Anda di halaman 1dari 46

KELOMPOK 5

SISTEM RUJUKAN GINEKOLOGI


NAMA KELOMPOK :

1. Rizka Aprilia Dewantari (P27224020036)


2. Roida Marbun (P27224020037)
3. Salsabila Asyifa Hasanah (P27224020038)
4. Shinta Niza Rosalina (P27224020039)
5. Sinta Nurita Sari (P27224020040)
6. Sry Wulan Dary (P27224020041)
7. Viki Rahmawati (P27224020042)
8. Yayuk Devi Intan Sari (P27224020044)
SISTEM RUJUKAN GINEKOLOGI

Sistim Rujukan Merupakan Pelimpahan Tanggung Jawab Timbal Balik


Atas Kasus Atau Masalah Penyakit Kandungan  Yang Timbul Baik Secara
Vertikal Maupun Horizontal (Mochtar, 1998).
 Menurut SK Menteri Kesehatan No.23/1972 pengertian sistem rujukan
adalah suatu penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan
penilmpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit
atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti unit berkemampuan
kurang kepada unit yang lebih mampu, atau secara horizontal dalam arti
antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
SISTEM RUJUKAN GINEKOLOGI
1. Rujukan Vertikal Adalah Rujukan Dan Komunikasi Antara Satu Unit Ke Unit Yang Lebih Lengkap,
Umpamanya Dari Rumah Sakit Provinsi Atau Rumah Sakit Tipe C Ke Rumah Sakit Tipe B Yang Lebih
Spesialistis Fasilitas Dan Personalianya.

2. Rujukan Horisontal Adalah Konsultasi Dan Komunikasi Antar Unit Yang Ada Dalam Satu Rumah
Sakit, Misalnya Bagian Penyakit Kandungan Dengan Bagian Interne.
SISTEM RUJUKAN GINEKOLOGI

Menurut Depkes RI, Sistem Rujukan Adalah Suatu Jaringan Sistim Pelayanan
Kesehatan , Penyerahan  Tanggung Jawab Secara Timbal Balik Atas Timbulnya Sutau
Masalah Dari Suatu Kasus Baik Secara Vertikal Maupun Horizontal Kepada Yang
Lebih Kompeten , Terjangkau Dan Dilakukan Secara Rasional.
MACAM RUJUKAN

Menurut Jenis Rujukan Dapat Dibedakan Menjadi 2, Yaitu :

1. Rujukan Medik :
Rujukan Pasien

Rujukan Ilmu Pengetahuan

Rujukan Bahan Pemeriksaan Laboratorium

2. Rujukan Kesehatan
• Rujukan Tenaga
• Rujukan Sarana
• Rujukan Operasional
RUJUKAN KONSEPTUAL

Secara konseptual terdiri atas:


1. rujukan upaya kesehatan perorangan
pada dasarnya menyangkut masalah medis perorangan
yang antara lain meliputi:
1. rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobafan, dan tindakan operasional

2. rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lebih lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan
tindakan, memberi pelayanan, alih pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
RUJUKAN KONSEPTUAL

2. Rujukan  upaya  kesehatan  masyarakat


pada   dasarnya   menyangkut   masalah kesehatan masyarakat yang meluas, meliputi:
• rujukan sarana berupa bantuan laboratorium dan teknologi kesehatan.
• Rujukan tenaga dalam bentuk dukungan tenaga ahli untuk penyidikan, sebab dan asal usul
penyakit atau kejadian luar biasa suatu penyakit serta penanggulannya pada bencana alam
• rujukan operasional berupa obat, vaksin, pangan pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan
(spesimen) bila terjadi keracunan massal, pemeriksaan air minum penduduk dan sebagainya.
RUJUKAN TERENCANA

1. Rujukan dini berencana (RDB) untuk ibu dengan


– APGO (ada potensi gawat obstetrik)
 dan
– AGO (ada  gawat obstetrik)
RUJUKAN TERENCANA

2. Rujukan dalam rahim (RDR).


 Janin resiko tinggi misalnya
– kehamilan dengan riwayat obstetric jelek pada ibu
– diabetes mellitus,
– partus prematurus iminens.
RUJUKAN TERENCANA

 MANFAAT RDB / RDR :

RAHIM IBU MERUPAKAN


ALAT TRANSPORTASI DAN INCUBATOR ALAM YANG AMAN, NYAMAN, HANGAT, STERIL, MURAH, MUDAH, MEMBERI
NUTRISI DAN O2. MEMBERI KENYAMANAN FISIK DAN PSIKIS BAGI JANIN.

PADA JAM - JAM KRISIS PERTAMA BAYI LANGSUNG MENDAPATKAN PERAWATAN SPESIALISTIK DARI DOKTER
SPESIALIS ANAK.
RUJUKAN TERENCANA

PRATINDAKAN RDB / RDR :

-DIBERI KIE (KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI),


-TIDAK PERLU STABILISASI,
-MENGGUNAKAN PROSEDUR, ALAT, DAN OBAT STANDAR
-LAMA RAWAT INAP PENDEK
 -BIAYA EFISIEN DAN EFEKTIF TERKENDALI,
-PASCA TINDAKAN PERAWATAN DILANJUTKAN DI PUSKESMAS.
RUJUKAN TEPAT WAKTU / RTW

Untuk ibu dengan gawat darurat - obstetrik, pada kelompok faktor resiko III
• AGDO,
• perdarahan antepartum dan preeklampsi berat / eklampsia
• ibu dengan komplikasi persalinan

ibu GDO membutuhkan RTW dalam menyelamatkan ibu atau bayi


RUJUKAN TEPAT WAKTU/RTW

 Pada saat ini sudah terjadi GDO (Gawat Darurat Obstetrik), memerlukan pelayanan emergensi dimana pra tindakan kadang memerlukan
stabilisasi pasien, perawatan RS lebuh lama dan mahal. Bila tepat- semua fasilitas lengkap maka bayi idan ibu selamat tetapi bila tidak
bayi dan ibu akan meningkat RKM-nya ataupun Angka Kesakitannya.
RUJUKAN MENURUT   TATA  
HUBUNGANNYA,  

1. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam satu institusi
 misalnya dari puskesmas pembantu ke puskesmas induk.

2. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit - unit dalam jenjang pelayanan kesehatan,
baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat map) maupun vertikal (dari puskesmas
ke rumah sakit umum daerah).
RUJUKAN MENURUT LINGKUP
PELAYANANNYA

Rujukan medik meliputi


• Pengobatan (kuratif)
• Pemulihan (rehabilitatif).

Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung


koroner, hipertensi, diabetes melitus) ke rumah sakit umum daerah.
RUJUKAN MENURUT LINGKUP
PELAYANANNYA

Rujukan kesehatan berkaitan dengan upaya peningkatan promosi Kesehatan


• Promotif
• Pencegahan (preventif).
• Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi
MENURUT MODEL RUJUKAN :

1. Rujukan Dini Berencana

2. Rujukan Tepat Waktu


TUJUAN RUJUKAN

Dalam Sistim Pelayanan Kesehatan, Terbagi Atas Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus.

1. Tujuan Umum:

Dihasilkannya Pemerataan Pelayanan Kesehatan, Upaya Yang Optimal Untuk Mengatasi Masalah
Kesehatan Yang Berdaya Guna Dan Berhasil Guna.

2. Tujuan Khusus :

Dihasilkannya Pelayanan Kesehatan Klinik Yang Bersifat Kuratif Dan Rehabilitatif.

Dihasilkannya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang Bersifat Preventif Dan Promotif.


KEGIATAN RUJUKAN

1. Rujukan dan pelayanan kebidanan

2. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap.

3. Rujukan khusus patologis pada kehamilan, persalinan, dan nifas.

4. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti kasus ginekologi atau kontrasepsi, yang memerlukan penanganan
spesialis.

5. Pengiriman bahan laboratorium.

6. Jika penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan kirimkan ke unit semula, jika perlu disertai dengan
keterangan yang lengkap (surat balasan).
PELIMPAHAN PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN

1. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita,
diskusi kasus, dan demontrasi operasi.

2. Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit pendidikan,
juga dengan mengundang tenaga medis dalam kegiatan lmiah yang diselenggarakan tingkat provinsi atau ilustrasi pendidikan.
MANFAAT RUJUKAN SISTEM RUJUKAN

Beberapa manfaat juga akan diperolah jika ditinjau dari unsur pembentukan pelayanan kesehatan terlihat sebagai berikut :

1. Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan

a. Membantu menghemat dana, karena tidak perlu menyediakan beberapa macam peralatan ke dokteran/kebidanan pada setiap sarana
kesehatan.

b. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.

c. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek perencanaan


MANFAAT RUJUKAN SISTEM RUJUKAN

2. Dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan (Health consumer)

a. Meringankan niaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang

b. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana
pelayanan kesehatan.
MANFAAT RUJUKAN SISTEM RUJUKAN

3. Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan

a. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi

b. Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilanyakni melalui kerjasama yang terjalin

c. Memudahkan dan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
KEGAWATDARURATAN  GINEKOLOGI

Gawat Adalah Suatu Keadaan Kritis/Mengkhawatirkan Penderita Sangat Dekat Dengan Kematian.

Darurat Adalah Keadaan Yang Sukar Tidak Tersangka-sangka Memerlukan Penanganan Segera.
Ginekologi Adalah Cabang Ilmu Kedokteran Yang Khusus Tentang Segala Sesuatu Yang Berhubungan
Dengan Penyakit Kandungan.

Jadi Kegawatdaruratan Ginekologi Adalah Suatu Kejadian Yang Tiba-tiba Mengancam Dengan Keperluan
Yang Amat Mendesak Harus Ditangani Segera.
KEGAWATDARURATAN GINEKOLOGI MENCAKUP SYOK GINEKOLOGI. SYOK
GINEKOLOGI DAPAT DIBAGI MENJADI :

1. SYOK HOPOVOLEMI DALAM GINEKOLOGI : RUPTUR KEHAMILAN EKTOPIK, ABORTUS


SPONTAN, TRAUMA GENETALIA KARENA BENDA ASING ATAU PERKOSAAN,
KEGANASAN PADA SERVIX ATAU KORPUS UTERI, SETELAH OPERASI, PERDARAHAN
UTERUS DISFUNGSIONAL

2. SYOK SEPTIK: ABORTUS YANG TERINFEKSI, OPERASI KARENA TRAUMA PADA USUS,
PERADANGAN PELVIS DAN ABSES PELVIS YANG PECAH, TAMPON YANG TERTAHAN,
KANKER YANG TERINFEKS
HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

1. Bidan
Pastikan Bahwa Ibu Dan/Atau Bayi Baru Lahir Didampingi Penolong
Persalinan Yang Kompeten Dan Memiliki Kemampuan Untuk
Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Obstetri Dan Bayi Baru Lahir Untuk
Dibawa Ke Fasilitas Rujukan
HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

2.   Alat
• bawa perlengkapan dan bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir
(tabung gas,  suntik, selang IV, dll) bersama ibu ke tempat rujukan.
• Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan sedang
dalam perjalanan.
HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

3. KELUARGA

• beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan/atau bayi dan mengapa ibu dan/atau bayi
perlu dirujuk.

• Jelaskan pada mereka alasan dan keperluan upaya rujukan tersebut.

• Suami atau anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan/atau bayi baru lahir ke tempat rujukan.
HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

4. Surat

• berikan surat ke tempat rujukan.

• Surat harus memberikan identifikasi mengenai ibu dan/atau bayi baru lahir.

• Cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima

ibu dan/atau bayi baru lahir.

• Lampirkan partograf kemajuan persalinan ibu pada saat rujukan.


HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

5. Obat

• Bawa obat-obatan pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan.

• Obat-obatan mungkin akan diperlukan selama perjalanan.


HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

6. Kendaraan
siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam
kondisi yang cukup nyaman. Selain itu pastikan bahwa kondisi kendaraan
itu cukup baik untuk mencapai tempat rujukan dalam waktu yang tepat.
HAL-HAL YANG PENTING DALAM
 MEMPERSIAPKAN RUJUKAN IBU :

7. Uang
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli
obat-obatan yang diperiukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperiukan selama
ibu dan/atau bayi baru lahir tinggal di fasilitas rujukan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RUJUKAN :

• RIWAYAT BEDAH SESAR


• PENDARAHAN PERVAGINAAN
• PERSALINAN KURANG BULAN
• KETUBAN PECAH DISERTAI DENGAN MEKONIUM YANG PECAH
• KETUBAN PECAH LEBIH DARI 24 JAM
• KETUBAN PECAH PADA PERSALINAN KURANG BULAN
• IKTERUS
• ANEMIA BERAT
INDIKASI PERUJUKAN IBU :

• TANDA / GEJALA INFEKSI


• PREKLAMSIA / HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
• TINGGI FUNDUS 40 CM / LEBIH
• GAWAT JANIN
• PRIMIPARA DALAM FASE AKTIF KALA 1 PERSALINAN
• PRESENTASI BUKAN BELAKANG KEPALA
• PRESENTASI GANDA
• KEHAMILAN GANDA (GEMELI)
• TALI PUSAT MENUMBUNG
• SYOK
STABILISASI KLIEN

Dalam Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan Yang Akan Dirujuk, Beberapa Hal  Yang Perlu
Diperhatikan  Antara Lain Yaitu ;

1. Stabilisasi Penderita

2. Pemberian Oksigen

3. Pemberian Cairan Infus Intravena Dan Transfusi Darah

4. Pemberian Obat-obatan (Antibiotik, Analgetika, Tetanus Toksoid)


STABILISASI KLIEN

Stabilisasi kondisi penderita dan merujuknya dengan cepat dan tepat sangat penting (esensial) dalam menyelamatkan kasus
gawat darurat, tidak peduli jenjang atau tingkat pelayanan kesehatan itu.

Kemampuan tempat pelayanan kesehatan untuk dengan segera memperoleh transportasi bagi pasien untuk dirujuk ke jenjang
yang lebih tinggi amat menentukan keselamatan kehidupan kasus yang gawat.

Tata cara untuk memperoleh transportasi yang cepat bagi kasus gawat darurat harus ada di setiap tingkat pelayanan
kesehatan.

Untuk ini dibutuhkan koordinasi dengan sumber-sumber dalam masyarakat seperti kepolisisn, militer, institusi pemerintah,
dians pertanian, dinas kesehatan, dan sebagainya.

Apabila dimungkinkan dalam perjalanan merujuk, harus diberitahi institusi yang dituju bahwa pasien sedang
dalam perjalanan ke situ.
STABILISASI KLIEN

Unsur-unsur Pokok Dalam Stabilisasi Penderita Untuk Dirujuk :

1. Penanganan Pernafasan Dan Pembebasan Jalan Nafas

2. Kontrol Perdarahan

3. Pemberian Cairan Infus Intravena

4. Kontrol Nyeri (Mengurangi Atau Menghilangkan Nyeri)


STABILISASI KLIEN

Penanganan Untuk Stabilisasi Pasien Dapat Disebut Juga TINDAKAN ABCD

1. AIRWAY

2. BLOOD

3. CIRCULATION

4. DRUGS
STABILISASI KLIEN

Prinsip umum dalam merujuk kasus


1. pasien harus didampingi oleh tenaga yang terlatih, sehingga cairan intravena dan oksigen
dapat terus diberikan.
2. Apabila pasien tidak dapat didampingi oleh tenaga yang terlatih, maka pendamping harus
diberi petunjuk bagaimana menangani cairan intravena dlam perjalanan.
3. Dalam perjalanan ke tempat rujukan , pasien harus dijaga agar tetap dalam kondisi hangat
dan kakinya harus dala posisi yang lebih tingi, khusunya pada kasus syok hipovolemi.
4. Gunakanlah selimut dan jangan memakai sumebr panas yang lan oleh karena mungkin
kulit pasien bisa terbakar.
PERSIAPAN ADMINISTRASI

Ringkasan kasus yang harus disertakan pada saat merujuk meliputi :

1. Riwayat penyakit,

2. Penilaian kondisi pasien yang dibuat saat kasus diterima leh perujuk

3. Tindakan/pengbatan yang telah diberikan

4. Keterangan yang lain yang perlu dan yang ditemukan berkaitan dengan kondisi pasien pada saat pasien masih
dalam penanganan perujuk.

Surat ini disampaikan pada petugas penerima dan ditandatangani oleh petugas yang merujuk.
MELIBATKAN KELUARGA

Keluarga perlu tahu kondisi pasien sehingga perlu untuk dirujuk serta menemani pasien
saat dirujuk.
Keluarga dapat membantu petugas dalam upaya stabilisasi pasien dengan menjaga atau
mempertahankan kondisi penderita seperti, posisi pasien, nutrisi serta dukungan psikis.
Keluarga juga dapat menjadi donor apabila ternyata diperlukan transfusi darah
sesampainya di tempat rujukan.
PERSIAPAN KEUANGAN

Keluarga hendaknya diberitahu agar membawa dana dalam


jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan
dan bahan-bahan kesehatan lainya selama pasien dalam fasilitas
rujukan.
PERSIAPAN KEUANGAN

Keluarga hendaknya diberitahu agar membawa dana dalam


jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan
dan bahan-bahan kesehatan lainya selama pasien dalam fasilitas
rujukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai