SUSUNAN SISTEM LIMFATIK Sistem limfatik terdiri dari : – Cairan Limfe – Pembuluh limfe – Organ limfoid Anatomi Sistem Limfatik • Tujuan pemeriksaan limfografi : – Memperlihatkan keadaan struktur sistem pembuluh dan kelenjar getah bening. • Indikasi : – Menentukan lokalisasi pada kilotoraks. – Menentukan lokalisasi pada kiloperitoneum. – Menentukan kiluria. – Evaluasi penyebaran keganasan : limfoma Hodgkin – Menetukan luasnya infeksi : filariasis – Bidang radioterapi : perencanaan penyinaran & tindakan lanjut pasca radiasi. • Saat ini sudah sangat jarang dilakukan • Digantikan oleh pemeriksaan lainnya : – USG – CT Scan – MRI – Kedokteran Nuklir Tehnik pemeriksaan Tahap I Tahap II : bedah minor • Persiapan penderita dengan • Asepsis laksansia. • Suntik patent blue V / methylene bule agar pembuluh • Foto toraks : melihat adanya terlihat. proses pada paru yang luas. • Suntik xilokain 2 % sekitar ( KI relatif ). pembuluh bening + insisi. • Masukan kateter / jarum limfografi. • Suntik kontras 1 ml/ menit ( selama 8-10 menit). • Jahit luka insisi. Tahap III 1. Limfangiogram • Extr bawah – pbl getah bening paraaorta, sisterna kilii & duktus torasikus ( fluoroskopi).
2. Limfadenogram ( foto sisa)
• Hari esoknya (24 jam) • Kontras dalam pembuluh hilang. • Overlapping dengan pembuluh tidak ada lagi. • Kontras tinggal dalam KGB karena daya fagositosisnya. Interpretasi • Limfangiogram normal : – Pbl getah bening kaliber yang hampir sama mulai dari perifer (ekstremitas) sampai ke sentral (para-aorta). – Pbl perifer : katub yang makin kesentral makin hilang. – Dindingnya rata – Hipoplasi : jumlah pbl KGB berkurang. Komplikasi Pemeriksaan • Jarang ( secara “lege artis”). • Terdiri atas : 1. Alergi ringan – berat 2. Emboli paru 3. Limforea 4. Infeksi sekitar insisi. 5. Kematian Kontra indikasi 1. Alergi terhadap yodium & zat kimia. 2. Kelainan pada paru –paru yang luas. 3. Pembesaran KGB dibawah diafragma 4. KU penderita yang buruk.