuler pada ruang gawat
darurat
• Fraktur : traksi, pasang bidai dan balut tekan
• Arteriografi : pada hemodinamik normal
TRAUMA MENGANCAM EKSTREMITAS
• Fraktur Terbuka
• Trauma Vaskuler
• Amputasi Traumatika
• Sindroma Kompartemen
• Trauma Neurologi Akibat Fraktur / Dislokasi
Sindroma Kompartemen
Trauma Ekstremitas Lain
• Kontusio dan laserasi
• Trauma Sendi
Fraktur
• Diskontinuitas korteks tulang, kartilago atau lempeng
pertumbuhan
• Disertai kerusakan jaringan lunak sekitar
• Pemeriksaan
• Nyeri, bengkak, deformitas, nyeri tekan, krepitasi dan gerakan
abnormal
• Pemeriksaan neurovaskular berulang
Fraktur
• Foto radiologis :
• 2 view
• Dilakukan pada keadaan
stabil
• Mencakup 2 sendi
• Pengelolaan
• Imobilisasi yang
mencakup sendi atas
dan dibawah fraktur
Prinsip Imobilisasi
• Bila tidak mengancam jiwa, ditunda sampai secondary
survey
• Harus dilakukan sebelum merujuk
• Setelah pasang bidai : pem. neurovaskular
• Fraktur tertentu, dipasang bidai khusus :
• Fraktur pelvis : PASG
• Trauma spinal : Long spine board
Ekstermitas Atas
• Bahu :
• Sling & swath / balutan velpeau
• Lengan atas :
• Sling & swath / balutan torako-brakial
• Siku :
• Posisi fleksi dgn bidai / sling & swath
• Lengan dan pergelangan tangan :
• Imobilisasi dengan bidai disertai bantalan
• Tangan :
• Posisi pergelangan sedikit dorsifleksi & MCP fleksi 45°
dgn kasa rol & bidai pendek
Ekstremitas Bawah
• Fraktur femur :
• Traksi kulit / skeletal / traction splint
• Trauma lutut :
• Imobilisasi pd lutut fleksi 10°
• Long leg splint, gips / bidai kayu
• Fraktur tibia
• Meliputi tungkai bawah, lutut & ankle
• Long leg splint, gips / bidai kayu
• Fraktur ankle
• Dapat dgn bidai, bantal / karton dgn bantalan
Tulang Belakang Normal
• Tulang belakang, 33
ruas
• 7 servikal
• 12 torakal
• 5 lumbal
• Fusi sakral & koksik
Trauma Tulang Belakang

Mekanisme trauma servikal :


1. Hiperekstensi
2. Fleksi
3. Kompresi
4. Fleksi-kompresi dengan distraksi posterior
5. Fleksi-rotasi
6. Horisontal-translasi
Trauma Tulang Belakang

Penanganan trauma spinal cord :


Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• Umum
• Pemeriksaan neurologis
Trauma Tulang Belakang

Umum :
• Posisi netral
• Pasien sadar / tidak sadar
• Flaccid areflexia
• Pernafasan diafragma
• Bisa fleksi elbow, ekstensi (-)
• Hipotensi + bradikardi, hipovolemik (-)
• Priapismus
Trauma Tulang Belakang

Pemeriksaan neurologis :
1. Motorik
2. Sensorik
3. Refleks
4. Otonom

Lesi komplit spinal cord


Lesi inkomplit spinal cord
Trauma Tulang Belakang

Efek terhadap organ lain :


• Paralisis interkostalis  hipoventilasi
• Paralisis diafragma  C3-C5
• Trauma abdomen  “masking effect”
Trauma Tulang Belakang

Penatalaksanaan :
Umum :
• Tekanan sistolik diperhatikan
• Log-rolled pada matras
Khusus :
• Medikamentosa
• Konservatif
• Operatif
Trauma Tulang Belakang

Penatalaksanaan khusus :
Medikamentosa :
• Metilprednisolon < 8 jam
• 30 mg/kgBB, IV, 1 jam pertama
• 5,4 mg/kgBB drip dalam 23 jam
Penutup
• Trauma muskuloskeletal yang mengancam jiwa
harus dikenal & ditangani cepat
• Trauma tulang belakang sering terjadi : bag dari
trauma multipel
• Sebag. besar trauma muskuloskeletal ditangani
pada secondary survey
• Mekanisme cedera & riwayat kejadian membantu
mengenali cedera yang terjadi
• Pemasangan bidai segera utk mencegah
komplikasi berat dan cacat lebih lanjut
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai