Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 6 : -Alviani Elizabeth Mulia Sari

-Dhifa Putri Rahmadanti


-Vika Rosalina Putri Sri Sentosa
Pengertian Etika
Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya
watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa Latin,
mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup.

Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
Pengertian etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
Etika tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu,
atau bagaiman kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan
berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).

Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan


manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual)
maupun mahluk sosial (etika sosial).

2
Pengertian Nilai

Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada


suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang
Pengertian Nilai, menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.Jadi nilai itu pada
Norma, Dan hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyeknya.
Moral Dengan demikian,maka nilai itu adalah suatu kenyataan yang
tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. Menilai berarti
menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan
sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan.

3
Macam-macam nilai
1. Nilai Dasar
Walaupun nilai memiliki sifat abstrak artinya tidak dapat diamati melalui indra
manusia, maupun dengan realisasinya nilai berkaitan dengan tingkah laku atau segala
aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata (praksis) namun demikian setiap nilai
memiliki nilai dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar onotologis), yaitu merupakan
hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini
bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu misalnya
hakikat tuhan, manusia atau segala sesuatu lainnya.
Pengertian Nilai, 2. Nilai Instrumental
Norma, Dan Moral Nilai instrumental adalah manivestasi dari nilai dasar, dan ini berupa pasal-pasal
UUD 1945, perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, dan peraturan-peraturan lainnya
yang berfungsi menjadi pedoman, kaidah, petunjuk kepada masyarakat untuk
mentaatinya.
3. Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran dari instrumental dan nilai praksis ini
berkaitan langsung dengan kehidupan nyata yaitu suatu kehidupan yang penuh diwarnai
oleh pertimbangan-pertimbangantertentu

4
Pengertian Norma

Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu.Norma sesungguhnya perwujudkan martabat
manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi.Norma merupakan suatu
kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh sebab
itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma
Pengertian Nilai, kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial.
Norma, Dan Moral Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi, misalnya:
a).Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan
b).Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri,
c).Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan
masyarakat,
d).Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang
dipaksakan oleh alat Negara.

5
Pengertian Moral

Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan,


tabiat, kelakuan.Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan
Pengertian Nilai,
Norma, Dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Moral Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma
yang berlaku dalam masyarakat dianggap sesuai dan bertindak
benar secara moral. Jika sebaliknya terjadi, pribadi itu dianggap
tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa
peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia.
Nilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan
masyarakat dalam berbagai aspeknya.

6
Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut
pandang individu–masyarakat terhadap sesuatu obyek.Misalnya
kalangan materialis memandang bahwa nilai tertinggi adalah nilai
material.

nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :


Hiereki nilai 1. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang
memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,
2. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani,
kesehatan serta kesejahteraan umum,
3. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan
dan pengetahuan murni,
4. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang
suci.
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang
seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia.
Keterkaitan itu mutlak digaris bawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa
dan negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.
nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila
dikongkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan
Hubungan Nilai, manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari.
Norma, Dan Moral Dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan
norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian
itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.Sementara itu, hubungan
antara moral dan etika kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan
maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang
menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu
dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran moral.

8
Pengertian Politik
Pengertian ‘politik’ berasal dari kosakata ‘politics’, yang memiliki makna
bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau ‘ negara’,
yang menyangkut proses penentuan tujuan – tujuan dari sistem itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan itu.

Etika Politik Pengertian politik secara sempit, yaitu bidang politik lebih banyak berkaitan
dengan para pelaksana pemerintahan negara, lembaga – lembaga tinggi
negara, kalangan aktivis politik serta para pejabat serta birokrat dalam
pelaksanaan dan penyelengaraan negara.

Pengertian politik yang lebih luas, yaitu menyangkut seluruh unsur yang
membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut masyarakat negara.
Tujuan politik, antara lain :
1.membentuk suatu masyarakat yang baik dan teratur /good society
(Aristoteles)
2.mengembangkan kehidupan orang lain (Paul Wellstone)

9
Dimensi Politik Manusia

Dimensi politis manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadaran manusia akan dirinya
sendiri sebagi anggota masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang menentukan
kerangka kehidupannya dan ditentukan kembali oleh tindakan-tindakannya.

Etika Politik Dimensi Politik kehidupan Manusia Dalam kehidupan manusia jaminan atas kebebasan
manusia baik sebagai makhluk individu maupun sosial sulit untuk dilaksanakan, karena
terjadinya benturan kepentingan diantara mereka sehingga terdapat suatu kemungkinan
terjadinya anaarkisme dalam masyarakat.

10
Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintah yang bersih, efisien, dan efektif
serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan,
tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam
bersaing, bersedia menerima pendapat yang benar, serta menjunjung tinggi hak asasi
manusia. Pejabat diamanatkan memiliki kepedulian yang tinggi dalam melayani
masyarakat, siap mundur bila terlalu melanggar kaidah dan nilai ataupun dianggap tidak
mampu memenuhi amanat masyarakat, bangsa, dan negara.

Jika timbul masalah potensial yang bisa menimbulkan permusuhan dan pertentangan
harus diselesaikan secara musyawarah sesuai dengan nilai-nilai luhur agama dan
Etika Politik budaya, dengan menjunjung tinggi perbedaan sebagai suatu yang manusiawi dan
alamiah.

Etika politik diharapkan mampu mensiptakan keharmonisan untuk mencapai kemajuan


bangsa dan negara dengan mendahulukan kepentingan bersama melebihi kepentingan
pribadi, golongan dan primodal lainnya.
Etika politik mengandung misi untuk bersifat sportif, berjiwa besar, rendah hati, dan selalu
siap untuk mundur dari jabatan bila terbukti melakukan kesalahan dan kebijakannya
bertentangan dengan hukum dan keadilan masyarakat.Etika ini diwujudkan dalam sikap
yang jujur, tata krama politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak manipulatif, tidak
melakukan kebohongan politik, dan tidak melakukan tindakkan tak terpuji lainnya.

11
Nilai-nilai Pancasila Sebagai Sumber
Etika Politik
Pada dasarnya, tidak seorangpun bangsa Indonesia dapat melepaskan diri dari kelima sila
pancasila tanpa menyalahi kemanusiaan.Kedudukan pancasila merupakan sistem etika.
Artinya, manusia Indonesia harus dapat membedakan antara uang halal dan yang haram,
antara yang boleh dan tidak boleh, walaupun dapat dilakukan.

Pancasila merupakan sebuah sistem etika yang dapat diartikan pancasila menjadi
Etika Politik pedoman moral langsung objektif dalam kehidupan yang menunjukkan kearah mana
gerak perjalanan, bagaimana manusia Indonesia harus hidup, dan mengatur perbuatan
dalam kehidupan. Sebagai suatu sistem etika, pancasila memberi pandangan dan prinsip
tentang harkat kemanusiaan serta kultur yang dapat dijamin berhadapan dengan
pemerintahan modern.

Pancasila dikaitkan dengan sistem etika maka akan memberi jawaban mengenai
kehidupan yang dicita-citakan, sebab di dalamnya terkandung prinsip terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Selain itu, Pancasila memberi
jawaban bagaimana seharusnya manusia Indonesia bertanggungjawab dan berkewajiban
sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan bernegara, selain etika kelompok bagaimana dengan sesama warga negara.

12
Pancasila sebagai etika politik bagi bangsa dan negara Indonesia adalah etika yang
dijiwai oleh Falsafah negara Pancasila yang meliputi:
1. Etika yang berjiwa Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna percaya akan
adanya Tuhan Yang Maha Esa, patuh pada perintah Tuhan dan menjauhi Larangan-Nya.
2. Etika yang berperikemanusiaan, mengandung makna menilai harkat kemanusiaan tetap
lebih tinggi dari nilai kebendaan, tidak membenarkan adanya rasialisme, dan sikap
membeda-bedakan manusia.
3. Etika yang dijiwai oleh rasa Kesatuan Nasional, mengandung makna sifat bangsa
Indonesia yanh Bhineka Tunggal Ika dan bangsa yang cinta persatuan.
Etika Politik 4. Etika yang berjiwa demokrasi, mengandung makna lambang persaudaraan manusia,
sama-sama berhak akan kemerdekaan dan memperoleh kemerdekaan
5. Etika yang berjiwa keadilaan sosial, mengandung makna manifestasi dari kehidupan
masyarakat yang dilandasi oleh jiwa kemanusiaan, jiwa yang cinta kepada persatuan, jiwa
yang bersifat demokrasi, dan semangat mau bekarja keras.

Pada dasarnya, tidak seorangpun bangsa Indonesia dapat melepaskan diri dari kelima sila
pancasila tanpa menyalahi kemanusiaan.Kedudukan pancasila merupakan sistem etika.
Artinya, manusia Indonesia harus dapat membedakan antara uang halal dan yang haram,
antara yang boleh dan tidak boleh, walaupun dapat dilakukan.

13

Anda mungkin juga menyukai