Anda di halaman 1dari 3

Sifat Fisika Kimia

Hidrokortison

Rumus molekul : C21H30O

Berat molekul : 362,47

Nama kimia : 11β, 17α, 21 – trihydroxypregn – 4 - ena – 3,20 – dion

Nama lain : Cortisol

Pemerian : Serbuk hablur/kristalin,Putih, Tidak berbau dan rasa pahit

Kelarutan : Sangat Sukar larut dalam air, dalam eter, agak sukar larut dalam aseton

dan dalam etanol, sukar larut dalam kloroform. (Dirjen POM,1995)

Wadah dan penyimpanan ; Dalam wadah tertutup baik. (Depkes RI, 1995)

Suhu Penyimpanan : pada temperatur 25°, penyimpangan diijinkan antara 15°dan 30°.

Suhu lebur : ± 2200 C disertai peruraian

Dosis maksimum : sekali 100 mg, sehari 200 mg.

Indikasi : diindikasikan untuk mengurangi gejala inflamasi dan manifestasi


piuritik pada dermatosis yang bersifat responsive terhadap kortikosteroid. Menekan reaksi
radang pada kulit yang bukan disebabkan infeksi seperti: eksema, dermatitis alergi, dermatitis
seboreik, intertrigo, ruam “popok” pada bayi, pruritus yang tidak dapat diatasi dengan cara
lain.

Mekanisme kerja : secara umum, kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan


sintesis protein.

Kontra indikasi : - Penderita yang hipersensitif terhadap hidrokortison, Inveksi virus,


Tuberkulosis kulit, Pada akne, rosasea, dermatitis perioral dapat memperburuk keadaan.

Efek samping : rasa terbakar, gatal, iritasi, kulit kering, folikulitis, hipertrikosis,
erupsi akneiform, dll.
Teofilin

Pemerian : Berupa serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit, dan stabil di udara.

Kelarutan: Teofilin sukar larut dalam air tetapi lebih mudah larut dalam air panas, mudah
larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonium hidroksida, agak sukar larut
dalam etanol dalam kloroform dan dalam eter (Anonim, 1995).

nama kimia: Anhydrous theophylline 3,7-Dihydro-1,3-dimethylpurine-2,6(1H)-dione atau 1,3


dimethyl xanthine

strukturkimia:C7H8N4O2
subkelasterapi:Antiasma

KONTRA INDIKASI : Hipersensitivitas terhadap teofilin, atau kompoonen lain dalam


sediaan. Memiliki riwayat alergi terhadap jagung atau larutan yang mengandung dextrose.2

Efek Samping: gastrointestinal: mual, muntah, neurologik: sakit kepala, insomnia, tremor,
psikiatrik: lekas marah, kegelisahan. ;Efek pada ginjal: diuresis Efek samping yang serius:
kardiovaskuler: atrial fibrilasi, tachyarrhythmia dermatologik: stevens-Johnson syndrome.
Neurologik: perdarahan intrakranial, kejang.2;Efek lain yang muncul : peningkatan serum
AST (SGOT). Reaksi hipersensitivitas seperti urtikaria, pruritus, angiodema, sindrom
SIADH.3

mekanisme aksi: Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru
yaitu dengan cara relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas
(suppression of airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara pasti.
Diduga efek bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu
phosphodiesterase (PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi berhubungan
dengan aktivitas molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan kontraksi otot
diafragma dengan cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-mediated Chanels.2
Oleum cacao (FI Edisi III : 453)

Nama Resmi : OLEUM CACAO

Nama Lain : Lemak coklat

Pemerian : lemak padat, putih kekuninga, bau khas aromatik, rasa khas lemak,
agak rapuh.

Kelarutan :Sukar larut dalam etanol (95%), mudah larut dalam kloroform p,
dalam eter p dan dalam eter minyak tanah p.

Titik didih : 20-36 derajat celcius

Indeks bias: 1,4564, penetapan dilakukan di 40 derajat celsius

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan: zat tambahan

Anda mungkin juga menyukai