Anda di halaman 1dari 29

Pleno IKAKOM

KEDOKTERAN KERJA
PUSKESMAS PONDOK PUCUNG

KEPANITERAAN KLINIK IKM UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KASUS – IDENTITAS
 Nama : Tn. I
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Usia : 36 tahun
 Agama : Islam
 Status : Sudah Menikah
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Mekanik Pesawat Terbang
 Alamat : Tanggerang
KASUS – ANAMNESIS

Keluhan Utama

Pendengaran menurun sejak 1 bulan lalu


KASUS – RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke klinik dengan keluhan merasa pendengarannya menurun sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan dirasakan jika mendengar suara-suara pelan. Pasien kadang harus meminta orang
lain untuk mengencangkan suaranya atau mengulang pembicaraan terutama jika kondisi sedang
ramai. Jika menonton TV atau mendengarkan lagu juga harus dengan suara yang sedikit kencang.
Pasien belum pernah konsultasi ke dokter sebelumnya.

Pasien bekerja sebagai mekanik pesawat terbang sudah 11 tahun. Menurut pasien, tempat
bekerja pasien sangat bising. Pasien kadang tidak menggunakan ear plug saat bekerja meskipun
tetap menggunakan ear muff.
KASUS – ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Pengobatan

• Belum pernah menderita • Pasien belum pernah


keluhan yang sama berobat sebelumnya
• Riwayat trauma kepala • Keluarga tidak ada yang • Riwayat minum obat
disangkal mengalami keluhan asetosal, garamisin,
• Riwayat infeksi telinga yang sama kanamisin, streptomisin
disangkal dan kina disangkal
KASUS – ANAMNESIS

Riwayat Alergi Riwayat Psikososial

• Pasien berkerja mulai dari


• Pasien tidak memiliki 07.00 – 16.00 (8 jam)
alergi • Waktu istirahat 12.00 –
13.00 (1 jam)
• Pola makan: 2-3x sehari
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik


Vital sign:
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 84 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36.9℃
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis:
BB : 52 Kg
TB : 158 cm
BB Ideal : (158-100) – 10 % = 52.2 kg
IMT : BB(kg) . = 20.8 kg/m2 (Normal)
TB2(m)
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
 Ekspresi wajah : normal
 Bentuk dan ukuran : normal
 Rambut : normal
 Edema : (-)
 Malar rash : (-)
Mata
 Simetris
 Alis : normal
 Exophtalmus : (-)
 Ptosis : (-)
 Strabismus : (-)
 Edema palpebra : (-)
 Konjungtiva : anemis (-/-), hiperemis (-/-)
 Sklera : ikterik (-/-), hiperemis (-/-), pterygium (-/-)
 Pupil : isokor, bulat, refleks (+/+)
 Kornea : normal
 Lensa : normal, katarak (-/-)
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK LOKALIS
TELINGA
Kanan   Kiri
Telinga luar (Diperiksa)
Normotia Normotia
Hiperemis (-) Telinga Hiperemis (-)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Liang telinga
(-) Hiperemis (-)
(-) Laserasi (-)
(-) Serumen (-)
Intak Intak
Membran timpani
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
(Hasil dari autoanamnesis pasien, berdasarkan pemeriksaan di klinik)

(+) Rinne (+)


Tidak ada lateralisasi Weber Tidak ada lateralisasi
Memendek Swabach Memendek
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK
Hidung
• Simetris
• deviasi septum : (-)
• Perdarahan : (-)
• sekret : (-)
• Penciuman : normal  
Mulut
• Simetris
• Bibir : sianosis (-)
• Gusi : hiperemis (-), perdarahan (-)
• Lidah : glositis (-), atrofi papil lidah (-)
• Mukosa : lembab
Leher
 Simetris
 Kaku kuduk : (-)
 Pembesaran KGB : (-)
 Trakea : di tengah
 Pembesaran tiroid : (-)
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
Cor
 Inspeksi: iktus cordis tidak tampak
 Palpasi : iktus cordis teraba di ICS 5 midklavikula sinistra
 Perkusi : redup
 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
 Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris,
penggunaan otot bantu nafas (-), pelebaran sela iga (-)
frekuensi pernapasan 18 x/menit.
 Palpasi : pergerakan dinding dada simetris,
fremitus raba dan vocal simetris, provokasi nyeri (-).
 Perkusi : sonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
 Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).
KASUS – PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
• Inspeksi : distensi (-), skar (-).
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Palpasi : nyeri tekan (-), pembesaran organ (-)
• Perkusi : timpani

Inguinal-genital-anus : tidak diperiksa


KASUS – PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas atas
• Akral hangat : (+/+)
• Kulit : normal
• Deformitas : (-/-)
• Sendi : dalam batas normal
• Edema : (-/-)
• Sianosis : (-/-)
• Kekuatan: normal
Ektremitas bawah
• Akral hangat : (+/+)
• Kulit : normal
• Deformitas : (-/-)
• Sendi : dalam batas normal
• Edema : (-/-)
• Sianosis : (-/-)
• Kekuatan: normal
KASUS – DIAGNOSIS

Rencana Pemeriksaan Penunjang

Audiometri

Diagnosis

SNHL ec Susp NIHL

Diagnosis Banding

Otosklerosis
KASUS – RIWAYAT PEKERJAAN

Jenis Pekerjaan Bahan yang digunakan Tempat Kerja Lama Kerja


Mekanik pesawat terbang 1. Tool Hanggar Pesawat 11 tahun
  2. Alat pengangkat berat
   
KASUS – URAIAN TUGAS

Bekerja memperbaiki & merawat mesin pesawat selama 8 jam/ hari, 5 hari/minggu

Jam 06.00 - 07.00 : Berangkat dari rumah menggunakan motor

Jam 07.00 - 07.45 : Mengambil alat / Tool yang perlu digunakan saat bekerja
Jam 07.45 - 12.00 : Bekerja memperbaiki & merawat mesin pesawat terbang
Jam 12.00 - 13.00 : Istirahat
Jam 13.00 - 16.00 : Kembali melanjutkan pekerjaannya.

Jam 16.00-17.00 : Pulang kerumah menggunakan motor.


Bahaya Potensial
Urutan Penyakit Akibat
Psiko- APD Risiko kecelakaan kerja
kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Kerja
Sosial
1. Bising 1. Debu 1 Gerakan repetitif Terganggu 1 Helm 1 Gangguan 1 Terserempet kendaraan,
Suara saat berkendara dengan musculoskeletal
2. Asap 2 Jaket 2. Jatuh dari motor,
kendaraan kemacetan
  kendara an 2 Duduk dimotor 2 Gangguan
3 Sepatu 3. Cidera muskuloskeletal
2. Suhu: terlalu lama pernapasan,
Berangkat ke dingin
 
tempat kerja (karena 3 Gangguan
dengan motor berangkat pendengaran
pagi-pagi)

Beban yang 1 Debu 1 Mengambil barang Hubungan 1 Safety 1 Gangguan. 1 Terpeleset


berat dari tempat tinggi antar pekerja shoes Muskoloskeletal
2 Cat dan atasan 2 Tertimpa alat berat
(LBP),
Pengambilan 3 Dermatitis
alat / Tool 2 Gangguan kulit
Bahaya Potensial
Urutan Psiko- Penyakit Akibat
APD Risiko kecelakaan kerja
kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Kerja
Sosial
1 Suhu: Panas 1 Debu Jamur Bakteri 1Berdiri lama Hubungan 1 Safety shoes 1 Gangguan. Tertimpa alat berat
dan dingin Virus antar pekerja Muskuloskeletal
2 Cat 2Angkat berat 2 Sarung
dan atasan ( LBP)
2 Bising tangan
Memperbaiki mesin 3Posisi kerja tidak
2 Gangguan kulit
dan merawat ergonomis 3 Penutup
pesawat telinga (ear 3 Gangguan
terbang plug dan muff pendengaran
4. Gangguan
Pernapasan

1. Bising 1. Debu 1 Gerakan repetitif Terganggu 1 Helm 1 Gangguan 1 Terserempet kendaraan,


  Suara saat berkendara dengan musculoskeletal
2. Asap 2 Jaket 2. Jatuh dari motor,
kendaraan kemacetan
Pulang ke kendaraan 2 Duduk dimotor 2 Gangguan
3 Sepatu 3. Cidera muskuloskeletal
rumah dengan 2. Suhu: terlalu lama pernapasan,
motor dingin  
3 Gangguan
pendengaran
DIAGNOSIS OKUPASI

Langkah 1. Menegakkan Diagnosis Kerja


H83.3 NIHL
Langkah 2. Menentukkan Faktor Pajanan
Tedapat pajanan di tempat kerja, Fisik: Bising mesin pesawat (>130dB).
Penggunaan APD ear plug dapat mengurangi kebisingan hingga 30dB
Penggunaan APD ear muff dapat mengurangi kebisingan hingga 50dB
Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 85 dB (Permenkes No.
70 Tahun 2016)
Langkah 3. Hubungan antara Faktor Pajanan dan Penyakit yang diderita
Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) adalah gangguan pendengaran akibat bising karena terpapar bising
dalam durasi yang lama dan secara terus menerus.
DIAGNOSIS OKUPASI

Langkah 4. Menentukkan Besarnya Pajanan


Pasien sudah berkerja menjadi mekanik pesawat terbang dengan waktu kerja 8 jam/hari dengan intensitas
kebisingan >80dB selama 11 tahun
Langkah 5. Menentukan Faktor Individu
Pasien kadang tidak menggunakan APD lengkap saat bekerja
Langkah 6. Menentukan Pajanan di Luar Tempat Kerja
Saat diluar dari pekerjaannya, pasien terpapar suara bising saat di perjalanan berangkat dan pulang kantor
(2 jam/hari dengan intensitas kebisingan 90dB).
Langkah 7. Menentukkan Diagnosis Akibat Kerja
Berdasarkan 6 tahapan diatas, dapat disimpulkan bahwa NIHL pada pasien merupakan penyakit akibat
kerja (PAK).
PROGNOSIS

Quo Ad Vitam

Bonam

Quo Ad Functionam
Dubia ad Malam

Quo Ad Sanactionam
Dubia ad Bonam
KESIMPULAN (1)

Target Waktu
Jenis Permasalahan Rencana Tindakan Keterangan
dan Evaluasi
SNHL 1. Pemeriksaan Audiometri Sesegera mungkin dalam minggu tsb, untuk
evaluasi apakah SNHL permanen dan
membutuhkan alat bantu dengar
Pasien dan
2. Preventif:
perusahaan
 Pengaturan waktu kerja yang saling Setiap hari dilakukan briefing dan
memahami cara
bergantian pada daerah bising pemantauan oleh supervisor dan setiap bulan
mengatasi dan
 Pengawasan pemakaian APD dievaluasi oleh supervisor
mencegah gangguan
3. Promotif:
pendengaran.
 Edukasi mengenai kebisingan dan gangguan
pendengaran akibat bising
Bila diperlukan
4. Alat Bantu dengar Merupakan rekomendasi dari hasil
Audiometri
KESIMPULAN (2)

Kurang pengetahuan • Edukasi cara pengunaan Setiap bulan dilakukan Meningkatnya pengetahuan
mengenai pentingnya penutup telinga yang supervisor sebagai bentuk pasien mengenai APD dan
menggunakan APD. benar. evaluasi pengunaan APD dengan
• Edukasi manfaat benar khususnya penutup
menggunakan APD saat telinga saat bekerja.
bekerja.
PEMECAHAN MASALAH

Pada kasus ini, supervisor dianjurkan agar lebih memperhatikan pekerja-pekerjanya, mewajibkan
menggunakan APD, dan melakukan briefing setiap hari kepada pekerja untuk mengingatkan para pekerja.
Supervisor perlu mengevaluasi serta memantau penggunaan APD. Diperlukan juga pengaturan rotasi
mekanik agar pekerja tidak terpapar kebisingan yang tinggi . Supervisor mengatur rotasi mekanik agar tidak
selalu terpapar kebisingan tingkat tinggi
ANALISIS KEDOKTERAN KERJA

1) Penetapan Medis dan Rekomendasi:


 Terhadap diri sendiri:
Pekerja tersebut mampu melaksanakan pekerjaan namun dapat membuat pekerja
menjadi berisiko terganggu kesehatannya akibat terpapar bising saat bekerja
Pekerja diharuskan menggunakan APD lengkap saat bekerja
 Terhadap Lingkungannya:
Pekerja dapat melakukan pekerjaan tetapi dengan adanya risiko penyakit akibat
kerja.
Kategori Fitness-to-Work

 Fit to Work  
 Fit with Restriction 
 Temporarily unfit to Work  
 Unfit for Specific Occupation
 Unfit to Work
KESIMPULAN

Keluhan yang diderita oleh pasien merupakan penyakit yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja dan kebiasaan pasien yang kadang tidak menggunakan APD
lengkap saat bekerja. Oleh karena itu pasien wajib menggunakan alat pelindung diri
yang lengkap (ear plug dan ear muff). Pasien juga diharuskan untuk mengatur
waktu kerja dengan teman kerjanya agar tidak terpapar bising terus-menerus
Thank you

Anda mungkin juga menyukai