Anda di halaman 1dari 18

PTSD

Definisi

PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) ditandai dengan meningkatnya


stress dan anxiety setelah terpapar kejadian traumatic atau stressful yaitu :
menyaksikan atau terlibat dalam aksi kekerasan, pembunuhan,
pertempuran militer, pembunuhan, penculikan, bencana alam, didiagnosa
dengan penyakit yang harus dobati seumur hidup, psikal atau kekerasan
seksual.
Epidemiologi : Faktor resiko:

- Insidensi didunia 9-15 % dan • Childhood trauma


prevalensinya 8% dimana • Seeing people killed
untuk perempuan 10% dan • Having a history mental
laki-laki 4% pada populasi illnes
umum. Yang paling banyak • Feeling horror
adalah dewasa muda • Getting hurt
• Tidak mendapat
dukungan
• Trauma jangka lama
Etiologi :
d. Biological factor
a. Stressor : faktor penyebab utama.
• Peningkatan konsentrasi
adanya respon ketakutan dan
katekolamin dan epnephrin
horror yang intense.
• Penurunan plasma beta-
b. Faktor psikodinamik
endorpin
trauma yang teraktivasi kembali
• Disfungsi HPA-axis
dan adanya konflik psikologis
mengalami hyperegulasi
yang belum selesai
• Penurunan dari free
c. Faktor kognitif-behavioral
kortisol
tidak dapat memproses atau
tidak dapa
mengrasionalisasikan trauma
Sign and Symptoms RE-EXPERIENCING
SYMPTOMS
Di diagnosis PTSD, harus • flashbacks
memenuhi kriteria ini selama • bad dreams
1 bulan: • frightening thoughts
• 1 re-experiencing  
symptom AVOIDANCE SYMPTOMS
• 1 avoidance symptom • menjauh dari tempat,
• 2 arousal & reactivity peristiwa, objek yang
sumptoms mengingatkan tentang
• 2 cognition & mood pengalaman traumatis
symptoms • menghindari fikiran atau
perasaan yang berhubungan
dengan peristiwa traumatis
AROUSAL & REACTIVITY SYMPTOMS
• mudah terkejut
• merasa tegang
• kesulitan untuk tidur
• emosi yang meledak-ledak
 
COGNITION & MOOD SYMPTOMS
• Sulit untuk mengingat kunci dari kejadian traumatis
tersebut
• Berfikiran negative tentang dirinya atau dunia
• Perasaan yang terdistorsi seperti rasa bersalah atau
menyalahkan
• Kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan
 
Kriteria Diagnosis

A. Paparan kematian aktual atau terancam, cedera serius, atau


kekerasan seksual :

1. Secara langsung mengalami peristiwa traumatis.


2. Menyaksikan, secara langsung, peristiwa yang terjadi pada
orang lain.
3. Peristiwa traumatis terjadi pada anggota keluarga/teman
dekat.
4. Mengalami paparan berulang (mis: petugas polisi berulang
kali terpapar dengan detail pelecehan anak).
B. Gejala intrusi yang berhubungan dengan peristiwa traumatis:

1. Ingatan yang berulang, tidak disengaja, dan mengganggu dari peristiwa


traumatis.
2. Mimpi menyedihkan yang berulang terkait dengan peristiwa traumatis.
3. Reaksi disosiatif  merasa atau bertindak seolah-olah peristiwa traumatis
berulang.
4. Tekanan psikologis yang intens
C. Penghindaran stimuli

1. upaya untuk menghindari ingatan, pikiran, atau perasaan yang menyusahkan


tentang atau yang berkaitan erat dengan peristiwa traumatis.

2. upaya untuk menghindari pengingat eksternal (orang, tempat, percakapan,


kegiatan, objek, situasi) yang membangkitkan ingatan, pikiran, atau perasaan
yang menyusahkan atau terkait erat dengan peristiwa traumatis
D. Perubahan negatif dalam kognisi dan suasana hati
yang terkait dengan peristiwa traumatis:

1. Ketidakmampuan mengingat 4. Kurang partisipasi dalam


aspek penting dari peristiwa kegiatan yang signifikan.
traumatis 5. Perasaan lepas atau terpisah
2. menyalahkan dirinya sendiri dari orang lain.
atau orang lain. 6. Ketidakmampuan gigih untuk
3. Keadaan emosi negatif (mis., mengalami emosi positif (mis.,
Ketakutan, kengerian, Ketidakmampuan untuk
kemarahan, rasa bersalah, atau mengalami kebahagiaan,
rasa malu). kepuasan, atau perasaan cinta)
E. Perubahan yang ditandai pada gairah dan reaktivitas

1. Perilaku mudah marah dan ledakan kemarahan


2. Perilaku sembrono atau merusak diri sendiri.
3. Hypervigilance/ kewaspadaan berlebih
4. Respon mengejutkan yang berlebihan.
5. Masalah dengan konsentrasi.
6. Gangguan tidur (mis., Sulit jatuh atau tertidur atau tidur gelisah)
Terapi psikologi yang diberikan
meliputi:
1. CBT biasanya dilakukan sebanyak 8 hingga 12 3. exposure therapy membantu pasien
tujuan: mengatasi masalah yang dihadapi dengan menghadapi keadaan secara efektif setelah
mengubah cara pikir dan bertindak. mengalami peristiwa traumatis.

2. eye movement desensitisation and reprocessing 4. Terapi kelompok untuk mengatasi gejala
(EMDR) menggerakkan mata ke samping PTSD pada diri pasien dengan cara
mengikuti gerakan tangan terapis ini bertujuan membicarakan pengalaman traumatis bersama
meredakan gejala PTSD.   orang-orang lain dalam suatu kelompok yang
memiliki pengalaman atau masalah serupa.
obat-obatan dalam kasus PSTD meliputi:
Antiansietas
Antidepresan Prazosin
• untuk mengurangi
• untuk mengatasi • untuk mengatasi
rasa cemas pada
masalah sulit tidur dan masalah yang
penderita PTSD.
meningkatkan berkaitan dengan
• biasanya diberikan
konsentrasi.  insomnia akibat
dalam jangka waktu
• biasanya diberikan pada mimpi buruk
yang pendek
> 18 dalam jangka berulang.
mengingat rentan
waktu 12
disalahgunakan.
• C: mirtazapine,
amitriptyline, dan
phenelzine.
Diferential diagnosis:
• Anxiety Disorders
• Obsessive-Compulsive Disorder
• Schizophrenia

Komplikasi
- Depresi dan kecemasan
- Masalah dengan obat2an / alkohol
- Pikiran dan tindakan bunuh diri
Prognosis:
• Durasi rata-rata gejala jika
diobati 36 bulan
• yang tidak diobati 64 bulan.
• Selain itu, sementara hampir 50%
mengalami pengurangan gejala
yang signifikan.
Jenis anti depressant :

1. Selective Serotonine Reuptake Inhibitor (SSRI


• M/ first line, karena efek samping sedikit dan cara
pemberiannya mudah.
• MOA : Menginhibisi reuptake serotonine di otak sehingga
kadar serotonin di celah sinap meningkat.
• Citalopram, Fluoxetine (Prozac), Setraline
• Fluoxetine  Untuk anak diatas 8 tahun ,inisiasi dose 10 mg/
day selama 1 minggu, diberikan secara oral.
2. Serotonin/Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)
- MOA : Meningkatkan serotonine dan menginhibisi norepinephrine
reuptake.
- Venlafaxine.

3. Tricyclic anti- depressant (TCAS)


- MOA : Menghambat reuptake neurotransmitter yang dilepas ke celah
sinaps.
- Amitriptyline, limipramine.

4. Monoamine Oxidase Inhibitor


- MOA : Menghambat enzim yang memecah serotonin sehingga
serotonin yang dilepas ke celah sinaps meningkat.
- Phenelzine, Tranycypromine.
Efek samping :
Indikasi : - Keringat
- Panic disorder - Pusing
- Generalized anxiety disorder - GI effect (muah, muntaah, diare)
- Posttraumatic stress disorder - Sexual disfunction
- Social anxiety disorder - Sleep disturbance

Prinsip pengobatan:

Gejala membaik dalam 2


minggu, dan akan optimal
dalam lebih dari 4 minggu.
 

Anda mungkin juga menyukai