Anda di halaman 1dari 75

Metode-Metode

Analisis Kebijakan
Pendidikan Islam
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Kebijakan Pendidikan Islam
Nama : Raidah Sekar Harani
NIM : 184031044
Dosen Pengampu : Dr. Imam Makruf,
M.Pd.

2
1. SIFAT MASALAH-
MASALAH KEBIJAKAN

3
Masalah Kebijakan Publik
Adalah nilai-nilai,
kebutuhan dan
kesempatan yang belum
terpenuhi tetapi dapat di
identifikasi (ditandai) dan
dicapai melalui
tindakan/kegiatan publik.

4
KARAKTERISTIK MASALAH KEBIJAKAN

1. Interdependensi.
Saling ketergantungan, masalah kebijakan tertentu
berkaitan dengan masalah kebijakan lainnya.

2. Subyektif
Kondisi eksternal yang menimbulkan suatu permasalahan
didefinisikan secara selektif.

5
3. Artifisial.
Artinya ”kebutuhan atau keinginan” yang belum
”terpenuhi itu akan menjadi masalah” kalau kita ingin
mencapai. Masalah kebijakan hanya mungkin ketika
manusia membuat penilaian mengenai keinginannya
untuk mengubah beberapa situasi masalah

4. Dinamis.
Masalah kebijakan memiliki ”dinamika” artinya ”banyak
cara” atau solusi untuk mengatasinya atau untuk
mencapai keinginan atau kebutuhan yang menjadi
masalah tersebut.
6
2. PERUMUSAN MASALAH
DALAM ANALISIS
KEBIJAKAN

7
Pendahuluan
Syarat untuk memecahkan masalah yang
rumit tidak sama dengan syarat untuk
memecahkan masalah yang sederhana.

Masalah yang sederhana memungkinkan


analis menggunakan metode-metode
konvensional.

Sebaliknya, masalah yang rumit menuntut


analis untuk mengambil bagian aktif
dalam mendefinisikan hakekat dari
masalah itu sendiri.
8
Kreativitas dalam Merumuskan Masalah

Kriteria untuk Pemecahan Sebaliknya,


menentukan masalah yang perumusan masalah
keberhasilan berhasil yang berhasil
perumusan masalah mengharuskan para mengharuskan
berbeda dari yang analis memperoleh bahwa para analis
digunakan untuk solusi-solusi mendapatkan
menilai teknis yang benar solusi-solusi untuk
keberhasilan dalam untuk masalah- masalah- yang
memecahkan masalah kabur
masalah. yang dan sulit
diformulasikan didefinisikan.
9
secara jelas.
FASE PERUMUSAN MASALAH

Empat Tahap yang saling Tergantung dalam


Perumusan Masalah Kebijakan
 Pengenalan Masalah (Problem Sensing)
 Pencarian/Identifikasi Masalah (Problem
Search)
 Definisi Masalah (Problem Definition)
 Spesifikasi Masalah (Problem
10
Specification)
11
Empat Tahap yang saling Tergantung dalam Pencarian/
Perumusan Identifikasi
Masalah Kebijakan Masalah

Pengenalan Definisi
Masalah Masalah

Spesifikasi
Masalah

12
Mekanisme Kerja (1)
Apapun masalahnya, seorang analis perlu
memahami Situasi Masalah (Problem
Situation) yg mendasari munculnya
masalah.
Situasi masalah dapat ditelusuri
dengan melakukan pengenalan masalah
(Problem sensing) Analis menginventarisir
cara pandang yang muncul dari berbagai
kelompok terhadap masalah kebijakan.

13
Mekanisme Kerja (2)
Tahap berikutnya analis menyusun
Meta masalah (Meta Problem). Hal
ini dilakukan dengan menelusuri
atau mencari/meneliti munculnya
masalah (Problem search). Tujuan
dari setiap alternatif masalah harus
ditetapkan. Meta masalah dilakukan
karena rumitnya masalah
kebijakan, yang disebabkan
beragamnya pandangan faktor
terhadap suatu masalah.
14
Mekanisme Kerja (3)
Tahap berikutnya analis melakukan
konseptualisasi /definisi masalah (Problem
definition) yang pada akhirnya akan menemukan
Masalah Substantif (Substantive Problem). Cara
lain adalah melalui inventarisasi atau
menilai/mengkritik tiap-tiap cara pandang dari
pelaku kebijakan terhadap meta masalah. Hasil
kritik ini digunakan untuk memilih dan
menetapkan cara pandang mana yang terbaik
(dimata analis), untuk kemudian digunakan
sebagai pijakan dalam perumusan masalah.
15
Mekanisme Kerja (4)
Setelah substansi masalah dapat
ditemukan, analis melakukan
spesifikasi masalah (Problem
Specification), dengan tujuan
untuk menghasilkan sebuah
rumusan masalah atau masalah
formal (Formal problem). Tahap
ini adalah sebagai puncak
aktivitas perumusan masalah.

16
Ilustrasi Tahapan Masalah

17
Tahapan Ilustrasi
Situasi Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 yang ditindaklanjuti dengan PP
Masalah No. 72 tentang Desa ternyata tidak ada/kurang adanya penekanan pada pelayanan publik di
desa.
Meta 1. Agenda reformasi pelayanan publik seolah-olah hanya sampai pada tingkat kabupaten.
Masalah 2. Belum ada perubahan yang signifikan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa
(Bagaimana kita khususnya pelayanan publik di Desa, karena ada anggapan bahwa pembangunan desa
memanadang berarti pembangunan fisik.
kekurangmampuan 3. Ada kecenderungan pemerintah kabupaten tidak serius dalam pemberdayaan Pemerintahan
aparat desa
menyelenggarakan Desa (membiarkan desa tidak mempunyai kemampuan) padahal penduduk kabupaten
pelayanan publik) sekitar 70% lebih bertempat tinggal di desa.
Masalah 1. Dari aspek finansial bahwa pemerintah daerah sudah merasa bahwa pembiayaan alokasi
Substantif dana untuk desa cukup besar, tetapi hasil dari penyelenggaraan pemerintahan desa tidak
(Bagaimana kondisi optimal, pelayanan publik di desa belum mengarah ke pelayanan prima.
riil kemampuan 2. Dari aspek politis bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa tidak dapat dipisahkan dari
pelayanan publik pemerintahan kabupaten, karena keberhasilan pemerintahan kabupaten juga tergantung dari
oleh aparat desa) berhasil tidaknya penyelenggaraan pemerintahan desa dalam pelayanan publik.
3. Dari aspek psikologi bahwa semakin desa mandiri maka kesejahteraan masyarakat desa akan
lebih meningkat, kesejahteraan masyarakat desa meningkat, maka kesejahteraan tingkat
kabupaten juga meningkat.
Masalah Dengan berdasar pada situasi masalah, meta masalah, dan masalah substantif sebagaimana
Formal (Harus diuraikan di atas, maka perlu dirumuskan, “bagaimana kebijakan pemerintah daerah yang efektif
dijabarkan secara dalam membangun pelayanan publik di desa.”
kualitatif tingkat
pelayanan publik
aparat desa

18
Contoh Perumusan Masalah
49,8 % penduduk Indonesia miskin
dengan pendapatan di bawah US $ 2 per
kapita per hari.
31.1 % penduduk Indonesia (73,7
juta) dalam kondisi hampir miskin dengan
pendapatan antara US $1,55 - $2 per
kapita per hari.
19
Error Type III

Memilih meta problem yang salah dan


kurang mempertimbangkan cara pandangan
para pelaksana. Contoh: Kegagalan
Program IDT;
 Memilih worldview, idiologi dan mitos
yang tidak cocok dalam memformulasikan
meta problem; Contoh: Globalisasi;
 Memilih model yang salah.
20
Howard Raiffa
Kesalahan tipe III dirumuskan sebagai berikut : “salah
satu paradigma yang paling populer dalam ....
Matematika menerangkan kasus di dalam mana seorang
peneliti menerima atau menolak apa yang dikenal
dengan hipotesis nol. Pada pelajaran awal statistik
mahasiswa belajar bahwa dia harus terus-menerus
menyeimbangkan antara membuat kesalahan tipe I
(yaitu, menolak hipotesis nol yang benar), dan
kesalahan tipe II (yaitu, menerima hipotesis nol yang
salah) .... Sementara para praktisi juga terlalu sering
membuat kesalahan tipe III : memecahkan masalah
yang salah.”

21
3. TIPE MODEL KEBIJAKAN
PUBLIK

22
KONSEP MODEL KEBIJAKAN PUBLIK

✘ Model digunakan krn adanya eksistensi masalah


publik yg kompleks. Model = pengganti kenyataan. A
model is an abstraction of reality(Quade)
✘ Model adalah representasi sederhana mengenai
aspek-aspek yg terpilih dr suatu kondisi masalah yg
disusun untuk tujuan tertentu (Dunn)
✘ Model kebijakan dinyatakan dlm btk konsep/teori,
diagram, grafik atau persamaan matematis

23
MODEL PEMBUATAN KEBIJAKAN
(YEHEZKEL DROR)

1. Pure Rationality Model :


Didasarkan pada rasionalitas murni dalam pembuatan
keputusan.

2.Economically Rational Model :


Penekanan pd efesiensi & ekonomis.

3.Sequential-Decision Model :
Pembuatan eksperimen untuk penentuan alternatif sehingga
tercapai keputusan yg paling efektif.
24
4.Incremental Model :
Charles Lindblom: Science Of Muddling Through, keputusan berubah
sedikit demi sedikit.
5.Satisfycing Model :
Herbert Simon: Bounded Rationality, keputusan pd alternatif pertama
yg paling “memuaskan”.
6.Extra-Rational Model :
Paling rasional, paling optimal.
7.Optimal Model :
Model integratif, yaitu identifikasi nilai-nilai, kegunaan praktis, dg
memperhatikan alokasi sumber-sumber, penentuan tujuan yg akan
dicapai, pemilihan alternatif program, peramalan hasil &
pengevaluasian alternatif terbaik.
25
KATEGORI MODEL KEBIJAKAN (E.S. Quade)

Model Analitik: utk situasi yg kompleks, digunakan dlm riset


operasi

Model Simulasi: bentuk eksperimen semu, model analog,


penggunaan komputer

Model Permainan: manusia terlibat langsung, permainan


perang-perangan, keterlibatan simultan

Model Penilaian: tidak eksplisit (ekspresi verbal, berbentuk


analogi), banyak dlm pikiran, model mental, misalnya:
26
karakteristik organisasi
TIPE MODEL KEBIJAKAN (W.N. Dunn)

•Model Deskriptif: menjelaskan/memprediksi sebab & konsekuensi


pilihan kbjk, contoh: model indikator sosial
•Model Normatif: menjelaskan, memprediksi, merekomendasi
optimalisasi usaha, contoh: model antrian, model biaya-manfaat, dll
–Model Verbal: ekspresi deskriptif & normatif, berupa: verbal, simbol,
& prosedural; pakai bahasa sehari2, pakai nalar brp argumen nilai
–Model Simbolis: pakai simbol matematis utk menerangkan hubungan,
data aktual, contoh: Y=a+bX
–Model Prosedural: menggunakan prosedur simulasi, teori pembuatan
keputusan (penentuan alternatif), data asumsi (relatif/bobot), contoh:
diagram keputusan

27
BEBERAPA MODEL TERPILIH

1. Model Institusional
2. Model Elit -Massa
3. Model Inkremental
4. Model Model Group/Kelompok
5. Model Sistem
6. Model Rasional
7. Model Proses
8. Model Pilihan Publik

Setiap model memiliki fokus yang berbeda tentang kondisi politik dan
membantu memahami berbagai perbedaan tentang kebijakan publik

28
1. MODEL INSTITUSIONAL:
Policy As Institutional Activity

HubunganPP dg institusi pemerintah sangat dekat. Suatu kbjk


tdk akan menjadi PP kecuali jika diformulasi, implementasi &
di “enforced” oleh lembaga pemerintah.
Thomas Dye: lembaga pemerintahan memberikan PP tiga ciri
utama: 1) Legitimasi, 2) Universalitas & 3) Paksaan.
PP adalah kegiatan-kegiatan yg dilakukan oleh lembaga
pemerintah: Legislatif, Eksekutif, Judikatif, Pemerintah Daerah,
dsb.

29
•Masyarakat harus patuh, krn ada Legitimasi Politik &
berhak memaksakan PP tsb.
•Kebijakan publik diputuskan &, dilaksanakan oleh
institusi pemerintah.
•Undang-undang menetapkan struktur kelembagaan
negara dalam pembuatan kebijakan.
•Pembagian kekuasaan, checks and balances, otonomi
daerah memberikan nuansa pd kebijakan publik.

30
2. MODEL ELIT –MASSA:
Preferensi Penguasa

•Model ini mrpk abstraksi dr suatu pembuatan PP; yg


identik dg perspektif elite politik.
•lapisan kelompok sosial: 1) lapisan atas dg jumlah yg sangat
kecil (elit) yg selalu mengatur; 2) lapisan bawah (mass) dg
jumlah yg sangat besar sbg yg diatur, PP mencerminkan
kehendak atau nilai-nilai elit yg berkuasa.
•Isu kbjk yg akan masuk agenda perumusan kbjk mrpk
kesepakatan & juga hasil konflikyg terjadi di antara elit
politik sendiri.

31
Elit politik selalu ingin mempertahankan status
quo, mk kbjknya menjadi konservatif.
Perubahan kbjk bersifat inkremental maupun
trial and error yg hanya mengubah atau
memperbaiki kbjk sebelumnya.

Masyarakat tdk memiliki kekuatan utk


mempengaruhi & menciptakan opini tentang isu
kbjk yg seharusnya menjadi agenda politik di
tingkat atas. Sementara birokrat/ administrator
hanya mjd mediator bagi jalannya informasi yg
mengalir dr atas ke bawah.

33
Namun, tdk berarti bhw kbjk yg dibuat tdk
mementingkan aspirasi masyarakat. Sampai level
ttt, mereka tetap membutuhkan dukungan
massa, shg mereka juga hrs memuaskan sebagian
kepentingan masyarakat. Tanggung jawab utk
mensejahterakan masyarakat dianggap terletak di
tangan elit, bukan di tangan masyarakat.

Di Indonesia peranan elit dlm kehidupan


politik cukup menonjol. Model ini dapat
menjadi salah satu alat analisis untuk
mengupas proses perumusan PP

34
3. MODEL INKREMENTAL: Policy As Variations On The
Past

Charles Lindblom : PP as a continuation of


past government activities with only
incremental modifications
merupakan kritik pada model rasional.

35
Para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau
melakukan peninjauan secara konsisten terhadap
seluruh kebijakan yang dibuatnya dan lebih suka
berbuat secara inkremental. Mengapa?
1.Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya
utk penelitian thdp nilai-nilai sosial masyarakat yg
merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan.
2.Adanya kekhawatiran ttg bakal munculnya dampak
yg tdk diinginkansbg akibat dr kebijakan yg belum
pernah dibuat sebelumnya.
3.Adanya hasil-hasil programdr kebijakan sebelumnya
yg harus dipertahankandemi kepentingan tertentu.
4.Menghindari konflikjika harus melakukan proses
negosiasi yg melelahkan bagi kebijakan baru.

37
4. INCREMENTALISM :

1.Menilai alternatif secara tdk komprehensif tapi memusatkan


perhatian hanya pd kbjk yg berbeda secara inkremental.
2.Hanya sejumlah kecil alternatif kbjk yg dipertimbangkan.
3.Setiap alternatif kbjk, hanya sejumlah kecil konsekuensi
akibat-akibat kbjk penting yg terbatas saja yg dinilai.
4.Setiap masalah yg menantang pembuat kbjk secara terus
menerus diredefinisikan.
5.There is no single decision or “right” solution for a problem.

38
5. GROUP THEORY :
Policy as Group Equilibrium

Model kelompok mrpk abstraksi dr proses pembuatan


kbjk yg dimn bbrp kelompok kepentinganberusaha utk
mempengaruhi isi & bentuk kbjk secara interaktif.
Dengan demikian pembuatan kbjk terlihat sbg upaya utk
menanggapi tuntutan dr berbagai kelompok kepentingan
dg cara bargaining, negoisasi dan kompromi.

40
Tuntutan-tuntutan yg saling bersaing di antara kelompok-
kelompok yg berpengaruh dikelola. Sbg hasil persaingan
antara berbagai kelompok kepentingan pd hakikatnya
adalah keseimbanganyg tercapai dlm pertarungan antar
kelompok dlm memperjuangkan kepentingan masing-
masing pd suatu waktu. Agar supaya pertarungan ini
tidak bersifat merusak, maka sistem politik berkewajiban
utk mengarahkan konflik kelompok.

41
Caranya :
1.Menetapkan aturan permainan dlm memperjuangkan
kepentingan kelompok
2.Mengutamakan kompromi dan keseimbangan
kepentingan
3.Enacting kompromi ttg kbjk publik
4.Mengusahakan perwujudan hasil kompromi

42
43
•Model kelompok
dpt dipergunakan
Kelompok Pada tingkat
utk menganalisis
kepentingan yg implementasi,
berpengaruh
proses pembuatan
PP: menelaah kompetisi antar
diharapkan dpt
kelompok- kelompok juga
mempengaruhi
perubahan PP. kelompok apakah mrpk salah satu
Tingkat pengaruh yg saling faktor yg
kelompokditentukan berkompetisi utk menentukan
oleh jumlah anggota, mempengaruhi efektifitas kbjk dlm
harta kekayaan, mencapai tujuan
pembuatan PP &
kekuatan organisasi,
kepemimpinan, siapakah yg
hubungan yg erat dg memiliki pengaruh
para pembuat paling kuat thd
44 keputusan yg
6. MODEL SYSTEM THEORY:
Policy As System Output

Pendekatan sistem diperkenalkan oleh David Eastonyg


melakukan analogi dg sistem biologi. Pada dasarnya sistem
biologi mrpk proses interaksi antara organisme dg
lingkungannya, yg akhirnya menciptakan kelangsungan &
perubahan hidup yg relatif stabil. Ini kemudian dianalogikan dg
kehidupan sistem politik.
Pada dasarnya terdapat 3 komponen utamadlm pendekatan
sistem, yaitu: input, proses, output.

45
Nilai utama model sistem thd analisis kebijakan, adalah:

1.Apa dimensi lingkunganyg menghasilkan permintaan


dalam sistem politik?
2.Apa karakteristik sistem politikyg dapat merubah
permintaan menjadi PP & memuaskan dr waktu ke waktu?
3.Bagaimana input lingkungan berdampak pd karakteristik
sistem politik?
4.Bagaimana karakteristik sistem politik berdampak pd isi PP?
5.Bagaimana input lingkungan berdampak pd isi PP?
6.Bagaimana PP berdampak, melalui umpan balik, pd
lingkungan?
Salah satu kelemahan
dr model ini adalah
Proses tdk
terpusatnya
berakhir di sini
krn setiap hasil
perhatian pd Persoalan yg
tindakan-tindakan muncul dr
keputusan yg mrpk
yg dilakukan oleh
keluaran sistem pendekatan ini
pemerintah.
politik akan adalah dalam
Seringkali terjadi
mempengaruhi
lingkungan.
bhw apa yg menentukan
diputuskan oleh tujuan itu sendiri.
Selanjutnya
pemerintah memberi
perubahan
kesan telah
lingkunganinilah yg
dilakukannya suatu
selanjutnya akan
tindakan, yg
mempengaruhi
sebenarnya hanya utk
demands dan
memelihara
support dari
ketenangan/kestabila
47 masyarakat.
n.
7. MODEL RASIONAL:Kbjkn sbg Laba Sosial Maksimum

Kbjk rasional diartikan sbg kbjk yg mampu mencapai


keuntungan sosial tertinggi.
•Hasil kbjk harus memberikan keuntungan bagi masyarakat yg
telah membayar lebih, dan pemerintah mencegah kebijakan bila
biaya melebihi manfaatnya.
•Banyak kendala rasionalitas, dan model menolong utk
mengidentifikasinya.
•Karakteristik rasionalitas sangat banyak & bervariasi.

48
•Utk memilih kbjk rasional, pembuat kbjk
harus : 1) mengetahui semua keinginan
masyarakat & bobotnya, 2) mengetahui
semua alternatif yg tersedia, 3) mengetahui
semua konsekuensi alternatif, 4) menghitung
rasio pencapaian nilai sosial pd setiap
alternatif, 5) memilih alternatif kbjk yg paling
efisien.
49
Asumsi rasionalitasadalah preferensi
masyarakat harus dapat diketahui &
dinilai/bobot. Harus diketahui nilai-nilai
masyarakat secara komprehensif. Informasi
alternatif, & kemampuan menghitung scr
akurat tentang rasio biaya & manfaat.
Aplikasi sistem pengampilan keputusan

50
Pada dasarnya nilai & kecenderungan yg berkembang dlm masyarakat
tdk dapat terdeteksi secara menyeluruh, shg menyulitkan bagi pembuat
kebijakan utk menentukan arah kebijakan yg akan dibuat.
•Contoh: Rasionalkah melarang becak beroperasi di gang-gang di
Jakarta? Bagaimanakah membandingkan antara korban ekonomis
tukang becak dan keluarganya –maupun masyarakat penerima jasa
becak yang akhirnya mengalami kesulitan mencari sarana transportasi –
dengan nilai keindahan kota Jakarta?

51
Pada akhirnya pendekatan rasional ini cukup
problematis dalam hal siapa yang berhak menilai suatu
kebijakan bersifat rasional atau tidak.
8. MODEL PROSES:Siklus Kebijakan Publik

Aktivitas politik dilakukan melalui kelompok yg memiliki hubungan dg


kebijakan publik –hasilnya adalah suatu proses kebijakan yg berisi:
–Identifikasi/pengenalan Masalah
–Perumusan Agenda
–Formulasi Kebijakan
–Adopsi Kebijakan
–Implementasi Kebijakan
–Evaluasi Kebijakan

53
9. MODEL PILIHAN PUBLIK:Opini Publik

Perdebatan berikutnya adalah “kapan opini


publik seharusnya menjadi faktor penentu
terpenting yang sangat berpengaruh pd
kebijakan publik
•Seharusnya ada keterkaitan antara opini
publik dengan kebijakan publik (Opinion-
Policy Linkage)

54
Terima kasih

55
A picture is worth a thousand words

A complex idea can be conveyed with just a single still image,


namely making it possible to absorb large amounts of data
56
quickly.
Want big impact? Use big image.
57
Use charts to explain your ideas

White Gray Black

58
And tables to compare data

A B C

Yellow 10 20 7

Blue 30 15 10

Orange 5 24 16

59
Maps

our office

60
89,526,124
Whoa! That’s a big number, aren’t you
proud?

61
89,526,124$
That’s a lot of money

185,244 users
And a lot of users

100%
Total success!

62
Our process is easy

first second last

63
Let’s review some concepts

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter and Is the colour of the clear sky Is the color of blood, and
ripe lemons. In the spectrum of and the deep sea. It is located because of this it has
visible light, yellow is found between violet and green on the historically been associated
between green and orange. optical spectrum. with sacrifice, danger and
courage.

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter and Is the colour of the clear sky Is the color of blood, and
ripe lemons. In the spectrum of and the deep sea. It is located because of this it has
visible light, yellow is found between violet and green on the historically been associated
between green and orange. optical spectrum. with sacrifice, danger and
courage.

64
You can copy&paste graphs from Google Sheets
65
Android Project

Show and explain your web,


app or software projects using
these gadget templates. Place your screenshot here

66
iPhone Project

Show and explain your web,


app or software projects using
these gadget templates.
Place your screenshot here

67
Tablet Project

Show and explain your


web, app or software
projects using these
Place your screenshot here
gadget templates.

68
Desktop Project

Show and explain


your web, app or
software projects
using these gadget Place your screenshot here
templates.

69
THANK
S!
Any questions?
You can find me at
✘ @username
✘ user@mail.me

70
Credits

Special thanks to all the people who made and


released these awesome resources for free:
✘ Presentation template by SlidesCarnival
✘ Photographs by Unsplash

71
Presentation design

This presentation uses the following typographies and colors:


✘ Titles: Sniglet
✘ Body copy: Dosis
You can download the fonts on these pages:
https://www.fontsquirrel.com/fonts/dosis
https://www.fontsquirrel.com/fonts/sniglet

✘ Gray #3d4965
✘ Dark cornflower blue #3c78d8

You don’t need to keep this slide in your presentation. It’s only here to serve you as a design guide
72 if you need to create new slides or download the fonts to edit the presentation in PowerPoint®
Extra resources

73
SlidesCarnival icons are editable shapes.

This means that you can:


● Resize them without losing quality.
● Change fill color and opacity.

Isn’t that nice? :)

Examples:

74
� Now you can use any emoji as an icon!
And of course it resizes without losing quality and you can change the color.


How? Follow Google instructions
https://twitter.com/googledocs/status/730087240156643328

✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂😉😋
😒😭😸💣
👶😸 🐟🍒🍔💣 📌📖🔨🎃🎈🎨🏈🏰🌏🔌🔑
and many more...

75

Anda mungkin juga menyukai