Anda di halaman 1dari 11

PERAN IBNU SINA DALAM

PENGOBATAN KARDIOVASKULAR

Kelompok 6

Laila tsani 41201097000027


Nailul Muna 41201097000034
Nia Fachrunnisa 41201097000035
Nugroho Aji Saputra 41201097000036
Syarif Pujiantoro 41201097000052
Biografi Singkat Ibnu Sina
•Ibnu Sina (Avicenna)memiliki nama lengkap Abu Ali Alhussein
Ibn Abdullah Ibn Sina merupakan salah satu dokter muslim
yang paling terkenal dan filsuf pada masanya yang
berpengaruh pada pengobatan islam dan eropa selama
berabad-abad.
•Beliau mendapat julukan dari pengikutnya sebagai Al Shaikh Al
Ra’ees atau seorang yang menguasai kebijaksanaan.
Sedangkan masyarakat Eropa menjulukinya prince of physician
atau pangeran kedokteran(1)

Ibnu Sina (Avicenna)


• Ibnu
sina lahir pada tahun 980 M (370 H) di desa Afshanah dekat kota
Bukhara di Asia Tengah, ibukota kerajaan samani pada saat itu dan
termasuk kota Uzbekistan pada saaat ini.
• Ayahbeliau, Abdullah merupakan seorang gubernur desa dekat Bukhara.
Sedangkan Ibunya bernama Sitara.
• Diusia 13 tahun, Ibnu Sina mulai mempelajari ilmu kedokteran dan diusia
18 telah menjadi seorang dokter dengan reputasi bagus serta dikenal di
kota dan sekitarnya.
• Diantara banyak karyanya, terdapat karya Ibnu Sina dalam ilmu
kedokteran yang paling penting yaitu bukual qanun fi al tibb atau canon of
medicinedan al adviyt al qalbiye sebuah buku tentang obat jantung
(cardiovascular).
Buku Al Qanun Fi Al Tibb (Canon of Medicine)

Ibnu Sina merupakan pelopor di bidang pulsologi


(pemeriksaan dan interpretasi denyut nadi). Ia pelopor
pendeteksian denyut nadi menggunakan pergelangan
tangan dan memperbarui teori Galen tentang denyut
nadi. Ibu Sina juga menjadi orang pertama yang
menjelaskan tentang hipersensitivitas sinus karotis
dan sinkop vasovagal
KONSEP KEILMUAN TENTANG KARDIOVASKULAR
MENURUT IBNU SINA:
1. Pulsology (Denyut nadi)
• Ibnu Sina merupakan seorang pelopor di bidang pulsologi. Ia pelopor
pendeteksi denyut nadi menggunakan pergelangan tangan yang sekarang
ini diterapkan dalam pengobatan modern.
• IbnuSina memiliki kiprah sebagai pembaharu teori Galen tentang denyut
nadi. Sebelumnya Galen menyatakan bahwa terdapat tipe denyut nadi
yang unik untuk setiap organ tubuh dan untuk setiap penyakit.
• Ibnu
Sina menyatakan bahwa setiap ketukan denyut nadi terdiri atas dua
move ment dan dua pause dengan pola ekspansi-pause-kontraksi-pause(2).
• Kecepatan dan keteraturan denyut nadi menunjukkan kondisi panasnya
jantung, denyut nadi yang lambat dan tidak beraturan menunjukkan
bahwa elemen dingin lebih dominan di jantung.
• Denyut nadi yang lemah menunjukkan adanya cairan di dalam jantung,
sedangkan denyut yang kuat mengindikasikan kondisi jantung yang kering
dan normal. Denyut nadi yang kuat, tidak beraturan, akan tetapi memiliki
keteraturan ritmi karitmia menunjukkan jantung yang lebih baik. Denyut
nadi dengan jenis yang berlawanan dengan yang disebutkan sebelumnya
menunjukkan kondisi jantung yang tidak normal(3).
2. Palpitasi (Khafaqan)

• IbnuSina menjelaskan dengan lengkap gejala, efek, dan cara


mengobati palpitasi.
• Ia menyebutkan bahwa palpitasi merupakan penyakit jantung yang
disebabkan oleh adanya luka di jantung, yaitu meliputi bagian
terluar jantung hingga bagian yang paling dalam dari jantung.
• Jantung yang lemah (Za`af al-qalb) disebabkan oleh palpitasi yang
juga diiringi ketidakharmonisan dari temperament (suasana hati)
pasien. Palpitasi tersebut dapat menyebabkan lemahnya kerja
jantung. Bahkan dapat berkembang menjadi akut dan dapat
menyebabkan kematian(2).
• Ibnu sina juga merupakan seorang pelopor dalam bidang
pengobatan psikofisiologi dan psikosomatik dengan
mengembangkan sistem yang mengaitkan perubahan denyut nadi
dengan perasaan batin (psikis) seseorang.
• Ibnu Sina merupakan orang pertama yang mendiagnosis “love
sickness” ketika ia merawat seorang pasien(2).
3. Carotid sinus hypersensitivity dan vasovagal
syncope (Ghashi)

• Dalam buku “The Canon of Medicine”, Ibnu Sina mendeskripsikan


drop attack mengikuti kompresi arteri karotid dan diasosiasikan
dengan tindakan menguap, kelelahan, dan sendawa yang
kemudian dikaitkan dengan syncope neurogenic, yaitu Carotid sinus
hypersensitivity dan vasovagal syncope(2,4).
• Ibnu Sina mencatat bahwa pasien dengan penyakit arteri karotid
umumnya memiliki gejala kelelahan dan menguap secara
berlebihan, ketegangan otot, serta sendawa.
• Sendawa merupakan gejala umum dalam syncope neurogenic.
• Menguap bisa menjadi salah satu manifestasi pertama dari refleks
vasovagal.
• Dalam penelitian terbaru, kelelahan juga sering terjadi pada pasien
dengan episode vasovagal(2).
4. Aterosklerosis

• Aterosklerosis
adalah gangguan multifaktorial dan progresif yang dapat
menyebabkan penyempitan lumen vaskular akibat plak aterosklerotik. 
• Ada beberapa faktor yang memainkan peran penting dalam pembentukan
aterosklerosis seperti: sitokin dan faktor pertumbuhan (TNF-α), lipid dan
lipoprotein teroksidasi, inflamasi dan kekebalan sel tubuh (makrofag dan
limfosit) dan sel dinding arteri. 
• Selain itu, black bile dapet menyebabkan pengendapan kalsium pada
dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan aterosklerosis dan
kalsifikasi vaskular(5).
• Ibnu Sina juga menyatakan bahwa akumulasi humor abnormal di pembuluh
atau ruang lainnya dapat menyebabkan obstruksi. Karena akumulasi
tersebut dapat mengisi pembuluh atau ruang dan menyempitkannya. 
• Ibnu Sina mengatakan bahwa penyumbatan terburuk adalah penyumbatan
yang terjadi di arteri organ vital yaitu jantung, otak, dan hati(2).
5. Penyakit pericardial

• Ibnu Sina menyebutkan bahwa pericardial adalah penyakit


jantung yang disebabkan oleh adanya peradangan di jantung
karena penumpukan bahan beracun dalam ruang di antara
perkardium, yaitu antara otot jantung dan membran yang
menutupinya.
• Adanya peradangan dapat menyebabkan penyakit pericardial,
selain itu dapat juga menyebabkan palpitasi, pingsan, atau
bahkan dapat menyebabkan kematian secara mendadak (2).
• Ibnu Sina juga menjelaskan tentang pencegahan
penyakit kardiovaskular.
• Faktor terpenting dalam mencegah penyakit
kardiovaskular adalah olahraga yang tepat.
• Selain itu, diet yang tepat baik kuantitas dan
kualitasnya karena residu dari pencernaan akan tersisa
di dalam tubuh dan pengontrolan temperamen karena
beberapa penyakit psikologis seperti depresi, cemas,
dan stress dapat mempengaruhi fungsi
kardiovaskular(2,4).
REFERENSI
1. Amr SS, Tbakhi A. Ibn Sina (Avicenna): The Prince of Physicians. Ann
Saudi Med. 2007;27(2):8–9.
2. Pasha MARC, Pasha HC. Avicenna’s Contribution to Cardiology.
Avicenna J Med. 2014;4(1):9–13.
3. Said M. Ibn-Sina’s Concept of Cardiovascular Disease. Bull Indian Inst
Hist Med Hyderabad. XXV:129–34.
4. Rahman SZ, Mubashir SM, Jamal ZSH. Critical Evaluation of Avicennian
Cardiac Drugs in the Contemporary Research. Int J Hum Heal Sci.
2000;04(04):257–66.
5. Choopani R, Emtiazy M. The Concept of Lifestyle Factors, Based on the
Teaching of Avicenna (Ibn Sina). Int J Prev Med. 2015;6(30).

Anda mungkin juga menyukai