Anda di halaman 1dari 18

Suara berfrekuensi

rendah
menyebabkan
pesan lebih mudah
diterima otak (?)
Fisika Dasar 2 (Rabu, 29 April
2020)
Bagus Prasetyo
1906351631
Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran jumlah
putaran ulang per peristiwa
dalam satuan detik dengan
satuan Hz.
Frekuensi suara atau frekuensi
audio yaitu getaran frekuensi
yang terdengar oleh manusia
dengan standard antara 20 hertz
sampai dengan 20.000 hertz.
.
Hubungan Frekuensi Suara terhadap
Otak
Dalam penelitian Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T , Yang
merupakan dosen Departemen Fisika FMIPA UNPAD, menyatakan
bahwa :
Setiap sel dalam otak manusia punya frekuensi alamiah masing-
masing. Pada saat otak diberikan stimulus berupa suara, jika
spektrum frekuensi suaranya itu adalah berbanding lurus dengan
frekuensi natural sel, maka si sel akan beresonansi.

“Ketika resonansi itu, si sel kemudian bisa aktif atau memberikan


sinyal ke kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon, karena
si kelenjar kesehatan itu akan aktif hanya pada kondisi tertentu,
misalnya tidur,” jelas Dr. Andri.
Electroencephalogram (EEG).
Sebelum mengenal cara kerja pikiran maka kita harus
mengetahui juga tentang gelombang otak secara
dasar. Gelombang otak dapat diukur dengan sebuah
alat bernama Electroencephalogram (EEG). Penemu
EEG adalah Hans Berger (1919-1938) yang
merupakan seorang profesor psikiater berasal dari
Jerman yang menemukan EEG. EEG adalah sebuah
alat yang mampu memvisualisasikan gelombang otak
manusia ke dalam bentuk grafik. Penelitian
menunjukan bahwa gelombang otak (brainwave)
tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh
seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk
mengubah kondisi mental seseorang.
5 Jenis
Gelombang
Otak
Secara garis besar, gelombang otak manusia sebagaimana dinyatakan
oleh Joaquim Filipe dalam bukunya "Agents and Artificial
Intelligence", gelombang otak dikategorikan
dalam 5 kategori/jenis, yaitu Beta, Alpha, Theta, Delta dan Gamma. 
Masing-masing jenis gelombang ini sering berkorelasi dengan kondisi
mental yang berbeda.Berikut gelombang otak berdasarkan
frekuensinya, di bawah ini :
1. GAMMA (25 hz - 40
hz)
Gelombang otak yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami aktifitas mental
yang sangat tinggi dengan
kondisi kesadaran
penuh. Misal : sedang berada
di arena pertandingan,
perebutan kejuaraan, sangat
panik, histeris, dan ketakutan.
Gelombang otak ini cukup
berbahaya bagi otak.
2. BETA (12 hz - 25 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang
mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Misal :
berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran.
Frekuensi ini biasanya pikiran seseorang dominasi oleh
logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak (kiri)
sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan
sebagainya sehingga menyebabkan gelombangnya
meninggi. gelombang tinggi ini merangsang otak
mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang
menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat
buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika
kita terlalu aktif di gelombang ini.
3. ALPHA ( 8 hz – 12 hz )
Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami
relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup
atau mulai mengantuk. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk
pemrograman bawah sadar.
Seseorang yang sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang
otaknya berada dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk
atau keluarnya potensi dari alam bawah sadar anda. Anak-anak balita
selalu berada dalam kondisi alfa. Itu sebabnya mereka mampu menyerap
informasi secara cepat. Dalam kondisi gelombang ini, otak
memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan
seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Gelombang alpha akan
membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak
jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.
4. THETA ( 4 hz – 8 hz )

Gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau
sangat mengantuk. Misal saat trance, hypnosis, meditasi dalam, dan khusyu.
Perlu diingat,gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah
sadar. Oleh karena itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar, imajinasi, mudah
menerima informasi apa adanya. Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang
sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat
kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening
dan intuisi pun muncul. Ini semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon
melatonin, catecholamine dan AVP ( Arginine vasopressin).
5. DELTA (0.5 hz – 4 hz)
Gelombang otak yang terjadi pada saat ketika Anda tertidur lelap, tanpa
mimpi. Fase delta ini adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran.
Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki
kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda
tertidur lelap. Frekuensi terendah ini muncul saat seseorang tertidur
pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, dan tidak
berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan HGH (Human Growth
Hormone/ hormon pertumbuhan) yang bisa membuat orang awet
muda. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas
tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit, ia akan bangun
dengan tubuh tetap merasa segar.
Riset pada Anak-anak
Riset yang dilakukan para pakar di bidang pikiran dan otak, di luar negeri.,
mendapatkan satu hasil yang perlu kita cermati dengan hati-hati sekali. Riset
itu menyatakan bahwa anak saat berusia 0 – 3 tahun hanya beroperasi
dengan menggunakan pikiran bawah sadar. Dengan demikian apapun yang
dialami oleh seorang anak pada 3 tahun pertama hidupnya akan diserap
semuanya oleh pikiran bawah sadarnya. Jika mau lebih tepat, sebenarnya
pikiran bawah sadar sudah aktif sejak anak masih dalam kandungan.
Filter mental (pikiran sadar) baru mulai terbentuk saat anak berusia 3 tahun.
Filter ini akan semakin menebal pada usia 8 tahun dan akan sangat tebal
pada usia 13 tahun. Walaupun pikiran sadar ini semakin kuat kerjanya pada
usia 13 tahun, dari penelitian yang lain didapatkan satu penemuan menarik,
yaitu anak mulai usia 0 – 13 tahun masih sangat banyak yang beroperasi pada
gelombang otak theta ( 4 – 8 Hz). Ini adalah gelombang pikiran bawah sadar.
Terapi
Gelombang
Otak
Terapi Gelombang Otak
Terapi gelombang otak diyakini dapat
mengatasi sejumlah gangguan
kesehatan. Terobosan baru dalam dunia
kesehatan ini merangsang otak untuk
memunculkan frekuensi gelombang
otak tertentu, yang dapat membuat
Anda merasa lebih baik.. Setiap
individu mengalami perubahan Terapi gelombang otak dipercaya bisa
meningkatkan IQ
gelombang otak yang unik sesuai
tingkat kesadaran masing-masing. Pola
gelombang otak tersebut dapat
menentukan keadaan psikis Anda.
Terapi Gelombang Otak (Cont.)
Untuk merangsang otak agar menghasilkan gelombang dengan frekuensi
yang Anda butuhkan, terapi gelombang otak bisa jadi solusinya. Terapi ini
diklaim dapat meningkatkan IQ, menambah kualitas tidur dan mengatasi
gangguan mental.
Dalam praktiknya, terapi gelombang otak dapat dilakukan melalui dua cara,
melalui rangsangan suara maupun kilatan cahaya. Cara kerjanya yaitu dengan
merangsang otak agar memproduksi hormon tertentu sehingga dapat
memengaruhi mood maupun sikap seseorang.
Yang paling populer dan banyak digunakan hari ini adalah terapi gelombang
otak menggunakan teknologi suara. Pada dasarnya, terapi ini menggunakan
gelombang bunyi yang diatur dalam frekuensi tertentu, lantas didengarkan
secara berulang hingga memengaruhi respons otak.
Saat frekuensi bunyi diatur, otak akan ikut merespons dan menghasilkan
hormon sesuai frekuensi yang diinginkan.
KESIMPULAN
Suara berfrekuensi rendah diikuti kondisi tertentu dapat
membuat kita lebih mudah menerima suatu pesan karena
adanya efek dari gelombang otak yang dapat membuat kita
menjadi lebih konsentrasi (Khususnya di gelombang Beta
13-30 Hz).
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai