Anda di halaman 1dari 16

Fiqih

Mengenai perbuatan kejahatan dan sanksi hukum


yang di kenakan terhadap pelakunya di bicaralan
dalam bab jarimah
Jinayat

Jarimah

hudud
Jinayat yaitu pembahasan mengenai tindak
kejahatan mengenai pembunuhan dan
penganiayaan serta sanksi hukumnya seperti
Qishash,Diyat,dan Kifarat
Hudud yaitu pembahasan mengenai tindak
kejahatan selain pembunuhan,seperti
berzina,qadzaf,mencuri,menyamun,merampok,
Minum-minuman keras serta sanksi hukum
yang di kenakan atas pelaku-pelaku kejahatan.
Hudud
Hudud berasal dari kata Had artinya Batas atau
larangan,karena melarangan untuk melakukan
perbuatan keji seperti zina,sodomi,minum-
minuman keras.
Hudud

Hukuman Hudud adalah hukuman yang


telah di tentukan dan di tetapkan Allah di
dalam qur’an dan hadits.Hukuman ini
tidak boleh di tukar ganti hukumannya
dan tidak boleh di ubah.
Qishash
Qishash adalah hukum yang di
berlakukan kepada pelaku,sama
(serupa) setimpal dengan apa yang di
lakukannya.
Hukum Qishash ialah kesalahan yang di kenakan
hukuman balas.
Nyawa di balas nyawa ,luka di balas luka.
Hukum Qishash
Sebagai bentuk hukuman bagi pelaku penghilangan
manfaat atau fungsi badan yang di syari’atkan dalam
islam .

Qs.Al maidah :45


Macam-macam Qishash.
1.Orang yang terbunuh terpelihara darahnya
(orang tindak pidana pembunuhan)
2.Qishash anggota badan yakni qishash bagi
pelaku tindak pidana melukai merusak atau
menghilangkan manfaat/fungsi anggota badan.
Syarat-syarat Qishash

1.Terpelihara darahnya
2.Pembunuh sudah baligh dan berakal
3.Pembunuh bukan bapak dari terbunuh
4.Orang yang di bunuh sama derajatnya
dengan orang yang membunuh atau tidak
lebih rendah.
Hikmah qishash
1.Memberikan pelajaran betapa tingginya nilai
jiwa dan tubu manusia.
2.Memelihara keamanan dan ketertiban
dengan adanya ancaman qishash.
3.Mencegah terjadinya pertentangan atau
permusuhan yang mengundang terjadinya
pertumpahan darah.
Ta’zir

Ta’zir adalah hukum bagi pelaku dosa


besar yang hukumannya tidak di
tetapkan dalam al-Qur’an dan Hadits .
itu berhubungan dengan Allah SWT dan
manusia.
Ta’zir hakikatnya adalah sebuah proses
pendidikan.Kendari masuk dalam
lingkup pidana Islam tidaklah di maknai
sebagai proses pembalasan sebagai
proses penyadaran.
Relevansinya
Terdapat banyak kesamaan dan
kesesuain antara Peradilan Hak Asasi
Manusia di Indonesia dan hukum
Islam Lima aspek yang
diteliti.Perbedaan antara keduanya
terletak pada penerapan hukum
secara retroaktif (berlaku surat) pada
kasus pelanggaran hak asasi manusia
di mana Peradilan Hak Asasi Manusia
Indonesia memperbolehkan
 Perbedaan lain adalah pada metode
penyusuaian perkara pelanggaran hak asasi
manusia di mana peradilan ukum islam
menyediakan metode yang lebih beragam
dan mengutamakan perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai