GNA Muhammad Shauma

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Seminar Proposal

HUBUNGAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN AKNE


Referat
VULGARIS PADA SISWI SMK NEGERI TANJUNG SARI
Glomerulonefritis Akut
LAMPUNG SELATAN TAHUN 2020

Pembimbing : dr. Ade Rachmat Yudiyanto, M.Ked(Ped), Sp.A(K)


MUHAMMAD SHAUMA
20360124

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
2020
Definisi

Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal


terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi
kuman streptococcus. Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai
untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi
dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.
Sedangkan istilah akut (glomerulonefritis akut) mencerminkan adanya korelasi
klinik selain menunjukkan adanya gambaran etiologi, patogenesis, perjalanan
penyakit dan prognosis
Etiologi

- Ada beberapa penyebab glomerulonefritis akut, tetapi yang paling sering


ditemukan disebabkan karena infeksi dari streptokokus, penyebab lain
diantaranya:
1. Bakteri  :    streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans,
Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus,
Salmonella typhi dll
2. Virus    :    hepatitis B, varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus, influenza,
parotitis epidemika dl
3.   Parasit      : malaria dan toksoplasma
- Gangguan sistemik : SLE, Viral Hepatitis B dan c, Thrombotic
Thrombositopenia purpura dan multipel Myeloma
Prevalensi GNA

GNA dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering


pada golongan umur 5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi.
Referensi lain menyebutkan paling sering ditemukan pada anak usia
6-10 tahun. Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan perempuan,
namun laki laki dua kali lebih sering dari pada perempuan.
Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Diduga ada
faktor resiko yang berhubungan dengan umur dan jenis kelamin.
Gejala Klinis
• ANAMNESIS

• Perubahan warna urin mendadak (seperti coca cola, teh) atau jumlah urin berkurang

• Bengkak pada tungkai atau wajah sembab

• Demam, malaise, nafsu makan menurun

• Nyeri kepala

• Perubahan berat badan, pucat

• Keluhan pernafasan

• Riwayat infeksi tenggorokan atau infeksi kulit sebelumnya

• Umumnya 1-2 minggu setelah infeksi tenggorokan, atau 3-5 minggu setelah infeksi kulit
Patofisiologi
Infeksi
Penyakit autoimun
Proteinuria oliguria, hematuria
Rx Ag&Ab membuat Kerusakan glomerulus
sehingga tidak mampu Antibodi yang
inflamasi di glomerulus menyerang ginjal
memfilter darah GFR

Pernapasan kumaul, lelah, syok, tremor, Retensi Na


pusing, kejang Sekresi protein terganggu Sekresi
eritropoiesis
Tekanan kapiler
Uremia Proteinuria ,pruritus
Hb
Volume interstitial
Gangguan Keseimbangan
asam basa Anemia
Edema
Produksi Asam
lambung Beban jantung

Iritasi lambung Hipertrofi otot jantung


Pemeriksaan Penunjang

• Urinalisis : Urinalisis menunjukkan adanya hematuria makroskopik ditemukan hampir pada 50%
penderita, proteinuria (+1 sampai +4), kelainan sedimen urine dengan eritrosit disformik, leukosituria
1 serta torak selulet, granular, eritrosit(++), albumin (+), silinder lekosit (+) dan lainlain. Kadang-kadang
kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal ginjal seperti hiperkalemia, asidosis,
hiperfosfatemia dan hipokalsemia.

2 • Histopatologi : Makroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titik-titik perdarahan
pada korteks. Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat disebut
glomerulonefritis difusa. Tampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga
mengakibatkan lumen kapiler dan ruang simpai Bowman menutup. Di samping itu terdapat pula
3 infiltrasi sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit.
• Darah Lengkap : Anemia normositik normokrom, Peningkatan urea dan kreatinin, Hipoalbuminemia

4 • Pemeriksaan Imunologis : ASTO, Antohialuronidase, Anti-Dnase B, Penurunan komponen C3


Komplikasi
- Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari.
- Ensefalopati hipertensi
- Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantun
- Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang
menurun.
- Edema paru
- Hipertensi retinopati
- Hipertensi ensefalopati
- Rapid progressive glomerulonephritis
- Gagal ginjal kronis
- Sindrom nefrotik
Prognosis

- 95% sembuh sempurna, umumnya


resolusi spontan.
- 5% di antaranya mengalami
perjalanan penyakit yang memburuk.
Diuresis akan normal kembali pada hari
ke 7-10 setelah awal penyakit, dengan
menghilangnya sembab dan secara
bertahap TD akan menjadi normal
kembali
Kesimpulan

• Glomerunefritis akut ini merupakan penyakit perdangan ginjal bilateral. Glomerulonefritis


akut paling lazim terjadi pada anak-anak 3 sampai 7 tahun meskipun orang dewasa muda
dan remaja dapat juga terserang , perbandingan penyakit ini pada pria dan wnita 2:1. GNA
ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering
terjadi ialah akibat infeksi2. tidak semua infeksi streptokokus akan menjadi
glomerulonefritis, hanya beberapa tipe saja.
• Tujuan utama dalam penatalaksanaan glomerulonefritis adalah untuk Meminimalkan
kerusakan pada glomerulus, Meminimalkan metabolisme pada ginjal, Meningkatkan fungsi
ginjal.Tidak ada pengobatan khusus yang mempengaruhi penyembuhan kelainan
glomerulus. Pemberian pinisilin untuk membrantas semua sisa infeksi,tirah baring selama
stadium akut, diet bebas bila terjadi edema atau gejala gagal jantung danantihipertensi
kalau perlu,sementara kortikosteroid tidak mempunyai efek pada glomerulofritis akut
pasca infeksi strepkokus. Pronosis penyakit pada anak-anak baik sedangkan prognosisnya
pada orang dewasa tidak begitu baik.
DAFTAR PUSTAKA

- Albar H, Rauf S. The profile of acute glomerulonephritis among Indonesian


Children.Paediatrica Indonesiana. 2005;45: 264–69.
• Carapetis JR, Steer AC, Mullolans EK. The Global burden of group A streptococcal diseases. The
Lancet Infectious Diseases. 2005;5: hlm. 685–94.
• Manhan RS, Patwari A, Raina C, Singh A. Acute nephritis in Kashmiri children a clinical and
epidemiological profile. Indian Pediatr. 1979;16: 1015–21.
• DonnaJ.Lager,.D.http;//www.vh.org/adult/provider/pathologi/GN/GNHP.html.Accessed April 8th,
2009.
• Ilmu Kesehatan Nelson, 2000, vol 3, ed Wahab, A. Samik, Ed 15, Glomerulonefritis akut pasca
streptokokus,1813-1814, EGC, Jakarta.
• Konsensus IDAI Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. 2012. Jakarta.
• Price, Sylvia A, 1995 Patofisiologi :konsep klinis proses-proses penyakit, ed 4, EGC, Jakarta.
• Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1985, Glomerulonefritis akut, 835-839, Infomedika,
Jakarta.
‫اَل َْح ْم ُدلِل ّ ِه َر ِّ‬
‫ب ال َْعال َ ِميْ َن‬

‫‪TERIMAKASIH‬‬

Anda mungkin juga menyukai