Anda di halaman 1dari 14

SERAM KELOMPOK 4

• ELFIRA
BASINS/ • SITI NABILA
CEKUNGAN • ANDI MUH. FIKRI SHOUBIL HAQ

SERAM • ASHRI AL MUJAADLAH SADIKIN


• HABIMAS
• IRWANTO
• MUHAMAD RISAL
• MUH. KHALID RASYDI SILALAHI
• CHESSY NOVELITA YOLANDA
Outline: • Pendahuluan
• Sejarah Eksplorasi
• Geologi Regional
• Struktur Regional
• Sistem Petroleum
• Prospek Hidrokarbon
• Kesimpulan
PENDAHULUAN
Lokasi Pulau Seram terletak di sepanjang pinggiran utara busur Banda , Indonesia Timur,
dan langsung ke selatan dan barat daya Pulau Misool dan wilayah Kepala Burung di
Irian Jaya.

Wilayah ini memiliki tektonik yang kompleks. Pulau Seram dan daerah lepas pantai di
sekitarnya, berisi sejumlah cekungan yang telah di dieksplorasi dan ada juga yang belum
di eksplorasi. Ini termasuk unsur-unsur basinal Mesozoikum yang tersebar luas dari
Westralian Superbasin.
Sejarah Eksplorasi
Studi geologi awal Seram dimulai pada tahun 1865, ketika laporan tentang minyak permukaan merembes pertama kali
dicatat. Pada tahun 1897 minyak pertama kali diproduksi oleh penjelajah Belanda dengan mengebor rembesan di daerah
Bula oleh perusahaan minyak bula (BOC).

Penemuan minyak pertama kali terdapat di lubung dari BOC dan rata rata menghasilkan 200 BOPD yang dimana sumur itu
berasal dari formasi fufa pleistosein dan batupasir. Dan BOC melanjutkan kegiatan eksplorasi dan sampai manajemen
diambil alih pada tahun 1902 oleh sindikat minyak seram yang diawasi sampai pada tahun 1913.

Pada 1 November 1969, PSC baru ditandatangani antara Pertamina dan Teluk dan Western Indonesia, KUFPEC juga
bergabung dengan menandatangani PSC pada tahun1985. Dan sampai sekarang lapangan minyak bula diolah oleh
pemerintah dan menghasilkan rata rata 2000 Barrel perhari.
GEOLOGI REGIONAL
• Struktur Geologi

Pulau Seram termasuk ke dalam mandala kepulauan Maluku. Bentuk fisiografi daerah
ini merupakan perbukitan bergelombang kuat yang terbentuk oleh aktivitas tektonik
yang terjadi di daerah ini. Gaya tektonik tersebut degan arah utama hamper utara –
selatan mengakibatkan terjadina proses pengangkatan yang membentuk perbukitan
yang memanjang timur – barat, perlipatan yang diiringi dengan proses pembentukan
sesar naik dan sesar geser.

• Tektonik Regional

Pulau Seram terletak sepanjang utara busur Banda, Indonesia bagian timur. Pulau Seram
berada pada zona tektonik kompleks, karena Pulau Seramg merupakan pertemuan tiga
lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Australia, Lempeng Pasifik-Filipina, dan Lempeng Eurasia.
Stratigrafi Pulau Seram dibagi menjadi dua bagian, yakni Seri
Australia, (bagian utara dari Australia Continental Margin) dan
Seri Seram.

1. Seri Australia
• Pre-Rift Sequence
• Intra-Cratonic Rifting Sequence
• Continental Breakup Sequence
• Passive Margin Sequence

2. Seri Seram
Miosen Akhir merupakan fase kritis dari evolusi geologi dan
tektonik dari Pulau Seram. Pada saat itu terjadi kolisi besar
antara Lempeng Australia yang bergerak ke utara, Lempeng
Eurasia yang bergerak ke timur, dan Lempeng Pasifik yang
bergerak ke barat, kemudian menghasilkan sesar naikyang
besar di Pulau Seram.
STRUKTUR REGIONAL
SISTEM PETROLEUM
Kematangan Material Organik

Kematangan material organik untuk cekungan seram ini berasal dari formasi Manusela yang

mengandung endapan oolitik tulang yang mengandung ooid. Bahan bioklastik didominasi oleh

fragmen echinodermata dengan bivalvia yang lebih rendah, jejak gastropoda, bryozoan, alga, karang

dan foraminifera benthonic, sehingga sangat jelas penumpukan material organik di formasi ini,

sehingga cekungan ini memiliki kerogen Tipe II.


SISTEM PETROLEUM
Batuan Induk

Batuan sumber atau batuan indukya merupakan batuan karbonat yang kaya bahan organik dan
serpih calcareus yang mengandung material alga laut serta kaya akan sulfur, mulai dari usia jurassic /
triassik. Batubara terrestrial yang diturunkan dan lapisan karbon dalam formasi kanikeh dapat
menjadi sumber sekunder untuk minyak dari Formasi Kanikeh. Dan juga batuan induk yang lain yaitu
batugamping kaya organic dari Formasi Saman. Pada batugamping Formasi Manusela, akumulasi
hidrokarbon telah terbukti pada sumur Oseil-1 s/d Oseil-4 yang tersebar di Seram Timur.
SISTEM PETROLEUM
Reservoir Seram Basin

Batuan reservoir yang berkembang pada kawasan ini berupa batugamping Formasi Manusela, batupasir lepas

Formasi Fufa, batupasir kasar dari Nief Beds, dan batuan klastika kasar dari Formasi Kanikeh . yang dimana
kebanyakan dari semua formasi ini yaitu terakumulasinya banyak material hewani dan tumbuhan.
Penyebarannya yang cukup luas di Pulau Seram menyebabkan masih terbukanya peluang yang besar
bagi ditemukannya cebakan minyak bumi pada formasi ini. Serta berdasarkan data pengukuran
porositas menggunakan FMS bahwa porositas reservoir ini cukup baik, permeabilitasnya umumnya
cukup baik, karena porositas memperlihatkan pengembangan fraktur vertikal yang cukup baik dan
menunjukkan potensi kapasitas aliran minyak yang cukup tinggi.
SISTEM PETROLEUM
Migrasi
Migrasi hidrokarbon berupa migrasi vertikal melalui sesar-sesar anjak. Hidrokarbon di cekungan
buru bermigrasi ke struktur antiklin maupun tinggian-tinggian dan terperangkap oleh melalui
struktur sesar naik.

Lapisan Penutup
Fasies utama untuk akumulasi dalam formasi manusela mulai dari paling atas yaitu Kola Shale yang
terdiri dari lempung abu-abu sampai serpihan yang berusia diatas pertengahan Tithonian. Lapisan
penutup ini kira-kira memiliki ketebalan sekitar 200 kaki. Dan ada juga lapisan penutup yang ditutup
oleh formasi Fufa dengan komposisi batulempung intra-formasional.
SISTEM PETROLEUM
Jebakan (Trap)
Struktur jebakan ini berasosiasi dengan lipatan normal dan stratigrafi. Dan jebakan ini merupakan
perkembangan struktur antiklinal dari masa mesozoikum, sehingga sampai dengan saat ini
jebakan antiklinalnya memiliki ukuran yang cukup besar. Perangkap hidrokarbon pada kawasan ini
berupa perangkap struktur berupa detached fold, sesar anjak, rool-over

Struktur Rool-Over Struktur Detached Fold


PROSPEK Berdasarkan batuan reservoir yang ada di cekungaan
seram ini bahwa batuan reservoir dominan berasosiasi

HIDROKAR dengan formasi manusela, dimana formasi manusela ini


banyak mengandung endapan bioklastik seperti fragmen

BON enchinodermata, alga, karang, dan beberapa jejak


gastropoda yang penampakannya jelas tertumpuk di
formasi itu, dan di dukung oleh porositas yang baik
sehingga mampu mengakumulasi cadangan minyak
dengan sangat baik, permeabilitas dari batuan reservoir
ini juga cukups baik. Memiliki lapisan penutup yang baik
dengan ketebalan yang baik, serta struktur jebakan
minyak yang bervariasi memungkinkan prospek
hidrokarbon di cekungan seram masih cukup baik
KESIMPULAN
• Batuan reservoir dari cekungan seram ini merupakan hasil dari formasi manusela, yang dimana kebanyakan formasi ini
yaitu terakumulasinya butiran oolitik tulang mengandung ooida dan berbentuk cross beeding dalam formasi ini.
• Porositas matriks sangat jelas meskipun permeabilitas umumnya rendah. Minyak hadir di sebagian besar ruang pori
dan dapat dilihat di sepanjang fraktur mikro sempit dan batas-batas antar-kristal. Fraktur skala yang lebih besar
terlihat di dua sumur umumnya bantalan minyak di Manusela atas.
• Fasies utama untuk akumulasi dalam formasi manusela mulai dari paling atas yaitu Kola Shale yang terdiri dari
lempung abu-abu sampai serpihan yang berusia diatas pertengahan Tithonian. Lapisan penutup ini kira-kira memiliki
ketebalan sekitar 200 kaki. Dan ada juga lapisan penutup yang ditutup oleh formasi Fufa dengan komposisi
batulempung intra-formasional.
• Struktur antiklinal ini memiliki ukuran yang cukup besar. Dengan memiliki ukuran sisi jebakan yang besar, hal ini
memungkinkan produksi dari reservoir hanya membutuhkan satu sumur saja. Penggunaan yang dapat diandalkan dari
struktur permukaan dalam menggambarkan tren sub-permukaan juga dimungkinkan setelah model kerja yang
koheren seperti ini diterapkan. Struktur jebakan ini berasosiasi dengan lipatan normal dan stratigrafi pinchouts

Anda mungkin juga menyukai