Anda di halaman 1dari 16

REFARAT

TRANSCIENT ISCHEMIC ATTACK

Disusun Oleh:
Kinasih Wahyumingtyas 1161050067
Endah Fitri 1161050239
 
Dokter Pembimbing
dr.Hadi Soeprapto, Sp. S

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


RS.MARDI WALUYO METRO
PERIODE 24 JULI – 26 AGUSTUS 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017
DEFINISI
 Transcient ischemic attack (TIA) adalah defisit
neurologis akut yang didasari oleh karena kelainan
vaskular dan dapat pulih kembali dalam waktu
singkat, umumnya kurang dari 30 menit.
 Transcient  tanda dan gejala yang timbul pada
TIA sangat mirip dengan stroke. Ischemic
merujuk kepada berkurangnya atau menurunnya
suplai darah ke otak. Attack  serangan
mendadak yang berlangsung selama beberapa
detik, menit atau jam dan tidak lebih dari 24 jam.
EPIDEMIOLOGI
 Secara internasional, angka kemungkinan
terjadinya TIA adalah sekitar 0,42 per 100
penduduk di negara-negara maju.
 Insiden TIA, meningkat seiring dengan
bertambahnya usia, dari 1-3 kasus per 100.000
pada usia <35 tahun, sebanyak 1.500 kasus per
100.000 pada usia >85 tahun.
 TIA merupakan peringatan dini akan
kemungkinan terjadinya infark serebrum dimasa
mendatang. TIA mendahului stroke trombotik
pada sekitar 50% sampai 75% pasien.
ETIOLOGI
 Pada dasarnya penyebab dari TIA adalah karena
terhentinya aliran darah ke otak yang bersifat
sementara oleh karena adanya sumbatan pada
pembuluh darah.
 Etiologi tersering yang menyebabkan sumbatan
pada TIA adalah akibat adanya tromboemboli
dari atheroma.
 Faktor risiko yang dapat menyebabkan TIA
dibagi menjadi dua yakni faktor yang dapat
dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
FAKTOR RISIKO
Tidak dapat
dikendalikan
Dapat dikendalikan

 Usia  Hipertensi
 Jeniskelamin  Diabetes melitus
 Genetik  Merokok
 Alkohol
 Kadar kolesterol
PATOFISIOLOGI
 TIAditandai dengan penurunan sementara atau
penghentian aliran darah otak dalam distribusi
neurovaskular tertentu sebagai akibat dari
sebagian atau total oklusi, biasanya dari
tromboemboli akut atau stenosis dari pembuluh
darah.
MANIFESTASI KLINIS
Warning Sign

Loss of Speech
or Comprehension

Numbness
One Side Dizziness Unsteady Gait
DIAGNOSA
 TIA dikenali berdasarkan riwayat penyakit.
 Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi
penyebab dari TIA sehingga dapat mencegah
rekurensi yang lebih serius.
 pemeriksaan darah rutin
 kadar glukosa darah
 kadar kolesterol
 EKG
 CT Scan kepala non kontras
 Angiografi
ABCD2 SCORE
TATALAKSANA
 Penanganan utama dalam TIA adalah untuk
mengoptimalisasi perfusi darah ke otak
serta mencegah terjadinya stroke.
 Strategi awal dalam penanganan TIA :
1. Menempatkan pasien pada posisi yang datar
2. Maintanance euvolemia dan kadar elektrolit.
3. Optimalisasi kadar oksigen jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Atiek S. Soemasto, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran ed. II.
Jakarta:Media Aesculapius
https://www.chss.org.uk/documents/2013/08/ss5_tia-pdf.pdf diunduh: 25
April 2017
http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/Bahan-Ajar
_-Transient-Ischemic-Attack.pdf
diunduh: 24 April 2017
https://www.heart.org/idc/groups/heart-public/@wcm/@mwa/documents/do
wnloadable/ucm_467064.pdf
diunduh: 26 April 2017
Slyvia A. Price dan Lorraine M. Willson. 2012. PATOFISIOLOGI Konsep Klinis
Proses-proses penyakit. Jakarta: EGC
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/TypesofStroke/T
IA/Transient-Ischemic-Attack-TIA_UCM_492003_SubHomePage.jsp
diunduh: 24 April 2017
http://eprints.undip.ac.id/29401/3/Bab_2.pdf diunduh: 24 April 2017
https://www.aan.com/Guidelines/Home/GetGuidelineContent/744 diunduh:
25 April 2017
Snell, Richard. 2012.Neuroanatomi Klinik ed. 7. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai