pada
Cidera Muskuloskeletal
1. usia
2. lokasi fraktur
3. pergeseran fragmen tulang (dislokasi, terbuka/tertutup)
4. vaskularisasi
Prinsip penanggulangan fraktur :
A. Komplikasi Lokal
:Cedera kulit : perlukaanCedera vaskuler : ruptur,
kontusio, atau spasme arteri-venaCedera saraf
Cedera otot : ruptur otot
Cedera organ dalam (viscera)
Nekrosis kulit
Gas gangrene
Sindroma kompartemen
Trombosis vena (krn immobilisasi lama)
Infeksi sendi (artritis septik) dan infeksi tulang (osteomyelitis)
Nekrosis avaskular (kematian tulang)
Kekakuan sendi yang menetap (stiffness)
Degeneratif artritis
Malunion, non union, atau delayed union
Reflex Symphathetic Dystrophy (Sudeck’s atrophy)
Myositis ossificans
Tardy nerve palsy
Rehabilitasi Fraktur
Tergantung kepada
1. Lokasi
2. Usia
3. pergeseran fragmen tulang (dislokasi,
terbuka/tertutup)
4. vaskularisasi healing process??
Tidak stabil
Splinting immobilisasi
Latihan isometrik kontraksi dgn memakai splint
Fase lanjut I (2-12 mgg)
Oedem ↓, callus mulai muncul , nyeri ↓
Latihan luas gerak sendi >>
Latihan penguatan otot (dgn beban bertahap)
Latihan pembebanan dengan Partial weight bearing + bantuan orthesa
atau alat bantu jalan pembebanan bertahap ditingkatkan (bila fraktur
stabil, mis : dgn plate & screw)
R = rest
I = icing
C = compression
E = elevation
Rehabilitasi paska Cidera
tendon/ligamen (Secara umum):
32
Penanganan lanjut
Bila ruptur grade 2-3 (komplit) surgery
0-3 bulan :
latihan ROM (Luas gerak sendi)secara aktif
latihan pembebanan (weight bearing)secara
bertahap,
Pemakaian ortesa dan alat bantu jalan utk
mengurangi beban kerja otot
latihan kontraksi otot (untuk mencegah atrofi).
4-6 bulan :
latihan olahraga spesifik
Latihan return to ADL dan gerakan spesifik