Anda di halaman 1dari 32

SYOK DAN

PENATALAKSANAANNYA

By. Dr. Bunga Listia Paramita


Dalam Presentasi Ilmiah di Klinik & RB dr. Nancy
BEKASI TIMUR REGENCY BLOK L1 NO.1 SETU, BEKASI
Apa itu SYOK ?
V

Suatu disfungsi kardiovaskular dan


kegagalan sirkulasi akut dimana terjadinya
perfusi jaringan yang tidak adekuat
sehingga oksigen dan nutrien tidak dapat
terdistribusikan dengan baik ke organ-
organ vital  HIPOKSIA SEL
HIPOTENSI  MAP < 60-70 mmHg, TD sistolik <100 mmHg

Perfusi jaringan  MAP (mean arterial pressure)


MAP = D + 1/3 (S-D) atau (S + 2D)/3
MAP = CO x SVR
CO = SV x HR
Fase Syok :
Kompensasi → takikardia & ↑ SV  TD tetap  bila berlanjut  mulai
tejadi kegagalan mekanisme kompensasi  Hipotensi ringan sampai
sedang, ↓ COP, ↑↑ Resistensi perifer, Produksi laktat
Dekompensasi :
Hipotensi berat
Tanda-tanda syok : - COP ↓↓
- perfusi jaringan ↓↓
Irreversible :
Bila terjadi ≥ 2 jam → kerusakan jaringan parah → syok irreversibel.
Syok tidak dapat diatasi meskipun diberi cairan yg adekuat
DEHIDRASI
HIPOVOLEMIK PERDARAHAN
LUKA BAKAR

ANAFILAKTIK
SEPTIK
DISTRIBUTIF NEUROGENIK
OBAT VASODILATOR

SYOK
KARDIOMIOPATI
KARDIOGENIK IMA
MIOKARDITIS

TAMPONADE JANTUNG
OBSTRUKTIF EDEMA PULMONAL
TENSION
PNEUMOTORAKS
HIPOVOLEMIK OBSTRUKTIF KARDIOGENIK DISTRIBUTIF

  SISTOLIK RESISTENSI
 PRELOAD PENGISIAN SISTEMIK
VASKULAR

DISFUNGSI
 CARDIAC MIOKARD
10
OUTPUT %
90
%

TEKANAN / N CARDIAC
ARTERI OUTPUT

SYOK

MALDISTRIBUSI ALIRAN
MULTIPLE DARAH DALAM
ORGAN MIKROSIRKULASI
FAILURE
 CAIRAN, SEPSIS, EDEMA INFARK
DARAH ANAFILAKTIK PULMONAL MIOKARD

HIPOVOLEMIA VASODILATASI
KONTRAKTILITAS
GEJALA : CARDIAC
CARDIAC
FILLING
HAUS
 CARDIAC
OUTPUT
TEKANAN
HIPOTONIA
DARAH
HIPOKSIA
HEART  SIMPATIS
 HEART RATE
RATE

KERINGAT KULIT VASOKONSTRIKSI


KERUSAKAN ORGAN
DINGIN TARGET (PARU, GINJAL,
GIT, DLL)
PUCAT COUNTERREGULASI
Jadi, tahapan syok :
Syok membakat (impending/pre syok) :
- penurunan kesadaran.
- hipotensi : TD sistolik < 90 mmHg.
- perubahan tanda vital ortostatik (t.u. pd syok hipovolemik) :
→ perbedaan TD & nadi antara berdiri,duduk,terlentang :
- TD ≥ 10 mmHg.
- Nadi ≥ 15 X/menit.
- hipoperfusi : kulit teraba dingin, lembab, isi nadi lemah.

Tingkat syok :
Ringan → kehilangan 10-20% dari volume sirkulasi.
Hipoperfusi hanya terjadi pd organ non vital : kulit, jaringan
lemak, otot rangka & tulang.
S/ klinis :
- kesadaran masih normal - hipotensi postural
- rasa dingin - kolaps vena-vena leher
- takikardia - diuresis ↓ sedikit
- pucat - urin pekat
- kulit lembab - asidosis metabolik (-)

Sedang → kehilangan 20-40% volume sirkulasi.


Hipoperfusi berlanjut ke organ vital : hati, usus & ginjal.
S/ klinis :
- kesadaran masih normal - hipotensi
- kehausan - oliguria s/d anuria
- takikardia - asidosis metabolik

Berat → kehilangan ≥ 40% volume sirkulasi.


Hipoperfusi sampai ke jantung & otak.
S/ klinis syok berat :
- penurunan kesadaran - nafas cepat & dalam
- takikardia - oliguria
- hipotensi - asidosis metabolik
SYOK HIPOVOLEMIK

Terjadinya kehilangan cairan / darah yang


cepat  perfusi jaringan tidak memadai 
kegagalan pada banyak organ
11
SYOK ANAFILAKTIK

Terjadinya reaksi akut


terhadap zat asing pada
pasien yang sebelumnya telah
mengalami sensitisasi (segera
atau reaksi immunitas
hipersensitif tak langsung).
SYOK SEPTIK
• t > 380 C atau < 360 C, leukosit >12.000 atau <6000, HR
> 90x/menit, RR>24x/menit
• Biasanya k/ pielonefritis, endometritis, abortus septik,
dan endotoksin (vasodilatasi kapiler,  permeabilitas
kapiler, endotel rusak, DIC)
• Fase :
– Early (warm)  hipotensi, resistensi vaskular , CO
, takikardia
– Late (cold)  resistensi vaskular , CO , perlu
inotropik & vasodilator, TD , kulit dingin, pucat,
oliguria, kesadaran 
– Secondary (Irreversible)  Hipotensi, tidak respon
terhadap inotropik & cairan, kerusakan multiorgan, 
Istilah, Definisi dan Kriteria Sepsis
ISTILAH DEFINISI
INFEKSI Terdapatnya mikroorganisme dalam jaringan tubuh yang normalnya
steril dan mengakibatkan respon peradangan.
SIRS Respon terhadap peradangan sistemik dengan manifestasi :
(Sistemic Inflamatory - temperatur > 38oC atau < 36oC
Respon Syndrom) - takipnea (frekuensi napas) > 24 x/menit
- takikardia (denyut jantung) > 90 x/menit
- leukositosis > 12.000/ml
- leukopenia < 4.000/ml atau > 10% sel imatur
SEPSIS SIRS yang berkaitan dengan infeksi
SEPSIS BERAT Sepsis disertai disfungsi organ, hiperfungsi, atau hipotensi termasuk
juga asidosis laktat, dan penurunan kesadaran (syndroma sepsis)

SYOK SEPTIK Sepsis berat dengan hipotensi refrakter dengan resusitasi cairan
adekuat atau yang memerlukan vasopresor atau inotropik untuk
mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ.
Sepsis dengan tekanan darah sistolik < 90 mmHg atau penurunan
tekanan daerah sistolik > 40 mmHg dari baseline dan tidak
ditemukan penyebab hipotensi lainnya.
MODS Perubahan fungsi organ pada penderita sakit parah yang akut
(Multiple Organ sehingga homeostasis tidak dapat dipertahankan tanpa
Disfunction Syndrom intervensi.
DIAGNOSA PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
SYOK NEUROGENIK

Syok akibat kehilangan sinyal saraf simpatis


yang mendadak ke otot polos dinding PD yang
terjadi akibat kerusakan SSP (otak & MS). Syok ini
cenderung terjadi pada cedera diatas torakal 6
(torakal 1 – lumbal 2).

Trias dari syok neurogenik :


1. Hipotensi
2. Bradikardia
3. Hipotermia
SYOK KARDIOGENIK

Syok yang terjadi karena lemahnya


jantung dalam memompa darah,
sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan volume sirkulasi
SYOK OBSTRUKTIF

Adanya obstruksi PD vena besar,


jantung, A. Pulmonalis atau Aorta
 Ketidakmampuan ventrikel
untuk mengisi selama diastolik →
↓ SV & ↓ CO
TATALAKSANA
Perdarahan ya
Kontrol perdarahan dengan
eksternal ? tekanan langsung

tdk
Persiapkan akses IV

Kristaloid IV, 1-2 L


(dewasa), 20mL/kgBB
(anak)

TD dan ya Work up diagnostik dari


klinis riwayat penyakit dan
stabil? pemeriksaan fisik
tdk

Lanjutkan kristaloid 1-2 L Konsultasi jika ada indikasi


atau 20 mL/kgBB

TD dan ya
klinis Terapi definitif jika ada
stabil? indikasi
tdk

PRC 2-4 Unit (dewasa), 10mL/kgBB


(anak)  Jika Hb < 8 g%, Ht < 33%

TD dan
klinis
ya Syok Hipovolemik
stabil?
tdk

Monitoring hemodinamik

Lanjutkan pemberian Pemberian terapi lain


cairan & darah jika ada hanya setelah terapi cairan
indikasi yang adekuat
Kristaloid vs Koloid
sebagai Cairan Pengganti
Kristaloid (20%Blood loss) Koloid (10% Blood loss)
Manfaat Merembes ke komponen ekstraselular Tetap berada di komponen
Mengurangi peningkatan cairan paru intravaskular
Meningkatkan fungsi organ setelah volume yang diperlukan ebih
operasi sedikit
Reaksi anafilaktik minimal Meningkatkan transpor
Kemungkinan dapat mengurangi oksigen ke jaringan,
angka kematian kontraktilitas jantung dan
Lebih murah keluarannya
Predisposisi untuk terjadinya edema
Resiko
pulmonal
Mahal

Choi et al 1999.
Pemantauan resusitasi → parameter keberhasilan :
- Kesadaran membaik.
- Perfusi perifer ↑
- Curah jantung ↑ → - TD ↑
- Nadi teraba kuat
TD, Nadi & RR pantau setiap 15-30 menit.
- Hb, Ht setiap 6 jam → bila curiga perdarahan masih (+).
- Pemeriksaan AGD & elektrolit → - fungsi kardiorespirasi.
- gangguan asam-basa

- gangguan elektrolit
- Diuresis > 0,5 ml/kgBB/jam
- CVP 3-8 cmH2O Pemasangan CVP.
Hati-hati → vena-vena besar kolaps → komplikasi pneumo/
Hematotoraks.
SYOK ANAFILAKTIK
Pasien terlentang, kaki naik 30-40o

Airway – Breathing - Circulation

Reaksi yang hebat diperlukan suntikan


O2 3-5 L/menit IV dalam larutan 1 : 10.000 adrenalin
/efinefrin 0,3-0,5 mg/kgBB (dewasa) atau
0,1 ml/kgBB (anak)
IV LINE : NACL/RL

ADRENALIN
Reaksi yang ringan diperlukan suntikan
(EFINEFRIN) IM/SK dalam larutan 1 : 1.000
adrenalin /efinefrin 0,3-0,5 mg/kgBB
(dewasa) atau 0,01 ml/kgBB (anak)
Dosis ulangan dapat diberikan setiap 5-10 menit

Dosis awal dewasa dan anak 5-6


mg/kgBB per infus selama 20 menit
AMINOFILIN  kontinue 0,4-0,9 mg/kgBB/jam

ANTIHISTAMIN Difenhidramin HCL 5-20 mg IV

Deksametason 5-10 mg IV atau


KORTIKOSTEROID hidrokortison 100-250 mg IV
PENATALAKSANAAN
→ Pengembalian sirkulasi & ventilasi yang adekuat

Terapi segera :
1. Hentikan kontak :
- Media kontak→ stop.
- Torniquet → Proksimal sengatan/gigitan binatang.
- Adrenalin lokal di tempat sengatan/gigitan (vasokonstriktor)
2. Posisi pasien :
- Terlentang, kaki dinaikkan 30-40° (bukan Trendelenburg).
- Tidak sadar → Tripel manuever
3. IV line
4. O2
Posisi shock
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral

Eddy Rahardjo
AIRWAY

Eddy Rahardjo
5. Henti nafas/jantung  RJP
6. Pemasangan ETT/trakeostomi/krikotirotomi.
7. Persiapan defibrilator.
8. Adrenalin(epinefrin), noradrenalin (norepinefrin) :
- IV - D : 3-5 ml larutan 1:10.000 (0,3-0,5 mg) iv.
- A : 0,1 ml/kgBB larutan 1:10.000 iv
- IM - D : 0,3-0,5 ml larutan 1:1.000 (0,3-0,5 mg) im/sk.
- A : 0,01 ml/kgBB larutan 1:1.000 im/sk.
Dosis ulangan sesuai keperluan, setiap 5-10 menit.

Adrenalin/noradrenalin :
 ↑ c-AMP
- agonis α  vakokonstriksi kulit, mukosa, splanknikus
- agonis β  dilatasi bronkus, konstriksi arteriol otot.
9. Aminofilin
Utk bronkospame yang tidak dapat diatasi adrenalin.
Efek : ↑ cAMP (bronkodilator)
Dosis dewasa/anak :
- awal : 5 mg/kgBB diberikan selama 15-20 menit
(diencerkan 20 ml dg D5)
- dosis pemeliharaan : 0,6 mg/kgBB/jam
10. Pemeriksaan AGD : - gangguan kardiorespirasi
- hipoperfusi jaringan
- derajat asidosis metabolik
12. Pemantauan :
- EKG : aritmia
- Diuresis
Terapi suportif :
1. Terapi cairan  koreksi hipovolemik : - ↑ MAP
- ↑ curah jantung
2. Koreksi elektrolit
3. Pemberian O2 diteruskan bila masih sianotik.
4. Kortikosteroid : hidrokortison 100-250 mg iv, atau
metilprednisolon 50 mg/6 jam selama 1-2 hari.
5. Antihistamin : prometazin 0,2 mg/kgBB.
Steroid & antihistamin  hambat efek histamin perifer :
- ↑ reaksi jar. terhadap agonis β
- hambat sintesa histamin.
6. Hindari pemberian sedatif, narkotika, tranquilizer   TD
7. Pantau pasien min. 4 jam post anafilaksis.
8. 24 jam berikutnya  hindari vasodilator (alkohol, mandi air
hangat)
Syok SEPTIK
Th :
- Oksigenasi & ventilasi
- Monitoring CVP
- Cairan  Kristaloid/koloid 1-2 L, selama 30-60 menit  Selanjutnya sesuai
dengan TD, N, & Diuresis
- Obat Inotropik  apabila cairan sudah mencukupi dan masih hipotensi 
dopamin : 5-30 µg/kgBB/menit (dinaikkan bertahap).
- Diuretik  Furosemid (lasix) 20 mg IV (dinaikkan bertahap)
- Gangguan Pendarahan  transfusi trombosit, FFP, heparin, vit. K
- Gangguan metabolisme Koreksi keseimbangan asam-basa,
gangguan elektrolit, dan hiperglikemia (insulin)
- Steroid  Deksametason 3 mg/kgBB, iv atau Metilprednisolon 30
mg/kgBB, iv.
- Pembedahan  Sumber infeksi dihilangkan (jaringan nekrotik, abses)
- Antibiotik  Sesuai dg penyebabnya (co. Ampisilin 2 g IV /6 jam, gentamisin 5
mg/kg BB IV /24 jam, metronidazol 500 mg IV /8 jam) .
SYOK NEUROGENIK

- Posisi terlentang, kaki sedikit diangkat


- Oksigenasi.
- Cairan.
- Dopamin 5-30 µg/kgBB/menit
(vasopresor)
- Atasi perdarahan, bila ada
TERIMA KASIH 

ALHAMDULILLAHIRABBILALAM
IN
WASSALAMUALAIKUM
Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai