Anda di halaman 1dari 33

BENTUK FISIK

COVID-19
Bagus Prasetyo
1906351631

FISIKA DASAR II (Rabu, 1 April 2020)


Covid-19

Diameter:
Kurang Lebih 120 nm

Bentuk:
Partikel berselubung bola
atau pleomorfik
Bagian Detail
COVID-19
KETAHANAN VIRUS
KORONA DI BERBAGAI
BENDA
Perlu dicatat bahwa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat
(CDC), menyentuh permukaan atau objek dengan virus dan kemudian menyentuh wajah sendiri
"tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus".

Meski begitu, CDC, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan otoritas kesehatan lainnya,
menekankan bahwa mencuci tangan dan membersihkan serta menyemprot disinfektan pada
permukaan yang sering disentuh setiap hari adalah kunci dalam mencegah penyebaran COVID-
19.
Menurut studi, virus tersebut dapat bertahan dalam droplet hingga tiga jam setelah terlepas ke
udara. Droplet halus berukuran antara 1-5 mikrometer atau sekitar 30 kali lebih kecil dari lebar
rambut manusia untuk bisa tetap mengudara selama beberapa jam di udara yang tenang. (Artinya
harus dalam keadaan lingkungan khusus)
Studi
• Kardus
Lainnya:
Hingga 24 Jam

• Plastik dan Stainless Steel


2-3 Hari
Contoh bendanya dalam kehidupan sehari-hari:
Gagang Pintu, meja dapur yang dilaminasi atau dilapisi
plastik, dan permukaan keras lainnya.
Sifat penyerap serat alami dalam karton, dapat menyebabkan virus mengering lebih cepat
daripada pada plastik dan logam. menurut Vincent Munster, "Kami berspekulasi bahwa karena
bahannya berpori, si virus cepat kering dan mungkin menempel pada serat," ujarnya

Dapat disimpulkan bahwa virus tersebut lebih tahan di media yang tidak mudah untuk
menyerap air, yang dapat diartikan bahwa harus ada media air seperti droplet untuk bisa
bertahan tanpa inangnya.
Studi
Lainnya:
• Tembaga
4 Jam

Waktu diatas merupakan salah satu hasil dari


pengamatan, hal ini masih dipelajari lebih lanjut
oleh peneliti.
Virus penyebab Covid-19 diduga bisa bertahan lebih lama pada permukaan keras dibandingkan
pada bahan-bahan seperti kardus.
Perubahan suhu dan kelembaban juga dapat mempengaruhi berapa lama virus dapat bertahan,
dan karenanya bisa menjelaskan mengapa ia kurang stabil dalam droplet yang mengambang di
udara, karena mereka lebih terekspos
GEJALA
COVID-19
GEJALA COVID-19

• Pada 11 Februari 2020, WHO menetapkan Coronavirus Disease (Covid-19) sebagai penyakit
yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV).

• Covid-19 dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakiy serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
GEJALA COVID-19
VIRUS CORONA
SEBAGAI PENYEBAB WABAH
COVID-19
Proses Penyebaran Virus Corona
Proses Penyebaran Virus Corona

• Melalui percikan air ludah, virus corona mampu bertahan hidup dalam air liur

manusia, dan ini akan sangat mudah ditularkan pada saat manusia batuk.

• Melalui percikan lendir saluran pernafasan, virus corna juga mampu

bertahan dalam lendir yang biasanya dikeluarkan saluran pernafasan, melalui

hidung, pada saat bersin.

• Melalui kontak fisik, virus corona juga sangat mungkin menyebar melalui

kontak fisik diantara sesama manusia, umumnya melalui proses jabat tangan

atau pun kontak sosial dalam jarak dekat.


Proses Penyebaran Virus
• Melalui persentuhan Corona
benda yang terinfeksi, virus corona
mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup
lama pada benda mati. Biasanya virus corona akan berpindah
dari benda mati tersebut ke anggota tubuh manusia.

• Kontak dengan hewan tertentu, hewan-hewan tertentu


seperti kelelawar diyakini dapat turut serta menularkan virus
corona ini.
CARRIER
VIRUS
CORONA
Carrier Carrier atau karier artinya mengandung, menyebarkan,
dan

merupakan tempat persinggahan organisme penyebab

infeksi. Carrier adalah orang yang terinfeksi penyakit

dan dapat menyebarkan penyakit.


Beberapa tipe karier yang diidentifikasi dalam bidang kedokteran dan kesehatan, yaitu:

• Active carrier
Seseorang menjadi tempat bersarangnya organisme penyebab penyakit (patogen) dan kondisi ini sudah
berlangsung selama beberapa waktu. Seorang active carrier menunjukkan puncak gejala sakit.

• Convalescent carrier
Seseorang yang menjadi tempat bersarangnya organisme penyebab penyakit (patogen) dan berada
dalam masa pemulihan. Tetapi masih dapat menularkan penyakit ke orang lain.

• Incubator carrier
Seseorang yang menjadi tempat bersarangnya organisme penyebab penyakit (pantogen), masih berada
pada tahap awal penyakit serta menunjukkan gejala dan kemampuan untuk menularkan penyakit.
• Healthy carrier
Seseorang yang menjadi tempat bersarang organisme penyebab penyakit (patogen), tetapi
tidak sakit atau tidak menunjukkan gejala sakit disebut karier sehat.

• Passive carrier
Seseorang yang menjadi tempat bersarangnya organisme penyebab penyakit (patogen),
tetapi tidak menunjukkan tanda dan gejala penyakit. Hal ini sama dengan karier sehat.
Pada kasus virus corona Covid-19, Istilah Carrier corona adalah orang yang memiliki atau
terinfeksi virus corona tapi tidak bergejala alias asimtompatis, terlihat seperti orang sehat,
tidak merasa sakit atau memiliki gejala yang sangat ringan, namun bisa menyebabkan orang
lain tertular penyakit. Namun, sebenarnya semua orang yang terpapar virus corona baik itu
bergejala atau tidak bergejala merupakan carrier.

Adapun istilah bagi pembawa virus corona dan tidak mengetahui dirinya membawa virus
tersebut yaitu silent carrier atau hidden carrier atau asimptomatik carrier.
Cara mendeteksi carrier corona
Pendeteksian orang yang terkena virus covid-19 dapat
dilakukan dengan :
1. Tes SWAB
Swab Test (uji kerik), metode pengujian dilakukan
dengan menggunakan sampel swab spesimen dari
tenggorokan, mulut atau hidung. Setelahnya, akan
dilakukan serangkaian tes pada sampel swab tersebut
menggunakan metode bernama PCR (Polymerase
Chain Reaction). Dengan metode ini, dapat terlihat
melihat ada atau tidaknya DNA virus Corona pada
sampel tersebut. Uji PCR ini juga sudah digunakan
luas untuk mendeteksi berbagai penyakit infeksius
seperti Hepatitis, virus HIV, dan TBC.
2. Pendeteksian Dini Corona dari Antibodi (Rapid Test)

Pengujian rapid test akan mengambil sampel darah dari peserta untuk dilihat antibodinya. Memang
virus corona ini tidak hidup dalam darah, akan tetapi seseorang yang sudah terinfeksi corona umumnya
akan membentuk antibodi. Disinilah peneliti akan mencari Immunoglobulin G dan Immunoglobulin M.

Adapun cara kerja rapid test, yaitu:

• Sampel darah diambil sedikit dari ujung jari

• Lalu, sampel tersebut diteteskan ke alat rapid test

• Selanjutnya, cairan pelarut sekaligus reagen akan diteteskan di tempat yang sama

• Tunggu 10-15 menit

• Hasil akan tampak di alat berupa garis


Metode pendeteksian corona dengan rapid test ini memang terbilang cepat, yaitu hanya
membutuhkan waktu 20 menit saja, kemudian hasilnya muncul. Jika satu garis maka negatif,
sedangkan dua garis tandanya positif. Namun, ada kekurangan pada rapid test ini, yaitu tingkat
sensitivitas hanya 36% saja.
Artinya, rapid test ini bisa memberikan hasil yang negatif, padahal jika dilihat dari gejala pasien
menandakan sebenarnya positif Covid-19. Hal ini bisa saja terjadi, karena sistem imun yang
membuat Antibodi tersebut yang akan terbentuk secara optimal dalam waktu dua minggu.
CARA KERJA DESINFEKTAN
DAN CARA PEMBUATANNYA
FISIKA DASAR II

Bagus Prasetyo (190635631)


Disinfektan adalah bahan kimia yang
digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran
Apa itu oleh jasad renik atau obat untuk
Desinfektan membasmi kuman penyakit.
Pengertian lain dari disinfektan adalah
? senyawa kimia yang bersifat toksik
dan memiliki kemampuan membunuh 
mikroorganisme yang terpapar secara
langsung oleh disinfektan.
Desinfektan bekerja dengan mendenaturasi
membran protein pada virus / mengganggu
struktur atau proses sintesis protein serta asam
nukleat (dalam hal ini RNA) pada virus (covid-19).

Cara kerja
LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia) merilis
beberapa bahan rumah tangga
HOME yang digunakan sebagai
MADE desinfektan.
DESINFECTANT
Berikut
adalah • Accelerated hydrogen peroxide 0,5 persen
bahan-bahan • Benzalkonium chloride/quaternary ammonium/alkyl
dimethyl benzyl ammonium chloride 0,05 persen
aktif yang • Chloroxylenol 0,12 persen
dapat • Ethyl alcohol atau ethanol 62-71 persen
• Iodine in iodophor 50 ppm
digunakan • Isopropanol atau 2 propanol 50 persen
untuk • Pine oil 0,23 persen
• Povidone-iodine 1 persen
membuat • Sodium hypochlorite 0,05-0,5 persen
• Sodium chlorite 0,23 persen
larutan • Sodium dischloroisocyanurate 0,1-0,5 persen.
desinfektan
sendiri:
Rumus Pengenceran
Dengan
menggunakan
rumus
pengenceran
sederhana, kita
dapat
mengaplikasika
n penggunaan
bahan rumah Contoh : Bayclin (Sodium Hypochlorite 5,25%)
tangga untuk
membuat • Membuat 1 liter desinfektan dengan Bayclin.
desinfektan V Bayclin x M Bayclin = V air x M NaClO yang diperlukan

V Bayclin x 5,25 % = 1000 mL x 0,5 %


V Bayclin yang diperlukan = ~ 95 mL.
TERIMA
KASIH

FISIKA DASAR II
Bagus Prasety 1906351631

Anda mungkin juga menyukai