Tugas Kelompok 2 BH
Tugas Kelompok 2 BH
MANAJEMEN KEPERAWATAN
“PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN”
KELOMPOK 2
1. EVY SAUHARTI
2. HENI SUSANTY
3. HETTY OKTARIA
4. HERLIZA
5. HERMIDA S
6. HILAL
7. INDAH PUTRI SRI RAHAYU
8. LESI ARTATI
9. MUHAMMAD PATONI
PENGENDALIAN DALAM
MANAJEMEN KEPERAWATAN
>Merupakan proses akhir dari proses manajemen
>Pelaksanaan proses evaluasi/controling pada rencana
yang sedang berjalan
> Melihat performance/kinerja sebagai koreksi Acuan :
kepatuhan dalam pelaksaan
standard-2:
Adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen yankep,
manajemen sumber daya dan
manajemen anggaran yang tersedia
Tanggung jawab :
Menetapkan dan mempertahankan standar
praktek kep
Menilai kualitas asuhan dan pely. yang
diberikan
Mengembangkan peraturan dan prosedur
dijalankan
3. PENILAIAN KINERJA
Pengertian
Penilaian kinerja adalah :
Metode untuk memperoleh dan memproses
informasi yang dibutuhkan untuk
meningkatan penampilan individu
Proses mengidentifikasi, mengevaluasi dan
mengembangkan penampilan kerja individu
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efektif, dan dalam waktu yang sama
diberi penghargaan pada anggota yang baik,
umpan balik dan pengembangan karir
TUJUAN
Menentukan perbedaan antara apa yang
seharusnya dilakukan dengan apa yang sudah
dikerjakan
Membuat koreksi pelaksanaan tugas yang
tidak sesuai
Merubah metoda sehingga hasil yang benar
dapat dicapai
Membantu agar karyawan dapat bekerja
lebih baik
MANFAAT
Membantu karyawan meningkatkan prestasi
Mengidentifikasi karyawan yang tepat
dipromosikan
Mengenal karyawan yang memenuhi syarat
untuk tugas khusus
Meningkatkan komunikasi timbal balik
Mengidentifikasi pelatihan bagi karyawan
yang membutuhkan
TANGGUNG JAWAB EVALUASI
Tanggung jawab untuk penilaian kinerja adalah
atasan karyawan, namun pelaksanaanya dapat
melibatkan :
1. Karyawan sendiri
2. Peer (teman sekerja)
3. Bawahan dari perawat yang dinilai
SYSTEM MENIT
Adalah suatu system yang berdasarkan teori
motivasi dan perubahan perilaku
Pengertiannya :
Pengelolaan SDM yang didasarkan pada
prestasi yaitu segenap PL (perilaku) kerja
pegawai dalam wujud baik/buruk yang
mempunyai dampak pada prestsi dan
penghasilan
METODE MENGUKUR
Pengukuran informal
Terjadi sehari – hari dan rutin, meliputi :
Pengukuran formal
1. Dilakukan secara periodik
2. Data obyektif
3. Caranya :
Free respon report
Rating scale
Checklist
Free respon report
penilaian bebas : penilaian secara tertulis terhadap
hasil kerja pelaksanaan tanpa dijelaskan tentang
apa dan bagaimana cara penilaian
The rating scale
penilaian yang berdasarkan identifikasi pada faktor
apa yang penting dari tugas / jabatannya yang
hendak diukur dengan melalui parameter
faktor -faktor tersebut misalkan :
Pengetahuan; motivasi; menjalin hubungan kerja
sama, kemampuan dalam melaksanakan supervisi
3. Checklis
suatu cara penilaian/pendekatan secara
subyektif dengan menilai secara checklist.
Dalam metode ini dihadapkan pada daftar
pertanyaan-2 khusus berikut pencantuman
pilihan nilainya
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM
PENILAIAN KINERJA
1. Menggunakan proses penilaian utk memotivasi
kary dan meningkatkan pertumbuhan
2. Menggunakan teknik yang tepat untuk
mengurangi kecemasan akibat proses penilaian
3. Melibatkan kary. dlm semua aspek penilaian
kinerja
4. Menyadari kemungkinan terjadinya bias
5. Membina rasa percaya kary. melalui bersikap
jujur dan adil ketika menilai penampilan
6. Mendorong terjadinya proses telaah peer di
antara staf profesional
7. Menggunakan intrview untuk memfasilitasi
komunikasi 2 arah
8. Memberi dukungan terus menerus pd kary. Yg
berupaya mengkoreksi kinerjanya yg kurang
9. Menggunakan teknik coaching utk meningkatkan
pertumbuhan penampilan kerja
10. Membuat tujuan penampilan individual dan
interview penilaian sesuai kebutuhan utk memenuhi
kebutuhan unik staf yang budayanya berbeda
Dengan system tsb, maka diperlukan
Kebijakan pokok :
1. Kebijakan penilaian karyawan
2. Kebijakan tentang kompensasi / penghasilan
3. Kebijakan tentang karir
4. Kebijakan tentang pelatihan/pengembangan
diri
4. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu pely. Sbg hasil
interaksi seluruh komponen di RS :
struktur, proses, hasil
Mutu : abstrak dan subyektif >> persepsi
tergantung sistem nilai, latar belakang
sosial, budaya masyarakat atau individu
Bagi klien, mutu yg baik >> kesembuhan
penyakit, kecepatan pelayanan, tarif yg
wajar dan keramahan
Bagi pimpinana RS, mutu yg baik >>
efisiensi biaya operasional, biaya
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM
PENGENDALIAN MUTU
1. Dapat melibatkan aktif pada staf
keperawatan dalam proses pengendalian
mutu
2. Mengkomunikasikan secara jelas standar yg
diharapkan
3. Mengupayakan untuk dapat menyusun
standar yg tinggi untuk memaksimalkan mutu
4. Mendukung peningkatan mutu sebagai
proses yg terus menerus
5. Menggunakan pengendalian sebagai metoda
menentukan bagaimana tujuan akan dicapai
MENGUKUR MUTU PELAYANAN
Adalah mengukur petunjuk yg relevan dgn aspek
– aspek yg berperan dlm memproduksi ply. Tsb
1. Aspek klinis atau penampilan keprofesian:
pengetahuan, sikap dan perilaku, pengalaman
tenaga kesehatan yg berkaitan dgn proses dan
hasil asuhan
2. Aspek efisiensi dan efektifitas : pemanfaatan
sumber daya RS apakah berdaya guna dan
berhasil guna scr ekonomi
3. Aspek keselamatan klien : keamanan dan
keselamatan klien
4. Aspek kepuasan klien
ALAT PENGENDALIAN :
Untuk mengukur mutu asuhan audit
keperawatan yg dapat dilaksanakan secara
a) Retrospective
b) Concurrent
c) Prospective
Yg terdiri dari :
1. Audit outcome
melihat hasil akhir/bagimana status pasien
berubah dari hasil intervensi keperawatan,
audit ini memperlihatkan secara akurat mutu
asuhan yg telah diberikan
2. Audit proses
untuk mengukur proses asuhan/bagaimana
asuhan diberikan sehingga dapat terlihat
pada saat proses dengan mutu asuhan yg
diberikan misalnya :
Pelaksanaan chritical pathway
Pelaksanaan SOP
3. AUDIT STRUKTUR
suatu audit untuk melihat/meliputi input
sumber/faktor lingkungan yg dapat mendukung
kelangsungan asuhan pada pasien
Misalnya :