Anda di halaman 1dari 13

Tatalaksana

Tujuan Pengobatan TB
• Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan
produktivitas pasien
• Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan
• Mengurangi penularan TB kepada orang lain
• Mencegah perkembangan dan penularan resistensi obat
1. OAT
Lini pertama Lini kedua
o Isoniazid / INH (H) o Amikacin
o Rifampicin (R) o Capreomycin
o Ethambutol (E) o Cycloserine
o Pyrazinamide (Z) o Ethionamide
o Streptomycin (S) o Fluoroquinolon
o Kanamycin
o p-aminosalicylic acid
Indikasi Pemberian Obat Lini Kedua
• Resisten terhadap OAT lini pertama
• Gagal dengan terapi konvensional
• Pertimbangan terhadap efek toksik OAT lini pertama
Obat Lini Kedua
• Efektivitas < lini pertama
• E.S.O > lini pertama
• Toleransinya < lini pertama
•  biaya pengobatan
• Frekwensi pemberian > lini pertama
Masalah Penggunaan OAT
• Pertumbuhan yang cepat bakteri ekstraselular (H, R)
• Pertumbuhan yang lambat bakteri intraselular di dalam makrofag (Z)
• Bakteri yang berada di dalam granuloma kaseosa (R)
• Resistensi kuman terhadap OAT MDR
• Kondisi dorman memerlukan terapi jangka lama
• Toksisitas OAT
• Kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan

Zain-Hamid, R; Departemen Farmakologi & Terapeutik FK-USU.


Nama obat Keterangan Dosis harian Efek samping obat
(mg/kgBB/hari)
Isoniazid (H) - Bakterisid 10 Hepatitis, neuritis perifer,
- Mengganggu sintesa dinding sel, (7-15) reaksi sensitive
sintesa asam nukleat,
metabolisme lipid bakteri

Rifampicin (R) - Bakterisid 15 Hepatitis, trombositopenia, warna


- Menghambat (10-20) jingga pada urin, air mata, dan
‘DNA-dependent RNA polymerase’ lensa kontak
bakteri

Pirazinamid (Z) - Bakterisid 35 Hepatitis, hiperuricemia:


(30-40) menghambat ekskresi asam urat
ginjal →gout
Ethambutol (E) - Bakteriostatik 20 Neuritis optic, hipersensitifitas
- Menghambat sintesa RNA bakteri (15-25)

Streptomisin (S) - Menghambat ikatan pada subunit (0,75-1,0 gr/hari) Ototoxicity, nephrotoxicity
30s ribosom bakteri IM
Cara Pemberian OAT
• Fase awal/ intensif : membasmi bakteri → 2 bulan
• Fase lanjutan : mencegah kekambuhan → 4 bulan atau lebih

Klasifikasi TB Fase Fase lanjutan


intensif
TB paru BTA (-), TB kelenjar, Efusi Pleura TB 2 HRZ 4 HR
TB paru BTA (+), TB paru dengan kerusakan luas, TB ekstraparu 2 HRZE 4 HR
TB tulang/sendi, TB milier, TB meningitis 2 HRZE 10 HR
Fixed Dose Combination
Untuk mempermudah pemberian obat pada anak

Meningkatkan keteraturan minum obat
BB (kg) Fase Intensif Fase Lanjutan
RHZ (75/50/150) RH (75/50)
5-7 1 tablet 1 tablet
8-11 2 tablet 2 tablet
12-16 3 tablet 3 tablet
17-22 4 tablet 4 tablet
23-30 5 tablet 5 tablet
>30 Dosis OAT dewasa Dosis OAT dewasa
2. Kortikosteroid
• TB meningitis, sumbatan jalan napas akibat TB kelenjar, efusi pleura
TB
• Prednison: oral, dosis: 2 mg/kgBB/hari
Piridoksin
• Suplemen piridoksin untuk mencegah defisiensi piridoksin akibat
mengonsumsi INH
• Dosis: 5-10 mg/hari
4. Nutrisi
• Status gizi mempengaruhi keberhasilan pengobatan
• Pada anak malnutrisi: diberikan makanan tambahan. Jika tidak
memungkinkan dapat diberi suplemen nutrisi
Monitoring dan Evaluasi Pengobatan
• Klinis
• Radiologis
• Bakteriologis
• Efek samping obat
• Kepatuhan minum obat

Anda mungkin juga menyukai