Anda di halaman 1dari 32

DESIMINASI AKHIR RUANG TERATAI

DI RSUD. DR. R. KOESMA TUBAN


PELAKSANAAN MAKP
Aplikasi model MAKP yang dilaksanakan dalam praktik menejemen
keperawatan di Ruang Teratai RSUD dr. R Koesma Tuban.
Pelaksanaan MAKP ditekankan beberapa komponen, yaitu:
• Timbang Terima

• Penerimaan Pasien Baru


• Discharge Planning

Fokus pelaksanaan dengan menggunakan model asuhan keperawatan (MAKP)


Primer.
Penataan Ketenagaan Keperawatan (M1)
Persiapan
 Menyiapkan format catatan harian mengenai jumlah penderita setiap hari
 Menyiapkan format klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan penderita
berdasarkan teori Orem yaitu self care deficit (terlampir).
 Menyiapkan konsep perhitungan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien (terlampir).
Pelaksanaan
 Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat ketergantungan pada pagi,
siang dan malam mulai pada tanggal 30 Juli-5 Agustus 2018, rata-rata BOR pasien
kelolaan adalah 90%.
 Malakukan penghitungan beban kerja perawat di Ruang Teratai
Hambatan
 Ada hambatan pada penataan tenaga keperawatan karena jumlah tenaga perawat yang
masih kurang, dilihat dari jumlah pasien di Ruang Teratai banyak
Dukungan
 Perawat ruangan memberi dukungan dan kesempatan dalam mengaplikasikan peran
serta penerapan MAKP Primer.
PERSIAPAN

 BOR Pasien
BOR = Jumlah Pasien x 100%
Jumlah Bed
Rata-rata Jumlah BOR per Hari Ruang Teratai Tanggal 31-2 Agustus 2018
Shift Kelas III A dan B BOR

Pagi 18 Bed 18/18x100% = 100%


(0 kosong)

Siang 18 Bed 18/18x100% = 100%


(0 kosong)

Malam 18 Bed 18/18x100% = 100%


(0 kosong)

Hasil pelaksanaan praktek klinik manejemen pada tanggal 31-2 Agustus 2018 dengan 18
bed kelolahan menunjukkan bahwa jumlah rata-rata BOR pada sif pagi, sore dan malam
adalah 100%
 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Jumlah tenaga Keperawatan
Rata-Rata Tingkat Ketergantungan Pasien dan Jumlah Tenaga Perawat di Ruang Tertai Kelas 3
Tingkat Jumlah Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan
Pagi Sore Malam

Minimal 3 orang 3x0,17= 0,51 3x0,14= 0,42 3x0,07 = 0,21


Parsial 13 orang 15x0,27= 4,05 15x 0,15= 2,25 15x0,10 =1,5
Total 0 orang 0x0,36= 0 0x0,3 = 0 0x0,2 = 0
Jumlah 18 orang 4,56 (4 orang) 2,67 (3 orang) 1,71 (2 orang)

 Total tenaga perawat:


Pagi: 4 orang
Sore : 3 orang
Malam: 2 orang
9 orang
Jadi jumlah tenaga lepas dinas perhari adalah:
86x9 = 774 = 2,77 di bulatkan menjadi 3 orang
279 279
Jadi, jumlah perawat yang di butuhkan untuk bertugas per hari di Ruang Teratai adalah 9 orang + 2 orang
struktural (kepala ruang dan PP) + 3 orang lepas dinas = 14 orang.
 Pelaksanaan
Tingkat ketergantungan klien dan BOR pada sift pagi, siang dan malam, akan tetapi
pada sift pagi biasanya lebih banyak kegiatan dan adanya dokter yang visite, sehingga
perawat yang sift pagi lebih banyak, yakni 4 orang, sore 3 orang, malam 2 orang.
 Hambatan
Pada penataan tenaga keperawatan ada hambatan karena jumlah tenaga keperawatan
kurang.
 Dukungan
Perawat ruangan memberi dukungan dan kesempatan pada mahasiswa praktek profesi
manajemen keperawatan dalam mengaplikasikan peran serta penerapan MAKP Primer
Evaluasi Penataan Ketenagaan Keperawatan
 Evaluasi Struktur
Dalam penataan ketenagaan keperawatan kelompok mempersiapkan buku
timbang terima, buku register, buku TTV, buku diet, dokumentasi less pasien,
buku laboratorium, dan buku ekspedisi.
 Evaluasi Proses
Proses penataan ketenagaan di lakukan dengan kesepakatan semua anggota
kelompok dipimpin oleh ketua kelompok, dan disepakati bahwa perawat yang
sift pagi adalah kepala ruangan, PP 1 orang dan PA 2-3 orang, sedangkan
untuk perawat yang sift sore PP 1 orang, PA 2-3 orang dan sift malam PP 1
orang, PA 2 orang, sehingga pengelolaan pasien pada masing-masing tim
berjalan dengan baik dan tidak mengalami hambatan yang berarti.
 Evaluasi Hasil
Kelompok telah menentukan jumlah perawat yang jaga di ruang Teratai untuk
merawat pasien kelolaannyadan disesuaikan dengan tingkat ketergantungan
pasien. Dan terbentuklah jadwal dinas kelompok.
Sarana dan Prasarana (Material M2)
 Selama praktek manajemen dari tanggal 30 Juli 2018 - 25 Agustus 2018
 Mahasiswa menggunakan sarana dan prasaranayang tersedia di Ruangan
dan beberapa barang mengunakan barang pribadi seperti tensimeter,
stetoskop, handscoon, masker. Selama tindakan keperwatan ke pasien, alat
yang digunakan antara lain kelengkapan injeksi seperti baki injeksi dan
alat habis pakai, alat rawat luka yang dipinjam dari Ruangan
 Selama praktik manajemen tidak ada laporan kerusakan atau kehilangan
alat-alat.
 Ruangan juga memfasilitasi handscone steril yang bisa dipakai oleh
mahasiswa dan perawat dalam melakukan perawatan luka.
Model MAKP (M3)
Persiapan :
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapkan model asuhan keperawatan
pimer,adapun bagan model asuhan keperawatan primer adalah sebagai berikut :
 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode atau
model keperawatan primer diterapkan pada minggu ke dua dan ke tiga, dengan
membentuk atas ketua kepala ruang, perawat primer, dan perawat asosiet. Dalam
model ini perawat dibagi menjadi 4 PP, dimana masing-masing PP memiliki 2-3
PA dan bertanggung jawab kepada pasien yang berbeda. Kepala ruangan, perawat
primer, dan perawat asosiet diperankan secara bergantian setiap minggu.
 Hambatan
Hambatan pada penerapan model primer ini adalah jumlah anggota PP yang
tidak sama, yakni PP 1 dan PP 4 yang berjumlah 2 orang dan PP 2 dan PP 3
yang berjumlah 3 orang, akan tetapi hambatan tersebut tidak ada masalah bagi
kelompok dan dalam pelaksanaan model asuhan keperawatan primer ini, namun
masih belum jelas antara pembagian PPJP dikarenakan menyesuaikan dengan
jadwal sift.
 Dukungan
Perawat dan pembimbing ruangan bekerjasama dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien kelolaan sehari-hari.
Pelaksanaan
 Penerapan model asuhan keperawatan profesional dilaksanakan pada minggu ke 2 dan
ke 3 pada tanggal 06-19 Agustus 2018.
 Masing-masing anggota kelompok berperan sebagai Kepala Ruangan, PP dan PA
 Anggota yang sudah dibagi sift mulai dari dinas pagi, siang dan malam, sesuai dengan
perannya masing
Hambatan
 Pelaksanaan peran terkadang kurang sesuai dengan jobdesc yang telah ditentukan
Dukungan
 Kepala Ruangan dan staf di Ruangan Teratai RSUD Dr. R. Koesma Tuban, mendukung
pelaksanaan model asuhan keperawatan profesional Primer.
 Adanya SDM yang siap memberikan bimbingan bila mahasiswa manajemen
mengalami kesulitan.
 Adanya sarana dan prasarana yang mendukung.
 Adanya koordinasi yang bagus antara Perawat Ruangan dan Mahasiswa dalam
menjelaskan MAKP.
Evaluasi Model MAKP
 Evaluasi Struktur
Kelompok melakukan persiapan dengan cara :
1. Melakukan pengkajian dan pengumpulan data di Ruang Teratai

2. Melakukan analisa data,


3. Dan disepakati menggunakan model asuhan keperawatan profesional Primer.
 Evaluasi Proses
1. Membentuk struktur organisasi MAKP ruangan,
2. Membentuk jadwal sesuai dengan perannya masing-masing.
3. Perawat dibagi menjadi PP dan PA, tanggung jawab masing-masing PP pada pasien
kelolaan tetap terlaksana baik. Kepala ruaangan, PP, dan PA diperankan secara bergantian
setiap 1 minggu sekali sesuai dengan ketentuan di jadwal dinas. (Terlampir).
 Evaluasi Hasil
Klien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh kelompok (perawat) karena klien
merasa di perhatikan oleh perawat itu dikarenakan sering di kunjungi, di tanyakan
keluhannya setiap hari dan memberikan solusi berupa health education.
PENERIMAAN PASIEN BARU
Persiapan
 Menunjuk penanggung jawab pelaksanaan penerimaan pasien baru.
 Menyusun rencana kegiatan
 Menyiapkan sarana dan prasarana
 Penyusunan proposal kegiatan.
 Mempersiapkan teknis pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan
 Pelaksanaan PPB pada minggu ke 3 tgl 17 Agustus 2018
 Role play dilakukan pada hari Jum’at, 17 Agustus 2018, pukul 19.00-19.30 WIB pada
pasien kelolaan mahasiswa (Ny. T kelas III A bed No 6 dengan diagnosa medis DM tipe II
 PPB dilakukan oleh PP dan PA.
Hambatan
 Pada saat dilakukan penerimaan pasien baru tidak ada kepala ruangan.
 Penerimaan pasien baru dilaksanakan pada malam hari yaitu pukul 19.00 WIB
 Tidak ada timbang terima antara perawat UGD dengan perawat ruangan.

Dukungan
 Perawat ruangan, pembimbing ruangan, dan pembimbing akademik memberikan

kepercayaan penuh kepada mahasiswa untuk melakukan roleplay penerimaan pasien


baru dan juga dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru sehari-hari.
Evaluasi Penerimaan Pasien Baru
Evaluasi Struktur
 Kelompok menyiapkan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam proses penerimaan pasien baru
seperti lembar informed concent, lembar penerimaan pasien baru, lembar serah terima pasien,
lembar pengkajian pasien baru, lembar intervensi, implementasi dan evaluasi asuhan
keperawatan, yang dilengkapi pula dengan lembar sentralisasi obat dan lembar discharge
planning
 Mekanisme role play penerimaan pasien baru dilakukan pada pasien dan keluarga.
Evaluasi Proses
 Pelaksanaan penerimaan pasien baru di ruangan dilakukan oleh kepala ruangan dan PP yang
dibantu oleh PA.
 Penerimaan pasien baru oleh PP dimulai dari pengisian lembar serah terima pasien baru dengan
perawat ruangan sebelumnya, setelah itu pengisian lembar informed concent dengan keluarga
pasien, penjelasan tata tertib dan aturan ruangan, dan meminta keluarga pasien untuk
menandatangani lembar informed concent tersebut.
 PP meminta bantuan PA untuk mengantarkan pasien ke tempat tidur dan melakukan pengkajian
pasien baru, kemudian PP mengorientasikan keluarga pasien tentang sarana dan pra sarana
ruangan.
Evaluasi Hasil
Proses penerimaan pasien baru berjalan dengan lancar, serta informasi yang diberikan dapat
dipahami dan dimengerti oleh keluarga pasien.
No Masalah Sebab Rekomendasi
   
1. Tidak mengkondisikan pasien
1. Kelompok kurang 1. Harus lebih matang lagi dalam persiapan
real, kontrak pasien belum
persiapan. untuk kegiatan selanjutnya, dan selalu
dilakukan.
adakan kontrak dengan pasien setiap mau
melakukan kegiatan.
2. Anggota kelompok yang tidak
2. Kelompok kurang 2. Minimal 1 jam sebelum kegiatan dimulai
berperan bergerombol di ruangan.
briefing sebelum harus briefing dulu.
kegiatan.
3. Keluaraga pasien tidak diberi
3. Booklet belum selesai. 3. Segera selesaikan booklet.
buku ruangan.
Timbang Terima
Persiapan
 Menunjuk penanggung jawab pelaksanaan timbang terima
 Menyusun rencana kegiatan
 Menyiapkan sarana dan prasarana
 Penyusunan proposal kegiatan.
 Mempersiapkan teknis pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan
 Kegiatan timbang terima dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2018 yang dilaksanakan minggu
ke 2.
 Role play dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2018 pukul 13.00-selesai WIB
 Antara Kepala Ruangan, PP shift pagi dan PP shift sore, timbang terima berjalan sesuai alur
yang telah ditetapkan.
Hambatan
 Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan role play maupun pelaksanaan timbang terima sehari-
hari.
Dukungan
 Perawat ruangan, pembimbing ruangan, dan pembimbing akademik memberikan kepercayaan
penuh kepada mahasiswa untuk melakukan roleplay timbang terima dan juga dalam
pelaksanaan sehari-hari.
Evaluasi Timbang Terima
Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana penunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status pasien dan kelompok perawat shift timbang terima.
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu pagi ke siang. Kegiatan timbang terima pada shift pagi ke siang
di pimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
Evaluasi Proses
 Pada saat dilakukan timbang terima validasi data kurang ditekankan untuk masalah

keperawatan
 Dibuku timbang terima hanya ditulis terapi yang didapatkan, kurang menuliskan

format SBAR di masing-masing pasien


Evaluasi Hasil
Kelompok melakukan timbang terima dengan baik dan telah menentukan jumlah
perawat yang jaga di Ruang Teratai untuk merawat klien kelolaannya sesuai dengan
tingkat ketergantungan klien pada saat shift itu. Sehingga terbentuklah jadwal
kelompok. (terlampir).
Evaluasi Proses Timbang Terima
No Rekomendasi
Masalah Sebab

1 1. Timbang terima 1. Kelompok sebelumnya tidak menggunakan 1. Timbang terima lebih fokus
tidak ditekankan format timbang terima SBAR ke masalah keperawatan.
pada masalah
keperawatan
namun hanya
terapi dan 2. Kelompok lebih fokus untuk validasi ke pasien 2. Alangkah baiknya
diagnosa medis. sehingga lupa untuk melakukan perkenalan di perkenalan dilakukan di
2. Perkenalan pada awal. awal tidak di akhir.
petugas yang
jaga dilakuan di 3. Kepala Ruangan lupa untuk memimpin do’a 3. Do’a dilakukan lebih baik
akhir. di awal atau di akhir.
3. Do’a belum
dilaksanakan
Discharge Planning

Persiapan
 Menunjuk penanggung jawab pelaksanaan discharge planning

 Menyusun rencana kegiatan

 Menyiapkan sarana dan prasarana (format discharge

planning: resume keperawatan, lembar discharge planning,


kartu discharge planning, leaflet dan SAP)
 Penyusunan proposal kegiatan.

 Mempersiapkan teknis pelaksanaan kegiatan.

 Mengadakan pendekatan/kontrak (informed consent) dengan

pasien dan keluarga mengenai rencana pelaksanaan discharge


planning
Pelaksanaan
 Pelaksanaan discharge planning dimulai pada minggu ke-3 tanggal

15 Agustus 2018 pukul 11.00- selesai WIB


 Tanggal 15 Agustus 2018 dilakukan role play tentang discharge

planning (Ny. S dengan diagnosa Hematemesis Melena) yang


dihadiri Kepala Ruangan, PP dan PA.
 Dilakukan sesuai dengan alur

Hambatan
 Hambatan pada pelaksanaan discharge planning adalah tidak ada

feedback dari pasien tentang apa yang sudah dijelaskan.


Dukungan
 Perawat ruangan, pembimbing ruangan, dan pembimbing akademik

memberikan kepercayaan penuh kepada mahasiswa untuk melakukan


roleplay discharge planning dan juga dalam pelaksanaan sehari-hari .
Evaluasi Discharge Planning
Evaluasi Struktur
 Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang Teratai
 Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

 Penyusunan proposal, leaflet dan kartu discharge planning

Evaluasi Proses
 Pelaksanaan dilakukan di Ruang Teratai RSUD dr.R. Koesma Tuban

 Kegiatan berjalan lancar dalam menjelaskan tentang persyaratan yang harus

dibawa saat pasien kontrol dan surat rujukan.


 Perawat yang bertugas sesuai perannya.

Evaluasi Hasil
 Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga.
Evaluasi Proses

No Masalah Sebab Rekomendasi


 1 1.  anggota kelompok yang tidak 1.  Kurangnya persiapan dan briefing 1. Lebih bisa mengatur situasi
berperan bergerombol tidak sebelum pelaksanaan yang bisa menjadi masalah
rapi, sehingga keluarga pasien saat dilakukan discharge
tidak terlalu fokus. planning
 
 
 
 Mutu Pelayanan
 Kepuasan Pasien
 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 dengan pembagian angket yaitu :
 Kepuasan Pasien di Ruang Teratai Kelas 3

Tingkat Kepuasan

Tot
 
Sangat Tidak al
Sangat Puas Puas Tidak Puas
Puas

Jumlah
24 52 0 0 76
Responden
 Resiko Pasien Jatuh
 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 yaitu :
 Resiko Pasien Jatuh di Ruang Teratai Kelas 3

Resiko Jatuh

  Total
Tidak Beresiko Resiko Rendah Resiko Tinggi

Jumlah Responden 16 29 31 76
 Phlebitis
 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 yaitu :
 Kejadian Phlebitis di Ruang Teratai Kelas 3

Kejadian Phlebitis

Tanda-
  Tahap Tahap Stadium Total
Tidak Ada tanda Tahap Menengah
Awal Lanjut Lanjut
Pertama

Jumlah
51 13 6 1 2 3 76
Responden
 Resiko Dekubitus
 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 yaitu:
 Resiko Dekubitus Pasien di Ruang Teratai Kelas 3

Kejadian Dekubitus

  Total
Tidak Dekubitus Resiko Dekubitus Dekubitus

Jumlah Responden 63 13 0 76
 Kecemasan
 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 yaitu:
 Kecemasan Pasien di Ruang Teratai Kelas 3

Tingkat Kecemasan

  Total
Kecemasan Kecemasan
Tidak Cemas Kecemasan Berat
Ringan Sedang

Jumlah Responden 55 12 9 0 76
 Cidera Akibat Restrain
 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 tidak didapatkan pasien yang terpasang Restrain.

 Kesalahan Pemberian Obat


 Hasil observasi selama praktik MAKP di Ruangan Teratai pada tanggal 9-18 Agustus
2018 tidak didapatkan kesalahan pemberian obat.
Kesimpulan
 Perbandingan jumlah tenaga perawat dengan jumlah rata-rata BOR pasien

kelolaan di ruang kelas 3A dan 3B kurang sebanding, yakni:


 BOR pagi = 100%

 BOR sore = 100%

 BOR malam = 100%


Jumlah kebutuhan perawat perhari yaitu 12 orang, sedangkan perawat yang
mengelola ruangan kelas 3A dan 3B terdapat 11 orang.

 Model asuhan keperawatan yang diterapkan Mahasiswa adalah model asuhan


keperawatan primer. Dengan hasil evaluasi tingkat kepuasan sangat puas
sebanyak 17 orang dan puas sebanyak 1 orang. Sedangkan yang menyatakan
tidak puas dan sangat tidak puas tidak ada.
 Pelaksanaan penerimaan pasien baru berjalan dengan baik dan lancar
meskipun masih butuh pengalaman lebih lanjut untuk lebih memperlancar
proses penerimaan pasien baru, begitu juga dengan pelaksanaan timbang
terima, discharge planning.

 Kegiatan ronde keperawatan belum bisa dilakukan kelompok pada pasien


keloalaan di ruang teratai dikarenakan belum ada masalah yang rumit,
sehingga perlu diselesaikan dengan cara ronde keperawatan.
Saran
 Bagi Mahasiswa
 Mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam melaksanakan
praktik Manajemen Keperawatan.
 Bagi Ruangan

 Perawat ruangan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga tercapai tingkat
kepuasan kerja dan kepuasan pasien yang maksimal.
 Bagi Institusi

 Diharapkan institusi dapat terus meningkatkan bimbingan kepada mahasiswa, sehingga


mahasiswa yang melaksanakan praktik Manajemen Keperawatan selanjutnya selalu
menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai