Anda di halaman 1dari 17

kEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 3:
CINDHY DWI SASTIKA
FIYA KUMALA SARI
HERVINA LUZWINTA ZAGOTO
MA ULFI AZMI
MARDALISA HUTAGALUNG
MUHAMMAD RIZWAN
RANI NURALIF
SAFITRI GUNAWAN
TANIA AFRIYANI
TARI MARTIANA
Latar Belakang Pentingnya Kewirausahaan

a. Memberi peluang bagi pebisnis untuk memiliki usaha


sendiri dan mencapai tujuan hidupnya.
b. Memberi peluang untuk melakukan perubahan, seperti
mendiskusikan daur ulang limbah untuk melestarikan SDA
yang terbatas.
c. Dapat mewujudkan kepedulian pebisnis terhadap masalah
ekonomi atau sosial dengan harapan untuk menjalani hidup
lebih baik.
d. Keberhasilan pebisnis ditentukan oleh kreativitas, antusias,
inovasi dan visi mereka sendiri.
e. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat.
f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai
dan dapat mengajarkan hal yang didasarkan oleh pengusaha
kecil atau pemilik pengusaha besar, bahwa kegiatan usaha
ini sesungguhnya bukan kerja.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Kewirausaahaan adalah sikap mental yang memiliki


kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu
yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak
orang. Orang yang selalu memiliki kemampuan dalam
memanage suatu usaha kecil ataupun besar dengan baik,
maka ia memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi
Kewirausahaan juga dapat memiliki pengertian
penerapan berbagai hal yang memiliki inovasi dan
kreatifitas yang baru pada segala permasalahan yang
sering dijumpai pada aktivitas sehari-hari.
PARADIGMA KEWIRAUSAHAAN
DIMASA SEKARANG

Menurut pendapat kelompok bahwa paradigma kewirausahaan di masa


sekarang Anak muda Indonesia selayaknya mulai berani untuk keluar dari
zona nyaman dan memulai usaha sendiri. Karena jika anak muda di masa
sekarang tidak bisa berinovasi dan bersaing dengan pasaran era global saat ini, akan
ketinggalan jauh dengan banyaknya wirausaha baru yang berlomba-lomba
berinovasi untuk memasarkan produk. Saat ini, jumlah wirausaha di Indonesia
masih berkisar 3% dari jumlah penduduk. Angka tersebut masih lebih sedikit jika
dibandingkan negara lain seperti Malaysia 5 %, Singapura 7%, maupun Jepang
11%. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir muncul gairah baru untuk
menggenjot wirausaha muda. Wabah usaha rintisan (start up) kian mencuat.
Generasi muda berlomba-lomba menunjukkan keunggulan produk dan jasanya.
Kondisi itu tentunya menimbulkan optimisme hadirnya lumbung pertumbuhan
ekonomi baru Usaha rintisan tentunya menyerap semakin banyak tenaga kerja
seiring pertumbuhan bisnis yang dialami. Suntikan modal pun mengalir deras
sehingga menggairahkan roda ekonomi. Geliat ekonomi dapat dirayakan
masyarakat luas.
UNSUR-UNSUR POKOK
DALAM KEWIRAUSAHAAN

1. Pengetahuan (Kognisi, Daya Nalar, Daya


Pikir, Intelegensi

Tingkat penalaran (reasoning) atau kemampuan berpikir yang


dimiliki oleh seseorang dicirikan oleh daya pikir, pengetahuan,
kepandaian, intelektual atau unsur kognisi. Kemampuan inilah yang
membedakan manusia dengan hewan, bahkan kemampuan inipulalah
yang membedakan daya kreatifitas seseorang maupun bangsa yang
menyebabkan perbedaan kemakmuran dan kejayaan bangsa.
Tantangan yang dihadapi dalam peningkatan daya nalar adalah
bagaimana dapat meningkatkan pengetahuan agar dapat hidup maju
dan menjadi makmur. Pendidikan adalah salah satu unsur penting
dalam pengembangan pengetahuan seseorang. Makin tinggi dan makin
luas pendidikan yang diperoleh, maka makin tinggi dan luas pula
pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan seseorang dapat juga
berkembang dari hasil belajar sendiri seperti: membaca, mendengar
radio, menonton televisi, diskusi, dan lain sebagainya.
2. Keterampilan (Psikomotor)

Berfikir saja, tidaklah dapat mewujudkan sesuatu. Sesuatu itu dapat


diwujudkan jika ada tindakan. Daya gerak untuk bertindak, terutama
tindakan awal disebut daya inisiatif. Daya ini dapat mencirikan seseorang
apakah ia malas atau rajin. Banyak orang yang tahu, tetapi karena tidak
bertindak atau lambat bertindak, maka dia akan merugi.
Keterampilan, sebagaimana halnya pengetahuan dapat ditingkatkan.
Bebrapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
adalah sebagai berikut:
a. Rajin dan tekun melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin
diterampilkan.
b. Melakukan latihan dengan teratur, tetib dan bergairah.
c. Selalu berusaha untuk dapat melakukan lebih baik lagi dari pada
kemaren.
d. Selalu berusaha untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan
efisien.
e. Berusaha kuat untuk menghasilkan karya yang terbaik.
f. Harus mampu bekerja dengan “ zero mistake “.
g. Rajin mengikuti berbagai pelatihan keterampilan.
3. Sikap Mental

Seseorang mungkin saja mempunyai otak yang


cerdas dan keterampilan tinggi, namun jika ia
malas, lamban, tidak mempunyai keberanian, dan
apalagi ceroboh, tentulah hal itu tidak menjamin
untuk dapat sukses. Sukses dapat dipakai jika
pemikiran, keteramplan dan sikap mental maju
digabungkan. Sikap mental maju ini meliputi:
keteladanan, keluhuran, keberanian, penuh
tanggung jawab, jujur, berjiwa besar dan mandiri.
Jika ditelusuri lebih dalam, akan se makin jelas
bahwa kesuksesan seseorang, kemajuan suatu
bangsa disebabkan seseorang maupun bangsa
tersebut memiliki sikap mental maju, daya
penalaran dan keterampilan yang tinggi.
4. Intuisi

Daya intuisi adalah daya ramal atau dikenal juga


dengan feeling seseorang yang sulit digambarkan apakah
itu hasil pemikiran atau khayalan. Jika seseorang
merasakan bahwa apa yang akan dilakukan itu benar dan
akan membawa keuntungan, maka sering apa yang semula
hanya dirasakan itu kemudian setelah diperjuangkan
terbukti benar adanya.
Daya ini memang sulit dijelaskan karena seolah-olah
menyatu dengan pikiran, jiwa dan perasaan seseorang.
Karena intuisi hanyalah sesuatu yang abstrak, maka
haruslah ada tindakan untuk dapat mewujudkan apa yang
dirasakan itu menjadi kenyataan. Gabungan empat unsur
itulah yang menentukan seseorang maju atau terbelakang,
kaya atau miskin, berjaya atau sengsara. Jadi tantangan
terletak pada upaya mengembangkan empat unsur
tersebut secara serentak dan harmonis, sehingga mampu
membawa seseorang menjadi orang yang maju.
PERAN PERAN KEWIRAUSAHAAN
DENGAN PPROFESI PERAWAT

• Dalam Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan telah


ditegaskan bahwa tujuan pembangunan kesehatan masyarakat salah
satunya adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya. Oleh karena itu pemerintah
maupun pihak-pihak yang memiliki perhatian cukup besar terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat –termasuk perawat spesialis
komunitas— perlu mencoba mencari terobosan yang kreatif agar
program-program tersebut dapat dilaksanakan secara optimal dan
berkesinambungan.
• Salah satu intervensi keperawatan komunitas di Indonesia yang
belum banyak digali adalah kemampuan perawat spesialis komunitas
dalam membangun jejaring kemitraan di masyarakat. Padahal,
membina hubungan dan bekerja sama dengan elemen lain dalam
masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang memiliki
pengaruh signifikan pada keberhasilan program pengembangan
kesehatan masyarakat (Kahan & Goodstadt, 2001).
• Terdapat lima model kemitraan yang cenderung dapat dipahami
sebagai sebuah ideologi kemitraan, sebab model tersebut merupakan
azas dan nafas kita dalam membangun kemitraan dengan anggota
masyarakat lainnya. Model kemitraan tersebut antara lain:
kepemimpinan (manageralism) (Rees, 2005), pluralisme baru (new-
pluralism), radikalisme berorientasi pada negara (state-oriented
radicalism), kewirausahaan (entrepreneurialism) dan membangun
gerakan (movement-building) (Batsler dan Randall, 1992).
• Model kemitraan yang sesuai untuk mengorganisasi
elemen masyarakat dalam upaya pengembangan
derajat kesehatan masyarakat dalam jangka panjang
adalah model kewirausahaan (entrepreneurialism).
Model kewirausahaan memiliki dua prinsip utama,
yaitu prinsip otonomi (autonomy) –kemudian
diterjemahkan sebagai upaya advokasi masyarakat—
dan prinsip penentuan nasib sendiri (self-
determination) yang selanjutnya diterjemahkan
sebagai prinsip kewirausahaan.
• Praktik keperawatan mandiri atau kelompok
hubungannya dengan anggota masyarakat dapat
dipandang sebagai sebuah institusi yang memiliki
dua misi sekaligus, yaitu sebagai institusi ekonomi
dan institusi yang dapat memberikan pembelaan
pada kepentingan masyarakat terutama berkaitan
dengan azas keadilan sosial dan azas pemerataan
bidang kesehatan. Oleh karenanya praktik
keperawatan sebagai institusi sangat terpengaruh
dengan dinamika perkembangan masyarakat
(William, 2004; Korsching & Allen, 2004)
CIRI-CIRI KEWIRAUSAHAAN
• Yakin pada produk yang dimiliki
• Mengenal banyak produknya
• Tidak berdebat dengan calon konsumen
• Komunikatif dan negosiasi ramah dalam pelayanan
• Jujur, santun dan berani
• Menciptakan transaksi
• Memiliki keberanian dan mempunyai daya kreasi
• Berani mengambil risiko
• Memiliki semangat dan kemauan yang keras
• Memiliki analisis yang tepat
• Tidak konsumtif
• Memiliki jiwa pemimpin
• Berorientasi pada masa depan
NILAI-NILAI
KEWIRAUSAHAAN
1. Percaya diri
Dapat di kembangakan dalam diri ?
Iya, karena dengan rasa percaya diri yang
tinggi dalam diri kita cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk
mencapai keberhasilan

2. Berorientasi pada tugas dan hasil


Dapat di kembangakan dalam diri ?
Iya, karena bila kita orang yang mengutamakan
tugas dan hasil, pasti kita juga akan
mengutamakan nilai nilai motif berperstasi,
sehingga kita memiliki tekat dan dorongan kuat
dalam bekerja keras

3. Keberanian mengambil resiko.


Dapat di kembangakan dalam diri ?
Iya, karena bila kita berani mengambil suatu
resiko, berarti kita memiliki suatu motivasi
untuk maju dan selalu jadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik pula
4. Berorientasi ke masa depan
dapat di kembangakan dalam diri ?
Iya, bila kita berorientasi ke masa
depan,berarti kita memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan, selalu mencari
peluang, tidak cepat puas dengan
keberhasilan.

5. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi.


dapat di kembangakan dalam diri ?
Iya. Bila kita memiliki kreativitas dan inovasi
yang bermacam macam,kita mampu
mengembangkan berbagai ide-ide yang baru dan
unik yang dapat membuat orang-orang teertarik
untuk memakai ide tau barang yang kita
hasilkan
FUNGSI MAKRO DAN MIKRO
DALAM WIRAUSAHA

FUNGSI
MAKRO

Secara makro, wirausahawan berperan dalam ekonomi


nasional sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa dan berfungsi menciptakan
investasi baru, pembentuk modal baru, menghasilkan
lapangan kerja baru, men ciptakan prouktivitas,
meningkatkan ekspor, mendorong pertumbuhan ekonomi,
mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan
kesejahtraan
FUNGSI
MIKRO

Secara mikro, fungsi wirausahawan


dalam perusahaan adalah menanggung
resiko dan ketidakpastian,
mengkombinasikan sumber sumber
dalam cara yang baru dan berbeda,
menciptakan usaha usaha baru , dan
penciptaan peluang peluang baru

Anda mungkin juga menyukai