Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA

Anemia: situasi atau keadaan dimana Red Bood Cells dan Haemoglobin dibawah normal  RBCs <3/mm, Hgb < 8 gr/ dl (Bowden, 2010). Prevalensi anemia di dunia pada anak usia 0-2 tahun yaitu 48%,
usia prasekolah 40%, usia sekolah 25%. Di Indonesia, balita 8,1 juta, usia sekolah 10 juta, 3,5 juta remaja putri (KEMENKES) sedangkan data RISKESDAS: Anak > 1 tahun sebesar 21, 7% (Riskesdas, 2013)

Eksogen (Nelson, 2011) Endogen, (Bowden, 2010)


Etiologi: Infeksi (Parvovirus, Epitein Barr, CMV, HHV-6, EBV), Perdarahan (Ex.
Inflamatory Bowel Desease), Penyakit Hemolitik kronik (penghancuran >>, anomali Etiologi: Etiologi: Etiologi:
Thalasemia, Ibu DM Sindrom diamond Defisiensi Besi,
protein skeleton, Faktor Risiko: paparan timbal
(gg. Ratai ᵦ) blackfan, neoplasma B12, As. Folat
Fisiologis: hematopoiesis (minggu ke 3 gestasi di Yolk Sac, bulan ke 2
kerusakan eritropoietin
gestasi di hati, bulan 5-6 di sumsum tulang, bayi di extramodular & seluruh gg. eritropoiesis, hematopoiesis Defisiensi sintesis α, ᵦ chains Defisiensi prekursor
sumsum tulang, anak di tulang corpus: sternum, iga, pelvis, vertebra) eritropoietin << transport besi
(Nelson, 2011) << rangsang sel punca pluripotensial primitif Kerusakan formasi Hbg
<< ferritin
Ro: lesi, elektroforesis: gg. Sintesis hba, << transferrin
Gg diferensiasi di jalur eritroid usia eritrosit pendek, microcytosis
KLASIFIKASI (Nelson, 2011): Biopsi/ Aspirasi: beratnya elemen Kerusakan
Morfologi: Hemolisis sumsum normal/ pergantian oleh lemak,
sumsum tulang
Eritrosit microcytic, mormocytic, macrocytic abnormal stemsell
Fisik: << Hemoglobin & Eritrosit
kerusakan eritrosit: Sperositosis herediter,
hemolitic anemia. MK 9: kecemasan orangtua
ANEMIA
Penurunan produksi eritrosit: IDA (Iron defisiency
Anemia), Megaloblastic Anemia, Lead Poisoning, MK 8 : defisit pengetahuan
Blood count: pancitopenia
Anemia Aplastic

<< RBCs leukopenia Penurunan produksi platelet


<< oksihemoglobin
agranulosis Trombositopenia Petekie, purpura,
bruising
MK 1: gangguan perfusi jaringan MK 6: resti
<< distribusi oksigen jaringan
perifer MK 7: resti infeksi Mudah terjadi perdarahan perdarahan
MK 5: Intoleransi Aktivitas Kelemahan, kulit pucat
Komplikasi: sepsis
Kompensasi paru: takikardi, takipnea
Risiko > suhu tubuh Perdarahan GIT Perdarahan gusi, mulut

MK 2: Pola nafas tdk efektif Hematemesis Melena Anoreksia


>> laju metabolisme Mekanisme kompensasi:
penggunaan cairan dalam
keletihan tubuh untuk << intake nutrisi
>> penggunaan energi Dehidrasi
menyeimbangkan suhu
Anoreksia
Akral dingin, CRT < 2’,
mukosa kering, dll MK 3: ketidakseimbangan
MK 10: resti MK 4: gangguan pemenuhan nutrisi cairan elektrolit
gg. tumbang kurang dari kebutuhan tubuh
POINT MK 1 MK 2 MK 3

Gangguan perfusi perifer Pola Nafas tidak efektif Ketidakseimbangan cairan elektrolit

NOC Tujuan: Status sirkulasi; aliran darah yang tidak obstruksi dan satu arah, Tujuan: anak menunjukkan keefektifan pola nafas Tujuan: keseimbangan cairan, keseimbangan elektrolit, asam basa
pada tekanan yang sesuai melalui pembuluh darah besar sirkulasi dalam kompartment intra dan ekstrasel tubuh
pulmonal dan sistemik
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara Hidrasi adekuat, jumlah cairan dalam sel adekuat, kulit lembab, turgor
Fungsi sensori kutaneus; tingkat stimulasi kulit dirasakan denga tepat
nafas abnormal) elastik, mukosa lembab, tidak terdapat sutura cekung
Integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa; keutuhan structural dan
Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
fungsi fisiologis normal kulit dan membrane mukosa
pernafasan TD 80-120 mmgh, RR 20-60 x/ mnt (sesuai usia), HR 80-
Perfusi jaringan: perifer; keadekuatan aliran darah melalui pembuluh
160 x/ mnt (sesuai usia), suhu 36-37ᵒ C
darah kecil ekstremitas untuk mempertahankan fungsi jaringan
NIC a. Lakukan pengkajian komprehensif terhadap sirkulasi perifer a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Management elektrolit
b. Pantau status cairan termasuk asupan dan haluaran b. Pasang mayo bila perlu Management cairan
c. Manajemen sensasi perifer (NIC): c. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Pemantauan cairan
d. Pantau perbedaan ketajaman atau ketumpulan, panas atau dingin d. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab Terapi intravena
e. Pantau parestesia, kebas, kesemutan, hiperestesia dan hipoestesia e. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. a. Lakukan pemantauan terhadap peningkatan/ penurunan
f. Pantau tromboflebitis dan thrombosis vena profunda f. Monitor respirasi dan status O2 berat badan
g. Diskusikan dan identifikasi penyebab sensasi tidak normal atau g. Pertahankan jalan nafas yang paten b. Pantau tanda-tanda vital
perubahan sensasi h. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi c. Berikan cairan intravena, glucsa, NaCl seuai indikasi
h. Lakukan managemen transfusi sesuai indikasi i. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
j. Monitor  vital sign
k. Monitor pola nafas     

EDUKASI - Jelaskan pada orangtua mengenai tanda penurunan perfusi, l. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi Anjurkan orangtua untuk memberikan minuman adekuat selama
laporkan pada perawat jika anak mengalami untuk memperbaiki pola nafas. perawatan di RS
Di RS - Ajarkan pasien dan keluarga tentang: Menghindari suhu yang m. Ajarkan bagaimana batuk efektif
eksterm pada ekstremitas, Pentingnya mematuhi program
diet dan program pengobatan, Pentingnya pencegahan
statis vena
Di Rumah - Anjurkan pasien atau keluarga untuk memantau posisi bagian tubuh Anjurkan penggunaan batuk efektif dan teknik relaksasi saat sesak Anjurkan orangtua untuk memberikan minuman adekuat selama
saat pasien mandi, duduk, berbaring atau mengubah posisi perawatan di rumah

Ajarkan orangtua mengenai karakteristik tanda hidrasi kurang dan cara


penanganan
POINT MK 4 MK 5 MK 6

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Intoleransi aktifitas Resti perdarahan

NOC Tujuan: Status sirkulasi; aliran darah yang tidak obstruksi dan satu arah, Tujuan : kemampuan dalam melaksanakan aktifitas sesuai Tujuan: tidak terjadi perdarahan
pada tekanan yang sesuai melalui pembuluh darah besar sirkulasi toleransi
pulmonal dan sistemik

Fungsi sensori kutaneus; tingkat stimulasi kulit dirasakan denga tepat a. Berparrtisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan Tidak terjadi perdarahan
Integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa; keutuhan structural dan tekanan darah, nadi dan RR Trombosit dalam batas normal (150-450.000 mg/dl)
fungsi fisiologis normal kulit dan membrane mukosa b. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
Perfusi jaringan: perifer; keadekuatan aliran darah melalui pembuluh c. Keseimbangan aktivitas dan istirahat
darah kecil ekstremitas untuk mempertahankan fungsi jaringan

NIC n. Lakukan pengkajian komprehensif terhadap sirkulasi perifer a. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas a. Kaji adanya perdarahan
o. Pantau status cairan termasuk asupan dan haluaran b. Monitor respon kardivaskuler  terhadap aktivitas (takikardi, b. Kaji area bekas insisi operasi
p. Manajemen sensasi perifer (NIC): disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan c. Monitor tanda-tanda vital
q. Pantau perbedaan ketajaman atau ketumpulan, panas atau dingin hemodinamik) d. Monitor hasil darah, Trombosit
r. Pantau parestesia, kebas, kesemutan, hiperestesia dan hipoestesia c. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien e. Kolaborasi pemberian therapi ,pemberian cairan intra vena
s. Pantau tromboflebitis dan thrombosis vena profunda d. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
t. Diskusikan dan identifikasi penyebab sensasi tidak normal atau dilakukan
perubahan sensasi e. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
u. Lakukan managemen transfusi sesuai indikasi kemampuan fisik, psikologi dan sosial
f. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
g. Bantu untuk  mengidentifikasi aktivitas yang disukai
h. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
i. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
j. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
EDUKASI - Jelaskan pada orangtua mengenai tanda penurunan perfusi, Bantu keluarga untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber - Anjurkan anak untuk lebih banyak istirahat
laporkan pada perawat jika anak mengalami yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
Di RS - Ajarkan pasien dan keluarga tentang: Menghindari suhu yang
eksterm pada ekstremitas, Pentingnya mematuhi program
diet dan program pengobatan, Pentingnya pencegahan
ststis vena
Di Rumah - Anjurkan pasien atau keluarga untuk memantau posisi bagian tubuh - Anjurkan orangtua untuk membantu anak dalam memenuhi - Ajarkan orangtua tanda perdarahan yang harus
saat pasien mandi, duduk, berbaring atau mengubah posisi aktifitas yang dibutuhkan diwaspadai dan cara penanganan pertama
- Anjurkan untuk memberikan pengertian kepada anak mengenai - Ajarkan anak untuk menghindari benturan pada area
aktifitas yang daoat dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan bekas operasi

POINT MK 7 MK 8 MK 9 MK 10

Resti infeksi Defisit pengetahuan Kecemasan orangtua Resti gg. Tumbang

NOC Tujuan: Tidak terdapat tanda infeksi (rubor, kolor, tumor, Tujuan: peningkatan pengetahuan dan pemahaman Tujuan: penurunan kecemasan Tujuan: optimalisasi tumbuh dan perkembangan
dolor, fungsiolesi) orangtua dan anak terhadap kondisi dan upaya sesuai usia
tindakan keperawatan d. Klien/ orangtua mampu mengidentifikasi
dan mengungkapkan gejala cemas
Kulit utuh a. Mengungkapkan pengetahuan secara verbal e. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan Persentil berat badan berdasarkan jenis kelamin,
Eritema disekitar kulit tidak ada b. Mendemonstrasikan upaya tindakan menunjukkan tehnik untuk mengontol persentil berat badan berdasarkan usia, persentil
Edema sekitar luka berkurang keperawatan sesuai anjuran perawat cemas berat badan berdasarkan tinggi badan, rata-rata
Suhu kulit tidak meningkat c. Terlibat aktif dalam proses perawatan anak f. Vital sign dalam batas normal penambahan berat badan, rata-rata penambahan
Luka tidak berbau selama di rumah sakit g. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tinggi badan, persentil tinggi atau panjang badan
Keterangan tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berdasarkan usia, persentil tinggi atau panjang
1: tidak pernah berkurangnya kecemasan badan berdasarkan jenis kelamin, persentil lingkar
2: sedikit kepala sesuai usia, indeks massa tulang, Mean
3: Sedang Body mass.
4: Agak berat
5: Berat
NIC a. Bersikan lingkungan secara tepat setelah digunakan a. Kaji pengetahuan orangtua dan anak Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) a. Lakukan pemantauan pertumbuhan
oleh pasien mengenai penyakit a. Gunakan pendekatan yang b. Ukur tinggi badan, berat badan, IMT
b. Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan b. Dengarkan harapan dan keinginan yang menenangkan c. Lakukan pemantauan perkembangan
c. Batasi jumlah pengunjung realistis b. Nyatakan dengan jelas harapan dengan menggunakan denver
d. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum c. Jelaksan proses penyakit sesuai terhadap pelaku pasien d. Modifikasi lingkungan RS sesuai kondisi
dan setelah meninggalkan ruangan pasien kapasitas perawat c. Temani pasien untuk memberikan di rumah jika memungkinkan
e. cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan d. Berikan kesempatan bertanya keamanan dan mengurangi takut e. Lakukan simulasi tumbuh kembang
pasien d. Libatkan keluarga untuk f. Libatkan orangtua/ orang terdekat dalam
f. - Lakukan universal precautions mendampingi klien memberikan simulasi tumbuh kembang
g. - gunakan sarung tangan steril e. Dengarkan dengan penuh perhatian g. Berikan pujian atas usaha ortu
h. - Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV f. Identifikasi tingkat kecemasan h. Motivasi ortu utk mengoptimalkan
i. - Lakukan teknik perawatan luka yang tepat g. Bantu pasien mengenal situasi yang pertumbuhan anak
j. - Ajarkan pasien untuk pengambilan urin porsi menimbulkan kecemasan
tengah h. Dorong pasien untuk
k. - Tingkatkan asupan nutrisi mengungkapkan perasaan, ketakutan,
l. - Anjurkan asupan cairan persepsi
m. - Anjurkan istirahat i. Kelola pemberian obat anti
n. - Berikan terapi antibiotik cemas:........
INTAKE MANAGEMENT
EDUKASI - Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan Jelaksan proses penyakit sesuai kapasitas perawat - Berikan informasi faktual mengenai - Ajarkan orangtua melakukan simulasi tumbuh
individu diagnosis, tindakan prognosis kembang sesuai usia anak yang mungkin
Di RS - Anjurkan anak untuk cuci tangan dengan tepat, Jelaskan tindakan penanganan dan proses - Jelaskan semua prosedur dan apa yang dilakukan di RS
Intake Kolaborasi medis gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan perawatan yang dibutuhkan dirasakan selama prosedur - Informasikan kepada orangtua untuk melibatkan
- Ajarkan anak dan anggota keluarga anak dalam aktiiftas terapi bermain di RS
Suplemen zat besi: ironbagaimana
dextran mencegahDAFTAR
infeksi TRANSFUSSION MANAGEMENT
PUSTAKA
(imferon), sodium -ferric
Di Rumah gluconate,
Anjurkan pasien untuk cuci tangan dengan Jelaskan pemberian ASI, pemberian makanan Ajarkan menggunakan tehnik relaksasi Ajarkan orangtua melakukan simulasi tumbuh
sukrosa
Bowden, V.R.,zink
& Greenberg,tepat,
C.S. gunakan
(2010).sabun antimikrobial
Children and untuk cuci
their tinggiThe
families: zat besi
continuum of care. Philadelphia: BONE MARROW MANAGEMENT kembang sesuai usia anak
tangan
Kolaborasi medis:
Jelaskan transfusi darah dan terapi
Lippincott. - a. Transfusi
Ajarkan orangtua cara memantau tanda dan PRBC (Packet Red Blood
Hockenberry, M., & hemosiderosis
Wilson,gejala
D. (2013). padaWong’s essential Management Kolaborasi medis:
Terapi
Allert perawat: infeksi(>> Cells), of
luka post operasi WBC,pediatric nursing. 9th ed.
Platellets—target Hgb: St. Louis: Mosby
Elsevier
zink darah), hemokromatosis 9,5 gr/dl (Nelson, 2011 & Bowden, 2010) / cangkok sumsum tulang
Transplantasi
James, S. R., Nelson, K. A., & Ashwill, J. W. (2013). Nursing care of children: Principles & Practice. 4th kortikosteroid
ed.
b. IV line, oksigen tambahan IMUNOTERAPI
Mosby: Elsevier
Edukasi Perawat:
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcome classificationALLERT 5 ed. perawat: demam, anafilaxis
pemberian ASI, pemberian Allert perawat: komplikasi transfusi- Kolaborasi medis:
Mosby: Elsevier shock, nyeri
makanan tinggi zat besi gagal jantung, DM, reaksi
NANDA. (2011). Nursing diagnoses:definitions & classification 2015-2017. Philadelphia: NANDA silang: Globulin antitomorit ATG
International. perdarahan tak terkendali Globulin antilimfosit ATG
Preventive Edukasi perawat: jelaskan prosedur
Melisa, K, dkk.community:
(2012). Status anemia gizi besi dan konsumsi gizi pada anak sekolah. Journal Antibiotik
Penyuluhan
ARC.com.Health sekolah, daycare
Juli, 2012, Vol. 1 No.1 : 35-42 http:www//portalgaruda.org tindakan, ajarkan managemnet nyeri &
Edukasi perawat: jelaskan transfusi
center,(2013).
Riskesdas. healrhRisetairs Kesehatan Dasar. Badan darah Penelitian demam, screening anggota keluarga
dandan Pengembangan Kesehatan. Kemenkes
terapi RI Allert perawat: reaksi imunitas

Anda mungkin juga menyukai