Anda di halaman 1dari 22

EROSI KORNEA (2) DAN

PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
(4A)
RATIH NATASHA MAHARANI
Trauma pada mata dapat menyebabkan beberapa
gejala klinis yaitu :
• Hiperemia konjungtiva dan perdarahan subkonjungtiva
• Erosi/ Abrasi kornea
• Perdarahan di dalam bilik mata depan (hifema)
• Iridodialise/iridoreksis/robekan iris
• Kelainan lensa
• Kelainan retina berupa edema dan ruptur retina
• Perdarahan retina
ANATOMI KORNEA

 Avaskuler
 Sumber nutrisi
 Histologi
 Mekanisme pompa endotel
 Inervasi n. oftalmik, epitel ujung
saraf non mielin
Histologi
Erosi Kornea
• Paling sering
• Biasanya terjadi o/k trauma, benda asing dan
penggunaan lensa kontak
• Kehilangan lapisan kornea
GEJALA KLINIK
• Epitel kornea di innervasi dengan sensor nyeri
dari N. Trigeminal
• Gejala  Nyeri, sensasi benda asing dan
lakrimasi
ANAMNESIS
• Durasi, onset
• Faktor penyebab
• Gejala
• Riw sebelumnya
PEMERIKSAAN
1. Topical anesthesia
2. Pemeriksaan Slit-lamp/iluminasi obliq
3. Pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan
TRAUMA
• Kimia
• Termis
• Cakaran
TRAUMA
• Korpus Alienum
TRAUMA
• Kontak lensa
MANAGEMENT
• Sesuai causa
• Topikal Antibiotika
• Topikal Sikloplegik
• Patching jika:
- fotofobia
- nyeri hebat
- abrasi luas >50% pada permukaan kornea
PERDARAHAN
SUBKONJUNGTIVA (4A)
Anatomi
• 3 Bagian
konjungtiva:
– Konjungtiva
Palpebra
– Konjungtiva
Forniks
– Konjungtiva
Bulbar
GEJALA
• Mata merah
• Tidak nyeri
TANDA
• Terlokalisasi
• Berwarna merah terang
• Jika berat konjungtiva meninggi dan keluar
dari celah palpebra
PENYEBAB
• Trauma
• Spontan o/k
- hipertensi
- penyakit autoimun
TREATMENT
• Resolve spontan 7-10 hari
• Cek Gula Darah dan Tekanan Darah

Anda mungkin juga menyukai