Anda di halaman 1dari 24

TRAU M A MEDULL A

SPINALI S

Pembimbing : dr. Irmayani Aboe Kasim, M.Kes.,


Sp.S
TRAUMA MEDULLA SPINALIS

• Trauma tulang belakang yang


menyebabkan lesi di medula
spinalis
• Menimbulkan ggn neurologis,
menyebabkan kecacatan tetap
atau kematian.
• Trauma MS merupakan
kegawatdaruratan neurologis.
Epidemiologi
• Diperikirakan 100.000 individu dalam 1 tahun.
• 8 – 10% mengalami defisit neurologis.
• Angka mortalitas 80% meninggal di tempat, 48%
lainnya 24 jam berikutnya.
• Fraktur tidak mempunyai predileksi
• Dislokasi C1-2, C5-6, Th11-12
ETIOLOGI TRAUMA MS
1. Fr. Vertebra/dislokasi: menekan medula spinalis
2. Luka penetrasi/luka tembus melukai medula spinalis scr
langsung
3. Perd. Epidural/subdural: penekanan radiks saraf,
menimbulkan nyeri progresif & paraparesis
4. Trauma tdk langsung: fleksi tiba-tiba, hiperekstensi, kompresi
vertebral, rotasi kolumna vertebralis
5. Trauma intramedular/kontusio
Manifestasi Klinis
• Gerakan volunter menghilang di bagian tubuh di
bawah lesi
• Hilangnya sensasi pada bagian tubuh setinggi lesi
• Refleks terganggu
• Ggn. Sistem otonom
MANIFESTASI KLINIS
• Antara C1 sampai C5
Respiratori paralisis dan kuadriplegi, biasanya pasien meninggal
• Antara C5 dan C6
Paralisis kaki, tangan, pergelangan; abduksi bahu dan fleksi siku
yang lemah; kehilangan refleks brachioradialis
• Antara C6 dan C7
Paralisis kaki, pergelangan, dan tangan, tapi pergerakan bahu dan
fleksi siku masih bisa dilakukan; kehilangan refleks bisep
• Antara C7 dan C8
Paralisis kaki dan tangan
• C8 sampai T1
Horner's syndrome (ptosis, miotic pupils, facial anhidrosis),
paralisis kaki
• Antara T11 dan T12
Paralisis otot-otot kaki di atas dan bawah lutut
• T12 sampai L1
Paralisis di bawah lutut
• Cauda equina
Hiporeflex atau paresis extremitas bawah, biasanya nyeri dan
usually pain and hyperesthesia, kehilangan control bowel dan
bladder
• S3 sampai S5 atau conus medullaris pada L1
Kehilangan kontrol bowel dan bladder secara total
ANAMNESIS
• Keluhan utama: kelemahan ekstremitas
• Keluhan tambahan : nyeri, kesemutan, sesak,
nyeri perut, BAK, BAB, hilang sensasi rasa, ggn
fgs seksual
• RPD : riw. Trauma, kelainan tulang belakang, DM,
HT alergi, LBP, osteoporosis, OA, TB.
• Riw. Keluarga : kelainan tulang belakang,
osteoporosis, TB.
Pemeriksaan Fisik
• Penilaian ABC
• Inspeksi : posisi pasien, warna dan kondisi kulit, ada luka
terbuka, edema
• Palpasi : temperatur, edema, spasme
• Pemeriksaan neurologis: sensorik, motorik, refleks patologis
• Umumnya: nyeri, keterbatasan gerak, kelemahan otot.
KLASIFIKASI TRAUMA SPINAL (ASIA)
A Komplit Tidak ada fungsi motorik dan sensorik sampai S4-S5

B Inkomplit Fungsi sensorik masih baik tapi motorik terganggu sampai


segmen sakral S4-S5

C Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, tapi otot-


otot
motorik utama masih punya kekuatan < 3
D Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, otot-otot motorik
utama punya kekuatan > 3

E Normal Fungsi motorik dan sensorik normal


PEMERIKSAAN PENUNJANG- LABORATORIUM

• Darah perifer lengkap :Hb dan Ht awal


dan serial mendeteksi dan monitoring
sumber perdarahan
• Urinalisis : deteksi trauma urogenital
• GDS
• Ureum
• Kreatinin
• Kadar laktat: monitoring status perfusi
dalam
menentukan terjadinya syok
• AGD : evaluasi oksigenasi dan ventilasi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
X-Ray Vertebra
(AP/Lat/Odontoid):
• menentukan lokasi dan jenis
cedera tulang (fraktur atau
dislokasi)

Dislokasi Cervical 5 dan


6
• CT Scan: menilai patologi tulang

Terdapat bintik bintik kecil pada permukaan tulang, tapi tidak terlihat
fraktur.
Jadi foto ini hanya memperlihatkan hiperfleksi soft tissue injury.
• MRI : soft tissue (kerusakan
syaraf spinal, edema dan
kompresi)

Terlihat luka tusuk


PRINSIP
PENATALAKSANAA
N
1. Segera imobilisasi dan diagnosis
dini
2. Stabilisasi tulang yang trauma
3. Cegah progresivitas gangguan MS
4. Rehabilitasi dini
TATA LAKSANA:
Tempat Kejadian

1. Imobilisasi: batasi fleksi


dan gerakan lain
2. Penanganan imobilisasi:
neck collar/vertebral
brace
TATA LAKSANA:
UGD
1. Periksa & stabilkan ABC
2. Pasang kateter foley
3. Pasang NGT
4. Fraktur Servikal: collar neck
Torakal: toracolumbal brace
Lumbal: korset lumbal
5. Pemberian CS(megadose
MethylPrednisolone)
Pemberian Kortikosteroid
• Methylprednisolone diberikan
bolus IV
30mg/kg slm 15 mnt kmdn tgu 45
mnt
• Kemudian infus 5.4mg/kgBB/jam
selama 23 jam berikutnya.
• Respon baik dalam 1 – 8 jam
• Trauma MS komplit tidak terjadi
peningkatan
perbaikan yang banyak
TATA LAKSANA:
Ruang Perawatan
1. Pantau TTV
2. Lanjutkan MP
3. Analgetik yang adekuat
4. Pencegahan ulkus dekubitus
5. Pemberian vitamin C dan E
INDIKASI
OPERASI
1. Ada pecahan tulang yg menekan MS
2. Gambaran neurologis memburuk
3. Fraktur dan dislokasi yang labil
4. Herniasi disk. Intervertebralis
menekan MS
CERVICAL
ORTHOSIS
• fraktur cervical stabil -
Philadelphia Collar.
• Lower cervical atau upper
thoracic fractures – tambahkan
penyokong dada.
HALOVES
T
TERI M A KASI H

Anda mungkin juga menyukai