Anda di halaman 1dari 10

Gangguan Depresif

DEFINISI
Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan
mood sebagai masalahnya, dengan berbagai gambaran klinis yakni
gangguan episode depresif, gangguan distimik, gangguan depresif
mayor, dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.

Episode depresi dapat berdiri sendiri (Unipolar) atau menjadi


bagian dari gangguan bipolar. Simptom terjadi sekurang-kurangnya
2 minggu dan terdapat perubahan dari derajat fungsi sebelumnya.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi penderita depresi di Indonesia diperkirakan 2,5 - 9
juta dari 210 juta jiwa penduduk. Pada saat setelah pubertas
risiko untuk depresi meningkat 2-4 kali lipat, dengan 20%
insiden pada usia 18 tahun. Perbandingan gender saat anak-
anak 1:1. Terjadi peningkatan risiko depresi pada wanita
setelah pubertas, sehingga perbandingan pria dan wanita
menjadi 1:2.
ETIOLOGI
• Faktor Biologis
• Faktor Genetik
• Faktor Psikososial
KRITERIA DIAGNOSIS (menurut PPDGJ III)
Gejala penyerta lainnya:
- Konsentrasi dan perhatian
Gejala utama pada derajat berkurang
ringan, sedang dan berat: - Harga diri dan kepercayaan diri
- Afek depresi berkurang
- Kehilangan minat dan - Gagasan tentang rasa bersalah
kegembiraan dan tidak berguna
- Berkurangnya energi yang - Pandangan masa depan yang
menuju meningkatnya suram dan pesimistis
keadaan yang mudah lelah - Gagasan atau perbuatan
(rasa lelah yang nyata membahayakan diri atau bunuh
sesudah kerja sedikit saja) diri
dan menurunnya aktivitas. - Tidur terganggu
- Nafsu makan berkurang
Untuk episode depresi dan ketiga tingkat keparahan tersebut
diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk
penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek
dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan
berlangsung cepat.

Kategori diagnosis depresi ringan (F.32.0), sedang (F.32.1) dan


berat (F.32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal
(yang pertama).Episode depresi berikutnya harus
diklasifikasikan di bawah salah satu diagnosis gangguan
depresi berulang (F.33).
Episode Depresif Ringan (F.32.0)
Pedoman diagnostik:

• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama depresi seperti


tersebut di atas
• Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
• Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya lamanya seluruh
episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu.
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dilakukannya.
Episode Depresif Sedang (F.32.1)
Pedoman Diagnostik:

• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dan 3 gejala utama


• Ditambah sekurang-kurangnya 3 atau 4 dari gejala lainnya.
• Lamanya seluruh episode berlangsung minimum 2 minggu
• Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga.
Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik (F.32.2)

Pedoman Diagnostik:

• Semua 3 gejala utama depresi harus ada


• Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya
harus berintensitas berat
• Bila ada gejala penting (misal retardasi psikomotor) yang menyolok, maka pasien
mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara
rinci. Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresi
berat masih dapat dibenarkan.
• Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan
atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik (F.32.3)

Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut No. 3


di atas (F.32.2) tersebut di atas, disertai waham, halusinasi
atau stupor depresi.

Anda mungkin juga menyukai