Meassure the
MCV 82-98 fl
average size of RBC
Calculate the
average of O2
Indeks Eritrosit MCH 26-34 pg
carrying Hb inside
an RBC
Calculate the
average
MCHC 32-26%
concentration of Hb
inside an RBC
MCV ↓ MCH ↓
SERUM IRON
<50 ɳg/dL N
FERITIN (N)
1. Anemia 4. Anemia
2. Anemia Def.
Akibat Penyakit 3. Thalasemia B Sideroblastik
Besi
Kronik
ETIOLOGI
3.
4.
1. 2. Kelainan
pembentukan Kongenital/herediter
Penyakit ↑ Kebutuhan Fe dan rantai Globin
Sistemik Kronik Obat-obat & Toksin
hematopoesis B
↑ Paparan Neoplasma & Inflamasi
↑ Increase Iron Loss
Cytokine Kemoterapi dengan
↑ Iron alkalisasi Kegagalan
Intake/absorbtion penggunaan Fe u/ sintesis
Hb
PATOGENESIS
1.
Cytokine merusak 2. 3.
4.
ploriferation & ↓ iron supply Reduce b-globin
diferentiation of Not well understood
mengganggu abnormal
erythroid precursors, sintesis Hb. erythroblast few mekanismenya sama
mengganggu proses atau tidak pada
Deffect celluler abnormal RCB
eritropoesis & ↓ respon proliferation RBC leave cell & most akumulasi Fe
intramitokondrial
bonemarrow thd contain less Hb erythroblast die
eritropoetin ↑ retensi Fe diturunkan/didapat
↑ eritrosit a-globin agregate
di bone marrow. protophyrin hypokrom
↓ avaibility precursor
erythroid
PATOFOSIOLOGI
2. 3.
1. Less Hb HbF ↑ afinitas O2 ↓ 4.
oksigenasi ↓ oksigenasi ↓ Protopirin Fe
Salah satu : TNFa
metabolisme ↓ hipoksia a-globin ↑ menumpuk dalam
menginduksi
transkripsi feritin hypoksia akumulasi tidak larut & mitokondria
simpanan besi pertumbuhan & mengendap merusak gangguan pembentukan
di RES ↑ perkembangan sel membran sel Hb cincin
hypoferemia terganggu elastisitasnya ↓ sideroblastik hipokrom
koilonikia, fagositosis mikrositer
stomatitis angularis, eritrapoesis in efektif.
blue sclera
GEJALA KLINIS
3.
1. 2. Pucat
Koilonikia 4.
Bergantung pada penyakit Muka mongoloid
yang mendasari Glositis Perumbuhan terhambat
Ikterus
Anemia ringan-sedang Blue sclera Hipotermia
Gangguan
Asimtometik Pica pertumbuhan Sesak
Demam (jika penyakit Stomatitis angular Splenomegali Ataxia
infeksi) Hepatomegali Deformitas pada tulang
Anemia syndrome
(tulang wajah)
Disfagia
TERAPI
Setiap 200mg
Setelah Hb
TERAPI : mengandung
FERROUS normal
KAUSAL, 66mg
SULPHAT 100-
PEMBERIAN absorpsi
3x200mg, 3-6 200mg/hari +
PREPARAT 50mg/hari
bulan vit C
BESI meningkatkan
3x100mg/hari
eritropoesis 2-
3xnormal
Retikulosit
Sumsum tulang
Positif: AIHA
Negatif: Enzinopati,
Membranopati,
Hemoglobinopati
AIHA An. Perdarahan An. Aplastik
akut
Etiologi Terjadi karena Akibat terjadinya Gangguan
gangguan central perdarahan hebat pembelahan
tolerance dan ggn dari kecelakaan, hematopoetik yang
pada proses pembedahan, saling berkaitan erat
pembatasan persalinan,
limfosit autoreaksi pecahnya
residual. pembuluh darah.
AIHA warm: IgG
AIHA cold: IgM
Manifestasi klinis AIHA warm: gejala Muka pucat, Anemia,
anemia perlahan, tergantung dari leukopenia,
ikterik, demam, apa yang trombositopenia,
nyeri abdomen, menyebabkannya rentan terhadap
anemia berat, urin perdarahan, ptekie,
berwarna hitam. purpura, ekimosis
AIHA cold:
aglutinasi pada
suhu dingin,
hemolisis berjalan
kronik, anemia
ringan,
splenomegali
Patogenesis Antibodi IgG dan Kekurangan Infeksi virus/
IgM berikatan darah menarik pajanan obat
dengan antigen cairan dari luar tertentu atau zat
(Fab reseptor jaringan vaskular kimia tertentu
eritrosit) Fc lien kadar menurun adanya reaksi
berikatan dgn shock autoimunitas
reseptor limfosit T sitotoksik
makrofag memerantai
antigen antibodi destruksi sel asal
berpisah hematopoetik
berulangRBC
kaku, tdk elastis
hemolitik
Patofisiologi Hiperfungsi Mekanisme Masih belum
organomegali pada kompensasi bone dimengerti
hepar dan spleen, marrow
trombosis vena eritropoesis
debris RBC menurun aliran
darah dialihkan ke
organ vital
Pemeriksaan Hb < 7 gr/dl Hb < 7 gr/dl LED selalu
Laboratorium Retikulosit Retikulosit meningkat > 10
200.000 – meningkat mm/jam
600.000/ul Pernah mengalami Waktu perdarahn
Apusan darah: operasi memanjang
sferositosis sebelumnya atau Kepadatan
Uji coomb direct + trauma sumsum tulang <
kecelakaan. 25%
Trombosit
ditemukan rendah.
Tatalaksana Kortikosteroid Berikan transfusi Berikan transfusi
(Prednison) 1-1,5 PRC PRC hingga kadar
mg/kgBB/hari Hb 7-8 gr/dl
peroral Terapi
Imunosupresan: imunosupresi:
Azatriopin 50-200 ATGam 20
mg/hari atau mg/kgBB/hari
Siklofosfamid 50- selama 4 hari (dari
150 mg/hari kuda). ATGam3,5
Transfusi saat mg/kgBB/hari
kondisi sudah selama 5 hari (dari
mengancam jiwa kelinci).
ETIOLOGI
A N E M I A D E F. V I T. B 1 2 A N E M I A D E F. A S A M F O L AT
A N E M I A D E F. V I T. B 1 2 A N E M I A D E F. A S A M F O L AT
A N E M I A D E F. V I T. B 1 2 5. Pemeriksaan sumsum
tulang:
1. Anemia megaloblastik
a. Hiperplasi eritroid
2. Hapusan darah tepi: b. Sel meta-mielosit raksasa
a. Anisositosis, poikilositosis 6. Kadar Vitamin B12 serum
b. Khas: makro-ovalosit ↓ (<100 pg/ml). Normal:
c. Hipersegmentasi neutrofil 150 – 350 pg/ml
3. Jumlah retikulosit ↓ 7. Schilling Test: untuk
4. Kadar LDH sangat diagnosis Anemia
Pernisiosa
meningkat dan kadar
bilirubin I meningkat 8. Defisiensi Vit. B12 berat:
sedikit leukopenia atau
trombosiopenia atau
pansitopenia
GAMBARAN LABORATORIK (2)
1. Anemia megaloblastik
2. Asam folat serum rendah (<3 ng/ml). Normal: >6
ng/ml
3. Kadar asam folat eritrosit menggambarkan intake
<150 ng/ml
4. Kadar Vitamin B12 normal
TERAPI (1)
A N E M I A D E F. A S A M
A N E M I A D E F. V I T. B 1 2 FO LAT
Pemberian
Hydroxycobalamin IM Pemberian asam folat
200 mg/hari atau 5 mg/hari selama 4
1000 mg tiap minggu bulan
selama 7 minggu.
Dosis pemeliharaan:
200 mg tiap bulan
atau 1000 mg tiap 3
bulan
TERAPI (2)
Respons terhadap terapi:
Retikulosit meningkat pada hari 2 – 3 dengan puncak pada hari 7 – 8
Hb harus naik 2 – 3 g/dl tiap 2 minggu
REFERENSI
Isselbacher, Kurt J. 2015. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Volume 14,
Edisi 13. Jakrta: EGC
Katzung, Betram G. 2015. Farmakoligi Dasar klinik. Volume 2, Edisi 12. Jakarta: EGC