Anda di halaman 1dari 7

Neglected Traumatic Spinal Cord Injuries: Causes, Consequences

and Outcomes in an Indian Setting


HS Chhabra and M Arora

(Journal Reading)

Pembimbing:
dr. Dewi Nur Fiana, Sp.KFR

Oleh:
M. Addin Syakir
Betari Ariefia Sari K, S.Ked
Karimah Khitami A, S.Ked
Isma Fadlilatus Sa’diyah, S.Ked
Efry Theresia Sianturi, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT UMUM ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan Neglected Traumatic Spinal Cord Injuries:
Causes, Consequences and Outcomes in an Indian Setting. Adapun penulisan
analisis jurnal ini merupakan bagian dari tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Penyakit Bedah di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Dewi Nur Fiana, Sp.KFR, selaku
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam menyelesaikan analisis jurnal
ini. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan analisis jurnal
ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan analisis jurnal ini dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, September 2019

Penulis
CRITICAL APPRAISAL

ANALISIS VIA
Validity Desain
Jurnal ini merupakan artikel penelitian dengan design penelitian
studi Retrospective analysis.

Populasi dan sampel


Data penelitian diambi dari 61 pasien SCI yang dirawat di pusat
kesahatan di India antara Mei 2009 dan Agustus 2011 dengan
syarat pengobatan tidak dapat dimulai sampai 4 minggu setelah
cedera (kelompok NegTSCI) dan 62 orang selanjutnya dipilih
secara acak pada kasus SCI yang diterima selama periode waktu
yang sama dengan syarat pengobatan dimulai dalam 2 hari
setelah cedera (kelompok kontrol) dengan tujuan untuk
memastikan usia, jenis kelamin, distribusi desa-kota dan mode
pertandingan cedera antara kedua kelompok. Wawancara
melalui telefon dilakukan dalam kelompok Neg-TSCI untuk
menentukan penyebab pengabaian.
Pengumpulan sampel
Data yang dikumpulkan dan dianalisis antara lain data
demografi, jumlah transfer institusional, durasi dan penyebab
kelalaian, pengelolaan lesi vertebral (dan tantangan yang
dihadapi), hasil eurologis dan fungsional, insiden komplikasi
terkait, jumlah perawatan di rumah sakit, biaya perawatan dan
kelainan kyphotic relatif residual.

Importance Tujuan utama dari penulisan jurnal ini adalah untuk mempelajari
penyebab, konsekuensi dan hasil dari cedera sumsum tulang
belakang traumatis yang terabaikan (Neg-TSCIs) yang diterima
di pusat kesehatan tersier di India.
Applicability Penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia?
Penelitian ini juga dapat diterapkan di Indonesia untuk
mempelajari penyebab, konsekuensi dan hasil dari cedera
sumsum tulang belakang traumatis yang terabaikan (Neg-TSCIs)
yang diterima di pusat kesehatan tersier di Indonesia.
Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan ke pasien di
Rumah Sakit Abdul Moeloek ?
Penelitian ini dapat diaplikasikan kepada pasien di Rumah Sakit
Abdul Moeloek karena subjek penelitian ini adalah manusia dan
pasien dengan cedera sumsum tulang belakang traumatis yang
terabaikan (Neg-TSCIs) masih sering ditemukan di RS Abdul
Moeloek.
ANALISIS PICO
Jurnal ini telah menjawab pertanyaan dasar telaah jurnal, yaitu:
Problem Pada beberapa penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa hasil
yang lebih baik apabila pada kasus SCI rehabilitasi dimulai awal,
terutama, dalam sistem perawatan secara multidisiplin. Di
negara-negara berkembang bahkan tidak hanya cedera tulang
belakang yang sering ditangani sangat terlambat (berbulan-bulan
atau bahkan bertahun-tahun setelah cedera), di negara negara
tersebut sering memiliki perawatan yang tidak memadai atau
tidak ada sama sekali dan sering ada periode tanpa pengawasan
di rumah. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan di India
di mana demografi orang dengan SCI yang diterima di pusat
kesahatan dipelajari, hanya 8,1% pasien yang datang ke pusat
kesehatan untuk manajemen definitif dalam waktu 24 jam. 18,4%
31,3% dan 16,8% dibawa ke pusat kesehatan dalam 2, 7 dan 30
hari masing-masing cedera, sedangkan 10,4% pasien dibawa
setelah 1 bulan dan 15,1% setelah 3 bulan cedera. Kadang-
kadang, cedera tulang belakang dirujuk terlambat oleh pusat
perawatan primer. Dan lebih sering dipulangkan ke rumah
setelah manajemen konservatif atau bedah fraktur vertebra tanpa
perawatan multidisiplin. Bahkan terkadang, tidak ada perawatan
sama sekali yang dilakukan karena mereka belum pernah ke
fasilitas apa pun. Meskipun keterlambatan dalam memulai
manajemen komprehensif adalah skenario yang cukup umum di
negara-negara berkembang, hampir tidak ada literatur yang
diterbitkan tentang penyebab dan konsekuensinya.

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mempelajari


penyebab, konsekuensi dan hasil dari cedera sumsum tulang
belakang traumatis yang terabaikan (Neg-TSCIs) yang diterima
di pusat kesehatan tersier
Intervention Semua pasien yang termasuk dalam penelitian ini
dikelompokkan dalam tiga penyebab umum, antara lain:
a. Pasien dengan pemberhentian terapi setelah melalui tahap
diagnosis di pusat kesehatan primer dengan rehabilitasi
yang tidak memadai atau tidak ada (52,5%).
b. Pasien datang terlambat untuk berobat ke pusat kesehatan
(42,6%).
c. Diagnosis yang diabaikan/ missed diagnosis/ tidak
berhasil ditegakkan. (4,9%.)
Comparison Jurnal ini meneliti penyebab, konsekuensi dan hasil dari cedera
sumsum tulang belakang traumatis yang terabaikan (Neg-TSCIs)
yang diterima di pusat kesehatan tersier, dimana pada beberapa
penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa hasil yang lebih
baik apabila pada kasus SCI rehabilitasi dimulai awal, terutama,
dalam sistem perawatan secara multidisiplin, namun, belum
banyak penelitian yang meneliti konsekuensi dari penanganan
SCI yang terlambat.
Outcome a. Rata-rata rentang durasi pengabaian adalah 4-676
minggu.
b. Temuan berbeda dari beberapa studi yang dilakukan di
negara-negara maju didapatkan bahwa pemberhentian
terapi setelah melalui tahap diagnosis di pusat kesehatan
primer dengan rehabilitasi yang tidak memadai atau tidak
ada adalah penyebab umum utama dari pengabaian kasus
TSCI daripada diagnosis yang diabaikan atau belum
ditegakkan.
c. Rehabilitasi belum dimulai pada 93,4% pasien Neg-
TSCI.
d. Terdapat hasil fungsional yang secara statistik lebih
buruk secara signifikan pada pasien-pasien dengan kasus
Spinal Chord Injuries yang diabaikan (tidak diberikan
perawatan secara komprehensif). Neg-TSCI menambah
kompleksitas manajemen lesi vertebra, rehabilitasi fisik
dan psikososial. Neg-TSCI memiliki insiden komplikasi
yang jauh lebih tinggi, yang lebih parah dan sulit dikelola.
Neg-TSCI membutuhkan rawat inap yang lebih lama,
menambah biaya dan mempengaruhi hasil fungsional.

Anda mungkin juga menyukai