Anda di halaman 1dari 51

LAPKAS DAN FAKHROTUN NURUL

AZIZAH
DISKUSI KASUS RINDY ANTIKA
LAPORAN KASUS
Identitas Pribadi
Nama : Julyah Frasisca
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama / Suku : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : dusun 8 Jalan pendidikan
Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Mencret
Telaah : Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan keluhan
mencret sejak kurang lebih 7 hari yang lalu dengan frekuensi >4 kali/ hari,
dengan konsistensi cair, sedikit ampas dan berwarna kuning, lendir (-),
darah (-), dengan volum kurang lebih ½ gelas aqua
Pasien juga mengeluhkan demam bersifat naik turun ±7 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati akan tetapi tidak di sertai mulai dan
muntah sejak ±5 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan kaki terasi ngilu sejak 7 hari yang lalu. Keluarga
pasien juga menambahkan adanya sariawan di bibir dan mulut yang bersifat
hilang timbul sejak 3 bulan lalu, dan lidah kotor sejak 3 hari yang lalu.
Sejak ditanya kepada keluarga pasien (adik) mengatakan 3 bulan yang lalu
mempunyai penyakit dan keluhan yang sama dan pada pemeriksaan HIV
(+)
. Paseien menambahkan penglihatan terganggu/ sedikit kabur sejak 7 hari
yang lalu dalam jarak pandang 2-3 meter. Nafsu makan normal.
BAK : 5-6 x/hari, berwarna kuning jernih
BAB : >4x/hari, konsistensi cair, warna kuning
RPT : HIV (+)
RPO :-
RPK : ibu : Gula ; Ayah :darah tinggi
R.ALERGI : Tidak ada
R. HIV : pasien sebelumnya mengalami demam ± 2
minggu dan mencret ±1 minggu pada bulan juli tanggal
11 kurang lebih 3 bulan lalu dan di lakukan pemeriksaan
HIV oleh petugas IGD Rs haji medan dengan hasil
positif. Riwayat suami pasien HIV tidak diketahui.
ANAMNESA UMUM

Badan kurang enak : ya


Tidur : Normal
Merasa Lemas : ya
Berat badan : menurun
Merasa kurang sehat : ya
Malas : ya
Menggigil : ya
Demam : ya
Nafsu makan: normal
Pening : ya
Anamnesa organ
1. Cor
Dyspneu d’effort : tidak - Cyanosis : tidak
Dyspnea d’repos : tidak - Angina pectoris : tidak
Oedema : tidak - Palpitasi cordis : tidak
Nokturia : tidak - Asma Cardiale : tidak

2. Sirkulasi perifer
Claudicatio intermitten : tidak
Gangguan tropis : tidak
Sakit waktu istirahat : tidak
Kebas- kebas : tidak
Rasa mati Ujung jari : tidak
3. Traktus respiratorius
Batuk : tidak - Stidor : tidak
Berdahak : tidak - sesak nafas : tidak
Haemoptoe : tidak - cuping hidung : tidak
Suara parau : tidak -Sakit dada saat bernafas : tidak

4. Traktus digestivus
a. Lambung
Sakit di epigastrium : ya- Sendawa : tidak
Rasa panas epigastrium : tidak - Anoreksia : tidak
Muntah : tidak - Mual-mual : tidak
Hematemesis : tidak - Dysphagia: tidak
Ructus : tidak - Feotor ex ore: tidak
Pyrosis: tidak
b. Usus
Sakit di abdomen : tidak - Melena : tidak
Borborygmi : tidak - Tenesmi : tidak
Defekasi : ya, >4x/hari - Flatulensi : tidak
Obstipasi : tidak - Haemorrhoid: tidak
Diare : ya, >4x sehari cair sedikit ampas

c. Hati dan Saluran empedu


Sakit perut kanan : tidak - Gatal dikulit : tidak
Kolik : tidak - Asites : tidak
Icterus : tidak - Oedema : tidak
Berak dempul : tidak
5. Ginjal dan saluran kencing
Muka sembab : tidak - Sakit pinggang: tidak
Kolik : tidak - Oligouria: tidak
Miksi : ya, 5-6x/hari, kuning jernih
Anuria : tidak
Poliuria : tidak - Polakisuria : tidak
6. Sendi
Sakit : terasa ngilu - Sakit digerakan : tidak
Sendi kaku: tidak - Bangkak : tidak
Merah : tidak - Stand abnormal : tidak
7. Tulang
Sakit : tidak - Fraktur spontan : tidak
Bengkak : tidak - Deformasi : tidak
8. Otot
Sakit : tidak - kejang-kejang : tidak
Kebas-kebas : tidak - Atrofi : tidak
9. Darah
Sakit dimulut dan lidah : ya- Muka pucat : ya
Mata berkunang-kunang : ya- Bengkak : tidak
Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit darah: tidak
Merah dikulit : tidak
Perdarahan subkutan : tidak
10. Endokrin
Polidipsi : tidak - Pruritus : tidak
Polifagi : tidak - Pyorrhea : tidak
Poliuri : tidak
11. Fungsi genital
Menarche : 13 tahun - Ereksi : tidak di tanyakan
Siklus Haid : tidak teratur - Libido sexual : tidak di tanyakan
Menopause : - - Coitus : tidak di tanyakan
G/P/A : -

12. Susunan syaraf


Hipoastesia : tidak - Sakit kepala : tidak
Parastesia : tidak - Gerakan tics : tidak
Spasme : tidak - Paralisis : tidak

13. Panca indra


Penglihatan : lkabur 2-3 meter -Pengecapan : Normal
Pendengaran : Normal -Perasa : Normal
Penciuman: Normal
14. Psikis
Mudah tersinggung : ya
Pelupa : tidak
Takut : ya
Lekas marah : tidak
Gelisah : tidak

15. Keadaan sosial


Pekerjaan : IRT
Hygiene : Baik-sedang
Anamnesa Penyakit terdahulu
HIV: Pasien pasien sebelumnya mengalami demam ± 2
minggu dan mencret ±1 minggu pada bulan juli tanggal 11
kurang lebih 3 bulan lalu dan di lakukan pemeriksaan HIV oleh
petugas IGD Rs haji medan dengan hasil positif. Riwayat suami
pasien HIV tidak di ketahui
Riwayat pemakaian Obat
Tidak diketahui
Anamnesa penyakit Veneris
Bengkak kelenjar regional : tidak Pyuria : tidak
Luka-luka di kemaluan : tidak Bisul- bisul : tidak
Anamnesa Intoksikasi
Tidak ada
Anamnesa Makanan
Nasi : frek 3 x/ Hari- Sayur sayuran : ya
Ikan : ya - Daging : ya
Anamnesa Family
Penyakit-penyakit family : DM, HT
Penyakit seperti orang sakit : tidak ada
Anak: -, Hidup: -, Mati: -

Status Present
Keadaan Umum
Sensorium : Compos mentis
Tekanan Darah : 109/66 mmHg
Temperatur : 38,0⁰ C
Pernafasan : 22 x/ menit, reguler, thoracalabdominal
Nadi : 80x/ menit, equal,sedang
Keadaan Penyakit
Anemi : ya - Eritema : hiperpigmentasi
Ikterus : tidak - Turgor : Baik
Sianosis : tidak - Gerakan Aktif : ya
Dispnoe : tidak - Sikap tidur paksa : tidak
Edem : tidak

Keadaan Gizi
BB : 40 Kg
TB : 156 cm
RBW : 40/156-100 x 100% = 71%
( Underweight )
IMT : 40/(156/100)2= 16,46 kg/m2
( Underweight )
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Pertumbuhan rambut : Normal
Sakit kalau dipegang : tidak
Perubahan lokal : tidak
a. Muka
Sembab : tidak Parese : tidak
Pucat : ya gangguan lokal : tidak
Kuning : tidak
b. Mata
Stand Mata : normal - Ikterus : tidak
Gerakan : kesegala arah- Anemia : ya
Reaksi pupil : RC +/+, isokor - Eksoftalmos : tidak
Gangguan lokal : tidak - Ptosis : tidak

c. Telinga
Sekret : tidak - Bentuk : normal
Radang : tidak - Atrofi : tidak

d. Hidung
Sekret : tidak - Benjolan-benjolan : tidak
Bentuk : normal

e. Bibir
Sianosis : tidak - Kering : tidak
Pucat : tidak - Radang : tidak
f. Gigi
Karies : tidak
Jumlah : tidak di hitung
Pertumbuhan : normal
Pyorroe alveolaris : tidak

g. Lidah
Kering : tidak - Beslag : ya
Pucat : tidak - Tremor : tidak

h. Tonsil
Merah : tidak - Membran: tidak
Bengkak : tidak - Angina lacunaris : tidak
Beslag : tidak
2. Leher
Inspeksi :
Struma : tidak
Torticolis : tidak
Kelenjar bengkak : tidak
Venektasi : tidak
Pulsasi Vena : tidak
Palpasi :
Posisi trachea : Medial
TVJ : R+4 cm H­­2O
Sakit/ nyeri tekan : tidak
Kosta servikalis : tidak
3. Torax depan
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis
Venektasi : tidak
Simetris/asimetris : simetris
Pembengkakan : tidak
Bendungan Vena : tidak
Pulsasi verbal : tidak
Ketinggalan bernafas : tidak
Mammae : normal 
Palpasi
Nyeri tekan : tidak Iktus :tidak
Fremitus suara : kanan = kiri a. Lokasi :-
Fremissemen: tidak b. Kuat angkat :-
Perkusi
Suara perkusi paru : Sonor di kedua lapang paru
Gerakan bebas : 2 cm
Batas Jantung : - Batas paru hati :
A. Atas : ICS III linea parasternalis sinistra a. Relatif : ICS V dextra
B. Kanan : ICS IV linea parasternalis dextra b. Absolut : ICS VI dextra
C. Kiri : ICS VI linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi
Paru –paru
 Suara pernafasan : Bronkial dikedua lapang paru
 Suara Tambahan : Ya (Rhonki basah)
Cor :
 Heart Rate : 80 x/i
 Suara katup : (M1 > M2), (A2>A1), (P2 > P1), (A2>P2)
 Suara tambahan : Tidak ada
4. Thorax belakang
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis
Scapulae alta : tidak
Simetris/tidak : simetris
Ketinggalan bernafas : tidak
Benjolan : tidak
Venektasi : tidak
Palpasi
Nyeri tekan : tidak
Penonjolan : tidak
Fremitus suara : kanan = kiri
Perkusi
Suara perkusi paru : sonor dikedua lapang paru
Gerakan bebas : 2 cm
Batas bawah paru :
A. Kanan: Proc. Spinosus Vertebra IX
B. Kiri : Proc. Spinosus Vertebra X
Aukultasi
Pernafasan : Bronkial dikedua lapang paru
Suara tambahan : Ronkhi basah
5. Abdomen
Inspeksi
Bengkak : tidak Venektasi : tidak
Gembung: tidak Sirkulasi Collateral : tidak
Pulsasi : tidak
Palpasi
Defens muscular :tidak Nyeri tekan : ya, di region epigastrium
Lien : tidak teraba Ren : tidak teraba
Hepar : tidak teraba
Perkusi
Pekak hati : ya Pekak beralih : tidak
Auskultasi
Peristaltik usus : normal (9 x/ menit)
6. Genitalia
Luka : gatal sejak sebelum di diagnose HIV
Sikatrik : tidak dilakukan pemeriksaan
Nanah : tidak dilakukan pemeriksaan
7. Extremitas
a. Atas Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak
Merah : tidak tidak
Stand abnormal : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak tidak
Tes Rumpelit: positif
Refleks :
 Bisep : ++ ++
 Trisep : ++ ++

Radio periost: + +
b. Bawah
Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak
Merah : tidak tidak
Eodema : tidak tidak
Pucat : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak tidak
Varises : tidak tidak
Refleks
 KPR : ++ ++
 APR : ++ ++
 Struple : + +
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Nama : Julya
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi      
Darah Rutin      
Haemoglobin 6,7↓ g/dl 13-18
Hitung Eritrosit 2,87↓ 106/ul 4.5-6.5
Hitung Leukosit 3.300↓ /ul 4.000-11.000
hematokrit 20,6↓ % 35-47
Hitung trombosit 196.000 /ul 150.000-450.000
Index Eritrosit      
MCV 77↓ Fl 80-100
MCH 24,8↓ Pg 26-34
MCHC 32,3 % 32-36
Hitung Jenis Leukosit      
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N. Stab 0 % 2-6
Nama : Julya
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
N. Seg  77↑  % 53-75
Limfosit 17↓ % 20-45
Monosit 5 % 4-8
Fungsi Hati      
AST (SGOT) 75↑ u/l
ALT (SGPT) 51↑ u/l
FUngsi Ginjal    
Ureum 13 mg/dl
Kreatinin 0,5 mg/dl
 
Imunoserologi      
Salmonella Thypi 2    
HIV Reaktif    
CD4 12 c/dl    
FOTO THORAX
Infiltrate di parahiler
Kesan : suspek pericardii tuberculosis
RESUME
Anamnesis
Keluhan utama : Mencret
Telaah :
Mencret (+) 7 hari yang lalu dengan frekuensi >4 kali/ hari, dengan konsistensi cair,
sedikit ampas dan berwarna kuning
Demam (+) bersifat naik turun ±7 hari yang lalu.
Nyeri ulu hati (+) ±5 hari yang lalu.
Kaki terasi ngilu (+) sejak 7 hari yang lalu.
Sariawan di bibir dan mulut yang bersifat hilang timbul sejak 3 bulan lalu, dan lidah
kotor sejak 3 hari yang lalu.
Sejak ditanya kepada keluarga pasien (adik) mengatakan 3 bulan yang lalu mempunya
penyakit dan keluhan yang sama dan pada pemeriksaan hiv (+)
Penglihatan terganggu/ sedikit kabur sejak 7 hari yang lalu dalam jarak pandang 2-3
meter.
Nafsu makan normal.
 
 
BAK : 5-6 x/hari, berwarna kuning jernih
BAB : >4x/hari, konsistensi cair, warna kuning
RPT : HIV (+)
RPO :-
RPK : ibu : Gula ; Ayah :darah tinggi
R.ALERGI : Tidak ada
R. HIV : pasien sebelumnya mengalami demam ± 2 minggu
dan mencret ±1 minggu pada bulan juli tanggal 11 kurang
lebih 3 bulan lalu dan di lakukan pemeriksaan HIV oleh
petugas IGD Rs haji medan dengan hasil positif. Riwayat suami
pasien HIV tidak diketahui
STATUS PRESENT

Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi


Sens : Compos Anemia : ya TB : 156 cm
Mentis Ikterus : tidak BB : 40 kg
TD : 109/66 mmHg Sianosis : tidak RBW = 40 x 100%
Nadi : 80 x/ menit Dyspnea : tidak 156 - 100
Nafas : 22 x/ menit Edema : tidak = 71%
Suhu : 38,00 C Eritema : tidak Kesan: Underweight
Turgor : baik IMT = 40 x 100%
Gerakan aktif : ya (156/100) 2
Sikap tidur paksa : tidak = 16,46 % kg/m
Kesan: Underweight
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Rambut rontok Perubahan lokal : ya
Muka : Pucat : ya
Bibir : Kering : ya, Pucat : ya
Radang : ya
Lidah : Beslag : ya
 
 Leher : Dalam batas normal
Thorax : Suara pernafasan : bronkial di tengah lapang paru
Suara Tambahan: Ronchi Basah
Abdomen : Nyeri tekan region Epigastrium
Extremitas : Nyilu di kedua kaki
Pemeriksaan laboratorium
Haemoglobin ↓, eritrosit ↓, leukosit ↓, hematokrit ↓, MCH ↓, MCHC ↓,
Fungsi Hati :
SGOT ↑ SGPT↑
Imunoserologi
HIV (reaktif)
Diagnosa Banding
HIV AIDS Stadium III + TB Paru + Kandidiasis Oral +
Gastroenteritis Bakterial
HIV AIDS Stadium IV + Pneumonia + Stomatitis +
Gastroenteritis Viral
HIV AIDS Stadium II + CA PAru + Keratosis Reaktif +
Gastroenteritis Parasit
 
Diagnosis Sementara
HIV AIDS Stadium III + TB Paru + Kandidiasis Oral +
Gastroenteritis Bakterial
Terapi
Aktivitas  Tirah baring
Diet  MII
Medikamentosa
IVFD RL 20gtt/menit
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ondansetron 1 ampl 4mg/8 jam
New diaform 3x2 tab
Cotrimoxazole 2x1 tab
Ambroxol 3x1 tab
Loperamide 3x2 tab
Curcuma 2x1 tab

Pemeriksaan Anjuran/ Usul


Darah Rutin
Kultur Darah Sens
Elisa
HIV
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
1. Penurunan berat badan > 10% 1. Penurunan berat badan > 10% (+)
2. Diare, Demam yang tidak diketahui 2. Diare, Demam yang tidak diketahui
penyebabnya, lebih dari 1 bulan penyebabnya, lebih dari 1 bulan (+)
3. TB Paru dalam 1 tahun terakhir 3. TB Paru dalam 1 tahun terakhir (+)
4. Infeksi bakterial yang berat 4. Infeksi bakterial yang berat
(pneumoni, piomiositis, dll) (pneumoni, piomiositis, dll) (-)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


 Kandidosis oral atau vaginal  Kandidosis oral atau vaginal (+)
 TB limfadenopati  TB limfadenopati (-)

 Gingivitis/Periodontitis ulseratif  Gingivitis/Periodontitis ulseratif


nekrotikan akut nekrotikan akut (-)

 Oral hairy leukoplakia  Oral hairy leukoplakia (-)


Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Penunjang
IMUNOSEROLOGI IMUNOSEROLOGI
 HIV  HIV (Reaktif)
Diagnosa banding Diagnosa banding
1. HIV AIDS Stadium III 1. HIV AIDS Stadium III
2. HIV AIDS Stadium IV 2. HIV AIDS Stadium IV
3. HIV AIDS Stadium II 3. HIV AIDS Stadium II
Tatalaksana Tatalaksana
Penatalaksanaa HIV: Penatalaksanaa HIV:
   
I.Non medikamentosa : I.Non medikamentosa :
1.Tirah baring 1.Tirah baring
2.Nutrisi 2.Nutrisi
3.Cairan 3.Cairan
   
II.Medikamentosa : II.Medikamentosa :
- Obat ARV - 1. IVFD RL 20gtt/menit
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
 
2.Simtomatik 2.Simtomatik
- Inj. Ondansetron 1 ampl 4mg/8 jam - Inj. Ondansetron 1 ampl 4mg/8 jam
- New diaform 3x2 tab  
- Cotrimoxazole 2x1 tab - New diaform 3x2 tab
- Ambroxol 3x1 tab - Cotrimoxazole 2x1 tab
- Loperamide 3x2 tab - Ambroxol 3x1 tab
- Curcuma 2x1 tab - Loperamide 3x2 tab
- Curcuma 2x1 tab
Komplikasi Komplikasi
1) Penyakit Saluran Pernapasan 1) Penyakit Saluran Pernapasan
 Pneumocystis Carinii Pneumonia.  Pneumocystis Carinii Pneumonia.
 Tuberkulosis (TBC)  Tuberkulosis (TBC)
1) Penyakit Saluran Pencernaan 1) Penyakit Saluran Pencernaan
 Esofagitis  Esofagitis
 Diare kronis kriptosporidiosis,  Diare kronis kriptosporidiosis, mikrosporidiosis,
mikrosporidiosis, 1) Penyakit Syaraf dan Jiwa
1) Penyakit Syaraf dan Jiwa  neuropsychiatric sequelae
 neuropsychiatric sequelae  Toksoplasmosis Meningitis kriptokokal
 Toksoplasmosis Meningitis kriptokokal  Leukoensefalopati multifokal progresif
 Leukoensefalopati multifokal progresif 1) Kompleks demensia AIDS Kanker dan Tumor
1) Kompleks demensia AIDS Kanker dan Tumor Ganas
Ganas  Sarkoma Kaposi
 Sarkoma Kaposi  Kanker getah bening tingkat tinggi (limfoma sel
 Kanker getah bening tingkat tinggi (limfoma B)
sel B)  Kanker leher
 Kanker leher  limfoma Hodgkin, kanker usus besar bawah
 limfoma Hodgkin, kanker usus besar bawah (rectum), dan kanker anus.
(rectum), dan kanker anus.

Prognosis Prognosis
 Tidak ada obat untuk infeksi HIV. Harapan  Tidak ada obat untuk infeksi HIV. Harapan
hidup normal akan semakin meningkat jika hidup normal akan semakin meningkat jika
mereka mengikuti pengobatan secara disiplin. mereka mengikuti pengobatan secara disiplin.
 Obat-obatan membantu pemulihan sistem  Obat-obatan membantu pemulihan sistem
kekebalan tubuh pulih dan melawan infeksi kekebalan tubuh pulih dan melawan infeksi dan
dan mencegah kanker terjadi.
Pencegahan Pencegahan
 Gunakan selalu jarum  Gunakan selalu jarum
suntik yang steril dan suntik yang steril dan
baru setiap kali akan baru setiap kali akan
melakukan tindakan melakukan tindakan

 Selalu menerapkan  Selalu menerapkan


kewaspadaan mengenai kewaspadaan mengenai
seks aman seks aman

 Bila ibu hamil dalam  Bila ibu hamil dalam


keadaan HIV positif keadaan HIV positif
sebaiknya diberitahu sebaiknya diberitahu
tentang bahaya tentang bahaya menyusui
menyusui bayi dengan bayi dengan ASI.
ASI.
Edukasi Edukasi
1. Pasien perlu diberikan informasi tentang cara 1. Pasien perlu diberikan informasi tentang cara
minum obat minum obat
2. Petugas mendukung pasien untuk minum obat 2. Petugas mendukung pasien untuk minum obat
secara patuh dan teratur. secara patuh dan teratur.
3. Pemberian informasi efek samping obat 3. Pemberian informasi efek samping obat
4. Obat ARV diminum seumur hidup. 4. Obat ARV diminum seumur hidup.
5. Obat ARV perlu diberikan sedini mungkin 5. Obat ARV perlu diberikan sedini mungkin
6. Terapi ARV pada kekebalan tubuh yang rendah 6. Terapi ARV pada kekebalan tubuh yang rendah
meningkatkan kemungkinan timbulnya meningkatkan kemungkinan timbulnya
Sindroma Pulih Imun (SPI) Sindroma Pulih Imun (SPI)
7. Pemberian ARV, khususnya pada daerah 7. Pemberian ARV, khususnya pada daerah dengan
dengan epidemi meluas, dapat dilakukan di epidemi meluas, dapat dilakukan di tingkat
tingkat puskesmas oleh perawat/bidan terlatih puskesmas oleh perawat/bidan terlatih di bawah
di bawah tanggung jawab dokter terdekat. tanggung jawab dokter terdekat.
8. ARV diberikan kepada pasien sebulan sekali 8. ARV diberikan kepada pasien sebulan sekali
untuk mengontrol kepatuhan minum obat. untuk mengontrol kepatuhan minum obat.
9. Sebisa mungkin gunakan rejimen ARV yang 9. Sebisa mungkin gunakan rejimen ARV yang
mudah untuk pasien seperti kombinasi dosis mudah untuk pasien seperti kombinasi dosis
tetap (KDT:Tenofovir-Lamivudin-Efavirenz tetap (KDT:Tenofovir-Lamivudin-Efavirenz
atau Tenofovir-Emtricitabine-Efavirenz) atau Tenofovir-Emtricitabine-Efavirenz)
10. Puskesmas dapat melatih tenaga kader 10. Puskesmas dapat melatih tenaga kader
kesehatan, kelompok agama dan lembaga kesehatan, kelompok agama dan lembaga
masyarakat lainnya untuk menjadi pengingat masyarakat lainnya untuk menjadi pengingat
minum obat minum obat
TB PARU
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
 Demam  Demam (+)
 Batuk/batuk darah (> 2 minggu)  Batuk/batuk darah (> 2 minggu)(-)
 Sesak Napas  Sesak Napas (-)
 Nyeri dada  Nyeri dada (-)
 Malaise  Malaise (+)
 Penurunan berat badan  Penurunan berat badan (+)

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang


- Darah Rutin Darah Rutin
  Haemoglobin ↓, eritrosit ↓, leukosit ↓, hematokrit ↓, MCH ↓,
  MCHC ↓,
- Foto Thorax Foto Thorax
  Infiltrate di parahiler
Kesan : suspek pericardii tuberculosis
 

Diagnosis banding Diagnosis banding


 Pneumonia  Pneumonia
 Bronkitis  Bronkitis
 Abses paru  Abses paru
 Ca paru  Ca paru
Tatalaksana Tatalaksana
Non-farmakologi Non-farmakologi
 Tirah baring  Istirahat
 MB  MB
Farmakologi Farmakologi
- OAT - Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
 
Komplikasi Komplikasi
 Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura,  Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura,
empiema, dan laringitis empiema, dan laringitis
 Komplikasi lanjut: obstruksi jalan nafas  Komplikasi lanjut: obstruksi jalan nafas
(SOPT: Sindrom Obstruksi Paska (SOPT: Sindrom Obstruksi Paska
Tuberkulosis), kerusakan parenkim Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat,
berat, fibrosis paru, kor-pulmonal, fibrosis paru, kor-pulmonal, sindrom gagal
sindrom gagal nafas, yang sering terjadi nafas, yang sering terjadi pada TB milier
pada TB milier dan kavitas TB. dan kavitas TB.
 Komplikasi sistemik : menigitis TB,  Komplikasi sistemik : menigitis TB,
tamponade jantung, kerusakan Ginjal tamponade jantung, kerusakan Ginjal dan
dan Hepar Hepar
   

Prognosis Prognosis
Prognosis tuberkulosis (TB) tergantung Prognosis tuberkulosis (TB) tergantung
pada diagnosis dini dan pengobatan. pada diagnosis dini dan pengobatan.
Tuberkulosis extra-pulmonary membawa Tuberkulosis extra-pulmonary membawa
prognosis yang lebih buruk. prognosis yang lebih buruk.
Pencegahan Pencegahan
 Mengejar peningkatan dan perluasan  Mengejar peningkatan dan perluasan
DOTS (Directly Observed Treatment, DOTS (Directly Observed Treatment,
Short-course) yang berkualitas tinggi Short-course) yang berkualitas tinggi
 Menangani kasus ko-infeksi TB-HIV,  Menangani kasus ko-infeksi TB-HIV,
kekebalan ganda terhadap obat anti TB kekebalan ganda terhadap obat anti TB dan
dan tantangan lainnya tantangan lainnya
 Berkontribusi dalam penguatan sistem  Berkontribusi dalam penguatan sistem
kesehatan kesehatan
 Menyamakan persepsi semua penyedia  Menyamakan persepsi semua penyedia
pelayanan pelayanan
 Memberdayakan pasien TB dan  Memberdayakan pasien TB dan
masyarakat masyarakat
 Mewujudkan dan mempromosikan  Mewujudkan dan mempromosikan
penelitian penelitian
Edukasi Edukasi
 Mengupayakan posisi aliran udara ke  Mengupayakan posisi aliran udara ke kamar
kamar penderita TB tidak berhadapan penderita TB tidak berhadapan dengan posisi
dengan posisi keberadaan seseorang keberadaan seseorang
 Mengupayakan ruangan masuk sinar  Mengupayakan ruangan masuk sinar matahari
matahari  Upayakan aliran udara yang masuk ruangan
 Upayakan aliran udara yang masuk merupakan udara segar, berasal dari taman,
ruangan merupakan udara segar, berasal ruangan terbuka yang bebas polusi
dari taman, ruangan terbuka yang bebas  Pisahkan ruang tidur untuk sementara waktu
polusi  Gunakan masker bila ingin bersama keluarga,
 Pisahkan ruang tidur untuk sementara untuk meminimalkan kemungkinan
waktu tertularnya anggota keluarga lain
 Gunakan masker bila ingin bersama  Bila ada anggota keluarga yang menderita
keluarga, untuk meminimalkan batuk lebih dari 3 minggu, yang tidak sembuh
kemungkinan tertularnya anggota keluarga dengan pengobatan biasa, segera periksakan
lain ke dokter
 Bila ada anggota keluarga yang menderita  Edukasi dan promosikan pada pasien,
batuk lebih dari 3 minggu, yang tidak keluarganya dan sebagai masyarakat secara
sembuh dengan pengobatan biasa, segera keseluruhan akan kepatuhan berobat, dan
periksakan ke dokter menerapkan pola hidup sehat
 Edukasi dan promosikan pada pasien,
keluarganya dan sebagai masyarakat
secara keseluruhan akan kepatuhan
berobat, dan menerapkan pola hidup sehat.
 
KANDIDIASIS
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
 Rasa makanan buruk dan terkadang  Rasa makanan buruk dan terkadang tidak
tidak berasa serta sensasi terbakar berasa serta sensasi terbakar pada mulut
pada mulut dan kerongkongan dan kerongkongan (+)
 Rasa sakit pada mulut  
 Rasa sakit pada mulut (+)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


 Lesi putih  Lesi putih (+)
 Lesi ini umumnya tidak nyeri dan  Lesi ini umumnya tidak nyeri dan dapat
dapat dilepaskan dengan mudah akan dilepaskan dengan mudah akan tetapi
tetapi meninggalkan permukaan yang meninggalkan permukaan yang berdarah.
berdarah. (+)
 Inflamasi  
 Eritema  Inflamasi (+)
 terkikisnya bagian mulut yang  Eritema (+)
menimbulkan rasa menyakitkan  terkikisnya bagian mulut yang
  menimbulkan rasa menyakitkan (+)
 
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang
- Kultur Kultur (tidak dilakukan pemeriksaan)
Diagnosis banding Diagnosis banding
1. Kandiasis oral 1. Kandiasis oral
2. Kandidiasis kutis lokalisata dengan: 2. Kandidiasis kutis lokalisata dengan:
3. Kandidiasis kuku dengan tinea 3. Kandidiasis kuku dengan tinea unguium
unguium 4. Kandidiasis vulvovaginitis
4. Kandidiasis vulvovaginitis  
 
Tatalaksana Tatalaksana
Non-farmakologi Non-farmakologi
 Tirah baring  Istirahat
 MB  MB
Farmakologi Farmakologi
- Antimikosis -  
Komplikasi Komplikasi
 Rekurens atau infeksi berulang  Rekurens atau infeksi berulang kandida
kandida pada kulit pada kulit
 Infeksi pada kuku yang mungkin  Infeksi pada kuku yang mungkin
berubah menjadi bentuk yang aneh berubah menjadi bentuk yang aneh dan
dan mungkin menginfeksi daerah di mungkin menginfeksi daerah di sekitar
sekitar kuku kuku
 Disseminated candidiasis yang
mungkin terjadi pada tubuh yang  Disseminated candidiasis yang mungkin
immunocompromised. terjadi pada tubuh yang
  immunocompromised.
 
Prognosis Prognosis
Prognosis kandidiasis superfisialis pada pasien Prognosis kandidiasis superfisialis pada pasien
imunokompeten cukup baik, sedangkan pada imunokompeten cukup baik, sedangkan pada
penderita HIV/AIDS, penggunaan obat penderita HIV/AIDS, penggunaan obat antiretroviral
antiretroviral menurunkan angka kandidiasis menurunkan angka kandidiasis orofaring secara
orofaring secara bermakna. bermakna.

Pencegahan Pencegahan
 Keadaan umum dan higienitas yang baik  Keadaan umum dan higienitas yang baik
 Bedak yang kering mungkin membantu  Bedak yang kering mungkin membantu
pencegahan infeksi jamur. pencegahan infeksi jamur.
 Penurunan berat badan dan kontrol gula yang  Penurunan berat badan dan kontrol gula yang
baik pada penderita diabetes. baik pada penderita diabetes.

Edukasi Edukasi
 Menjaga kebersihan regio oral.  Menjaga kebersihan regio oral.
 Pada pasien imunokompromais dapat  Pada pasien imunokompromais dapat dilakukan
dilakukan pencegahan menggunakan obat pencegahan menggunakan obat kumur antifungal
kumur antifungal dan antibakteri. dan antibakteri.
 Mengikuti program berhenti merokok.  Mengikuti program berhenti merokok.
 Pada pasien yang menggunakan gigi palsu,  Pada pasien yang menggunakan gigi palsu,
ukuran yang digunakan sebaiknya ukuran yang digunakan sebaiknya disesuaikan
disesuaikan agar memudahkan pasien dalam agar memudahkan pasien dalam menjaga
menjaga kebersihan prostetik tersebut. kebersihan prostetik tersebut.
GASTROENTESTINAL
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
 Diare  Diare (+)
 Mual dan Muntah  Mual dan Muntah (-)
 Nyeri perut  Nyeri perut (+)
 Demam  Demam (+)
 Terlihat sangat lemas bahkan dapat sampai  Terlihat sangat lemas bahkan dapat sampai
kesadaran menurun kesadaran menurun (+)
 Anoreksia dan haus  Anoreksia dan haus (+)
 Dehidrasi  Dehidrasi (+)

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


 Mata terlihat cekung  Mata terlihat cekung (+)
 Ketika perut dicubit kembalinya kebentuk  Ketika perut dicubit kembalinya kebentuk
semula sangat lambat semula sangat lambat (+)
 Pemeriksaan adanya darah dalam tinja  Pemeriksaan adanya darah dalam tinja (-)
 Perut kembung  Perut kembung (+)
 
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang
- pengukuran elektrolit - pengukuran elektrolit (tidak di lakuakan
- kultur pemeriksaan)
- tes leukosit tinja - kultur (tidak di lakuakan pemeriksaan)
- tes leukosit tinja (tidak di lakuakan pemeriksaan)
Diagnosis banding Diagnosis banding
 Gastroenteritis Bakterial  Gastroenteritis Bakterial
 Gastroenteritis Viral  Gastroenteritis Viral
 Gastroenteritis Parasit  Gastroenteritis Parasit
 Gastroenteritis Imunodefisiensi  Gastroenteritis Imunodefisiensi
Tatalaksana Tatalaksana
Non-farmakologi Non-farmakologi
 Tirah baring  Istirahat
 MB  MB
Farmakologi Farmakologi
Terapi Cairan Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Zinc
Antibiotika
 
Komplikasi Komplikasi
 Kejang dapt terjadi apabila adanya  Kejang dapt terjadi apabila adanya
demam tinggi, khususnya pada demam tinggi, khususnya pada infeksi
infeksi shigella. shigella.
 Abses usus dapat terbentuk dengan  Abses usus dapat terbentuk dengan
infeksi shigella infeksi shigella
 Yersinia dan infeksi salmonella  Yersinia dan infeksi salmonella
sehingga boleh mngarah ke perforasi sehingga boleh mngarah ke perforasi
usus usus
 Robekan pada esofageal atau bisa  Robekan pada esofageal atau bisa juga
juga menyebabkan aspirasi menyebabkan aspirasi pneumonia.
pneumonia.  Gangguan homeostasis cairan dan
 Gangguan homeostasis cairan dan elektrolit di mana dapat menyebabkan
elektrolit di mana dapat dehidrasi, ketidak seimbangan
menyebabkan dehidrasi, ketidak elektrolit, ketidak seimbangan
seimbangan elektrolit, ketidak hemodinamik dan syok.
seimbangan hemodinamik dan syok.  
   
Prognosis Prognosis
Prognosis baik bagi kebanyakan pasien Prognosis baik bagi kebanyakan pasien yang
yang terkena gastroenteritis viral, namun, terkena gastroenteritis viral, namun, bila
bila terjadi dehidrasi tanpa diketahui, terjadi dehidrasi tanpa diketahui, kondisi
kondisi penderita yang terkena akan penderita yang terkena akan menjadi kesakitan
menjadi kesakitan serius dan kematian. serius dan kematian.
Pencegahan Pencegahan
1. Memberikan minum air yang sudah 1. Memberikan minum air yang sudah
direbus dan menggunakan air bersih direbus dan menggunakan air bersih yang
yang cukup cukup
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun 2. Mencuci tangan dengan air dan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air sebelum makan dan sesudah buang air
besar besar
3. Buang air besar di jamban 3. Buang air besar di jamban
4. Membuang tinja bayi dengan benar 4. Membuang tinja bayi dengan benar
   

Edukasi Edukasi
 Pemberian ASI eksklusif  Pemberian ASI eksklusif
 Penggunaan air yang aman  Penggunaan air yang aman
 Cuci tangan  Cuci tangan
 Keamanan dalam mengonsumsi  Keamanan dalam mengonsumsi makanan
makanan  Sanitasi yang baik dan aman
 Sanitasi yang baik dan aman
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai