Anda di halaman 1dari 25

Jenis dan Desain

Penelitian Kesehatan

Mars Khendra Kusfriyadi


• Berdasarkan ruang lingkup penelitian
– Penelitian klinis (termasuk translasional)
– Penelitian lapangan
– Penelitian laboratorium

• Berdasarkan waktu


Penelitian transversal
Penelitian longitudinal Klasifikasi Jenis
• Berdasarkan substansi
– Penelitian dasar
Penelitian
– Penelitian terapan

• Berdasarkan ada atau tidaknya analisis


hubungan antar variabel
– Penelitian deskriptif
– Penelitian analitik

• Desain khusus
– Uji diagnostik
– Analisis kesintasan (survival analysis)
– Meta-analysis
Penelitian Deskriptif
• Penelitian yang bertujuan melakukan
deskripsi thp fenomena yang ditemukan,
baik yang berupa faktor risiko maupun efek
atau hasil
• Tidak dibutuhkan hipotesis
Contoh penelitian deskriptif
• Survei morbiditas dan mortalitas
• Gambaran klinis dan laboratorium suatu
sindrom atau penyakit
• Gambaran penyelenggaraan makanan di
asrama/panti asuhan/rumah sakit, dll
Penelitian Analitik
• Peneliti berusaha mencari hubungan antar
variabel
• Membutuhkan hipotesis
• Dapat diawali oleh penelitian deskriptif
Desain Penelitian
• Rancangan penelitian yang disusun untuk
dapat memeproleh jawaban terhadap
pertanyaan penelitian

• Pertanyaan penelitian = rumusan masalah


penelitian
Kegunaan Desain Penelitian :
• Sarana bagi peneliti untuk menjawab
pertanyaan penelitian
• Alat bagi peneliti untuk mengendalikan atau
mengontrol variabel yang berpengaruh
dalam suatu penelitian
Klasifikasi desain
penelitian
observasional intervensional
Laporan kasus Uji klinis/Uji Perlakuan
Seri kasus Intervensi :
Studi cross-sectional 1. Pendidikan
Studi kasus-kontrol 2. Perilaku
Studi kohort 3. Kesehatan masyarakat
Meta-analisis
Laporan kasus dan seri kasus
• Sering dianggap bukan penelitian (≠ hubungan
sebab akibat, ≠ kontrol)
• Tetapi awal dari penelitian lebih lanjut
• Fokus pada gejala atau efek samping dari suatu
penyakit atau pengobatan t3
• Contoh :
– Laporan Richard Bright (1827) ; menghasilkan penyakit
glomerulonefritis
– Laporan Wiliam Heberden (1772) ; mengenai sakit dada, akhrnya
menjadi angina pektoris
Penelitian Cross-sectional
• Peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat tertentu
• Semua subjek diamati tepat pada saat yang
sama, tiap subjek hanya diobservasi satu
kali
• Pengukuran variabel subjek dilakukan pada
saat pemeriksaan tersebut.
Kelemahan
Studi Cross - sectional…

• Tidak bisa digunakan untuk menentukan


sebab dan akibat - kita tidak tahu dengan
pasti mana yang lebih dulu terjadi (tidak
ada temporal relationship)
– Pola hidup  obes, atau obes  Pola hidup
– Diare  defisiensi zink, atau defisiensi zink
 diare
Kelemahan
Studi Cross - sectional…

• Tidak sesuai digunakan untuk penyakit


yang prevalensinya jarang, bila
sampel diambil dari populasi umum
• Hanya dapat mengukur prevalensi,
bukan insiden, sehingga tidak baik
untuk meneliti keadaan dengan masa
kejadian yan pendek, misalnya ISPA,
diare
Cross sectional
• Digunakan untuk penelitian studi klinis
maupun lapangan
• Bersifat deskriptif dan dapat pula analitik
Rancangan studi cross sectional

• Keterpaparan dan penyakit diukur secara


bersamaan Ada ciri khas dan penyakit
(Ada keterpaparan)
Ada ciri khas dan tak ada
• Populasi penyakit (Ada keterpaparan)
ber Sampel
resiko Tidak ada ciri khas dan ada
penyakit (tdk ada
keterpaparan)

Tidak ada ciri khas dan tidak


ada penyakit penyakit (tidak
ada keterpaparan)
Contoh penelitian cross sectional
deskriptif:
• Penelitian presentase bayi yang mendapat
ASI ekslusif di suatu komunitas
• Penelitian prevalensi asma pada anak di
Jakarta
Contoh penelitian cross sectional
analitik
• Beda proporsi pemberian ASI eksklusif pada
pelbagai tingkat pendidikan ibu
• Beda kadar kolesterol siswa SMP daerah
kota dan desa
• Peran pelbagai faktor risiko dalam terjadinya
penyakit tertentu
Pengamatan yang
bersifat analitik
• Studi kasus-kontrol
• Studi kohort prospektif (forward)
• Studi kohort retrospektif (kilas balik)
• Studi kohort prognostik (ramalan)
• Studi potong silang analitik
Studi kasus kontrol
• Dirancang untuk menentukan sebab-akibat melalui penelitian
hubungan: “Keterpaparan dengan resiko”
• Bisa melihat ke masa lalu (retrosfektif)
• Bisa melihat ke masa depan (prosfektif)
Kasus terpapar faktor resiko
tidak terpapar faktor resiko

Kontrol terpapar faktor resiko


tidak terpapar faktor resiko

Kasus = stunting
Faktor resiko = pengetahuan ibu
• Kiriteria inklusi
– Harus jelas apa yang dimaksud dengan kasus

• Sumber kasus
– Semua kasus yang diterima atau dikeluarkan dari rumah sakit, klinik,
dll’
– Semua kasus yang dilaporkan didiagnosa selama sutu survei

• Bila jumlah kasus besar dapat diambil sampel


• Kasus yang dipilih harus representatif
• Sumber kontrol
– Suatu sampel acak dari populasi yang ditentukan
– Sejumlah pasien yang datang ke institusi yang sama
dengan yang menjadi kasus
– Sejumlah saudara atau orang terdekat (tetanggga)
– Sekelompok orang yang dipilih dari sumber populasi yang
sama dengan kasus dan dipasang-pasangkan
Metode pemilihan kontrol
• Membuat pasangan-pasangan (matched)
Kontrol dipilih berdasarkan adanya ciri-ciri
khas tertentu yang umum ada pada kasus
Misal umur, seks, suku bangsa
• Menggunakan kontrol tanpa diberi pasangan
(unmatched)
Diperoleh melalui pengambilan smpel secara
acak
Studi kohort prospektif
• Studi kohort prospektif dimulai dari populasi rujukan
• Sebagian dari populasi rujukan memiliki dan sebagian lain
tidak memiliki ciri-ciri khas tertentu yang relevan dengan
penelitian
• Kedua kelompok diamati selama periode tertentu, untuk
mengetahui apakah resiko berkembang
Studi
kohort Dengan ciri khas
terjadi penyakit

prospektif tidak terjadi


penyakit
Populasi sampel
rujukan terjadi penyakit
Dengan ciri khas
tidak terjadi
penyakit

Populasi rujukan : orang yang tidak ada kanker mulut


waktu
Penyakit : kanker mulut
Jenis rancangan peneltiian
Atribut
Kohort Kasus kontrol Potong lintang
Populasi bebas dari penyakit Kasus dengan penyakti dengan 1. Populasi tanpa paparan dan
Klasifikasi populasi atau tanpa ciri khas, dan kontrol tanpa penyakit
2. Populasi dengan paparan,
tanpa penyakit
3. Populasi tanpa paparan,
dengan penyakit
4. Populasi tanpa paparan dan
penyakit

Orang yang tidak berpenyakit Tak pasti: populasi sumber kasus Orang-orang yang tetap hidup
Sampel mewakili tidak diketahui atau sehat pada suatu saat atau
periode

Ke masa depan (prosfektif) atau Ke masa lalu (retrosfektif) Retrosfektif : hubungan terlihat
Sekwens waktu ke masa lalu (retrosfektif) pada suatu saat atau periode

Membandingkan rates insidens Membandingkan prevalensi Menjelaskan hubungan antara


Fungsi pada yang terpapar dan yang paparan pada kasus dan kontrol keterpaparan dan penyakit
tidak terpapar secara bersamaan

Insidens penyakit pada yang Prevalensi paparan pada kasus Prevalensi penyakit pada yang
Luaran (outcome) terpapar dan yang tidak terpapar dan kontrol terpapar dan yang tidak terpapar

Risiko relatif Rasio odds (perkiraan risiko bila Rasio prevalensi (prerkiraan tak
Pengukuran risiko penyakit langka) pasti atas risiko relatif); juga rasio
odds

Kuat Memerlukan analisis yang lebih Hanya dugaan


Bukti penyebab cermat

Mudak dikelola Memerlukan upaya untuk Mungkin sangat sulit dikelola


Kerancuan (bias) mengelola
Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai