Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

Asma Serangan Berat Episodik Sering pada Anak

Disusun Oleh:
Aliya Muhammad 1102016018
Alya Namira 1102016019
Ajeng Tri 11020160
Amelinda Fortuna Dewi 1102016022
Anggi Indra Kusuma 1102016024

Pembimbing:
dr. Sri Hastuti Andayani, Sp. A

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI


Periode : 10 Agustus – 3 Oktober 2020
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD KABUPATEN BEKASI
Seorang anak laki-laki usia 14 bulan dirujuk dengan status asmatikus
dan respiratory failure untuk dirawat di Unit Perawatan Intensif (UPI)
Bagian Anak RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Aloanamnesis
dari ibu pasien diketahui bahwa 5 hari SMRS di RSCM, pasien batuk
dan pilek, tanpa demam; saat itu ibu pasien juga menderita batuk. Tidak
ada keluhan BAK dan BAB. Asupan oral baik. Pasien kemudian dibawa
berobat ke dokter Spesialis Anak dan mendapat pengobatan, namun
tidak ada perbaikan. Satu hari sebelum masuk rumah sakit batuk
semakin sering dan asupan oral kurang. Batuk terutama pada malam
hari sehingga pasien sering terbangun. Sepuluh jam sebelum masuk
rumah sakit, batuk makin sering disertai dengan dahak yang bertambah
banyak. Pasien kemudian dibawa ke fisioterapis dan mendapat terapi
inhalasi, namun batuk tidak berhenti dan pasien bertambah rewel.
Enam jam sebelum masuk rumah sakit pasien tampak sesak dan napas
berbunyi ngik-ngik. Pasien kemudian dibawa ke Rumah Sakit M dan
diberi cairan infus, steroid intravena, serta inhalasi dua kali.

KASUS
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS ORANG TUA
PASIEN

• Nama: An. K • Nama ibu: Ny. S


• Usia: 14 bulan • Pendidikan: S1
• Jenis Kelamin: Laki-laki • Pekerjaan: Pns
• Tempat tanggal lahir: Jakarta, 6 • Agama: Islam
mei 2019
• Alamat: Jakarta Pusat
• Agama: Islam
• Tanggal masuk RS: 20 juli 2020
Dilakukan alloanamnesis dengan Ibu pasien

1. Keluhan Utama: sesak nafas dan nafas berbunyi ngik-ngik


enam jam SMRS
2. Keluhan Tambahan: Batuk dan pilek 5 hari SMRS dan batuk
disertai dahak memberat 10 jam SMRS. Keluhan BAB (-) BAK
(-).

ANAMNESIS
Pasien anak 14 bulan dirujuk dengan status asmatikus dan respiratory
failure untuk dirawat di unit perawatan intensif (UPI) bagian anak
RSUPN RSCM. Aloanamnesis dari ibu pasien diketahui 5 hari sbelum
dirawat di RSCM, pasien batuk dan pilek, demam (-) saat itu ibu pasien
sedang menderita batuk. Keluhan BAK (-) BAB (-). Pasien dibawa
berobat ke dokter spesialis Anak dan mendapat pengobatan, namun
tidak terdapat perbaikan.

Satu hari sebelum masuk rumah sakit batuk semakin sering, asupan
oral berkurang, batuk terutama saat malam hari sehingga pasien sering
terbangun. Sepuluh jam sebelum masuk rumah sakit batuk makin
sering disertai dengan dahak yang bertambah banyak. Enam jam
sebelum masuk rumah sakit pasien tampak sesak dan napas bunyi
ngik-ngik. Pasien kemudian dibawah ke rumah sakit.

RIWAYAT
PENYAKIT
SEKARANG
Usia 4 bulan Usia 7 bulan Usia 9 bulan

• Pasien sering • Keluhan sesak • serangan sesak


batuk, pilek, dan timbul kembali napas timbul
sesak napas disertai batuk, setiap bulan
• timbul terutama jika pilek dan • setelah
di dalam rumah ada demam. mendapat terapi
yang menderita • pasien inhalasi,
batuk dan pilek. mendapat keluhan
• Batuk berkurang terapi inhalasi membaik.
dengan inhalasi. tujuh kali
(berobat jalan).
RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU
1. Riwayat atopi pada nenek (dari ibu)
pasien berupa asma
2. Ibu pasien menderita alergi terhadap
makanan laut
3. Riwayat atopi dari pihak keluarga ayah
(-)
4. Perokok di dalam rumah (-)

RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARG
A
RIWAYAT PENGOBATAN

Pada usia 4 5 hari SMRS 10 jam 6 jam SMRS


bulan, 7 bulan diberikan SMRS diberi cairan
dan 9 bulan pengobatan diberi terapi infus, steroid
diberikan terapi tetapi tidak inhalasi oleh intravena,
inhalasi saat ada fisioterapis serta inhalasi
gejala batuk, perbaikan. dan tidak dua kali oleh
pilek dan sesak ada RS M.
muncul perbaikan.
kemudian
membaik.
RIWAYAT RIWAYAT
IMUNIASI TUMBUH
KEMBANG

Pasien sudah mendapatkan imunisasi Pasien merupakan anak pertama,


dasar lengkap. lahir dengan operasi kaisar atas
indikasi lilitan tali pusat, langsung
menangis, cukup bulan, berat lahir
3720 gram dan panjang lahir 48,5
cm.
RIWAYAT RIWAYAT
LINGKUNGAN SOSIAL
EKONOMI

• Tidak ada yang merokok di dalam Pasien tinggal di rumah berisi 2


rumah. kamar bersama ayah dan ibu
• Sanitasi di dalam rumah baik pasien. Merupakan anak
pertama.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sesak, nafas cuping hidung


Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah :-
Nadi : 136 x/menit regular, isi cukup
Respirasi : 60 x/menit
Suhu aksila : 37,8°C
Berat Badan : 11,5 kg
Panjang Badan : 80 cm
Lingkar Kepala : 46 cm
Status Gizi : Gizi baik (-2SD < x < 2SD)
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
Mata : Edema palpebra (-), mata cekung (- ), konjungtiva anemis (-),
ikterik (-), pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung (+/+) dan
refleks tidak langsung (+/+).
Telinga : Bentuk normal, sekret yang keluar (-).
Hidung : Bentuk normal, sekret yang keluar (+) sekret nya jernih
nafas cuping hidung
Mulut : Bentuk normal, bibir sianosis (-), lidah kotor (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), Retraksi (-), Trakea di tengah dan
simetris
PEMERIKSAAN FISIK

Thorax
Inspeksi : Dada simetris, expiratory effort (+), retraksi suprasternal dan
epigastrium (+).
Palpasi : Massa (-), krepitasi (-), Fremitus taktil kanan dan kiri simetris
Perkusi : Hipersonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara pernapasan vesikuler +/+, rhonki +/+, wheezing +/+

Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga ke 4 garis midclavicula kiri
Auskultasi : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
Inspeksi : Simetris, supel, datar sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus (+), tidak meningkat
Palpasi : Teraba Lemas (+), turgor kulit baik
Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen (+)
Hepar : Hepar tidak teraba
Lien : Lien tidak teraba

Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), edema (-), capilary refill time < 2 detik
Kulit : Eritema (-), sianosis (-), ikterik (-), petechie (-)

Neurologis
Refleks Fisiologis : Dalam Batas Normal
Refleks Patologis : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah tepi


Hemoglobin 11,9 g/dl
Hematokrit 37 vol.%
Trombosit 278.000/mL
Hitung jenis basofil 0%, eosinofil 0%, neutrofil batang 3%, neutrofil segmen
79%, limfosit 17%, monosit 1%.

Analisis gas darah

pH 7,263, pCO2 39 mmHg, pO2 85,3 mmHg (O 4 liter/menit, sungkup), HCO -


17,9 meq/L, base excess -6,3 meq/L, saturasi O2 94,9%.

Foto toraks
kesan hiperaerasi sesuai dengan asma bronkial, tidak tampak atelektasis
DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS
BANDING

Asma episodik sering serangan 1. Bronkiolitis


berat. 2. Pneumonia
3. Dysplasia
Bronkopulmonar
4. Aspirasi benda asing
5. Bronkiektasis
TATALAKSANA

• Pasien dirawat di Unit Perawatan


Intensif Departemen Ilmu Kesehatan
Anak RSCM
• Oksigen 4 liter/menit melalui sungkup
• Cairan intravena (dekstrosa 5%: Nacl
0,9% 3:1) KaEn 1B® + KCl 10
meq/500 mL, 1200 ml perhari.
• Terapi inhalasi salbutamol dan
ipatropium bromida setiap 2 jam.
• Aminofilin inisial 72 mg dalam larutan
dekstrosa 5% 20 ml dalam waktu 20
menit, dosis rumatan 12 mg/jam.
• Deksametason diberikan 3x2 mg
intravena.
PROGNOSIS

Ad vitam : Dubia ad bonam


Ad functionam : Dubia
Ad sanactionam : Dubia
TINJAUAN PUSTAKA
ASMA BERAT PADA ANAK
DEFINISI ASMA

Asma adalah penyakit kronis yang diakibatkan oleh proses inflamasi.

European Respiratory Society (ERS) / American Thoracic Society


(ATS) mendefinisikan asma berat “asma yang membutuhkan
perawatan dengan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi (ICS) ditambah
dengan (dan / atau kortikosteroid sistemik) untuk mencegahnya
menjadi "Tidak terkendali," atau yang tetap "tidak terkendali"
meskipun mendapatkan terapi ini ".

 Dharmage, S. C., Perret, J. L., & Custovic, A.(2019)


EPIDEMIOLOGI

Penelitian studi kohort kelahiran di Swedia,


7 orang hanya tujuh dari 329 anak-anak asma
berusia 12 tahun yang menderita asma
parah
WHO menunjukkan prevalensi 0,23% pada
0.23% populasi umum dan 2,1% di antara anak-
anak dengan asma.

Di antara 616 anak-anak di Norwegia, 67


4.5% memiliki asma, perkiraan populasi
prevalensi asma berat pada usia 10 tahun
0,5 dan 4,5% di antara anak-anak asma.

Dharmage, S. C., Perret, J. L., & Custovic, A. (2019)


ETIOLOGI

• Etiologi pasti asma masih belum jelas dan multifaktorial.


• Faktor genetik: Riwayat keluarga yang memiliki riwayat asma
• Faktor resiko pada masa prenatal adalah ibu yang merokok, menurut penelitian
hal itu dapat meningkatkan resiko wheezing di masa kecil dan meningkatkan
resiko terjadinya asma.
• Pada masa kanak kanak, paparan rokok pun meningkatkan terjadinya asma,
dan memicu terjadinya eksaserbasi apabila sudah didiagnosis dengan asma.
• Faktor pencetus lainnya seperti binatang, allergen, tungau, polusi udara dll.

Lizzo JM, Cortes S. Pediatric Asthma. [Updated 2020 Jun 30].


KLASIFIKASI
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Eosinophils, Smooth
neutrophils, muscle
Asthma monocytes, spasm Narrows Airflow
Triggers lymphocytes, Increased airway obstruction
mast cells, mucus
basophils secretion

Nelson (2015)
MANIFESTASI KLINIS

• Dispneu
• Suara mengi
• Batuk kronik berulang
• Gejala episodik/berulang, memberat di malam hari.
• Terdapat faktor pencetus
• Memiliki riwayat alergi pada pasien atau keluarga
• Variabilitas dan reversibilitas
• Bronkus yang hiperesponsif terhadap berbagai stimulus
• Rasa berat di dada kemungkinan disertai bersin dan pilek
• Penggunaan otot bantu pernapasan

Nelson (2015)
PEMERIKSAAN FISIK

Yang ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien asma pada anak:

1. Tanda-tanda peningkatan kerja pernapasan (“pernapasan perut,”


penggunaan otot-otot tambahan, termasuk retraksi subkostal,
interkostal, atau supraklavikular, hidung melebar), posisi tripod.
2. Ketidakmampuan untuk berbicara dalam kalimat penuh, atau
mendengus.
3. Fase ekspirasi yang berkepanjangan.
4. Mengi yang mungkin ekspirasi atau inspirasi.

Jenna M. Lizzo; Sara Cortes.(2020)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Uji fungsi paru dengan siprometri. Pada fasilitas terbatas menggunakan


peakflowmeter.
2. Skin prick test
3. Uji inflamasi saluran respiratori: FENO(Fractional Exhaled Nitric Oxide),
eosinofil sputum.
4. Uji provokasi bronkus dengan exercise, metakolin atau larutan salin hipertonik
5. Diagnosis banding: uji tuberkulin, foto sinus paranasalis, foto toraks, uji refluks
gastroesofagus, endoskopi toraks, CT scan toraks

Pedoman Asma Anak IDAI (2015)


DIAGNOSIS BANDING

• Rhinitis
• Displasia bronkopulmonal
• Aspirasi Benda asing
• Bronkopneumoni
• bronkiolitis
PROGNOSIS

Asma pada usia dini dan asma berat


meningkatkan resiko gejala obstruksi
kronis

Jenna M. Lizzo; Sara Cortes.(2020)


KOMPLIKASI
• Kegiatan tertentu yang memiliki
intensitas menjadi terbatas seperti
olahraga.
• Efek samping dari obat inhaler
(kortikosteroid): suara serak dan
infeksi jamur.
• Efek samping steroid oral: cushing’s
syndrome, berat badan meningkat.
• Asma yang tidak terkontrol beresiko
timbulnya perubahan pada jalan
nafas, pneumonia, sleep apnea.

Jenna M. Lizzo; Sara Cortes.(2020)


PENCEGAHAN

Mencegah bayi/anak terkena asma yg belum


PRIMER tersensitisasi dengan faktor resiko salah satu
orang tua atopi dg menghindari alergen.

Mencegah bayi/anak terkena asma yg sudah


SEKUNDER tersensitisasi dengan faktor resiko salah satu
orang tua atopi dg pemberian antihistamin
dan menghindari alergen.

Mencegah terjadinya serangan asma pada


TERSIER penderita asma. Mengontrol faktor resiko dan
pemberian obat jangka panjang (controller
kotikosteroid tunggal/ dg beta agonis/
antileukotrien.
Buku Ajar Respirologi Anak Edisi I (2008)
DAFTAR PUSTAKA

Unit Kerja Koordinasi Pulmonologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Konsensus


Nasional Asma Anak. Sari Pediatri 2000; 2:50-66.
Reiser J, Warner JO. Inhalation treatment for asthma. Arch Dis Child 1986; 61:88-94.
Fitzgerald M. Acute asthma. Clinical review. Extract from clinical evidence. BMJ 2001;
323:841-5.
UKK Respirologi PP IDAI. Pedoman nasional penanganan asma pada anak. Indonesia
Pediatric Respiratory Meeting I: Fokus on astma. Jakarta, 2003
Dharmage, S. C., Perret, J. L., & Custovic, A. (2019). Epidemiology of Asthma in
Children and Adults. Frontiers in pediatrics, 7, 246.
https://doi.org/10.3389/fped.2019.00246
Dharmage, S. C., Perret, J. L., & Custovic, A. (2019). Epidemiology of Asthma in
Children and Adults. Frontiers in pediatrics, 7, 246.
https://doi.org/10.3389/fped.2019.00246
Lizzo JM, Cortes S. Pediatric Asthma. [Updated 2020 Jun 30]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551631/

Anda mungkin juga menyukai