Anda di halaman 1dari 15

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com

KELOMPOK 2 :
Caronna Paula L.P (2018.01.003)
Hanifah R.A (2018.01.007)
Maria Anjelina (2018.01.017)
Matilda Ladus (2018.01.019)
Verinika Sara (2018.01.028)
Veronicha Olivia (2018.01.029)
Windy Chrisnia A (2018.01.001)
Marcelinus D (2018.01.034)

DILEMATIKA LEGAL KANKER STADIUM 4


Definisi Dilema Etik

 Dilema Etik adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti
apa yang tepat untuk dilakukannya.
 Ada beberapa alternatif pemecahan dilema etika, tetapi harus berhati-hati untuk menghindari cara yang merupakan
rasionalisasi perilaku pendekatan sederhana untuk memecahkan dilemma etika :

1. Untuk memperoleh fakta-fakta yang relevan.


2. Umtuk mengidentifikasi issue-issue etika dari fakta-fakta yang ada.
3. Untuk menentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi oleh dilema.
4. Untuk mengidentifikasi alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema
5. Umtuk mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap alternatif.
6. Untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan.
Teori Etik :
Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba
untuk menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek
perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif
yang berlainan. Beberapa teori etik adalah sebagai
berikut :

Egoism

Utilitarisme

Deontologi

Virtue Etics atau teori keutamaan


Prinsip-prinsip Etik

1. Otonomi (Autonomy)
2. Berbuat baik (Beneficience)
3. keadilan
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
5. Kejujuran (Veracity)
6. Menepati janji (Fidelity)
7. Karahasiaan (Confidentiality)
DEFINISI PENYAKIT KANKER

Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan


pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh tidak normal (tumbuh
sangat cepat dan tidak terkendali), menginfiltrasi/
merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga
mempengaruhi organ tubuh (Akmal, dkk., 2010: 187).
Pertumbuhan sel kanker tidak terkendali disebabkan kerusakan
deoxyribose nucleic acid (DNA), sehingga menyebabkan mutasi gen vital yang
mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi dapat mengubah sel normal
menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut diakibatkan agen kimia maupun
fisik yang edisebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan maupun
diwariskan (Sunaryati, 2011: 12).
Pertumbuhan
Penyakit Kanker Sel-sel kanker membentuk suatu masa dari jaringan ganas yang
kemudian menyusup ke jaringan di dekatnya dan menyebar ke seluruh tubuh.
Sel-sel kanker sebenarnya dibentuk dari sel normal melalui proses
transformasi terdiri dari dua tahap yaitu tahap iniasi dan promosi. Tahap
inisiasi, pada tahap ini perubahan bahan genetis sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan sel genetis disebabkan unsur pemicu kanker yang
terkandung dalam bahan kimia, virus, radiasi, atau sinar matahari (Sunaryati,
2011: 13).
Jenis-jenis Penyakit Kanker

 Limfoma termasuk jenis kanker berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya sumsum tulang,
lueukimia, limfoma merupakan jenis kanker yang tidak membentuk masa tumor, tetapi memenuhi
pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal (Akmal, dkk., 2010: 80).
 Sarkoma adalah jenis kanker akibat kerusakan jaringan penujang di permukaan tubuh seperti jaringan
ikat, sel-sel otot dan tulang. Glioma adalah kanker susunan saraf, misalnya sel-sel glia (jaringan
panjang) di susunan saraf pusat.
 Karsinoma in situ adalah istilah untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah
tertentu sehingga dianggap lesi prainvasif (kelainan/ luka yang belum menyebar) (Akmal, dkk., 2010:
81).
Tahapan Penyakit Kanker

 Kanker tahap awal memasuki stadium satu yaitu kanker telah masuk ke lapisan sekitarnya. Pada stadium
dua, kanker menyebar ke jaringan terdekat tetapi belum sampai ke kelenjar getah bening
(http://kanker.roche.co.id, diakses 14/09/14).
 Tahap lanjut atau stadium lanjut apabila kanker memasuki stadium tiga. Stadium tiga berarti kanker telah
menyebar ke kelenjar getah bening terdekat tetapi belum sampai ke organ tubuh yang letaknya lebih jauh.
 Tahap akhir atau disebut stadium akhir apabila telah masuk pada stadium empat. Stadium empat
menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke organ tubuh atau jaringan lain (http://kanker.roche.co.id,
diakses 14/09/14).
Gejala kanker timbul dari organ tubuh yang diserang sesuai
dengan jenis kanker, gejala kanker pada tahap awal berupa kelelahan
secara terus menerus, demam akibat sel kanker mempengaruhi
sistem pertahanan tubuh sebagai respon dari kerja sistem imun tubuh
tidak sesuai (Akmal, dkk., 2010: 188).
Gejala-gejala Gejala kanker tahap lanjut berbeda-beda. Perbedaan gejala
Penyakit Kanker tergantung lokasi dan keganasan sel kanker. Menurut Sunaryati gejala
kanker yaitu penurunan berat badan tidak sengaja dan terlihat
signifikan, pertumbuhan rambut tidak normal, nyeri akibat kanker
sudah menyebar (Sunaryati, 2011: 14).
Faktor Penyebab Penyakit Kanker

Penyebab kanker berupa gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan


lingkungan (Akmal, dkk., 2010: 80). Harmanto dalam Sunaryati (2011: 16)
menyebutkan bahwa, faktor penyebab tumbuhnya kanker bersifat internal dan
eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu faktor keturunan, baik dari pihak orang
tua secara langsung maupun nenek moyang, daya tahan tubuh yang buruk. Faktor
eksternal seperti pola hidup tidak sehat di antaranya mengonsumsi makanan dengan
bahan karsinogen, makanan berlemak, minuman beralkohol, kebiasaan merokok,
diet salah dalam waktu lama; sinar ultraviolet dan radioaktif; infeksi menahun/
perangsangan/ iritasi; pencemaran lingkungan atau polusi udara; obat yang
mempengaruhi hormon; berganti-ganti pasangan (Sunaryati 2011: 16).
Terapi Penyakit Kanker

Terapi kanker dapat dilakukan dengan terapi medis dan non medis. Terapi medis dilakukan dengan
pembedahan, radiasi/ radioterapi, kemoterapi, imunoterapi, terapi gen (Sunaryati, 2011: 23). Terapi non
medis dilakukan melalui terapi alternatif dan keagamaan. Terapi keagamaan adalah penyembuhan yang
dilakukan dengan pendekatan keagamaan, mencakup terapi mental doa. Terapi keagamaan dilakukan
dengan cara terapis/ membantu pasien menyadari adanya stres, mengelola stres, terapis memberikan
dukungan moral pada pasien kanker, tetap aktif dan bergembira, berempati, memahami beban mental
yang dialami penderita dalam pemulihan kanker, hal demikian dilakukan agar pasien lebih optimis dalam
menjalankan hidup, membuang dendam dan kebencian (Akmal, dkk., 2010: 191).
Ny. A usia 50 tahun menderita penyakit kanker payudara stadium 4. Ia
mengatakan kepada perawat untuk menghentikan semua tindakan yang
dilakukan padanya. Ia juga meminta perawat untuk menghentikan
pemberian obat, melepaskan infus dan melepaskan oksigennya. Ia
Contoh Kasus Dilematik menyatakan percuma dilakukan perawatan karena sudah tidak ada harapan
Legal sembuh untuknya dan ia juga menyatakan tidak mempunyai biaya untuk
pengobatannya. Saat dilakukan diskusi antara perawat dan dokter jika
dihentikan semua tindakan dan pengobatan untuk Ny. A maka akan
membahayakan nyawanya tetapi jika tidak dilakukan bertentangan dengan
hak Autonomi pasien.
1. Mengembangkan data dasar
a. Orang yang terlibat
 perawat, dokter, keluarga pasien, dan si pasien
b. Tindakan yang diusulkan
 berusaha tidak menuruti dari keinginan klien yang diusulkannya untuk
menghentikan semua tindakan dari pengobatan,
c. Maksud dari tindakan tersebut
 memberikan motivasi ingin hidup kepada pasien sehingga pasien berubah
pikiran untuk mempunyai motivasi ingin sembuh.
d. Konsekuensi tindakan yang diusulkan
 tindakan yang dilakukan tidak membahayakan nyawanya si pasien
meskipun tindakan menolak permintaan dari pasien itu bertentangan dengan hak autonomi pasien,
2. Mengidentifikasi konfilik
Konfilik yang terjadi adalah = ada seorang pasien (Ny.A) yang menderita penyakit kanker payudara yang sudah
sangat parah ia menyatakan kepada perawat bahwa dirinya sudah tahan lagi akan penyakitnya tersebut agar
diberhentikan semua tindakan pengobatan terhadap dirinya, tetapi jika dihentikan semua tindakan dan
pengobatan untuk si pasien itu maka akan sangat membahayakan nyawanya
3. Tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan konsekunsi tindakan tersebut
=berusaha tetap memberikan nasehat memberikan arahan kepada pasien bagaimana supaya pasien itu berubah
pikiran untuk tetap dilakuakannya semua tindakan dan pengobatan kepada dirinya dan konsekunsinya yang jelas
tidak membahayakan nyawanya si pasien meskipun bertentangan dengan hak Aoutonomi pasien akan tetapi
demi tetap untuk hidup untuk sembuh dari penyakit, masalah biaya itu urusan belakang yang penting adalah
tentang kesembuhan si pasien itu yang utama
4. Menetukan siapa pengambil keputusan yang tepat = yang berhak menentukan adalah dari pihak keluarganya
pasien atau dari pasiennya sendiri tetapi dari pihak medislah yang memberikan semua pillihan itu semua
5. Mendefinisikan kewajiban perawat = kewajiban seorang perawat dalam malah dilema etik ini, perawat harus
melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan etik keperawatan serta sesuai dangan standar profesi
keperawatan
6. Membuat keputusan = jadi untuk penyelesain kasus delima etik yang seperti ini hanya diperlukannya suatu
pemikiran strategi untuk mengatasi masalah seperti ini karena pasti tidak menutup suatu kemungkinan terjadinya
perbedaan pendapat antar si pasien, keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang terlibat. Dalam kasus ini yang
bersangkutan harus berkonsekuensi dengan benar agar tidak ada yang saling merugikan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai