Anda di halaman 1dari 38

FORMULASI 1

FORMULA DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN


GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA
LAVENDER

KELOMPOK 6
NAMA KELOMPOK 6

1. NI KADEK DEWI JUNI ARTINI (181087)


2. I GUSTI AYU INTAN ADIASTINI (181088)
3. NI PUTU SUKMA PRADNYA MITA (181089)
4. NI DESAK MADE SUKMA ARI SUSANTI (181090)
5. NI WAYAN RIAS SAMIDYA (181091)
6. NI NENGAH ARIANI (181092)
7. NI NYOMAN VEBY TRIKUSUMAYANI (181093)
8. NI PUTU LINDA FEBRYANTI (181094)
TUJUAN

Untuk mendapatkan formula gel antiseptik tangan minyak atsiri dari Bunga Lavender
FORMULASI SEDIAAN

Bahan Formula

F1 F2 F3
Minyak Atsiri Lavender 2 2 2
(mL)
Carbopol 940 (g) 0,2 0,3 0,4
Gliserin (mL) 7,5 7,5 7,5
Trietanolamin (mL) 0,1 0,1 0,1
Metil Paraben (g) 0,1 0,1 0,1
Aquadest(mL) 100 100 100
FUNGSI BAHAN PADA FORMULA

Bahan Fungsi

Minyak Atsiri Lavender Zat aktif


Carbopol 940 Gelling Agent
Gliserin Humektan
Trietanolamin Emulsifier
Metil Paraben Pengawet
Aquadest Pelarut
METODE PEMBUATAN GEL

1. Timbang semua bahan yang digunakan


2. Larutkan Carbopol dengan 50ml aquadest panas sampai larut
3. Tambahkan metil paraben (larutan 1)
4. Larutkan minyak atsiri bunga lavender dalam gliserin (larutan 2)
5. Lalu, larutan 2 dimasukkan ke dalam campuran larutan 1
6. Lalu tambahkan sedikit demi sedikit trietanolamin dengan pengadukan cepat sampai terbentuk gel yang
homogen
7. Setelah terbentuk massa gel tambahkan sisa aquadest, kemudian aduk sampai homogen
CARA PENGUJIAN MUTU FISIK GEL

Uji Organoleptik Uji organoleptik dilakukan secara visual dan dilihat secara
langsung bentuk, warna, bau, dari gel yang di buat

Menimbang 10 gram sediaan dilarutkan dalam 50 mL aquadest


dalam beaker glass, ditambahkan aquadest hingga 100 mL lalu
Uji pH aduk hingga merata. Ukur dengan pH meter dan catat pH yang
ditunjukkan.
UJI MUTU FISIK GEL

Sebanyak 100 mL gel dimasukkan ke dalam wadah berbentuk tabung lalu


dipasang spindle 64. Spindle harus terendam dalam sediaan uji. Viskometer
Uji Viskositas dinyalakan dan dipastikan rotor dapat berputar pada kecepatan 60 rpm.
Diamati jarum penunjuk dari viskometer yang mengarah ke angka pada
skala viskositas lalu dicatat

Uji Sampel gel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang
Homogenitas cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat
adanya butiran kasar
HASIL PENGUJIAN SEDIAAN GEL

UJI ORGANOLEPTIK
Hari ke- F1 F2 F3
Warna Bentuk Bau Warna Bentuk Bau Warna Bentuk Bau

0 Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender

1 Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender

3 Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender

5 Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender

7 Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender Putih Semisolid Lavender

14 Putih Agak encer Lavender Putih Agak encer Lavender Putih Agak encer Lavender

21 Putih Agak encer Lavender Putih Agak encer Lavender Putih Agak encer Lavender

28 Putih Agak encer Lavender Putih Agak encer Lavender Putih Agak encer Lavender
HASIL PENGUJIAN SEDIAAN GEL

pH
Waktu (hari)
F1 F2 F3

0 6,27 5,80 5,40

1 6,27 5,80 5,40


UJI pH
3 6,27 5,70 5,33

5 6,27 5,70 5,23

7 6,27 5,60 5,10

14 6,07 5,40 5,90

21 5,90 5,23 5,70

28 5,70 5,00 5,57


HASIL PENGUJIAN SEDIAAN GEL

UJI VISKOSITAS
PEMBAHASAN SEDIAAN GEL

Uji organoleptis gel dilakukan dengan mengamati secara visual meliputi bentuk, warna
dan bau dari gel. Hasil organoleptis terhadap ketiga formula sediaan gel dengan
 Uji Organoleptik perbedaan jumlah carbopol diperoleh hasil untuk warna semakin putih, bau wangi khas
lavender dan semakin lama penyimpanan maka bentuk sediaan semakin encer

Rentang persyaratan pH untuk kulit yaitu 4,5-6,5. Berdasarkan hasil uji pH


menunjukan bahwa gel antiseptik tangan minyak atsiri bunga lavender memenuhi
persyaratan pH untuk kulit. Walaupun terjadi penurunan pH pada ketiga formula,
Uji pH
penurunan relatif stabil. Penurunan pH tersebut dapat disebabkan faktor lingkungan
seperti suhu dan penyimpanan yang kurang baik tetapi penurunannya tidak berbeda
jauh sehingga tidak terlalu berpengaruh.
PEMBAHASAN SEDIAAN GEL

Viskositas sediaan gel yang dihasilkan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
carbopol, maka viskositas sediaan semakin meningkat. Berdasarkan hasil pengukuran
viskositas ketiga sediaan mengalami penurunan viskositas hingga hari ke 28. Hal tersebut
dapat disebabkan sediaan gel menunjukkan karakteristik yaitu synersis yang merupakan
Uji Viskositas
proses keluarnya cairan yang terjerat dalam gel sehingga memungkinkan cairan untuk
bergerak menuju ke permukaan, oleh karena itu sediaan mengalami penurunan viskositas.
Berkurangnya kekentalan gel dapat juga disebabkan karna faktor luar seperti suhu dan cara
penyimpanan.

Ketiga sediaan gel antiseptik tangan minyak atsiri bunga lavender homogen yang ditandai
Uji Homogenitas
dengan tidak adanya butiran kasar.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian formulasi gel antiseptik tangan yang mengandung minyak atsiri
bunga lavender dapat disimpulkan bahwa semua formula memenuhi kriteria uji stabilitas fisik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa warna sediaan putih, bau khas lavender, bentuk sediaan gel
semisolid, pH yaitu 4,6- 6,3, viskositas sediaan kental dan homogen.
Dari ke-3 formula dalam jurnal tersebut, F1 merupakan formula terbaik berdasarkan uji stabilitas
fisik.
Formulasi 2

Formula Gel Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis Dengan


Variasi Gelling Agent Sebagai Sediaan Luka Bakar
TUJUAN FORMULASI

Untuk mengetahui jenis gelling agent yang akan memberikan sifat fisik gel dan
aktivitas mengobati luka bakar yang paling baik
FORMULA GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH
MANGGIS

Komponen F1 (g) F2 (g) F3 (g)

Ekstrak Etanol Kulit Buah 2 2 2


Manggis

Karbopol 1 - -

CMC Na - 1 -

Tragakan - - 1

Gliserin 2 2 2

Propilenglikol 1 1 1

Metil Paraben 0,03 0,03 0,03

Air ad 20 20 20
FUNGSI BAHAN PADA FORMULA
Nama Bahan Fungsi
Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis Anti inflamasi dan mempercepat proliferasi fibroblast yang berhubungan
dengan efek menyembuhkan luka bakar

Karbopol Gelling agent


CMC Na Gelling agent
Tragakan Gelling agent
Gliserin Humektan
Propilenglikol Humektan
Metil Paraben Pengawet
Air Pelarut
METODE

PEMBUATAN SIMPLISIA

1. Kulit manggis dipisahkan dari buahnya kemudian dirajang dan dibersihkan dengan air mengalir.

2. Setelah itu diangin-anginkan dibawah sinar matahari selama 1 hari dan dimasukkan dalam oven 50◦C sampai
kering.

3. Setelah kering kulit manggis diblender dan diayak dengan ayakan no 65 mesh.
PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL KULIT
BUAH MANGGIS

1. Ekstrak etanol kulit buah manggis diperoleh dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol
70% dengan perbandingan 4:1.

2. Simplisia kemudian direndam dengan etanol 70% dan diaduk dengan maserator selama 3 jam dan didiamkan
24 jam.

3. Filtrat disaring dan ampas selanjutnya diremaserasi sebanyak 2 kali.

4. Filtrat hasil maserasi dijadikan satu kemudian etanol dihilangkan dengan rotary evaporator dan dipekatkan
dalam waterbath.
PENETAPAN KADAR AIR EKSTRAK

1. Kadar air ekstrak etanol kulit buah manggis ditetapkan dengan alat Halogen Moisture Analyzer.

2. Ekstrak yang diuji sebanyak 1 gram dengan suhu 105◦C selama 15 menit.

Uji reaksi warna Xanthone


Identifikasi xanthone dalam ekstrak dilakukan dengan memasukkan sejumlah ekstrak kedalam tabung reaksi
yang kemudian ditambah serbuk Mg dan HCl pekat dan kemudian dikocok hingga serbuk Mg larut. Hasil
positif ditunjukan dengan terbentuknya warna merah, kuning atau jingga
Uji kromatografi lapis tipis flavonoid

Identifikasi flavonoid dalam ekstrak dilakukan dengan metode KLT


dilakukan dengan menggunakan fase diam silica gel GF254 dan fase
gerak etil asetat:methanol:air (100:13,5:1). Deteksi bercak dilakukan
dengan menggunakan sinar UV λ 254 nm dan λ 366 nm.
PEMBUATAN SEDIAAN GEL

1. Gel ekstrak etanol kulit buah manggis dibuat berdasarkan formula yang disajikan pada Tabel.

2. Pembuatan gel diawali dengan mengembangkan gelling agent dalam 10 ml air pada suhu 70◦C,
ditambahkan ekstrak disebut campuran 1.

3. Metil paraben dilarutkan dalam sedikit air kemudian ditambahkan campuran gliserin dan propilenglikol yang
kemudian disebut campuran 2.

4. Kedua campuran dijadikan satu, setelah itu diaduk dan ditambahkan air ad 20 gram kemudian diaduk
homogen.
UJI STABILITAS dan SIFAT FISIK
GEL

Uji Diamati bentuk, bau, warna dan pemisahan krim


Organoleptis

Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH universal yang


Uji pH dicelupkan ke dalam sampel gel yang telah diencerkan. Perubahan warna
yang terjadi dicocokkan dengan standar pH universal.

Sebanyak 0,5 gram gel diletakan dalam kaca, kaca lainnya diletakan di
Uji Daya Sebar atasnya dan dibiarkan selama 1 menit.
Setelah itu, ditambahkan 150 gram beban didiamkan 1 menit dan diukur
diameter konstan.
Cont…

Sampel 0,25 gram diletakkan diantara 2 gelas objek pada alat uji daya lekat,
Uji Daya Lekat
kemudian ditekan beban 1 kg selama 5 menit, beban diangkat dan diberi
beban 80 gram pada alat dan dicatat waktu peleasan gel

Pengujian Pengujian konsistensi dilakukan dengan menggunakan centrifugal test


Konsistensi diamkan sampel gel disentrifugasi pada kecepatan 3800 rpm selama 5 jam
kemudian diamati perubahan fisiknya
Cont…

Pengujian efek menyembuhkan luka bakar dilakukan pada punggung tikus yang
dicukur bulunya kemudian dianastesi dengan eter dan diinduksi dengan lempeng panas
Uji Luka Bakar berupa stainless steel ukuran 2X2 cm suhu 80◦C selama 10 detik. Luka yang terjadi
diukur, setelah itu dioles gel 350 mg.

Pengukuran Pengukuran luas area luka dilakukan setiap minggu selama 1 bulan. Metode
luas area luka pengukuran luas area luka bakar dilakukan dengan menggunakan kertas millimeter
bakar blok. Kaca arloji ditempatkan di area luka, dengan spidol area luka digambar dalam
kaca arloji, kemudian luka yang telah digambar di kaca arloji ditentukan luasnya
dengan menggunakan kertas millimeter blok.
HASIL dan PEMBAHASAN

Pembuatan ekstrak
etanol kulit buah
Proses ekstraksi kulit manggis menghasilkan
manggis rendemen sebesar 27,13%.

Penetapan kadar Penetapan kadar air didapatkan rata-rata kadar air 7,58%. Nilai tersebut
air ekstrak
< 10 sudah sesuai dengan syarat nilai kadar air ekstrak
Cont…

Hasil identifikasi xanthone menunjukkan bahwa ekstrak etanol


Uji Reaksi Warna kulit buah manggis mengandung xanthone yang ditujukkan
Xanthone
dengan warna menjadi jingga

Hasil uji KLT menunjukan nilai Rf antara sampel dan pembanding adalah
Uji kromatografi
lapis tipis flavonoid sama yaitu 0,725. Hal ini berarti dalam ekstrak etanol kulit buah manggis
terdapat senyawa flavonoid.
Uji Organoleptis pH
Formula Gel
Warna Bau X ± SD

Formula 1 Coklat Khas kulit manggis 3,5 ± 0


Formula 1 tanpa Putih Bening Khas gliserin 2,5 ± 0
Ekstrak
Formula 2 Coklat Khas kulit manggis 5±0
Formula 2 tanpa Putih Kekuningan Khas CMC-Na 6±0
ekstrak
Formula 3 Coklat Pekat Khas kulit manggis 5±0

Formula 3 tanpa Putih tulang Khas tragakan 5±0


ekstrak
1. Hasil uji pH menunjukkan bahwa pH formula I tidak memenuhi kriteria pH sediaan
topikal yaitu rentang pH 4,5-6,5 , sedangkan formula II dan III memenuhi persyaratan.
2. Adanya penambahan ekstrak pada formula I dapat meningkatkan nilai pH sebab ekstrak
kulit manggis memiliki pH 5,36.
3. Pada formula II adanya penambahan ekstrak dapat menurunkan nilai pH sebab gelling

Uji pH agent CMC Na pada formula II memilki nilai pH 6,5-8,5, lebih tinggi dari pH kulit
manggis sehingga pH pada formula II akan turun.
4. Pada formula III nilai pH dengan adanya penambahan ekstrak tetap sama sebab pH
tragakan berkisar 5-6 tidak berbeda jauh dengan pH kulit manggis.
5. Jika dibandingkan antara ketiga formula maka formula I memiliki pH yang tidak sesuai
dengan pH sediaan topikal. Hal ini dipengaruhi gelling agent karbopol pad formula I yang
bersifat asam.
Hasil uji homogenitas menunjukan bahwa sediaan gel homogen secara fisik dan tidak
terjadi fenomena sineresis yang menandakan bahwa bahan-bahan dalam gel terlarut
Uji Homogenitas
dan bercampur sempurna.

Luas area sebar gel formula I dengan gelling agent karbopol lebih rendah dibandingkan
dengan formula I tanpa ekstrak. Hal ini dikarenakan adanya penambahan ekstrak pada
formula I dapat meningkatkan viskositas gel ( menjadi lebih kental) sehingga dapat
Uji daya sebar menurunkan daya penyebaran gel.

Pada formula II gelling agent CMC Na dengan adanya penambahan ekstrak tidak
menurunkan daya penyebaran gel. besarnya gaya kohesi yang dimiliki oleh gelling agent
CMC Na membuat interaksi antar molekul sejenis lebih besar dan menyebabkan sediaan
cenderung mengumpul dan sulit menyebar . Oleh sebab itu dengan adanya penambahan
ekstrak justru dapat meregangkan interaksi antar molekul CMC Na sehingga menurunkan
daya sebar.
Cont…

Pada formula III gelling agent tragakan dengan adanya penambahan ekstrak
Uji daya sebar dapat menaikkan viskositas (lebih kental). Sehingga daya sebar formula III akan
lebih kecil dari pada daya sebar formula III tanpa esktrak.
Waktu daya lekat formula I dengan gelling agent karbopol lebih lama dari pada
waktu daya lekat formula I tanpa ekstrak. Hal ini dikarenakan adanya
penambahan ekstrak dapat meningkatkan viskositas (lebih kental) sehingga
dapat meningkatkan waktu perlekatan gel.

Pada formula II dengan gelling agent CMC Na waktu daya lekat lebih pendek dari
pada formula II tanpa ekstrak. Adanya penambahan ekstrak tidak meningkatkan waktu
Uji daya perlekatan. Hal ini disebabkan oleh sifat gelling agent pada formula II yaitu CMC Na
lekat yang memberikan viskositas yang besar sehingga gel yang menempel di kulit menjadi
lebih lama.

Formula III menggunakan gelling agent tragakan seperti halnya pada formula
I, dengan adanya penambahan ekstrak dapat meningkatkan kekentalan dari gel
formula III sehingga berakibat waktu perlekatan formula III akan lebih pendek
dibandingkan waktu lekat formula III tanpa ekstrak.
Cont…

Hasil uji konsistensi menunjukan sediaan gel pada ketiga


Pengujian
formula tidak terjadi fase pemisahan dan dengan begitu dapat
Konsistensi
dikatakan bahwa sediaan gel stabil dalam proses penyimpanan
Cont…

• Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga formula gel memiliki efek


megobati luka bakar dengan persentase kesembuhan lebih besar dari K(-)
dan lebih baik dari K(+).
Uji Luka Bakar • Dari ketiga formula jika dibandingkan maka kelompok K1a atau
kelompok dengan formula I dengan gelling agent karbopol memberikan
efek menyembuhkan luka bakar paling baik dari pada formula II dengan
gelling agent CMCNa (kelompok K2a) dan formula III dengan gelling
agent tragakan (kelompok K3a).
KESIMPULAN

Jenis gelling agent dapat mempengaruhi sifat fisik gel dan aktivitas sebagai obat luka bakar (p >
0,05). Jenis gelling agent yang memberikan sifat fisik gel yang baik adalah gelling agent CMC
Na.
PERBANDINGAN
JURNAL 1 dan JURNAL 2

Pengujian Mutu Fisik Sediaan

 Uji pH : Cara pengujian pH yang berbeda

 Pada gel ekstrak etanol kulit buah manggis (jurnal 2) tidak terdapat uji
viskositas

 Pada gel minyak atsiri bunga lavender tidak terdapat uji daya lekat, daya sebar dan uji
konsistensi

Anda mungkin juga menyukai