Anda di halaman 1dari 14

MEMBANDINGKAN SISTEM

PELAYANAN KESEHATAN DAN


INISIATIF KOREA SELATAN DAN
ITALIA DALAM MELAWAN COVID-
1 2 19
Ashwin Palaniappan , Udit Dave and Brandon Gosine
3

Dibacakan Oleh:
Nadya Natalia Rompis – 18014101068

Pembimbing:
Dr. Iyone E. T. Siagian, M.Kes
PERBEDAAN STRUKTURAL DALAM
01 SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

02 PENDIDIKAN KEDOKTERAN

03 BUDAYA PELAYANAN

TINDAKAN PREVENTIF KESEHATAN


04 MASYARAKAT
PERBEDAAN STRUKTURAL DALAM SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN

ITALIA KOREA SELATAN


• Sistem pelayanan kesehatan Italia • Korea Selatan sangat bergantung pada
memberikan cakupan kesehatan universal penyedia swasta sehingga pasien
yang didanai terutama oleh pajak nasional menghadapi biaya yang besar.
dan regional • Pembayaran 20% diperlukan untuk layanan
• Sektor publik menyumbang 78,2% dari total yang tercakup dalam skema pembayar
pengeluaran pelayanan kesehatan tunggal, dan untuk prosedur yang tidak
• Layanan Kesehatan Nasional Italia (LKNI) tercakup, pasien diharuskan untuk
menyediakan “Livelli Essenziali di melakukan pembayaran penuh.
Assistenza” disingkat sebagai ‘LEAs’ • Ada batas atas biaya yang harus dibayar
• Tiga kategori utama pelayanan kesehatan dan diskon diberikan bagi mereka dengan
meliputi LEAs adalah: kesehatan pendapatan rendah
masyarakat, pelayanan komunitas, dan • Semua pelayanan, termasuk fasilitas
perawatan rumah sakit pelayanan jangka panjang, dibayar oleh
LAKN setelah dikeluarkannya klaim
PERBEDAAN STRUKTURAL
DALAM SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN

Akibat dari tingkat


kesejahteraan yang
berbeda-beda di
berbagai daerah,
ketidakadilan tampak di
seluruh pelayanan
kesehatan Italia Sebagai imbalannya, rakyat
di Korea Selatan menerima
pelayanan kesehatan dari
penyedia pilihan mereka
dan biayanya ditanggung
oleh polis asuransi
kesehatan LAKN, di mana
hal ini turut mengurangi
pengeluaran pribadi
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
KOREA SELATAN ITALIA

Pendidikan kedokteran di pendidikan dibagi


Korea Selatan diawali menjadi dua fase
dengan dua tahun masing-masing
pembelajaran premedis, selama tiga tahun,
berpusat pada humaniora dengan fase
pertama adalah fase kedua adalah
pendidikan ilmiah pelatihan klinis
nonklinis dan nonklinis
Empat tahun
selanjutnya
dikhususkan untuk
kurikulum medis, yang
menekankan konsep
teoritis daripada aplikasi
praktis
PENDIDIKAN KEDOKTERAN
• Perbedaan demografis utama dari kedua negara adalah jumlah dokter di
mana terdapat 4,1 dokter per 1.000 orang di Italia, yang hampir dua kali lipat
dari 2,4 dokter per 1.000 orang di Korea Selatan

• Italia memiliki tenaga medis yang jauh lebih baik serta adanya kebijakan yang
diterapkan untuk mengatur jumlah dokter di Italia melalui jalur seperti kuota
nasional, yang menyebabkan Italia meluluskan lebih sedikit dokter setiap
tahun daripada Korea Selatan.
BUDAYA PELAYANAN
• Budaya pengobatan defensif yang meluas di Italia karena
meningkatnya
Your Text Here
litigasi medis, khususnya setelan
Your Text Here
malpraktek
Your Text Here

medis. Hal ini menyebabkan menurunnya kepercayaan


dalam hubungan dokter-pasien pada tingkat nasional.
• Sebaliknya, Korea Selatan tidak mengajarkan tentang
hubungan pasien-dokter dalam sistem pendidikan kedokteran
tentunya membatasi kapasitas profesional kedokteran, yang
penting dalam membangun hubungan kepercayaan pasien-
dokterAdd Text Here Add Text Here Add Text Here Add Text Here
BUDAYA PELAYANAN
• Ini menimbulkan masalah signifikan di Italia dalam kasus
pandemi
Your Text Here
atau peristiwa kesehatan yang sangat
Your Text Here
buruk karena
Your Text Here

kepercayaan antara pasien dan dokter menjadi semakin


penting agar pasien mendapatkan layanan kesehatan yang
efektif
• Dokter Italia telah mengambil langkah untuk memperbaiki
kesalahan ini melalui peningkatan akuntabilitas dokter,
peningkatan efisiensi sistem pelayanan kesehatan, dan
menyediakan
Add Text Here layanan yang
Add Text Here lebih tepat untuk pasien
Add Text Here Add Text Here
BUDAYA PELAYANAN
• Karena asuransi kesehatan nasional dan kebijakan kesehatan yang didorong oleh
pemerintah, dokter Korea
Your Text Here
Selatan tidak diberikan kebebasan untuk
Your Text Here Your Text Here
mempraktikkan tata kelola diri sendiri dalam hubungan mereka dengan pasien
• Keadaan ini berakibat pada hubungan pasien-dokter karena rumah sakit fokus
dalam merekrut dokter yang dapat menarik pasien
• Ini semakin memperberat kesulitan Korea Selatan akibat fungsi antara klinik dan
rumah sakit yang tumpang tindih
• Sistem pelayanan kesehatan Korea didasarkan pada efisiensi untuk mengurangi
biaya sehingga ketika individu yang mungkin terinfeksi COVID-19 datang ke
instalasi gawat darurat alih-alih penyedia layanan kesehatan primer untuk
pemeriksaan
Add Text Here Add Text Here Add Text Here Add Text Here
TINDAKAN PREVENTIF KESEHATAN MASYARAKAT

• Setelah kasus pertama COVID-19 dilaporkan di Korea Selatan, pemerintah


Korea Selatan telah mengembangkan protokol untuk mengidentifikasi kasus
baru dan mencegah penyebaran, yang turut menurunkan angka kejadian
infeksi
• Korea Selatan mengimplementasikan berbagai bentuk pembatasan sosial
yang berbeda-beda termasuk membatalkan acara sosial, melakukan
pembatasan angkutan umum, dan penangguhan kegiatan sekolah
• Korea Selatan telah mengimplementasikan pemeriksaan COVID-19 yang
inovatif: lantatur untuk pemeriksaan COVID-19
TINDAKAN PREVENTIF KESEHATAN MASYARAKAT

• Pusat pemeriksaan baru ini dinilai sangat efisien serta dapat menguji individu
1
dalam sepuluh menit
• Hasil pemeriksaan dikirim ke pasien lewat layanan pesan singkat, setelah itu
pasien positif dikarantina untuk mencegah penyebaran lebih lanjut
• Pasien-pasien ini selanjutnya menggunakan aplikasi ponsel untuk
memperbarui tentang kondisi mereka kepada pemerintah
• Korea Selatan telah membuka 43 pusat pemeriksaan lantatur di seluruh
negeri yang turut meningkatkan angka pengujiannya mencapai 3.692
pemeriksaan per juta
• Korea Selatan telah lebih sukses dibandingkan Italia dalam mencegah
penyebaran COVID-19 karena pengalaman dari wabah sebelumnya, yakni
wabah Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) pada tahun 2015
TINDAKAN PREVENTIF KESEHATAN
MASYARAKAT
• Italia telah mengambil pendekatan yang lebih reaktif terhadap penyebaran COVID-19, angka
pengujian Italia sekitar 826 orang per juta, di mana angka pemeriksaan yang rendah ini telah
menyebabkan total kasus yang dilaporkan mencapai 31.506 per tanggal 18 Maret 2020
• Pemerintah Italia menjalankan prosedur lockdown dengan harapan dapat mengarantina
COVID-19 dan mencegah penyebaran lebih lanjut
• Namun, lockdown nasional ini menghadapi perlawanan dari masyarkat Italia
• Gagal dalam mengimplementasikan tindakan-tindakan proaktif dalam melawan COVID-19
dan hanya mengimplementasikan strategi-strategi reaktif untuk menghentikan penyebaran
telah menuntun Italia pada lebih dari 2.000 kematian akibat COVID-19 per tanggal 18 Maret
2020
• Pandemi juga secara khusus telah membebani para dokter di Italia, yang bekerja lembur
untuk melawan COVID-19 dan memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan Italia
hampir runtuh
TINDAKAN PREVENTIF KESEHATAN
MASYARAKAT
• Karena pengalaman masa lalu, Korea Selatan telah siap untuk wabah
COVID-19, memungkinkan mereka untuk memiliki angka pengujian yang
tinggi.
• Korea Selatan telah mencegah penyebaran MERS secara komprehensif
pada tahun 2015, tetapi negara itu dengan cepat menerapkan gagasan klinik
lantatur sesudahnya.
• Klinik lantatur ini membuat proses pemeriksaan menjadi lebih cepat, menjaga
klinisi tetap aman, mengurangi sepuluh menit dari ruang pembersih, serta
memangkas setengah waktu pemeriksaan
• Adanya perbedaan dalam sikap dan kebijakan menjelaskan perbedaaan
besar dari hasil untuk masyarakat antara Korea Selatan dan Italia. Komunitas
kesehatan masyarakat didorong untuk belajar dari kesuksesan Korea Selatan
dalam mengurangi korban jiwa dan mengatur penyebaran dari COVID-19.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai