Anda di halaman 1dari 20

Cara pengambilan sampel

1. Sekret mata
 Spesimen diperoleh dalam kondisi
aseptik dan sebelum therapi antibiotik
 Kumpulkan material/bahan dari
konjungtivitis, blepharitis dan kordeola
pada usapan steril
 Lakukan goresan (scrapping) dengan
menggunakan spatula platina yang kecil.
 Persyaratan : pengambilan biakan untuk
apusan/smear dan kultur sebaiknya 4 jam
setelah irigasi cairan disinfektan atau
obat-obatan optalmik
Sekret telinga
 Untuk pengambilan sekret
telinga luar terlebih dahulu
kulit dibersihkan dengan
alkohol, dan pus diambil
dengan swab yang steril.
 Pada otitis media bahan
diambil setelah disinfeksi
liang telinga luar,
dilakukan dengan swab
yang steril
Urine porsi tengah
 Pada pengambilan spesimen urin porsi tengah  Pada pengambilan spesimen urin porsi
yang dilakukan oleh penderita sendiri, tengah yang dilakukan oleh penderita
sebelumnya harus diberikan penjelasan sebagai sendiri, sebelumnya harus diberikan
berikut : penjelasan sebagai berikut :
 Penderita harus mencuci tangan memakai  Penderita harus mencuci tangan
sabun kemudian dikeringkan dengan handuk memakai sabun
 Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia
dengan satu tangan.  Jika tidak disunat tarik kulit preputium
 Bersihkan vulva menggunakan sabun dengan ke belakang. Keluarkan urin, aliran yang
arah dari depan ke belakang pertama keluar biarkan terbuang, aliran
 Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan urin selanjutnya ditampung dalam
kasa. Selama proses ini berlangsung labia harus wadah yang sudah disediakan
tetap terbuka lebar dan jari tangan jangan secukupnya. Hindari urin menegani
menyentuh daerah yang akan dilewati urin lapisan tepi wadah. Pengumpulan urin
 Keluarkan urin, aliran urin yang pertama keluar
biarkan terbuang. Aliran urin selanjutnya selesai sebelum aliran habis.
ditampung ke dalam wadah yang sudah  Wadah ditutup rapat dan segera dikirim
disediakan secukupnya. Hindari urin mengenai ke laboratorium. Pada penderita yang
lapisan tepi wadah, pengumpulan urin selesai tidak mampu melakukan sendiri, hal ini
sebelum aliran urin habis. dilakukan dengan bantuan perawat
 Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke
laboratorium
 Lakukan desinfeksi dengan alkohol
70% pada bagian selang kateter yang
terbuat dari karet (jangan bagian
yang terbuat dari plastik )
 Biarkan kering kemudian aspirasi
urin dengan menggunakan semprit
10 CC sebanyak kurang lebih 10 ml
 Masukkan ke dalam wadah steril
bertutup
 Kirimkan segera ke laboratorium
 Urin aspirasi suprapubik harus
dilakukan pada kandung kemih
yang penuh.
 Lakukan desinfeksi kulit di daerah
suprapubik dengan povidone
iodine 10%, kemudian bersihkan
sisa povidone iodine dengan kapas
alkohol 70%
 Biarkan kering kemudian aspirasi
urine tepat dititik suprapubik
menggunakan semprit.
 Ambil urine sebanyak kurang lebih
20 ml dengan cara aseptik
(dilakukan oleh petugas yang
berwewenang)
 Masukkan ke dalam wadah steril
bertutup
 Kirimkan segera ke laboratorium

 Penderita sebelumnya diberi
minum untuk memudahkan
buang air kecil
 Bersihkan alat Genital seperti
yang telah diterangkan di
atas.
 Pengambilan urin dilakukan
dengan cara ;
 Anak dipangku perawat.
Pengaruhi anak untuk
mengeluarkan urin, tampung
urin dalam wadah atau
kantong plastik steril.
 Bayi dipasang kantong
penampung urin pada alat
genital
 Penderita diharuskan
buang air kecil terlebih
dahulu karena tinja tidak
boleh tercemar urin
kemudian bilas dengan air
dan keringkan
 Instruksikan pada
penderita untuk buang air
besar langsung ke dalam
pot tinja sebesar ibu jari
tangan (+ 5 gram
 Tutup pot dengan rapat
dan segera kirim ke
laboratorium dalam 2 jam
 Usap rektum dilakukan hanya bila penderita
tidak dapat memberikan tinjanya . Misalnya
pada yang sulit buang air besar, penderita
dehidrasi dan penderita shock
 Penderita dalam posisi menungging atau
bila tidak mungkin boleh tidur miring
dengan satu kali tekuk
 Dubur direnggangkan & penderita menarik
nafas yang dalam.
 Masukkan lidi kapas steril yang sudah
dibasahi NaCl fisiologis sedalam + 45 cm,
diputar sambil menekan dinding rektum.
 Tarik lidi kapas keluar dengan diputar searah.
 Masukkan lidi kapas ke dalam media cair
(selenite broth / Carry Blair) hingga seluruh
bagian kapas terbenam di dalam media.
 Tutup botol media dengan rapat
 Pasien diberi penjelasan mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
 rsihkan luka dengan kasa yang telah dibasahi
dengan NaCl, fisiologis sebanyak 3 X untuk
menghilangkan kotoran & lapisan eksudat
yang mengering.Tanpa menyentuh bagian
kapas buka kapas lidi dari pembungkusnya
kemudian usapkan bagian kapasnya pada luka
/ ulcus tanpa menyentuh bagian tepi luka /
ulcus. Lakukan sebanyak 2 kali dengan
menggunakan 2 kapas lidi.
 Kapas lidi dapat langsung dimokulasikan pada
agar atau dapat pula dimasukkan ke dalam
tabung media tranpor (Carry-Blair)
 Patahkan tangkai lidi yang berada di luar
tabung.
 Tutup tabung dengan erat.
 Cantumkan identitas dengan jelas pada
tabung & gunakan surat pengantar ke
laboratorium.
 Pasien diberi penjelasan mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
 Lakukan tindakan disinfeksi dengan
povidone iodine 10% di atas abses atau
bagian yang ditusuk/diinsisi. Bersihkan sisa
povidone iodine dengan kapas alkohol 70%
 Tusukkan jarum dan hisap dengan semprit
steril cairan eksudat atau pus
 Cabut jarum dan tutup dengan kapas
steril. Teteskan cairan aspirasi aksudat/pus
pada lidi kapas steril
 apas lidi dapat langsung diinokulsikan pada
agar atau dapat pula dimasukkan ke dalam
media trasnpor. Dan dikirim ke
laboratorium.
 Rendam sisa semprit yang tidak terpakai
lagi dalam larutan Natrium hipoklorit 0,1 %
selama 30 menit lalu buang ke tempat
sampah infeksius
 Letakkan lengan pasien lurus di atas meja
dengan telapak tangan menghadap ke
atas.
 Ikat lengan atas dengan torniquet untuk
membendung aliran darah tetapi tidak
boleh terlalu kencang sebab bisa merusak
pembuluh darah.
 Dalam keadaan tangan pasien masih
mengepal, ujung telunjuk petugas
membersihkan lokasi pembuluh darah
yang akan ditusuk.
 Bersihkan lokasi tersebut dengan povidone
iodine 10% dari tengah memutar ke tepi,
biarkan kering & ulangi yang sama dengan
alkohol 70%.
 Peganglah semprit dengan tangan kanan &
ujung telunjuk pada pangkal jarum.
 Tegangkan kulit dengan ibu jari di bawah
supaya pembuluh darah tidak bergerak,
kemudian tusukkan jarum dengan sisi
miring menghadap ke atas & membentuk
sudut + 25 0
 Masukkan darah ke dalam Boillion dan
langsung dikirim ke laboratorium sesuai
permintaan pemeriksaan jika ada
penundaan diberi antikoagulan SPS
 Letakkan lengan pasien lurus di atas meja dengan
telapak tangan menghadap ke atas.
 Ikat lengan atas dengan torniquet untuk
membendung aliran darah tetapi tidak boleh terlalu
kencang sebab bisa merusak pembuluh darah.
 Dalam keadaan tangan pasien masih mengepal, ujung
telunjuk petugas membersihkan lokasi pembuluh
darah yang akan ditusuk.
 Bersihkan lokasi tersebut dengan povidone iodine
10% dari tengah memutar ke tepi, biarkan kering &
ulangi yang sama dengan alkohol 70%.
 Peganglah semprit dengan tangan kanan & ujung
telunjuk pada pangkal jarum.
 Tegangkan kulit dengan ibu jari di bawah supaya
pembuluh darah tidak bergerak, kemudian tusukkan
jarum dengan sisi miring menghadap ke atas &
membentuk sudut + 25 0
 Masukkan darah ke dalam Boillion dan langsung
dikirim ke laboratorium sesuai permintaan
pemeriksaan jika ada penundaan diberi antikoagulan
SPS
 Pasien diberi penjelasan mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
 Pengambilan dilakukan oleh
petugas yang berwewenang.
 Lakukan tindakan disinfeksi dengan
povidone iodine 10% pada kulit di
daerah yang akan di punksi (
diantara L2-L3) Bersihkan sisa
povidonen iodine dengan kapas
alkohol 70%.
 Tusuk daerah L2-L3 secara tegak
lurus dan hindari tertusuknya
pembuluh darah. Spesimen yang
diperoleh dibagikan secara aseptik
ke dalam bebrapa tabung steril & 1
tabung media kaldu gukose 10%
atau Bactec
 Spesimen cairan otak harus segera
dikirim ke laboratorium
 Penderita duduk (kalau anak-anak
dipangku)
 Penderita diminta membuka mulut.
 Lidah ditekan dengan spatel lidah
 Masukkan lidi kapas yang sudah
dibasahi dengan saline Steril
sehingga menyentuh dinding
belakang faring.
 Usap ke kiri dan ke kanan dinding
belakang faring & tonsil lalu tarik
keluar dengan hati-hati tanpa
menyentuh bagian mulut yang lain.
 Masukkan lidi kapas ke dalam
media transpor atau langsung
tanam pada media isolasi (agar
darah, agar thayer martin, agar
cystintellurite) dan buat sediaan.
 Pasien diberi penjelasan mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
 Kenakan sarung tangan.
 Bagian yang tidak sirkum sisi,
preptium ditarik ke arah pangkal.
 Bersihkan sekitar lubang kemaluan
dengan NaCl fisiologis steril
kemudian sekret dikelarkan dengan
menekan atau menurut uretra.
 Sekret yang keluar diambil dengan
lidi kapas steril atau sengkelit.
Apabila tidak ada sekret yang keluar
atau terlalu sedikit, masukkan
sengkelit atau lidi kapas steril
berpenampang 2 mm ke dalam
uretra sedalam kira-kira 2-3 cm
sambil diputar searah jarum jam,
kemudian ditarik ke luar.
 Sekret diambil 2x untuk
pemeriksaan mikroskopik dan untuk
biakan.
 Pasien diberi penjelasan mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
 Pasien berbaring telentang di atas kursi
obstetrik debngan kedua lutut diletakkan
pada penyangganya.
 Kenakan sarung tangan.
 Spekulum dibasahi dengan air hangat
kemudian masukkan ke dalam vagina.
 Masukkan lidi kapas steril ke dalam canalis
servicalis sedalam 2-3 cm, putar searah
jarum jam dan diamkan selama 5-10 detik
supaya sekret terserap oleh kapas
kemudian keluarkan lidi kapas tanpa
menyentuh speculum.
 Sekret diambil 2 kali yaitu untuk
pemeriksaan mikroskopik dan untuk
biakan. Speculum yang sudah dipakai
direndam ke dalam larutan hipoklorit 0,1 %
 Apabila slaput dara masih utuh, sekret
hanya diambil dari vulva dan atau meatus
urethra, sedangkan perlakuan terhadap
spesimen sama seperti di atas.
 Buat hapusan pada object glass
sebanyak dua buah dan dilakukan
pengecatan dengan Gram
 Spesimen diinokulasikan ke dalam
media Mc. Conkey, agar coklat dan
agar darah, lalu inkubasi pada 37˚C
selama 24 jam.
 Koloni yang tumbuh dibuat
pewarnaan Gram.
 Bila dijumpai batang Gram
negative, lanjutkan dengan reaksi
biokimia / API 20E. Bila dijumpai
Gram positif coccus uji dengan tes
katalase dan tanam ke MSA, uji
koagulase.
 Masukkan ke dalam incubator pada
37˚C selama 24 jam dan tentukan
jenis kumannya
 Sebelum dilakukan
pengambilan cairan
prostat, pasien diharuskan
miksi terlebih dahulu.
 Dilakukan colok dubur
untuk massage prostat.
 Apabila ada sekret yang
keluar dari urethra
tersebut, diambil dengan
menggunakan lidi kapas
steril dan langsung
dioleskan pada objek glas
atau segera dikirim ke
laboratorium.
 Kulit dibersihkan
dengan alkohol 70 %.
 Kemudian dilanjutkan
dengan povidone
iodine.
 Cabut kanul dalam
keadaan steril.
 Gunting kanul ke arah
tabung yang berisi BHI
 Kirim ke laboratorium
untuk di identifikasi

Anda mungkin juga menyukai